Perbandingan Kondisi Persimpangan antara Weaving dengan APILL

Untuk kondisi eksisting persimpangan dalam hal ini penulis membandingkan kondisi pada saat persipangan sudah diperbaiki dengan kondisi persimpangan 10 tahun kedepan dengan perbandingan sebagai berikut: Pendekat Kondisi Derajat Jenuh DS Tundaan lalu lintas rata-rata detsmp Derajat Jenuh DS Tundaan lalu lintas rata-rata detsmp Jln. Batang Kuis 0,586 18,0 0,787 39,1 Jln. Akses Bandara Arah Bandara 0,586 16,5 0,787 30,6 Jln. Akses Bandara Arah Sp. Kayu Besar 0,586 17,1 0,787 30,2 Dari data tabel di atas, maka sangat perlu dilakukan perbaikan persimpangan secepatnya, karena jika Jalan Lingkar Utara dan Jalan Lingkar Selatan Kota Medan sudah dibangun, maka akan terjadi peningkatan arus lalu lintas pada persimpangan tersebut.

4.4. Perbandingan Kondisi Persimpangan antara Weaving dengan APILL

Pada umumnya sinyal lalu lintas dipergunakan untuk satu atau lebih dari alasan berikut: 1. Untuk menghindari kemacetan simpang akibat adanya konlik arus lalu lintas, sehingga terjamin bahwa suatu kapasitas tertentu dapat dipertahankan, bahkan selama kondisi lalu lintas jam puncak. 2. Untuk memberikan kesempatan kepada kendaraan danatau pejalan kaki dari jalan simpang kecil untukmemotong jalan utama. 3. Untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan antara kendaraan-kendaraan dari arah yang bertentangan. Universitas Sumatera Utara Sementara penggunaan weaving pada persimpangan akan mempengaruhi pergerakan arus lalu lintas terutama pada saat pergerakan u-turn pada ruas jalan dua arah dan terbagi maka kemacetan yang terjadi akan bertambah dan potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas akan semakin besar, terutama dititik-titik bukaan median. Titik konflik dapat dikurangi atau dihilangkan denganmemodifikasi persimpangan. Memblokir bukaan padamedian jalan akan menghilangkan banyak titik konflik.Kanalisasi pada bukaandan membatasi manuvertertentu juga akan mengurangi titik konflik. Bagaimanapun juga kita perlu mempertimbangkanuntuk menutup bukaan pada median di persimpangan.Beberapa hal perlu diperhitungkan. Di Indonesia, adakecenderungan menutup persimpangan bersinyalbegitu muncul masalah. Misalnya, masalahkeselamatan, masalah kapasitas atau masalah perilakupengemudipengendara. Apapun alasannya, menutuppersimpangan dan mengarahkan lalu lintas ke kiriuntuk melakukan U-turn merupakan hal yang biasa dinegeri ini. Sayangnya, sering kali cara itu merupakanpilihan yang tidak efisien dan terkadang tidakberkeselamatan untuk diterapkan. Yang perlu diingat, di mana terjadi konflik lalu lintasselalu ada risiko tabrakan. Membatasi manuver lalulintas dengan memblokir atau menutuppersimpangan, akan mengurangi konflik lalu lintasdisertai peningkatan keselamatan. Namun demikian,hal tersebut biasanya menimbulkan beban pada jalanakses lokal dan memindahkan potensi kecelakaan kelokasi lain. Melakukan hal-hal demikian mungkin tidakakan meningkatkan nilai keselamatan jaringan jalansecara keseluruhan. Sebuah tantangan bagi ahlirekayasa keselamatan jalan Universitas Sumatera Utara adalah menjagakeseimbangan antara pengurangan risiko kecelakaan dankinerja jaringan jalan. Dari hasil analisa terhadap ruas jalan akses Bandara Kuala Namu didapat nilai Nisbah Volume per Kapasitas NVK pada saat jam puncak peak hour pagi hari 07.00-10.00 dan sore 15.00-18.00 antara 0,50 s.d 0,75 dengan tingkat pelayanan C dan D. Dengan demikian, perlu dilakukan pengaturan APILL untuk menangani kondisi tersebut, mengingat akan semakin berkembangnya lokasi tersebut dan akan mengakibatkan bangkitan lalu lintas yang cukup besar. Setelah dilakukan pengaturan dengan APILL didapat derajat kejenuhan DS sebesar 0,58 tingkat pelayanan C untuk kondisi saat ini dan 0,78 tingkat pelayanan Duntuk sepuluh tahun mendatang. Antara dua pengaturan ini memang tingkat pelayanan sama-sama berada pada tingkat C dan D, namun untuk menghindari kecelakaan dan kemacetan lebih diutamakan menggunakan pengaturan persimpangan dengan APILL. APILL merupakan perlengkapan penting untukmeningkatkan keselamatan persimpangan dan pejalankaki yang menyeberang di tengah jalan. APILL mengendalikan dengan memisahkan pergerakanyang menimbulkan konflik dalam waktu. Kendalipejalan kaki harus dimasukkan dalam persimpangan,atau dipasang secara terpisah di lokasi tengah jalan.Tombol tekan memungkinkan pejalan kaki berkatapada pengendali APILL bahwa mereka menungguuntuk menyeberang. Rambu harus dilengkapi denganlampu yang menampilkan ikon pejalan kaki berwarnamerah dan hijau. Faktor utama dalam memutuskan penggunaan APILL dipersimpangan adalah ketersediaan ruang keselamatan.Jika ada celah di arus lalu lintas utama Universitas Sumatera Utara yang dapatsecara berkeselamatan menampung lalu lintas yangmasuk dari sisi jalan hampir sepanjang waktu, kitadapat memutuskan untuk menunda APILL.Ketika volume kendaraan meningkat–di jalan utamaatau di jalan kecil– celah keselamatan semakin hilangdan kebutuhan untuk memasang APILL meningkat. Perimbangan lain menggunakan APILL adalah pembangunan jalan- jalan lingkar di Kota Medan baik lingkar dalam maupun lingkar luar akan berakhir dengan tujuan Bandara Kualanamu sehingga volume lalulintas akan semakin meningkat sehingga diperlukan pengaturan APILL di titik-titik konflik persimpangan. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Dari hasil analisa kinerja lalu lintas di simpang jalan akses Bandara Kuala Namu dengan jalan Batang Kuis, maka dapat diambil kesimpulan perbaikan persimpangan adalah dengan kanalisasi serta memakai APILL, karena untuk mengakomodir kendaraan yang menuju dan dari Jalan Batang Kuis saat ini banyak kendaraan yang melawan arah untuk menuju dan dari Jalan Batang Kuis. 2. Data perhitungan waktu sinyal lalu lintas yang digunakan. Pendekat Derajat Jenuh DS Waktu Hijau det Panjang Antrian m Tundaan lalu lintas rata-rata detsmp Jln. Batang Kuis 0,787 19 96 39,1 Jln. Akses Bandara Arah Bandara 0,787 21 97 30,6 Jln. Akses Bandara Arah Sp. Kayu Besar 0,787 19 72 30,2 3. Tingkat pelayanan di simpang jalan akses Bandara Kuala Namu dengan jalan batang kuis setelah dilakukan perbaikan berada pada tingkat C, dimana pada kondisi eksisting banyak kendaraan yang melawan arus lalu lintas dari pendekat Jalan Batang Kuis munuju arah Sp. Kayu Besar Medan. 122 Universitas Sumatera Utara