Kemampuan untuk melakukan penilaian suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
Kewirausahaan menurut Hendro 2011 : 30 adalah “suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan
agar lebih optimal baik sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda di masa mendatang”. Sedangkan menurut Robbins dan Coulter 2010 : 237 “kewirausahaan
entrepreneurship adalah proses memulai suatu bisnis baru, biasanya dalam menjawab peluang yang muncul”.
2.1.2 Kemandirian Pribadi 2.1.2.1 Pengertian Kemandirian Pribadi
Menurut Erikson dalam Desmita, 2011:185, kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya
melalui proses mencari identitas ego, yaitu merupakan perkembangan ke arah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri. Menurut Ranto 2007,
kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan
orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan. Menurut Suryana 2013:34, kemandirian pribadi adalah
orang yang tidak suka mengandalkan orang lain, namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Kemandirian mengandung pengertian : 1.
Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya
2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang
dihadapi 3.
Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya 4.
Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang
lain, namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa harus
diatur oleh orang lain Suryana, 2006:33-34. Kemandirian ini juga dibutuhkan oleh seorang wirausaha, dia harus bisa mengatur dirinya sendiri dengan membuat
keputusan bagaimana dia akan menjalankan usahanya. Kemandirian merupakan bagian penting sepanjang hidup manusia. Dari sekian banyak karateristik seorang
wirausaha yang dikemukakan Frinces 2011-15,30, salah satunya adalah kemandirian.
Menurut Irwin dalam Ranto 2007, di dalam kemandirian terdapat kedewasaan yang merubah pandangan seseorang dan mempengaruhi
kehidupannya, orang yang tidak mandiri akan bereaksi hanya jika ada penghargaan dari orang lain. Sebaliknya, seseorang yang mandiri bereaksi untuk
kepuasannya sendiri tanpa tergantung dari yang difikirkan orang lain. Itulah sebabnya bahwa seseorang yang mandiri akan melakukan apa saja yang
Universitas Sumatera Utara
diinginkan merupakan kebebasan berfikir untuk memuaskan dirinya dan orang lain.
Kemandirian pribadi untuk memulai usaha, adalah Riyanti, 2003:19 : a. Mengandalkan kemampuan sendiri
b. Mengandalkan kemampuan keuangan sendiri c. Keberanian menghadapi tantangan
d. Kebebasan berfikir Dengan demikian kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk
mengendalikan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide,
menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan.
2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Dapat Dimiliki Dalam Kemandirian
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian seseorang menurut Parker 2005: 87, yaitu:
1. Tanggung Jawab
Tanggung jawab berarti memiliki tugas untuk menyelesaikan sesuatu dan diminta pertanggung jawaban atas hasil kerjanya. Anak-anak sebaiknya
tumbuh dengan pengalaman tanggung jawab yang sesuai dan terus meningkat, misalnya anak-anak diberi tanggung jawab yang dimulai
dengan tanggung jawab untuk mengurus dirinya sendiri. Anak-anak yang diberi tanggung jawabsesuai dengan usianya akan merasa dipercaya,
berkompeten dan dihargai.
Universitas Sumatera Utara
2. Mandiri Percaya diri dan mandiri adalah dua hal yang saling menguatkan. Semakin
anak dapat mandiri, dia akan semakin mampu mengelola kemandirian, kemudian mengukuhkan kepercayaan diri dan ketrampilan untuk
mengembangkan kemandirian. Mula-mula, anak didorong untuk menyelesaikan urusan mereka sendiri di
rumah, mengerjakan keperluannya sendiri, tanpa pengarahan yang terus menerus, jadi ketika mereka pergi ke sekolah mereka akan mampu untuk
melakukan dan hasilnya mereka bisa berkembang lebih cepat dan merasa percaya diri. Orang tua harus memberikan kesempatan dan waktu agar
anak-anak bisa memiliki tugas-tugas praktis, mereka harus memahami metode atau cara bagaimana untuk menyelesaikannya dan bagaimana
menghadapi frustasi yang tidak bisa dihindarkan. 3. Pengalaman Praktis dan Akal sehat yang Relevan
Akal yang sehat berkembang melalui pengalaman yang praktis dan relevan. Seseorang yang memiliki kemandirian akan memahami
diantaranya mampu untuk; a. Memenuhi kebutuhan makan untuk dirinya sendiri, lebih-lebih tahu
bagaimana cara memasaknya. b. Membuat keputusan rasional bagaimana membelanjakan uang sesuai
kebutuhan, bukan keinginan. c. Menggunakan sarana transportasi umum dan menyeberang jalan.
d. Bereaksi secara cepat dan tepat dalam berbagai situasi dan kondisi.
Universitas Sumatera Utara
4. Otonomi Merupakan kemampuan untuk menentukan arah sendiri self
determination yang berarti mengendalikan atau mempengaruhi apa yang terjadi pada dirinya. Dalam pertumbuhannya, anak-anak semestinya
memakai pengalaman dalam menentukan pilihan tentunya dengan pilihan yang terbatas dan terjangkau yang dapat mereka selesaikan dan tidak
membawa mereka membawa masalah besar. Sikap otonomi terkait adanya kontrol yang berlebihan dari orang dewasa,
maka jangkauan anak untuk memutuskan sesuatu yang menyangkut dirinya sendiri menjadi sangat terbatas. Ketika orang tua berdiri terlalu
jauh di belakang dan melepaskan tanggung jawabnya untuk memberikan perhatian yang semestinya, anak-anak bisa menyalah gunakan tanggung
jawab dan kontrol yang diberikan kepada mereka. Oleh karena itu, perlu adanya pengkajian dan pengamatan terhadap perkembangan dan kondisi
anak supaya orang tua tidak terlalu menekan ataupun terlalu melepaskan tanggung jawabnya sebagai proses upaya meningkatkan perkembangan
kemandirian anak. 5. Kemampuan Memecahkan Masalah
Dengan adanya dukungan dan arahan yang memadai, anak-anak akan terdorong untuk mencari jalan keluar bagi persoalanpersoalan yang praktis
dan berhubungan dengan mereka sendiri. Misalnya ketika kita ditanya oleh anak-anak usia sekolah, apa yang bisa mereka lakukan ketika mereka
bosan, maka kita bisa membantu mereka dengan hal-hal yang ingin
Universitas Sumatera Utara
mereka kerjakan atau lakukan baik sendiri maupun bersama orang lain. Cukup dijelaskan saja jika mereka tidak bisa, sehingga mereka bisa
mengingatnya agar dimasa mendatang mereka bisa menemukan jawaban sendiri dan membuat keputusan untuk diri mereka sendiri.
2.1.2.3 Indikator Kemandirian Pribadi
Dari berbagai pengertian para ahli, terlihat bahwa substansi kemandirian terdiri atas:
1. Kemampuan untuk menggali dan mengembangkan potensi diri dan
lingkungan, 2.
Kemampuan untuk berdiri sendiri dan mengatasi kesulitan. 3.
Kemampuan menerima konsekuensi atas segala keputusan yang di ambil.
2.1.3 Minat Berwirausaha 2.1.3.1 Pengertian Minat Berwirausaha