Proses Motivasi Bagan ini menggambarkan proses motivasi berlangsung : Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi. Motivasi atau kesediaan tersebut biasanya ditunjukkan dengan melakukan aktivitas yang terus menerus, dan berorientasikan pada tujuan. Gibson 1997 menyatakan bahwa individu yang memiliki motivasi kerja akan menunjukkan bagaimana ia bekerja, diantaranya melaksanakan pekerjaan dengan penuh usaha, terarah dan terus menerus. Schein 1991 menambahkan bahwa karyawan yang termotivasi akan berusaha mencapai berprestasi, berorientasi ke masa akan datang, memanfaatkan waktu dengan baik, memiliki rasa tanggung jawab, percaya diri, dan ulet dalam mengerjakan tugas. Gomes 2003 kemudian menunjukkan ciri- ciri perilaku karyawan yang termotivasi antara lain, memperlihatkan adanya goal directed, menunjukkan perilaku yang bernilai bagi pekerjaannya, berkomitmen serta tidak mudah terganggu meskipun tanpa pengawasan yang tinggi. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan suatu sikap di dalam diri individu berkenaaan dengan pekerjaannya yang mendorong mereka untuk mengerahkan usaha sebesar- besarnya demi mencapai tujuan organisasi dan kepuasan kerjanya.

2. Proses Motivasi Bagan ini menggambarkan proses motivasi berlangsung :

Gambar 1. Proses Motivasi Universitas Sumatera Utara Arrousal Direction Maintenance The Process of Motivation Involves The Arousal, Direction, and Maintenance of Behavior Toward a Goal. Source : Robert A. Baron, Gerald, Greenberg, Behavior in Organization, Baron Greenberg,1989 Gambar diatas tersebut dapat menjelaskan bahwa individu akan membangkitkan memunculkan arouse perilaku tertentu yang didasarkan oleh dorongan akan suatu kebutuhan needs. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan menggerakan drive individu untuk memunculkan perilaku yang akan ditampilkan sebagai langkah untuk mencapai tujuan goal. Apabila individu dapat mempertahankan perilakunya maintenance untuk mencapai tujuan maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut termotivasi dan sebaliknya individu yang tidak mampu mempertahankan perilakunya mencapai tujuan, dapat dikatakan bahwa individu tersebut tidak termotivasi Greenberg Baron, 2003.

3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Frederick Herzberg pada tahun 1966 yang dikenal dengan two-factor theory dalam Jewel, 1998. Menurut teori ini terdapat 2 faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan ketika bekerja yaitu : a. Hygiene Factors, disebut juga dengan faktor ekstrinsik. NEED DRIVE BEHAVIOR GOAL Universitas Sumatera Utara Hygiene factors merupakan dorongan yang berasal dari luar diri individu terutama dari organisasi tempat individu tersebut bekerja. Aspek-aspek dari hygiene factors antara lain : 1 Salary Aspek ini merupakan kewajaran pemberian upah yang realistis, kenaikan upah dan harapan karyawan tentang upah yang dirasakan karyawan selama bekerja Munandar, 2001. 2 Job security Aspek ini merupakan tingkat rasa aman yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan tanpa dibebani resiko Munandar, 2001. Rasa aman yang dimaksud meliputi rasa aman terhindar dari kecelakaan kerja yang membahayakan diri karyawan dan kelanjutan hubungan kerja seperti tugas pekerjaan yang jelas, kedudukan yang jelas, masa jabatan yang pasti saat bekerja Jorgensen dalam Ibrahim, 1999. 3 Working conditions Aspek ini merupakan hal yang berkaitan dengan kondisi fisik yang dirasakan karyawan di tempat karyawan bekerja Munandar, 2001, yang meliputi area kerja yang nyaman, aman, tenang serta peralatan kerjafasilitas yang memadai Jurgensen dalam Ibrahim, 1999. 4 Quality of supervision Universitas Sumatera Utara Aspek ini berkaitan dengan kualitas kewajaran supervisi yang dirasakan karyawan di tempat karyawan bekerja, yang meliputi cara atasan memperlakukan karyawan dan membantu karyawan. Jurgensen dalam Ibrahim, 1999 juga menambahkan kualitas supervisi yaitu tingkat sejauhmana atasan dapat memberikan ketenangan dan tuntunanarahan, bagi karyawan dalam bekerja. 5 Company policy and administration Aspek ini merupakan sejauhmana kesesuaian kebijakan dan peraturan- peraturan yang dirasakan karyawan yang berlaku dalam perusahaan Munandar, 2001. 6 Interpersonal relations Aspek ini merupakan sejauhmana interaksi karyawan dengan orang-orang ditempat kerjanya seperti antara karyawan dengan pimpinan, bawahan dan rekan kerja. Aspek ini juga berkaitan dengan pimpinanrekan anggota tim yang kooperatif, saling mendukung serta interaksi yang menciptakan suasana pekerjaan yang menyenangkan. b. Motivators, disebut juga dengan faktor intrinsik. Motivators merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri individu tersebut. Faktor ini juga berkaitan dengan pemenuhan Universitas Sumatera Utara kebutuhan psikologis karyawan seperti akan menikmati pekerjaannya dan bekerja produktif tanpa harus diawasi dengan ketat. Aspek-aspek dalam faktor motivators adalah : 1 Sense of Achievement Aspek ini merupakan keberhasilan pegawai melaksanakan pekerjaan, kinerja tinggi, dan mencapai prestasi kerja yang tinggi Robbins, 2008. 2 Recognition Aspek ini merupakan besar kecil nya pengakuan yang dilakukan oleh pimpinan, bawahan dan rekan kerja yang karyawan terima atas kinerjanya Robbins, 2008. 3 Responsibility Aspek ini merupakan sejauhmana karyawan memiliki rasa keterpanggilan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya sesuai arahan dan kemampuan yang dimilikinya, menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dengan tepat waktu dan tanpa ada pengawasan yang ketat dari atasan. 4 The Work It self Aspek ini merupakan sejauhmana karyawan merasa bahwa tugas yang dilakukakannya menarik, dan menantang Hasibuan, 2006. 5 Advancement Universitas Sumatera Utara Aspek ini merupakan tingkat dimana karyawan terdorong untuk mengembangkan keterampilan dan potensi mereka Ivancevich, 1997. Yang meliputi memperoleh posisi yang lebih tinggi sesuai rencana karirnya, keinginan untuk tumbuh dan berkembang lebih tinggi dari sebelumnya. Peneliti menggunakan salah satu faktor motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg yaitu, aspek motivasi intrinsik motivators yaitu faktor intrinsik motivators dengan mengungkapkan aspek –aspek yakni, sense of achievement, recognition, responsibility, the work it self, dan advancement. Alasan peneliti menggunakan aspek motivators adalah teori motivasi Herzberg merupakan teori besar pertama berhubungan dengan job design dan mempengaruhi motivasi intrinsik karyawan Jewell, 1998.

B. Desain Pekerjaan 1. Definisi Desain Pekerjaan

Secara teoritis, desain pekerjaan merupakan strategi organisasi dalam rangka menyeimbangkan persepsi, kognitif, kemampuan fisik, metode bekerja, peralatan mesin, alat bantu kerja lainnya serta area dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jewell, 1998. Mathis 2004 mendefinisikan desain pekerjaan sebagai pengorganisasian tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab kedalam suatu unit pekerjaan yang produktif. Lebih lanjut, Noe et al 2003 mendefinisikan desain pekerjaan sebagai upaya mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan penting yang Universitas Sumatera Utara diperlukan karyawan serta menyingkirkan penghalang ditempat kerja yang membuat pekerjaan terhambat. Pelaksanaan desain pekerjaan yang baik akan menunjang motivasi karyawan ketika bekerja sehingga memberi manfaat pada peningkatan produktifitas, kualitas kerja dan kesejahteraan bagi organisasi dan karyawannya. Sebaliknya, apabila pekerjaan tidak dirancang dengan baik akan menjadi sumber stress bagi karyawannya sehingga mempengaruhi performa ketika bekerja Gibson, Ivancevich, dan Donnely, 1997. Berdasarkan uraian definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa desain pekerjaan adalah suatu strategi yang disusun oleh organisasi dengan menyelaraskan tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab kedalam suatu unit pekerjaan yang produktif.

2. Dimensi-dimensi Desain Pekerjaan