memperoleh fasilitas yaitu hak atas tanah, fasilitas pelayanan keimigrasian, dan fasilitas perizinan impor.
Pemberian fasilitas penanaman modal juga dilakukan dalam upaya mendorong penyerapan tenaga kerja, keterkaitan pembangunan ekonomi dengan
perlakuan ekonomi kerakyatan, orientasi ekspor dan insentif yang lebih menguntungkan kepada penanaman modal yang menggunakan barang modal atau
mesin atau peralatan produksi dalam negeri, serta fasilitas terkait dengan lokasi penanaman modal di daerah dengan infrastruktur terbatas.
Dapat dikatakan bahwa tujuan pemberian fasilitas-fasilitas yang bersifat insentif tersebut adalah sebagai berikut.
a. Untuk mempercepat penyebaran investasi ke seluruh pelosok tanah air,
karena dengan adanya investasi terjadi pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pertumbuhan, akan ada peningkatan kesejahteraan. Kalau dilihat dari
realisasi dan rencana penanaman modal sekarang ini, hanya ada 7-8 provinsi di Indonesia dari empat kategori yang masuk top five. Berarti terjadi
ketidaksenambungan atau ketidakmerataan investasi. b.
Insentif atau fasilitas diberikan supaya ada percepatan dari sektor ekonomi. Perekonomian pasti tumbuh kalau sektor-sektor dibawahnya bekerja dengan
baik. Termasuk sisi produksi, yaitu industri. Berarti harus ada sektor-sektor yang dipacu.
C. Penanaman Modal di Kawasan Ekonomi Khusus
Pembentukan Rancangan Undang-Undang mengenai Kawasan Ekonomi Khusus dicantumkan didalam Pasal 31 Ayat 3 UUPM, dimana Rancangan
Universitas Sumatera Utara
Undang-undang tersebut diprioritaskan pada tahun 2008. Pada tahun 2009 terbentuklah UU KEK. Sejak ditetapkannya Undang-undang No. 39 tahun 2009
tentang Kawasan Ekonomi Khusus sampai pada Oktober 2010, setidaknya telah tercatat 48 daerah yang mengajukan diri menjadi KEK. Daftar pengajuan tersebut
tercatat pada dewan nasional KEK. Per Oktober 2010, dewan nasional KEK
mengungkapkan akan berfokus pada lima 5 KEK hingga 2014.
Untuk meningkatkan fokus terhadap kawasan ekonomi khsuus di Indonesia, tidak hanya dibutuhkan dukungan moril. KEK membutuhkan suntikan
dana segar dari investor-investor baik dari dalam maupun dari luar negeri. Saat ini, negara yang telah menyatakan keinginannya untuk berinvestasi di Indonesia
adalah Tiongkok dengan nilai Investasi lebih dari 2 milyar Dollar Amerika dalam kurun waktu 5 tahun. Tiongkok membutuhkan kira-kira 10 ribu hektar lahan di
Indonesia untuk relokasi industri. Pemerintah optimis bahwa negara-negara lain akan mengikuti jejak Tiongkok untuk berinvestasi pada KEK Indonesia. Saat ini
pemerintah berencana akan memperluas pembangunan hingga menjadi 9 KEK dengan rincian 2 kawasan di Sumatera, 2 kawasan di Sulawesi, 2 kawasan di
Kalimantan, serta 3 kawasan di Kalimantan.
87
Untuk lebih memahami terkait
penanaman modal pada KEK berikut penjelasannya;
1. Perizinan pada kawasan ekonomi khusus
Telah dilihat sebelumnya bahwa pelaksanaan perizinan dalam Undang- undang Penanaman Modal diatur berupa hak guna usaha, hak guna bangunan, dan
hak pakai yang diberikan dengan jangka waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui menteri yang terkait. Dapat dikatakan proses perizinan dalam
87
Rencana Perluasan KEK, https:google.co.idsearchkawasanekonomikhusus diakses pada 10 Oktober 2015
Universitas Sumatera Utara
penanaman modal lebih diatur secara rinci dan mendetail di setiap bagiannya
namun tetap tidak berbeda jauh dengan proses perizinan pada KEK.
Jika dibandingkan dengan UU KEK dalam hal perizinan telah dijelaskan dalam Pasal 23 dan diikuti dengan Pasal 43 PP tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus yaitu diatur dan dilimpahkan pada dewan Administrator untuk
mengembangkan berjalannya KEK di Indonesia.
Pasal 23 dan 43 terkait tentang penyelenggaraan KEK dikatakan bahwa Administrator bertugas “Memberikan Izin Usaha dan Izin yang diperlukan bagi
pelaku usaha untuk mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan usaha di KEK
”, Pada butir berikutnya juga dijelaskan bahwa pelaksanaan pemberian izin seperti yang dimaksud diatas juga dilakukan melalui PTSP Pelayanan Terpadu
Satu Pintu sesuai dengan ketentuan di bidang Penanaman Modal.
Administrator dalam hal menyelenggarakan PTSP, mendapatkan pendelegasian wewenang dari menteriatau kepala lembaga pemerintahan non
kemetrian, gubernur atau bupatiwalikota yang memiliiki kewenangan perizinan, fasilitas dan kemudahan, kemudian dilanjutkan dengan administrator yang dapat
menunjuk penghubung dengan administrator, administrator juga memberikan rekomendasi kepada menteri kepala lembaga pemerintahan non kementrian untuk
mendapatkan perizinan yang sesuai dengan Undang-undang yang tidak
didelegasikan.
Adapun tata cara perizinan, fasilitas, dan kemudahan untuk setiap jenis usaha diatur oleh menteri atau kepala lembaga pemerintahan non kementerian,
gubernur dan walikota memiliki kewenangan dengan mengikuti petunjuk teknis
yang meliputi;
Universitas Sumatera Utara
a. Persyaratan teknis dan non teknis
b. Tahapan memperoleh perizinan dan fasilitas
c. Mekanisme pengawasan dan sanksi
Adapun tata cara perizinan atau pemberian fasilitas pada KEK tetap mengutamakan penyederhanaan tanpa mengurangi faktor keselamatan, keamanan,
kesehatan, dan perlindungan lingkungan dari kegiatan penanaman modal, dan tetap mengacu kepada standart yang telah diberikan oleh lembaga atau instatnsi
berwenang.
88
Ditegaskan juga lebih kanjut terkait pemberian izin pada KEK diberikan kemudahan di bidang kegiatan usaha, perindustrian, perdagangan, pelabuhan, dan
keimigrasian bagi pelaku usaha asing serta fasilitas keamanan.
89
2. Bidang usaha pada kawasan ekonomi khusus
Pasal 3 Ayat 3 dikatakan bahwa “ di dalam setiap kawasan ekonomi
khusus disediakan lokasi untuk usaha mikro, kecil, menengah UMKM dan koperasi, baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai pendukung kegiatan
perusahaan yang berada dalam KEK.
90
Pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau bidang usaha yang terdapat dalam KEK ialah bidang usaha yang meliputi UMKM dan
koperasi dimana pengeelolaannya di atur oleh lembaga atau instansi terkait
penyelenggaraan KEK. Perlu ditambahkan bahwa dalam hal bidang usaha pada
KEK berbeda seperti pada bidang usaha pada penanaman modal dimana sesuai
88
Pasal 23, Undang-Undang Republik Indonesia No.39 Tahun 2009
89
Pasal 45, Peraturan Presiden Republik Indonesia No.2 Tahun 2011
90
Pasal 38, Undang-Undang Republik Indonesia No.39 Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
ketentuan Pasal 39 dikatakan bahwa dalam KEK tetap berlaku ketentuan yang mengatur bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman
modal, kecuali yang dicadangkan untuk UMKM dan koperasi, maksudnya ialah dengan adanya ketentuan ini, ketentuan bidang usaha yang tertutup untuk
penanaman modal sebagaimana yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan tentang daftar bidang usaha yang tertutup dan terbuka
dengan persyaratan di bidang penanaman modal tetap berlaku di KEK.
3. Persyaratan kepemilikan saham asing
Dalam KEK pemilikan saham asing tidak diatur secara rinci dalam Undang-undang tentang KEK, namun kementrian perekonomian bidang
infrastruktur dan pengembangan wilayah mengatakan bahwa pemerintah memberikan kebebasan bagi para investor untuk berinvestasi sebebas mungkin
yang dapat mencapai hingga 100 dan tidak adanya pembatasan jumlah saham.
91
Hal ini dilakukan guna menarik minat investor dengan catatan hanya wilayah yang sudah ditetapkan rekomendasinya menjadi wilayah KEK oleh
pemerintah. Dengan peraturan ini maka sertiap investor asing dapat menanamkan modalnya di Indonesia tanpa adanya pembatasan dari pemerintah namun tetap
memperhatikan peraturan yang berlaku sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
4. Fasilitas dan kemudahan penanaman modal di kawasan ekonomi khusus
Berdasarkan UU KEK dijelaskan bahwa fasilitas dan kemudahan dalam kegiatan penanaman modal diberikan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan diikuti dengan ketentuan PP No.2 Tahun 2011.
91
Asing boleh 100 miliki saham di KEK, https:Apemindo.com, diakses pada 05 Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang KEK pemerintah memberikan beberapa fasilitas
kemudahan di bidang penanaman modal yaitu berupa;
a. Perpajakan, Kepabean, dan Bea Cukai.
b. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
c. Pertanahan, Perizinan, Keimigrasian, dan Investasi.
d. Ketenagakerjaan.
e. Fasilitas lain sesuai peraturan pemerintah.
Dijelaskan pula dalam Pasal 30 dijelaskan bahwa : 1
Setiap wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha di KEK diberikan fasilitas Pajak Penghasilan PPh.
2 Selain fasilitas PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat
diberikan juga fasilitas PPh sesuai dengan karakteristik Zona. 3
Fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 dan 2 diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian fasilitas PPh sebagaimana
dimaksud dalam Ayat 2 diatur dalam Peraturan Pemerintah. P
asal 31 dikatakan bahwa “Fasilitas perpajakan juga diberikan dalam waktu tertentu kepada penanam modal berupa pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan ”.
Pasal 32 mengenai impor barang kedalam wilayah KEK diberikan fasilitas berupa :
1. Impor barang ke KEK.
Universitas Sumatera Utara
2. Penyerahan barang kena pajak dari tempat lain di dalam daerah pabean ke
KEK dapat diberikan fasilitas berupa tidak dipungut PPN dan PPnBM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Penyerahan barang kena pajak dan KEK ke tempat lain di dalam daerah
pabean sepanjang tidak ditujukan kepada pihak yang mendapatkan fasilitas PPN dikenakan PPN atau PPnBM sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Selaras dengan pernyataan di atas dalam hal pajak daerah dan
retribusi daerah setiap wajib pajak yang melakukan usahanya di dalam KEK diberikan insentif berupa pembebasan atau keringanan pajak daerah
dan kemudahan lain yang berkaitan dengan pungutan pajak lainnya dalam hal kegiatan penanaman modal.
Selanjutnya mengenai fasilitas ketentuan lain yang disebutkan dalam Pasal 40 Undang-undang KEK maksudnya ialah sesuai dengan
ketentuan Pasal 44-46 PP No.2 Tahun 2011 yaitu berupa PTSP Pelayanan Terpadu Satu Pintu bagi para Investor yang pada Intinya tetap
memberikan kemudahan seperti yang telah diatur dalam UU KEK. Kemudahan terakhir yang diberikan pemerintah dalam hal kegiatan
penanaman modal ialah dalam bidang ketenagakerjaan yaitu setiap Investor yang telah mendirikan usahanya di dalam kawasan ekonomi
khusus diberikan hak untuk mempekerjakan tenaga kerja asing TKA dengan ketentuan hanya mempekerjakan tenaga kerja asing TKA
tersebut hanya sebagai Direksi atau Komisaris dalam Usaha yang didirikan oleh Investor tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tenaga kerja asing yang digunakan juga harus memenuhi standart kompetensi yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di wilayah tempat
Investasi diadakan dan tunduk pada peraturan yang diberlakukan oleh negara yang bersangkutan agar tidak terjadi perbuatan yang melanggar
hukum dan menimbulkan gejolak sosial di tengan masyarakat.
D. Keuntungan penanaman modal dalam kawasan ekonomi khusus