Tahun 2000-an konsolidasi pabrikan software Microsoft Access

20

d. Tahun 1990-an MRP II dan Sistem ERP awal

Istilah ERP ditemukan pada awal 1990an oleh Gartner Group Wylie, 1990. Tahun 1999 dominasi IBM pada tahun 1980an telah menurun ketika JD Edwards, Oracle, PeopleSoft, Baan dan SAP semakin mengendalikan pasar software ERP. Berikut ini statistik industri dari tahun 1999: • JD Edwards memiliki lebih dari 4700 pelanggan dengan lokasi lebih dari 100 negara. • Oracle memiliki 41.000 pelanggan di seluruh dunia, dengan 16.000 di Amerika Serikat. • Software PeopleSoft digunakan oleh lebih dari 50 pada pasar human resources. • SAP adalah perusahaan software antar perusahaan yang terbesar di dunia dan secara keseluruhan pemasok software independent terbesar keempat di dunia. SAP mempekerjakan lebih dari 20.000 orang di lebih dari 50 negara. • Lebih dari 2800 dari sistem perusahaan dari Baan telah diimplementasikan pada kira-kira 4800 lokasi di seluruh dunia.

e. Tahun 2000-an konsolidasi pabrikan software

Tahun 2002, dan menyusul meledaknya teknologi internet, perusahaan software sedang berupaya mencari cara untuk meningkatkan penawaran dan meningkatkan pangsa pasar. Antara tahun 2000 dan 2002 perusahaan software menghadapi tekanan untuk memperkecil ukuran software yang menyusul pada perkembangan yang pesat. Universitas Sumatera Utara 21

2.5. Pendekatan Basis Data

Teori-teori dasar yang berkaitan dengan basis data dan digunakan untuk menunjang proses pembuatan skripsi ini ialah teori mengenai Data, Basis Data Database, Sistem Basis Data Database System, Sistem Manajemen Basis Data Database Management System- DBMS, keuntungan penggunaan sistem manajemen basis data, Basis Data Relasional Relational Database, Gudang Data Data Warehouse dan Model Relasi – Entitas Entity Relationship—Model

2.5.1. Data

Menurut Whitten dan Bentley 2007:21, data adalah fakta mentah tentang orang, tempat, peristiwa, dan hal-hal yang penting dalam suatu organisasi. Berdasarkan pendapat Connolly dan Begg 2005:20 data adalah komponen terpenting yang harus dimiliki dalam DBMS, dimana data tersebut dapat diperoleh dari end-users. Data menjembatani komponen mesin dan komponen manusia. Dengan kata lain, data adalah fakta mentah yang berasal dari end-users mengenai komponen penting dalam organisasi, yang dapat menjembatani mesin dengan manusia. 2.5.2. Database Menurut Romney dan Steinbart 2015:38, database adalah seperangkat file data yang saling terkait dikendalikan secara terpusat, yang disimpan dengan sedikit redundansi data. Database mengonsolidasikan record yang disimpan sebelumnya dalam file terpisah ke dalam pool umum dan melayani berbagai pengguna dan aplikasi pengolahan data. Universitas Sumatera Utara 22 Mengacu pada pendapat Kristanto 2004:1, database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasanya ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan, instansi. Berbeda dengan system file menyimpan data secara terpisah, basis data menyimpan seluruh data dalam sebuah repository besar secara terintegrasi. Dengan demikian, basis data tidak hanya diperuntukkan untuk suatu departemen, melainkan menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh departemen dalam sebuah organisasi. Menurut Sutanta 2004:1 Pengetahuan konsep basis data muncul dan mulai berkembang seiring dengan adanya kebutuhan pengolahan dan penyimpanan data untuk memenuhi kebutuhan informasi. Perkembangan konsep basis data dapat dibedakan dalam lima tahapan, yaitu: 1. Tahap I awal 1960-an Ciri konsep basis data Tahap I adalah data-data diolah berdasarkan prinsip pemrosesan berkas file processing pada lingkungan computer mainframe. 2. Tahap II akhir 1960-an Ciri utama konsep basis data pada Tahap II adalah konsep sistem basis data Database SystemDBS, konsep sistem manajemen basis data database Management SystemDBMS, layanaan informasi secara online, dan layanan informasi berbasis teks. Universitas Sumatera Utara 23 3. Tahap III awal 1970-an Ciri utama konses basis data pada Tahap III adalah kemunculan aplikasi- aplikasi basis data berbasis sistem pakar Expert SystemES dalam sistem penunjang keputusan Decission Support SystemDDS serta pempograman berorientasi obyek Object Oeriented ProgrammingOOP. 4. Tahap IV mulai 1980-an Ciri utama konsep basis data pada Tahap IV adalam sistem berbasis hypertext yang memungkinkan penampilan informasi berdasarkan suatu kata kunci pencarian yang dapat dilakukan secara acak. 5. Tahap V mulai 1990-an Perkembangan konsep basis data pada 1990-an telah berkembang ke arah aplikasi-aplikasi basis data untuk sistem kecerdasan buatan Artificial IntelligentAI, basis data untuk aplikasii-aplikasi multimedia yang melibatka data teks, suara, gambar, dan animasi, aplikasi basis data berorientasi obyek Object Oriented DatabaseOODB, serta aplikasi-aplikasi basis data secara online online database untuk jaringan computer globalinternet. Aplikasi konsep basis data kabur fuzzy juga mewarnai konsep basis data pada masa ini. 2.5.3. Sistem Basis Data Database Menurut Connolly dan Begg 2005:4 sistem basis data bisa dibilang perkembangan yang paling penting dalam bidang rekayasa perangkat lunak, dan database saat ini telah menjadi kerangka dasar sistem informasi, fundamental mengubah cara banyak organisasi dalam beroperasi. Teknologi database telah menjadi sektor yang menarik untuk bekerja dan, sejak Universitas Sumatera Utara 24 kemunculannya, telah menjadi katalis bagi banyak perkembangan penting dalam rekayasa perangkat lunak. Oleh karena itu, pengembangan sistem database amat diperlukan untuk mendukung kelangsungan sebuah organisasi. Di mana sistem database menduduki peranan yang sangat penting dalam integrasi dan keamanan data dalam perusahaan, serta untuk mencegah redundansi data. 2.5.4. Sistem Manajemen Basis Data Database Management System Mengacu pada pendapat Whitten dan Bentley 2007:525 sistem manajemen database DBMS merupakan software khusus yang digunakan untuk membuat, akses, kontrol, dan mengelola database. Menurut Kristanto 2004:1 dikatakan suatu satu Database Management System DBMS berisi satu koleksi data yang saling berlasi dalam satu set program untuk mengakses data tersebut. Jadi DBMS terdiri dari Database dan Set Program pengelola untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data. DBMS menyediakan lingkungan yang terkendali untuk membantu mencegah pengguna mengakses basis data dan untuk secara efisien mengelola sumber daya data. Hall 2007:10-11 menyatakan Setiap model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri umum, di antaranya: 1. Pengembangan program DBMS berisi peranti lunak pengembangan aplikasi application development software. Baik pemrogram maupun pengguna akhir dapat menggunakan fitur Universitas Sumatera Utara 25 ini guna menciptakan aplikasi untuk mengakses basis data. 2. Cadangan dan pemulihan Selama pemrosesan, DBMS secara berkala membuat file-file cadangan untuk basis data fisik. Jika terjadi kerusakan kegagalan disket, kesalahan program, atau tindakan kejahatan yang menyebabkan basis data tidak bisa digunakan, DBMS dapat pulih ke versi sebelumnya yang dianggap benar. Walaupun sebagian data mungkin hilang, namun tanpa fitur cadangan dan pemulihan data, basis data akan rentan terhadap kehancuran total. 1. Penggunaan basis data untuk pelaporan Fitur ini mencatat data statistik tentang data yang sedang digunakan, dan siapa yang menggunakannya. Para administrator basis data database administrator—DBA menggunakan informasi ini untuk membantu mereka menetapkan otorisasi pengguna dan untuk menjaga basis data. 2. Akses basis data Fitur yang paling penting dari DBMS adalah memungkinkan pengguna yang memiliki otorisasi untuk mengakses basis data. 2.5.4.1. Keuntungan dan Ker ugian Penggunaan Sistem Manajemen Basis Data Menurut Connolly dan Begg 2005:26-30, keuntungan dan kerugian Database Management System adalah : Keuntungan advantages DBMS adalah sebagai berikut: 1. Kontrol atas perulangan data data redundancy. 2. Konsistensi data. Universitas Sumatera Utara 26 3. Banyaknya informasi dari data yang sama. 4. Jumlah data dapat banyak. 5. Membagikan data data sharing 6. Meningkatkan integritas data. 7. Meningkatkan keamanan data. 8. Penetapan standarisasi pelaksanaan. 9. Mengurangi biaya. 10. Menyeimbangkan konflik dari kebutuhan yang ada. 11. Meningkatkan aksesbilitas dan responsif data. 12. Meningkatkan produktivitas. 13. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data. 14. Meningkatkan keakuratan concurrency. 15. Meningkatkan layanan backup dan recovery. Sedangkan kerugian disadvantages dari DBMS adalah sebagai berikut : a. Kompleksitas. b. Ukuran. c. Biaya dari penggunaan DBMS. d. Biaya konversi. e. Kinerja. f. Dampak yang tinggi dari kegagalan. 2.5.5. Basis Data Relasional Relational Database Romney dan Steinbart 2015:105 menyatakan bahwa, database relasional merupakan database yang dibangun menggunakan model data relasional. Universitas Sumatera Utara 27 Model data relasional adalah tabel dua dimensi representasi data; setiap baris merepresentasikan entitas khusus catatan dan setiap kolom adalah field tempat catatan atribut disimpan. Menurut Hall 2007:33-44 desain basis data relasional adalah bagian dari proses pengembangan sistem yang lebih besar yang melibatkan analisis ekstensif dari kebutuhan pengguna. Dengan latar belakang ini, ada enam tahap utama dalam desain basis data relasional: 1. Mengidentifikasi entitas Entitas yang valid harus memenuhi dua kondisi berikut ini: Kondisi 1. Entitas tersebut harus terdiri atas dua atau lebih pemunculan. Kondisi 2. Entitas tersebut harus mengontribusikan minimal satu atribut yang tidak disediakan oleh entitas yang lain. 2. Membuat model data yang menunjukkan asosiasi entitas Agar basis data dapat berfungsi dengan baik, perancang sistem perlu memahami peraturan bisnis organisasi secara langsung berdampak pada struktur tabel basis data. 3. Menambahkan kunci primer dan atribut ke model Analis harus memilih kunci primer yang secara logis mendefenisikan atribut nonkunci dan secara unik mengidentifikasi setiap kemunculan dalam entitas. Setiap atribut harus muncul secara langsung atau tidak langsung nilai dihitung dalam satu atau beberapa tampilan pengguna. 4. Menormalisasi model data dan menambahkan kunci luar Masalah normalisasi yang perlu diatasi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 28 a. Data kelompok yang berulang-ulang dalam pesanan pembelian. b. Data kelompok yang berulang-ulang dalam laporan penerimaan. c. Ketergantungan transitif. 5. Membuat basis data fisik Program-program perlu ditulis untuk mentransfer data organisasi yang saat ini disimpan dalam file datar atau basis data warisan ke dalam tabel relasional. Data yang saat ini disimpan pada dokumen kertas akan perlu dimasukkan ke dalam tabel basis data secara manual. Setelah hal ini dilakukan, tampilan pengguna dapat dibuat. 6. Menyiapkan tampilan pengguna Fungsi query pada DBMS relasional memungkinkan perancang sistem untuk menciptakan tampilan pengguna dengan mudah dari tabel. Desainer cukup memberitahu DBMS, tabel mana yang akan digunakan, kunci primer dan luar mereka, dan atribut yang akan dipilih untuk setiap tabel. Program laporan digunakan untuk membuat tampilan menarik secara visual dan mudah digunakan. Judul kolom bisa ditambahkan, field dijumlahkan, dan rata-rata dihitung untuk menghasilkan laporan pada layar komputer atau berupa dokumen hard copy. Program laporan bisa menekan data yang tidak diperlukan dari tampilan, seperti field yang diduplikasi dan niali kunci dalam tabel penghubung persediaanpemasok. Kunci-kunci ini perlu untuk membangun tampilan, namun tidak diperlukan dalam laporan aktual. Universitas Sumatera Utara 29 2.5.6. Gudang Data Data Warehouse Menurut Date 2005:278, sebuah gudang data adalah sebuah jenis basis data khusus. Istilah data warehouse di awali pada akhir 1980-an, walaupun konsepnya agak lebih tua. Mengacu pada pendapat Inmon 1992 dalam Date 2005, gudang data adalah sebuah simpanan data berorientasi subyek, terintegrasi, tidak mudah berubah, bervarian-waktu dalam mendukung keputusan manajemen. Gudang data memunculkan 2 alasan: pertama, kebutuhan untuk menyediakan sebuah sumber data tunggal, bersih konsisten untuk tujuan pendukung data; kedua, kebutuhan untuk melakukannya tanpa memberi dampak pada sistem operasional. Dapat disimpulkan, bahwa gudang data data warehouse merupakan basis data yang disusun untuk mempercepat pencarian, penelusuran, permintaan khusus, dan kemudahan penggunaaan. 2.5.7. Model Relasi-Entitas Entity Relationship Model Mengacu pada pendapat Sutanta 2004:79-93Entity Relationship ModelER_M merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan obyek. ER_M digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pengguna secara logik. ER_M digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut diagram ER ER_DiagramER_D. Bagi perancanganalisis sistem, ER_D berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya basis datanya akan dikembangkan. Bagi pengguna, model ini Universitas Sumatera Utara 30 sangat membantu dalam hal pemahaman model sistem dan rancangan basis data yang akan dikembangkan oleh perancanganalisis sistem.

2.5.7.1. Komponen ER_D

Diagram ERER_D tersusun atas tiga komponen, yaitu entinitas merupakan obyek dasar yang terlibat dalam sistem, atribut berperan sebagai penjelas entitas, sedangkan kerelasian menunjukkan hubungan yang terjadi diantara dua entitas.

A. Entitas Entity

Untuk menggambarkan sebuah entitas digunakan aturan sbb: • Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang • Nama entitas dituliskan di dalam simbol persegi panjang • Nama entitas berupa kata benda, tunggal • Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya yang jelas Terkait dengan keberadaan entitas, terdapat beberapa istilah khusus yang digunakan, yaitu: 1. Isian entitas Isian entitas menyatakan sebuah kemungkinan pada sebuah entitas. 2. Himpunan entitas Himpunan entitas menyatakan sekumpulan entitas dengan struktursifat yang sama. Universitas Sumatera Utara 31 3. Entitas reguler Entitas reguler disebut juga entitas dominan. Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain. 4. Entitas dependen Entitas dependen disebut juga entitas tak bebasindependen atau entitas lemah weak entity atau entitas subordinat. Keberadaan entitas ini tergantung pada entitas yang lain. 5. Entitas super type dan entitas sub type Sebuah entitas bisa jadi mempunyai hubungan antar entitas dengan sifat bahwa salah satu entitas merupakan bagian dari entitas yang lain.

B. Atribut Attribute

Atribut sering pula disebut sebagai properti property, merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuat entitas yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Atribut pada sebuah entitas dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu: 1. Atribut sederhana simple attribute, yaitu jika atribut berisi sebuah komponen nilaielementer. 2. Atribut komposit composite attribute, yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai. Universitas Sumatera Utara 32

C. Kerelasian Antar Entitas Relationship

Kerelasian antar entitas mendefinisikan hubungan antara dua buah entitas.Kerelasian adalah kejadian atau transaksi yang terjadi diantara dua buah entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. • Jenis Kerelasian Antar Entitas Relationship - Kerelasian jenis ke1-ke-1 ke satu one to one - Kerelasian jenis n-ke-1banyak ke satu many to one atau 1-ke- natau ke banyak one to many - Kerelasian jenis n-ke-nbanyak ke banyak many to many • Simbol Kerelasian Antar Entitas ER_M ditunjukkan menggunakan sebuah diagram yang disebut diagram ER_M. Sekalipun bukan menjadi sebuah permasalahan, dalam beberapa referansi, terdapat perbedaan dalam hal penggunakan simbol kerelasian antar entitas. • Instan Kerelasian Berganda Dalam kerelasian antara dua buah entitas, dimungkinkan terjadi dua kerelasian sekaligus diantara dua entitas tersebut. • Kerelasian Rekursif Kerelasian rekursif terjadi jika sebuah entitas mempunyai kerelasian dengan entitas dirinya sendiri. • Kerelasian Asosiatif Kerelasian asosiatif terjadi jika kerelasian diantara dua buah entitas mengandung beberapa informasi. Universitas Sumatera Utara 33

2.6. Microsoft Access

Menurut Kadir 2003:22, Microsoft Access adalah salah satu contoh RDBMS yang sangat terkenal di lingkungan PC. Pada Microsoft Access, sebuah database disimpan dalam sebuah berkas dengan ekstensi .MDB. di dalam berkas inilah semua objek yang terkait dengan database, termasuk semua tabel, disimpan. Pada Microsoft Access, istilah kolom yang biasa dipakai pada basis data relasional disebut field dan baris biasa disebut record. Mengacu pada pendapat Yuliana 2007:5, Microsoft Access adalah salah satu aplikasi Microsoft Suite. Access diciptakan untuk membuat dan menangani suatu database. Menurut Madcoms-Madiun 2008 Microsoft Office Access 2007 merupakan salah satu software pengolah database. Dengan Microsoft Access anda dapat mengolah berbagai jenis data serta membuat hasil akhir berupa laporan dengan tampilan yang lebih menarik. Lembar kerja Access merupakan jendela database yang terdiri dari satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, dimana anda dapat menyunting data tersebut dengan menambah, mengganti, menghapus, dan mengedit data dalam tabel-tabel tersebut. Tabel merupakan tempat untuk menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai suatu tema tertentu, misalnya data penjualan, data pelanggan, dan sebagainya. Tabel terdiri dari field dan record, yang keduanya ditempatkan pada bagian kolom dan baris. Dalam jendela database Access terdapat beberapa objek pendukung lainnya selain objek tabel, yaitu: Universitas Sumatera Utara 34 • Query, merupakan objek database yang digunakan untuk menampilkan, menyunting, dan menganalisa data. • Form, merupakan objek database yang digunakan untuk proses input, menyunting datadan untuk menambah kontrol-kontrol. • Report, merupakan hasil akhir dari pengolahan data yang dapat ditampilkan dengan ketentuan yang diberikan. • Macro, merupakan rangkaian perintah dengan menggunakan bahasa pemrograman Access yang dapat disimpan dan dijalankan secara otomatis, misalnya membuka tabel dan lain sebagainya. • Module, adalah kumpulan program yang ditulis dengan menggunakan Basic Access. Ada dua cara yang dapat anda lakukan untuk membuat objek tabel, yaitu:  Menggunakan Datasheet View, dimana anda dapat memasukkan data input terlebih dahulu, baru mengatur struktur tabel.  Menggunakan jendela Design View, dimana anda dapat membuat struktur tabel terlebih dahulu. 2.7. Evaluasi dan Perancangan Database berbasis Microsoft Access untuk mendukung Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resource Planning. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan merupakan aktiva lancar yang sangat mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan industri, sehingga harus dikelola dengan baik, dalam hal ini sistem informasi akuntansi persediaan merupakan hal yang sangat vital bagi perusahaan industri. Universitas Sumatera Utara 35 Mempergunakan sebuah sistem ERP dapat memberikan banyak keuntungan. Sistem ERP membantu perusahaan mengintegrasikan informasi dari seluruh fungsi bisnis yang berbeda. Menyediakan pengaturan sumber daya yang terpusat demi menyederhanakan penyajian data-data, sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan pengambilan keputusan. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP merupakan sistem informasi yang mengintegrasikan banyak informasi persediaan yang saling berhubungan, sehingga akan memberikan informasi komprehensif dan terintegrasi yang berguna bagi perusahaan manufaktur tersebut, serta memudahkan manajemen mengambil tindakan maupun keputusan tepat waktu untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun, untuk memenuhi kebutuhan informasi diperlukan sebuah database yang semakin berkembang seiring dengan adanya kebutuhan pengolahan data. Saat ini aplikasi basis data telah mencakup seluruh kehidupan manusia. Terutama bidang industri manufaktur. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan database untuk mempermudah pengaksesan maupun pengelolaan data dalam perusahaan. Microsoft Access merupakan aplikasi perancangan database. Penggunaan Microsoft Access menjadi salah satu pilihan aplikasi yang dapat digunakan oleh perusahaan manufaktur seperti PT AGE Kangaroo Spring bed Medan. Dimana Microsoft Access merupakan aplikasi basis data yang dapat dikostumisasi ataupun dikembangkan dengan cepat dan mudah oleh penggunanya. Universitas Sumatera Utara 36 Dengan adanya evaluasi serta perancangan database berbasis Microsoft Access akan membantu perusahaan dalam mengelola data untuk mendukung sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP dalam PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan.

2.8. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MELALUI PENGGUNAAN DATABASE MANAGEMENT SYSTEM DENGAN MICROSOFT ACCESS 2007 (STUDI KASUS PADA LINGGARJATI BARU)

4 20 102

Perancangan arsitektur sistem informasi menggunakan metode enterprise arsitektur planning :(studi kasus Universitas Purwakarta-Purwakarta)

1 5 18

PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PROGRAM STUDI (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogya

0 6 13

PENDAHULUAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PROGRAM STUDI (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

1 5 7

KESIMPULAN DAN SARAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PROGRAM STUDI (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 17 25

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA PT. SWADAYA ABDI MANUNGGAL.

0 2 15

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ERP (ENTERPRISE ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) DI IKIP PGRI MADIUN.

0 5 16

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi (Studi Kasus di PT. Tirta Amarta Bottling Company).

8 37 22

Membuat Database dengan Microsoft Acces

0 0 10

IMPLEMENTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING TERHADAP PERCEPATAN PERPUTARAN PERSEDIAAN MATERIAL (Studi Kasus Di PLN (PERSERO) Wilayah Bangka Belitung Area Bangka)

0 0 17