Rahmawati, Rosyidah. Hukum Penanaman di Indonesia. Malang: Penerbit Bayumedia Publishing, 2004
Sembiring, Sentosa. Hukum Investasi Cetakan I. Bandung; Penerbit Nuansa Aulia, 2007
Suhaidi, Gunarto. Beberapa Elemen Penting dalam Hukum Perdagangan Internasional. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya, 2004
Supanca, Ida Bagus Rahmadi, Kerangka Hukum dan Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2006
Sumantoro. Kerjasama Patungan Dengan Modal Asing. Bandung: Penerbit Alumni, 1984
Utrech, E. Pengantar Hukum Administrasi Negara. Bandung: Penerbit Universitas
Padjajaran, 1991 Winardi. Kamus Ekonomi Iggris-Indonesia. Bandung: Penerbit Alumni, 1982
B. Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria Persyaratan dan Penyusunan Bidang Usaha yang Terbuka dan Tertutup Dengan
Persayaratan di Bidang Penanaman Modal Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas PP Nomor
2 Tahun 2011 Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Untuk Penanaman Modal
C. Jurnal Artikel Koran
World Bank, World Development Report. Mengenal Keterkaitan Antara Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi A Better Investment Climate For Everyone
2004
Universitas Sumatera Utara
Santoso, Budi. “Tinjauan dan Perspektif Departemen Perdagangan terhadap
Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Pengembangan KEK ”, 2008
Rajagukguk, Erman. “Hukum Ekonomi Internasional Memperkuat Persatuan
Nasional, Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi,
dan Memperluas
Kesejahteraan Sosial ”
Siregar, Mahmul. “UUPM dan Penyelesaian Sengketa Internasional dalam
Kegiatan Penanaman Modal
”, Volume 26 Nomor 4 Tahun 2007 3 Provinsi Berpotensi Jadi KEK, Harian Umum Bisnis Indonesia, Edisi 04
November 2006 Gagasan Pembentukan KEK, Harian Umum Sinar Harapan Edisi 12 September
2006
D. Website
Kategori Investasi Indonesia. https:google.co.idsearch diakses Tanggal 2 Oktober 2015
Resume Hukum Investasi. https:arifsuryo.blogspot.co.id diakses Tanggal 8 Desember 2015
Sejarah, Defenisi,
keuntungan dan
kelemahan KEK.
https:joubertmaramis.blogspot.com diakses 3 Desember 2015
masalah seputar KEK. www.hukumonline.com diakses Tanggal 11 Desember 2015
Penanaman Modal Indonesia. https:ensiklopediaindonesia.com diakses 14 Desember 2015
Strategi Kebijakan Investasi Indonesia. www.setneg.go.id diakses 31 Oktober 2015
Kajian Kebijakan Penyelesaian Infrastruktur untuk Mendorong Pengembangan KEK. https:penataanruang.pu.go.id diakses Tanggal 2 Oktober 2015
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGATURAN TERHADAP KEGIATAN PENANAMAN MODAL
DALAM KAWASAN EKONOMI KHUSUS
A. Pengertian dan Asas Hukum Penanaman Modal
Peran penanaman modal dalam era globalisasi
50
, semakin penting terutama bagi negara-negara yang sedang membangun seperti Indonesia sehingga
kompetisi untuk merebut investasi berada dalam kondisi yang semakin ketat dan kompetitif. Hal ini terutama disebabkan kebutuhan akan modal pembangunan
yang besar selalu menjadi masalah utama dalam kegiatan penanaman modal investasi.
51
Para investor atau pemilik modal selalu mengutamakan untuk melakukan investasi di negara yang dapat memberikan kepastian hukum dan kepastian
berusaha. Hukum merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan perlindungan hukum yang diberikan kepada suatu negara bagi kegiatan
penanaman modal. Melalui sistem hukum dan peraturan hukum yang dapat memberikan perlindungan, akan tercipta kepastian predictability, keadilan
fairness, dan efisiensi efficiency bagi pihak penanam modal.
52
50
Globalisasi menurut Fuad Hassan ialah proses yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan atau prakarsa yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas kebangsaan,lihat dalam Studium
General, Jakarta: Penerbit Pustaka Jaya,2011, hlm. 142.
51
Hikmawanto Juwana, Hukum Ekonomi dan Hukum Internasional Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2002 , hlm. 20.
52
Erman Rajagukguk,” Hukum Ekonomi Indonesia Memperkuat Persatuan Nasional,Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Memperluas Kesejahteraan Sosial
” Disampaikan pada Seminar Lokakarya Pembangunan Hukum Nasional ke VII yang
diselenggarakan oleh Badan Hukum Nasional,Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Denpasar, 14-18 Juli 2003.
Universitas Sumatera Utara
Berbagai kepustakaan hukum ekonomi dan atau hukum bisnis terminologi penanaman modal yang dilakukan secara langsung oleh investor lokal domestic
investor, investor asing foreign direct investor, dan penanaman modal yang dilakukan secara tidak langsung oleh pihak asing foreign indirect investment
FII.
Agar lebih memahami arti atau defenisi tentang penanaman modal berikut
terminologi penanaman modal investasi ;
1. Menurut ensiklopedi Indonesia
Penanaman Modal ialah penanaman uang atau modal dalam proses produksi dengan
pembelian gedung-gedung,
permesinan, bahan
cadangan, penyelenggaraan uang khas serta perkembangannya. Dengan demikian,
cadangan modal barang diperbesar, sejauh tidak ada modal barang yang harus diganti.
53
2. Kamus hukum ekonomi
Investasi atau Penanaman Modal ialah aktivitas yang biasanya dilakukan untuk jangka panjang, misalnya berupa pengadaan aktiva tetap perusahaan
atau membeli sekuritas dengan maksud untuk memperoleh keuntungan.
54
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan penanaman modal, baik kegiatan penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing
untuk melakukan usaha di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
55
53
Pengertian Penanaman Modal, https:ensiklopediaindonesia.com diakses pada 14 Desember 2015
54
A.F Elly Erawati dan J.S.Badudu, Kamus Hukum Ekonomi Indonesia-Inggris, Jakarta:Penerbit ELIPS,edisi pendahuluan,1996, hlm. 69
55
Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, L.N. No. 672007, T.L.N. No. 4724 Pasal 1 Ayat 1
Universitas Sumatera Utara
4. Kamus istilah keuangan dan investasi
Penanaman modal ialah untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke
resiko yang dirancang untuk mendapatkan modal.
56
5. Ensiklopedia ekonomi keuangan perdagangan
Penanaman modal ialah penggunaan atau pemakaian sumber ekonomi untuk diproduksi barang-barang konsumen. Dalam arti yang semata-mata bercorak
keuangan.
57
6. Kamus ekonomi
Investasi Penanaman Modal adalah pembelian alat produksi dengan modal berupa uang.
58
7. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI
Investasi berarti Pertama, penanaman modal di suatu perusahaan atas proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan; Dan kedua, jumlah uang atau modal
yang ditanam.
59
8. Menurut Komaruddin
Investasi atau Penanaman Modal ialah suatu tindakan untuk membeli saham,
56
John Downes dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan Investasi Jakarta: Penerbit Elex Media Komputendo,1994, hlm. 300.
57
A.Abdurrachman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan Jakarta: Penerbit Radnya Paramita, 1991, Cet ke-6, hlm. 340.
58
Winardi, Kamus EkonomiInggris-Indonesia Bandung: Penerbit Alumni, 1982,Cet ke-8, hlm. 190.
59
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia9KBBI Jakarta:Penerbit Balai Pustaka, 1995, Edisi ke-4, hlm. 386.
Universitas Sumatera Utara
obligasi, atau surat penyertaan, barang modal, dan pemanfaatan dengan pendapatan di masa yang akan datang.
60
9. Fitzgeral
Investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber dana yang dipakai untuk memproduksi barang modal pada saat sekarang, dan
dengan barang modal akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
61
Hakikat investasi pada defenisi diatas ialah terkait dengan penanaman modal secara langsung direct investment dan kegiatan investasi tidak langsung
portofolio investment, yang kegiatannya mengarah pada kegiatan pembangunan infrastruktur serta pengembangan daerah potensial terkait kegiatan investasi
tersebut serta mencapai keuntungan bagi pemilik modal investor Berdasarkan
pengertian diatas
maka penanaman
modal dapat
dikonstruksikan sebagai sebagai kegiatan berupa penanaman uang atau sejumlah modal pada bidang usaha tertentu di sebuah kawasan yang potensial melalui
sebuah kesepakatan atau kerja sama antar pemilik saham dan pemerintah setempat.
Pasal 3 UUPM selain terdapat pengertian tentang penanaman modal juga terdapat asas penyelenggaraan dalam penanaman modal yang terdiri atas :
1. Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang meletakkan
hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiap kebijakan dan tindakan dalam bidang penanaman modal.
60
Rosyidah Rahmawati, Hukum Penanaman Modal di Indonesia Malang: Penerbit Bayumedia Publishing 2004, hlm. 3.
61
Salim HS Budi Santoso, Hukum Investasi di Indonesia Jakarta: Penerbit Rajawali Press, 2008, hlm.31.
Universitas Sumatera Utara
2. Asas keterbukaan, yaitu asas yang terbuka atas hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang kegiatan penanaman modal.
3. Asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir penyelenggaraan penanaman modal harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4.
Asas perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara, yaitu asas perlakuan pelayanan nondiskriminasi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan, baik antara penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing maupun antara penanam modal dari suatu negara asing lainnya.
5. Asas kebersamaan, yaitu asas yang mendorong peran seluruh penanam modal
secara bersama-sama dalam kegiatan usahanya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
6. Asas efisiensi berkeadilan, yaitu asas yang mendasari yang mendasari
penanaman modal dengan mengedepankan efisiensi berkeadilan dalam semua usaha mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif, dan berdaya saing.
7. Asas berkelanjutan, yaitu asas yang secara terencana menguoayakan
berjalannya proses pembangunan melalui penanaman modal untuk menjamin kesejahteraan dan kemajuan dalam segala aspek kehidupan, baik untuk masa
kini maupun untuk masa datang. 8.
Asas berwawasan lingkungan, yaitu asas yang dilakukan dengan tetap memerhatikan dan mengutamakan perlindungan pemeliharaan lingkungan
hidup.
Universitas Sumatera Utara
9. Asas kemandirian, yaitu asas penanaman modal yang dilakukan dengan tetap
mengedepankan potensi bangsa dan negara dengan tidak tidak menutup diri pada masuknya modal asing demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi.
10. Asas keseimbangan Kemajuan dan Kesatuan Ekonomi Nasional, yaitu asas
yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah, dalam kesatuan ekonomi nasioanl.
62
Guna mempercepat pembangunan ekonomi nasional dan mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia diperlukan peningkatan penanaman
modal untuk mengubah potensi ekonomi menjadi kekuasan ekonomi rill dengan menggunakan modal yang berasal baik dari dalam negeri maupun luar negeri,
untuk itu penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional.
Tujuan penyelenggraan penanaman modal tersebut hanya dapat tercapai apabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi,
antara lain dengan perbaikan koordinasi antar instansi pemerintah pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian hukum di bidang penanaman
modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim usaha yang kondusif di bidang ketenagakerjaan dan keamanan berusaha.
63
62
Pasal 3 Ayat 1, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007
63
Dhaniswara K. Harjono, Hukum Penanaman Modal, Tinjauan Terhadap Pemberlakuan UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Jakarta: Penerbit Rajawali Press, 2007,
hlm. 107.
Universitas Sumatera Utara
B. Penanaman Modal Berdasarkan Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal