commit to user 7
risiko infeksi oleh mikroba dan hama, mengurangi erosi genetik, kebutuhan ruang dan beban biaya tenaga kerja Wei
et al.,
2004.
B. Kultur Jaringan
Kultur jaringan tanaman adalah suatu upaya mengisolasi bagian- bagian
tanaman protoplas,
sel, jaringan,
dan organ,
kemudian mengkulturkannya pada nutrisi buatan yang steril dibawah kondisi lingkungan
yang terkendali sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali Zulkarnain, 2009.
Kultur jaringan akan lebih besar persentase keberhasilannya bila menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda,
yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya tipis belum mempunyai penebalan dari zat pektin, plasmanya penuh dan
vakuolanya kecil-kecil Hendaryono dan Wijayani, 1994. Bagian tanaman yang akan dikulturkan disebut eksplan. Eksplan bisa
berupa mata tunas, anthera, batang, daun dan akar yang masih muda dan terdiri dari sel-sel meristematis, yang mana sel-selnya masih aktif membelah-
belah dan apabila dikulturkan pada media yang sesuai secara
in vitro
, maka eksplan tersebut akan tumbuh dan berkembang biak menjadi banyak Nugroho
dan Sugito, 2004. Salah satu bagian jaringan meristem pada tanaman terdapat pada
bagian tunas. Eksplan berupa tunas pucuk merupakan eksplan yang paling tinggi persentasenya menghasilkan planlet, terutama jika ditumbuhkan pada
media tanpa auksin Irawati, 2000. Media yang tepat untuk digunakan dalam kultur jaringan belum dapat
dipastikan karena masih ada faktor-faktor yang berpengaruh, seperti jenis tanaman yang dikulturkan, umur tanaman induk, umur eksplan, jenis eksplan
yang digunakan, kebutuhan zat pengatur tumbuh, dan proses yang dilakukan dalam kultur jaringan Wetherell, 1982.
Keistimewaan medium MS
Murashige and Skoog
adalah kandungan nitrat, kalium dan ammoniumnya yang tinggi, dan jumlah hara anorganiknya
commit to user 8
yang layak untuk memenuhi kebutuhan banyak sel tanaman dalam kultur Wetter dan Constabel, 1991.
Dibandingkan dengan perbanyakan tanaman secara konvensional, perbanyakan tanaman secara kultur jaringan mempunyai beberapa kelebihan
sebagai berikut: 1.
Untuk memperbanyak tanaman tertentu yang sulit atau sangat lambat diperbanyak secara konvensional.
2. Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan tidak memerlukan tempat
yang luas. 3.
Teknik perbanyakan secara kultur jaringan dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa bergantung pada musim.
4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
5. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
Yusnita, 2004.
C. Zat Pengatur Tumbuh