Luka Gingiva Telaah Pustaka

3 Kecelakaan 4 Tembakan 5 Gigitan binatang b. Trauma kimia Trauma kimiawi ini biasanya terjadi karena tersiram oleh zat-zat kimia. c. Trauma termis Trauma termis dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain: 1 Air panas 2 Uap air 3 Terkena api atau terbakar d. Trauma elektris Trauma elektris dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain: 1 Listrik 2 Petir Trauma kimiawi, termis dan elektris ini menimbulkan luka bakar Sutawijaya, 2009. Luka gingiva adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan gingiva Sjamsuhidajat dkk., 2012. Luka tersebut dapat terjadi akibat berbagai hal, yaitu trauma, kimiawi, listrik, dan radiasi Bisono, 2009.

4. Proses Penyembuhan Luka

Tujuan penyembuhan luka adalah untuk mengembalikan keutuhan struktur dan fungsi jaringan yang rusak Vinna, 2011. Penyembuhan luka dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase inflamasi, fase poliferatif, dan fase remodeling Sjamsuhidajat dkk., 2012. a. Fase Inflamasi Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung sekuestrasi baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu Dorland, 2002. Fase inflamasi berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira-kira hari kelima. Terputusnya pembuluh darah pada luka menyebabkan perdarahan sehingga tubuh berusaha menghentikannya dengan vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang terputus dan reaksi hemostatis Sjamsuhidajat dkk., 2012. Reaksi hemostatis terjadi karena saling melekatnya trombosit yang keluar dari pembuluh darah, dan bersama matrik fibrin yang terbentuk, akan membekukan darah yang keluar dari pembuluh darah Sjamsuhidajat dkk., 2012. Fase inflamasi melibatkan beberapa sel, di antaranya neutrofil polimorfonuklear pada inflamasi akut serta limfosit dan makrofag pada inflamasi kronis. Fungsi utama neutrofil polimorfonuklear adalah memakan bakteri Grossman dkk.,1995. Aktivitas selular yang terjadi meliputi, monosit dan limfosit memakan serta membuang jaringan mati fagositosis. Monosit yang berubah menjadi makrofag

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Metanol Dan Ekstrak n-Heksana Daun Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Tikus Wistar Jantan Setelah Diinduksi Karagenan

5 48 86

Efek Penyembuhan Luka Bakar Dari Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Puguh Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.).

3 59 119

Efektivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper betle), Daun Pepaya (Carica papaya) dan Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Penyerangan Ektoparasit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

6 139 64

Uji Efektivitas Gel Ekstrak Etanol daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) terhadap Penyembuhan Luka Sayat

29 182 108

Penentuan Dosis Insektisida Nabati Ekstrak Air Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Larva Buah Jeruk

1 54 69

Formulasi Gel Ekstrak Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia (Hemsley) A. Gray) dan Efek Penyembuhan Terhadap Luka Eksisi

7 81 86

EFEKTIFITAS GEL EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica papaya L.) 75% TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA AKIBAT EFEK SAMPING BAHAN BLEACHING (DITINJAU DARI DIAMETER LUKA DAN JUMLAH SEL PMN )

4 44 131

EFEKTIFITAS GEL EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya L. ) 75% TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA AKIBAT EFEK SAMPING BLEACHING (DITINJAU DARI DIAMETER LUKA GINGIVA DAN JUMLAH SEL MAKROFAG)

1 22 138

EFEKTIFITAS GEL EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) 75% TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA AKIBAT BAHAN BLEACHING (DITINJAU DARI DIAMETER LUKA DAN JUMLAH SEL LIMFOSIT)

10 36 130

EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR EKSTRAK ETANOL 70% DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DALAM SEDIAAN GEL PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI NEW ZEALAND.

0 10 24