Evaluasi dan Perancangan Database berbasis Microsoft Acces untuk mendukung Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Berlandas Enterprise Resources Planning (Studi Kasus PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan)

(1)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE AKUNTANSI BERBASIS MICROSOFT ACCESS UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ENTERPRISE RESOURCES

PLANNING

(Studi Kasus PT AGE Kangaroo Spring bed Medan)

Kepada:

Yth. Bapak/Ibu Responden Di –

Tempat Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswi Program Reguler Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini. Saya menyadari permohonan saya ini sedikit banyak akan mengganggu ketenangan/ kegiatan Bapak/Ibu. Saya akan menjamin kerahasiaan dari semua jawaban/ opini yang telah Bapak/Ibu berikan.

Penelitian ini semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan penyelesaian skripsi saya, dan ringkasan dari analisis yang akan dipublikasikan. Atas kesediaan dan partisipasi dari Bapak/Ibu untuk mengisi dan mengembalikan kuesioner ini saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Cynthia Verina Lumbantobing NIM: 120503263


(2)

90

Kuesioner

Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan Evaluasi dan Perancangan Database Berbasis Microsoft Access Untuk Mendukung Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Berlandas Enterprise Resources Planning pada PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan.

A. Pertanyaan umum

Petunjuk : Bapak/Ibu diharapkan mengisi data identitas pribadi.

1. Nama :... 2. Jenis kelamin :... 3. Jabatan :... 4. Lama bekerja :... 5. Pendidikan terakhir :... 6. Tanda tangan responden :... B. Pertanyaan Khusus

Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (x) pada jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) yang bapak/ibu anggap paling tepat.

NO. PERNYATAAN SS S N TS STS

Manfaat dan penerapan sistem database menggunakan Microsoft Access 1. Struktur data logik yang telah ada saat ini

tidak perlu dibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data.

2. Penerapan organisasi dan penyimpanan data secara praktis dan efisien.

3. Pengembangan subsistem tidak menyebabkan terjadinya pengembangan sistem ganda. 4. Kebutuhan-kebutuhan akan informasi

terpenuhi dengan cepat,tepat, mudah, dan akurat.

5. Setiap pemakai mengetahui dengan jelas tentang data apa saja yang tersedia dan dapat diakses olehnya.

6. User dapat mengakses data-data dengan cara

yang mudah.

7. Fleksibilitas dalam mengakses data secara efisien dan efektif.


(3)

8. Kebutuhan data yang tidak terantisipasi (permasalahan kebutuhan informasi

secaramendadak)dapat dipenuhi dengan cepat. 9. Perubahan data dapat dilakukan tanpa

mempengaruhi cara-cara untuk menggunakan data.

10. Sistem telah menyediakan sarana

pengendalian untuk menghindari terjadinya berbagai versi data akibat kerangkapan data dan beberapa pemakai mengubah data pada saat yang berbeda.

Ada dan diterapkannya komponen-komponen Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning

11. Karyawan yang ada pada PT AGE sudah diberi pelatihan yang memadai tentang pemakaian software ERP.

12. Adanya pemisahan fungsi antara bagian-bagian yang terkait dengan sistem informasi akuntansi persediaan.

13. Perusahaan mempunyai prosedur yang jelas dalam melakukan kegiatan sistem informasi akuntansi persediaan.

14. Setiap karyawan dapat mengetahui dengan jelas prosedur sistem informasi akuntansi yang ada dalam mengelola persediaan. 15. Prosedur proses pengelolaan persediaan yang

ada sudah memadai.

16. Seluruh data dalam kegiatan pengelolaan persediaan sudah dicatat ke dalam catatan akuntansi.

17. Perusahaan sudah mengikhtisarkan seluruh kegiatan pada sistem informasi akuntansi persediaan ke dalam neraca lajur.

18. Catatan persediaan permintaan barang-barang produksi sudah bernomor urut cetak.

19. Catatan persediaan perusahaan diposting setiap hari.

20. Biaya yang dikeluarkan untuk sistem ERP sebanding dengan hasil yang diperoleh perusahaan

21. Penerapan sistem ERP lebih baik dari sistem sebelumnya.

22. Modul-modul yang disediakan oleh sistem ERP sudah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.


(4)

92

23. Peralatan komunikasi jaringan dan spesifikasi komputer untuk sistem informasi akuntansi persediaan sudah sesuai dengan standar. 24. Adanya dukungan layanan dari penyedia

software, tidak hanya teknis saja tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari.

25. Sistem ERP ini dapat melakukan analisis dan perencanaan yang baik terhadap data.

26. Dalam melakukan analisis dan perencanaan, sistem ERP dapat melakukan input dan analisis data secara flekibel dan seketika (real-time) dari berbagai sudut.

27. Sistem ERP yang ada dalam perusahaan dapat beradaptasi terhadap perkembangan terakhir teknologi informasi yang memungkinkannya sangat fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis di masa depan.

28. Masing-masing pengguna sistem ERP ini mempunyai password untuk masuk ke program tersebut.

29. Adanya pembatasan pengenalan transaksi atau kinerja proses untuk individu-individu

tertentu saja.

30. Adanya sistem pengendalian proses pada saat software melakukan proses data.

31. Adanya koreksi kesalahan secara otomatis atas transaksi yang melanggar pengendalian detektif, dalam memproses data.

32. Pada saat program menghasilkan output, ada bagian/ staf pada proses produksi yang melakukan pengecekan ulang agar data yang dihasilkan valid.

33. Adanya verifikasi periodik atas file untuk mendeteksi masalah-masalah pengendalian.


(5)

Lampiran 2

Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X1 127,53 309,085 ,625 ,959

X2 127,60 306,800 ,621 ,959

X3 127,53 307,430 ,610 ,959

X4 127,93 303,168 ,609 ,959

X5 127,47 306,947 ,738 ,958

X6 127,53 305,775 ,671 ,959

X7 127,70 308,700 ,688 ,959

X8 127,63 302,792 ,647 ,959

X9 128,43 297,013 ,723 ,958

X10 127,93 299,995 ,732 ,958

Y1 127,27 317,237 ,432 ,960

Y2 128,43 310,392 ,436 ,960

Y3 127,43 310,392 ,583 ,959

Y4 127,50 311,707 ,476 ,960

Y5 127,67 309,678 ,513 ,960

Y6 128,20 302,097 ,658 ,959

Y7 127,53 309,844 ,495 ,960

Y8 127,40 314,110 ,459 ,960

Y9 127,43 311,633 ,576 ,959

Y10 127,70 301,114 ,758 ,958

Y11 127,70 301,114 ,758 ,958

Y12 127,57 304,875 ,717 ,958


(6)

94

Y15 127,57 309,564 ,620 ,959

Y16 128,07 303,237 ,726 ,958

Y17 127,70 303,872 ,835 ,958

Y18 127,93 302,202 ,724 ,958

Y19 127,53 311,085 ,643 ,959

Y20 128,17 301,730 ,645 ,959

Y21 127,73 307,168 ,786 ,958

Y22 127,73 308,961 ,605 ,959

Y23 128,17 300,489 ,682 ,959

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,960 33


(7)

Lampiran 3

Output SPSS Uji Asumsi Klasik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 6,17462321

Most Extreme Differences

Absolute ,149

Positive ,107

Negative -,149

Kolmogorov-Smirnov Z ,817

Asymp. Sig. (2-tailed) ,517

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz ed Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3,519 4,903 -,718 ,479

EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

,199 ,121 ,296 1,643 ,112


(8)

96 Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 23,669 7,529 3,144 ,004

EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

1,699 ,186 ,865 9,143 ,000

a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP


(9)

Lampiran 4

Output SPSS Uji Regresi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3300,647 1 3300,647 83,587 ,000b

Residual 1105,653 28 39,488

Total 4406,300 29

a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP b. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 23,669 7,529 3,144 ,004

EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS

MICROSOFT ACCESS

1,699 ,186 ,865 9,143 ,000

a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,865a ,749 ,740 6,28392

a. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

b. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP


(10)

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Leon Andretti, 2006. “Perancangan basis data Sistem Informasi Penggajian”, Jurnal Ilmiah MATRIK, Volume 8 No. 2, Hal 135-152.

Alzoubi, Ali, 2011. “The Effectiveness of the Accounting Information System

Under the Enterprise Resources Planning (ERP)”, Research Journal of

Finance and Accounting, Volume 2 No. 11.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood, 2004. Accounting Information

Systems, Ninth Edition, Pearson Education Inc, New Jersey.

Connolly, Thomas M., dan Carolyn E. Begg, 2005. Database Systems : A

Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Fourth

Edition, Addison-Wesley, Massachusetts.

Date, C.J., 2005. Pengenalan Sistem Basis Data, Jilid 2. Indeks, Jakarta.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Fakultas Ekonomi. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif

Program Strata Satu (S1), Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hall, James A., 2009. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4 Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.

_______, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4 Jilid 2,Salemba Empat, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM, SPSS 21Edisi 7,Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.


(11)

Joefrie, Yuri Yudhaswana, dan Protus Pieter Kalatiku, 2012. “Desain Basis Data Sistem Informasi Akademik di Fakultas Teknik Universitas Tadulako”, Jurnal Ilmiah Foristek, Volume 2 No. 21.

Jogiyanto, 2003. Sistem Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

Karmawan, I Gusti Made, Tangkas Udoyono, Ita Ernala Kaban, 2010. ”Analisis dan Perancangan Basis Data Pembelian, Penjualan, dan Persediaan pada PT Swari Andini, Binus University, Jakarta.

Kadir, Abdul, 2003. Penuntun Praktis Belajar Database Menggunakan Microsoft

Access, Andi Offset, Yogyakarta.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, 2007. Intermediate

Accounting, Ed. 12, John Wiley and Sons, New Jersey.

Kristanto, Harianto, 2004. Konsep dan Perancangan Database, Andi Offset, Yogyakarta.

La Midjan, Azhar Susanto, 2003. Sistem Informasi Akuntansi II, Pendekatan

Sistem (System Approach) dan Praktik Penyusunan Metode dan Prosedur,

Lingga Jaya, Bandung.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Robby, Owen Kwanentent, Frans Mei Wardana, 2009. “Analisis dan Perancangan Basis Data untuk Mendukung Aplikasi ERP Education”, Binus University, Jakarta.

Romney, Marshall B., Paul J. Steinbart, 2015. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

_______, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Sabarguna, H. Boy S., dan Rudy Halimun, 2009. Enterprise Resource Planning di

Rumah Sakit, Sagung Seto, Jakarta.


(12)

88

Soemarso, 1999. Akuntansi : Suatu Pengantar, Edisi Keempat, Rineka Cipta, Jakarta.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

_______, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sumiyana, 1999. Pemrograman Bisnis dan Akuntansi: Berbasis Microsoft Access, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

_______, 1999. Kasus Pemrograman Bisnis dan Akuntansi: Berbasis Microsoft

Access, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Sutanta, Edhy, 2004. Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Tiarma, Shelly, 2013. “Perancangan Sistem Informasi Persediaan pada Toko Besi Sinar Jaya, STMIK IBBI, Medan.

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan Madcoms-Madiun, 2008. Microsoft

Access 2007 untuk Pemula, Andi Offset, Yogyakarta.

Whitten, Jeffery L., Lonnie D. Bentley, 2007. Systems Analysis and Design

Methods, Seventh Edition, McGraw-Hill, New York.

Widiawati, Retno Gusti, 2005. “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus di Perusahaan Winter Textile Denpasar”, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Yasin, Verdi, 2013. “Pentingnya Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dalam rangka untuk membangun sumber daya pada suatu perusahaan”,

Jurnal Manajemen Informatika, Edisi No. 4 TahunVI, hal 3-7.


(13)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian deskriptif bertujuan mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2003:85).

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan cara pemberian kuesioner atau pengumpulan data sekaligus pada saat yang sama (Notoatmodjo, 2002:146)

3.2. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan, Jl. Perwira 1 No. 14 Krakatau Ujung Medan, Pada Desember 2015.

3.3. Batasan operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan operasional yang diambil, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini difokuskan pada evaluasi perancangan database dengan Microsoft Access.

2. Evaluasi serta perancangan database hanya mencakup sistem informasi akuntansi persediaan pada PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan.


(14)

40

3.4. Defenisi operasional

Menurut Erlina (2011:48) definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam penelitian.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yangmempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

X.Database berbasis Microsoft Access

Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan

dan dikordinasi secara terpusat. Pendekatan database memberlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian dari organisasi tersebut, bukan hanya suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah intregasi data dan pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya.

Microsoft Access adalah suatu program aplikasi database komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar.Aplikasi ini

menggunakan mesin basis data

juga menggunakan tampila pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam


(15)

Database berbasis Microsoft Access adalah suatu gabungan file

yang dihimpun dalam suatu program aplikasi database komputer relasional untuk merancang, membuat, dan mengolah berbagai jenis data demi kemudahan pengaksesan, integrasi, dan keamanan data.

2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas ERP

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial bagaimana transaksi penerimaan barang dan transaksi penggunaan barang yang berisi tentang status stok barang itu sendiri yang dapat membantu meningkatkan produktifitas perusahaan dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan konsep untuk merencanakan danmengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan (to

serve and support multiple business functions), sehingga pekerjaan

menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan yang lebih bagi konsumen, yang akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah dan


(16)

42

memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas ERP adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial persediaan melalui paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan.

3.5. Skala pengukuran variabel

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Variabel Jenis

Variabel

Nama Variabel Defenisi Pengukuran Skala Variabel Independen (x) Databaseberbasis Microsoft Access Manfaat dan penerapan sistem database menggunakan Microsoft Access

Kuesioner Likert

Variabel Dependen (y) Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas ERP Ada dan diterapkannya komponen-komponen Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Kuesioner Likert

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini mengacu pada skala Likert (Likert Scale), di mana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1-5 kategori jawaban, yang masing-masing jawaban diberi score atau bobot yaitu banyaknya score antara 1 sampai 5, dengan rincian:


(17)

1. Jawaban SS sangat setuju diberi score 5. 2. Jawaban S sangat setuju diberi score 4. 3. Jawaban CS sangat setuju diberi score 3. 4. Jawaban TS sangat setuju diberi score 2.

5. Jawaban STS sangat setuju diberi score 1.(Singarimbun, 1994:249) 3.6. Populasi dan sampel penelitian

Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui kriteria tertentu yang dapat dikategorikan ke dalam objek tersebut berupa manusia,

file-file atau dokumen yang dapat dipandang sebagai objek penelitian.

Sesuai dengan judul yang diambil dalam penelitian ini yaitu, “Evaluasi dan Perancangan Database berbasis Microsoft Access untuk Mendukung Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning”, maka yang menjadi sampel adalah karyawan dari bagian dan sub-sub bagian yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi persediaan,yaitu:

Branch Manager Chief Accounting Supervisor Marketing • Kepala Produksi

• Kepala Gudang Bahan Baku

• Kepala Gudang Bahan Jadi

• Kepala Distribusi

• Bagian Pajak


(18)

44 • Administrasi Hutang Dagang

• Administrasi Piutang

• Administrasi Penjualan

• Administrasi Stok

• Administrasi Produksi

Sales Marketing Foreman

• Senior operator distribusi

• Anggota produksi

• Anggota bahan baku

• Anggota barang jadi

Dari populasi staf berjumlah 50 orang, yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi persediaan terdapat 33 orang, yang kemudian diambil 30 orangmenjadi sampel penelitian. Pada prinsipnya, sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang dapat diambil dapat dilakukan secara statistik ataupun berdasarkan estimasi penelitian.

3.7. Jenis data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi adalah :

1. Data Primer, yaitu data yang belum diolah perusahaan, seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan orang yang berhubungan langsung dengan PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan.


(19)

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan dan data perusahaan, seperti struktur organisasi serta bahan kuliah yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi dan basis data.

3.8. Metode pengumpulan data

Data yang digunakan adalah data primer. Dalam melakukan penelitan untuk mendapatkan data dan informasi, adapun metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

a Pengamatan (Observasi)

Dalam hal observasi ini yang akan di observasi dengan cara melakukan pengamatan, mengumpulkan data dan mencatat serta mempelajari secara langsung sistem yang sedang berjalan pada PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan.

b Wawancara (Interview) dan Kuesioner (Questionnaire)

Untuk mendapatkan data-data secara langsung, maka penulis bertanya langsung kepada pihak yang berkaitan dalam memberikan informasi sistem serta menggunakan daftar pertanyaan berupa angket. Pihak tersebut adalah karyawan dari perusahaan manufaktur PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan.

c Studi Pustaka

Dengan cara mengumpulkan data dengan mencari dan mempelajari data-data dari buku-buku ataupun dari referensi lain, yang berhubungan dengan penulis skripsi ini. Buku yang digunkan penulis sebagai referensi dapat


(20)

46

dilihat pada daftar pustaka. 3.9. Uji Validitas dan reliabilitas

Untuk membuktikan hipotesis maka perlu dilakukan uji hipotesis terkait variabel yang diteliti. Alat pengukuran yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner sebagai instrumen yang baik harus mampu menyatakan dua pernyataan

valid dan reliable.

3.9.1. Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data.Menurut Sugiyono (2006:149), Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Instrument untuk mendapatkan data dicobakan pada sampel dari populasi. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item

instrument dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dan skor total.

Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki validitas yang baik. Untuk mengetahui data tersebut valid atau tidak, dapat diuji menggunakan SPSS 21.0 For Windows. Kemudian membuat keputusan dengan membandingkan

rhitung dan rkritis. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

• Jika r hitung > r kritis maka pernyataan dinyatakan valid.


(21)

• Jika r hitung < r kritis maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan yang digunakan dalam penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji keandalan. Uji keandalan bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji kehandalan dilakukan terhadap pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang sudah valid. Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Untuk teknik perhitungan reliabilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 21.0for windows. Kemudian output

dibandingkan dengan uji signifikansi dengan uji t. Kemudian membuat keputusan dengan membandingkan rhitung dan rtabel. Dengan kriteria pengujian

sebagai berikut:

• Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. • Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.10. Teknik analisis 3.10.1.Analisis data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Menurut Sugiyono (2012:270). Regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis regresi linear


(22)

48

sederhana, selain digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel, juga dapat menunjukan arah hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen. Sehingga persamaan umum regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah:

Ŷ=�+��

Keterangan:

Y = Sistem Informasi Akuntansi berlandas ERP A =Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X=0

B =Arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Yapabila terjadi perubahan nilai X. Bila (+) maka arah garis akan

naik, dan bila (-) maka nilai garis akan turun X =Database berbasis Microsoft Access

Jika koefisien b bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif atau searah. Dengan

kata lain, peningkatan atau penurunan variabel bebas diikuti dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat. Sedangkan jika koefisien b

bernilai negatif, maka menunjukan arah yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan penurunan variabel terikat atau sebaliknya.

3.10.2.Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan:


(23)

3.10.2.1. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:178). Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika t hitung< t tabelpada α = 5%

Ho ditolak jika t hitung> t tabelpada α = 5%

3.10.2.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2013:177)

Range nilai R2 adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang semakin mendekati 1 atau 100% berarti bahwa model regresi tersebut semakin baik dalam menjelaskan variasi variabel tersebut.

3.10.3.Penarikan Kesimpulan

Hasil analisis dan pengujian hipotesis baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis akan berupaya memberikan pandangan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.


(24)

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kangaroo Spring Bed berkedudukan di Pekanbaru dan didirikan berdasarkan akta notaris Tajib Rahardjo, SH, No. 43 tanggal 17 Februari 1998 Notaris di Pekanbaru. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C2-20.078 HT.01.01.98 tanggal 14 Oktober 1998. Dengan dinaungi oleh Perseroan Terbatas Anugrah Karya Aslindo. Tetapi dalam perkembangannya sudah melahirkan perusahaan-perusahaan baru di seluruh Sumatera, yang sampai saat ini telah berjumlah 10 cabang, antara lain terdapat di Pekanbaru, Batam, Palembang, Lampung, Jambi, Muara Bungo, Padang, Rantau, Lubuk Linggau, dan Medan.

Kangaroo Spring Bed Medan berdasarkan akta notaris Roosmidar, SH. No. 96 tanggal 11 Desember 2013 di Kota Medan. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor 0823/0826/0786/2.1/0508/09/2014 tanggal 7 Oktober 2014. Dinaungi oleh Perseroan Terbatas Anugerah Gerbang Efata, yang bergerak dibidang industri penjahitan spring bed. Beralamat di Jalan Perwira I No. 4 Kel. Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur.


(25)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

“Melalui Anugrah-Nya terus berkarya untuk menjadi berkat bagi bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa.”

b. Misi

Untuk mencapai visi, PT AGE mempunyai misi sebagai berikut: 1. Berkarya untuk menghasilkan produk Spring bed, Sofa, Busa,

dan sejenisnya (furniture) yang dapat diterima di setiap kota khususnya di Indonesia maupun mancanegara.

2. Membina sumber daya manusia yang handal dan berkualitas sebagai aset utama perusahaan dalam menghadapi pasar global. 3. Memberikan dampak positif bagi lingkungan dan tempat

perusahaan berada.

4. Mencapai 45 kantor cabang pada 45 kota baik dalam dan luar negeri.

5. Menjadikan merek Kangaroo Spring Bed Trade Mark/ hasil karya buatan Indonesia yang terkenal di mancanegara.

6. Menjadikan perusahaan yang solid dan kuat ditingkat nasional maupun internasional.


(26)

52 4.1.3 St rukt ur O rgan is a si P er us ah aan Ka. Gudang Ka. Distribusi Ka. Gudang Ka. Produksi Foreman Branch Supervisor Marketing Chief Accounting Sales Marketing -Bagian Pajak -Adm. Pembelian -Adm. Hutang Dagang -Adm. Piutang -Adm. Penjualan Anggota Produksi Senior Operator Distribusi Anggota Bahan Anggota Barang Anggota Distribusi Gambar4.1 Struktur Organisasi

PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan

U n iv e rs ita s Su m a te ra U ta ra


(27)

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka hubungan satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas, serta wewenang masing-masing peranan yang sangat penting dalam kesatuan utuh. Struktur organisasi bersifat relatif, dinamis, dan akan berubah, manakala kebutuhan dan keadaan perusahaan berubah yang disebabkan oleh faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Demikian juga terjadi pada PT AGE Kangaroo bed Medan telah mengalami beberapa kali perubahan, sebagai akibat dari perkembangan usaha dalam mencapai tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut merupakan paparan fungsi pokok struktur organisasi PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan, adalah sebagai berikut: 1. Branch Manager

Berfungsi merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta mengendalikan semua kegiatan operasional yang berhubungan dengan proses produksi seperti :

•Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perusahaan sesuai dengan norma pedoman dan instruksi dari pimpinan umum.

•Melaporkan data serta kegiatan yang ada ke Direksi.

•Mengarahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan kepada Asisten.

•Membina dan mengawasi serta mempertanggung jawabkan jalannya perusahaan cabang.

•Mengkoordinasikan dan bertanggungjawab terhadap penyusunan rencana anggaran belanja perusahaan.


(28)

54 •Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku.

•Membina dan meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan.

•Membina suasana kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara asisten, karyawan serta memelihara keamanan.

2. Chief Accounting

•Mengawasi pelaksanaan administrasi dan akuntansi sehari- hari

Melakukan review harian terhadap akun kas

•Mengawasi pengumpulan data dan perhitungan cost di produksi

Melakukan rekonsiliasi atas semua akun (nominal dan permanent) setiap menjelang tutup buku

•Memastikan laporan kas harian, mingguan dan laporan arus kas bulanan yang dibuat oleh cash accountant sudah akurat.

•Mengkoordinasikan proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk kebutuhan internal

•Menyusun dan menyajikan laporan keuangan untuk asersi manajemen untuk pihak luar

•Memberikan support dan assistensi yang maksimal bagi semua bagian di dalam perusahaan

•Mengawasi dan mengkoordinasikan penumpulan data, bukti transaksi hingga pelaporan pajak perusahaan

•Memberikan training, pengarahan, panduan, dan bimbingan


(29)

•Menjadi role-model dan mentor bagi semua staf di bagian accounting.

3. Supervisor Marketing

Fungsinya memastikan tenaga pemasaran melakukan/ melaksanakan pemasaran sesuai dengan harapan perusahaan terhadap produktivitas/banyaknya penjualan dan tenagapemasaran menjalankan aturan-aturan yang berlaku di perusahaan.

Fungsi-fungsi lainnya selain memastikan semua berjalan sesuai harapan perusahaan (marketing), supervisor juga dapat melakukan coaching kepada tenaga-tenaga marketing dan juga sebagai sumber informasi terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan.

4. Kepala Produksi

Kepala Bagian Produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun tugas Kepala Bagian Produksi adalah sebagai berikut :

•Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai pabrik seperti pemotongan, pengeleman, perakitan, dan proses lainnya

•Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.


(30)

56 •Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.

5. Kepala Gudang Bahan Baku

•Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan.

•Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan fakturnya.

•Membuat Bukti Barang Masuk (BBM).

Membuat laporan bulanan stock barang kepada branch manager.

•Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan (SP) dari relasi untuk dikirim.

•Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper.

•Membuat surat permintaaan barang yang ditujukan kepada direktur logistik.

6. Kepala Gudang Bahan Jadi

•Menerima barang hasil produksi dari kepala produksi

•Mengecek barang yang diterima sesuai dengan transfer hasil laporan produksi sesuai dengan fisik.

Melakukan check stock barang jadi harian, mingguan, dan bulanan.

Menyiapkan barang pesanan dari sales counter sesuai dengan sales

order yang akan diserahkan kepada kepala distribusi.


(31)

7. Kepala Distribusi

• menyusun rencana distribusi tahunan, bulanan dan mingguan.

• mengkoordinir aktivitas seksi-seksi yang dibawahi.

• Memantau danpengupayakan tingkat pencapaian

target pengiriman.

• memantau ketersediaan stok dan pengaturan jadwal pengiriman.

• memantau pengaturan kesiapan stok gudang untuk kegiatan pendistribusian.

8. Bagian Pajak

• Melakukan perencanaan pajak (Tax Planning) yang tidak hanya sebatas meminimalkan utang pajak, dengan cara pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan secara tepat.

• Menentukan apa saja yang perlu dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang harus melakukan.Terkait dengan proses manajemen, tax organizing ini mencakup proses untuk mendesign struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi perpajakan.

• Memotivasi, mengarahkan, dan melakukan kegiatan apapun yang berhubungan dengan interaksi sesama individu.Fungsi pengarahan ini dimaksudkan untuk membuat departemen atau bagian yang terkait dengan fungsi perpajakan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perpajakannya.


(32)

58 • Mengkontrol dan pastikan bahwa aktivitas fungsi perpajakan

tersebut mencapai tujuan sesuai dengan rencana. 4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Uji validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu instrument bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 21.0, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Tabel 4.1 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X1 127,53 309,085 ,625 ,959

X2 127,60 306,800 ,621 ,959

X3 127,53 307,430 ,610 ,959

X4 127,93 303,168 ,609 ,959

X5 127,47 306,947 ,738 ,958

X6 127,53 305,775 ,671 ,959

X7 127,70 308,700 ,688 ,959

X8 127,63 302,792 ,647 ,959

X9 128,43 297,013 ,723 ,958

X10 127,93 299,995 ,732 ,958

Y1 127,27 317,237 ,432 ,960

Y2 128,43 310,392 ,436 ,960

Y3 127,43 310,392 ,583 ,959

Y4 127,50 311,707 ,476 ,960

Y5 127,67 309,678 ,513 ,960


(33)

Y6 128,20 302,097 ,658 ,959

Y7 127,53 309,844 ,495 ,960

Y8 127,40 314,110 ,459 ,960

Y9 127,43 311,633 ,576 ,959

Y10 127,70 301,114 ,758 ,958

Y11 127,70 301,114 ,758 ,958

Y12 127,57 304,875 ,717 ,958

Y13 128,23 299,495 ,768 ,958

Y14 127,50 307,224 ,608 ,959

Y15 127,57 309,564 ,620 ,959

Y16 128,07 303,237 ,726 ,958

Y17 127,70 303,872 ,835 ,958

Y18 127,93 302,202 ,724 ,958

Y19 127,53 311,085 ,643 ,959

Y20 128,17 301,730 ,645 ,959

Y21 127,73 307,168 ,786 ,958

Y22 127,73 308,961 ,605 ,959

Y23 128,17 300,489 ,682 ,959

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai corrected item total correlation seluruh pertanyaan bernilai lebih besar atau sama dengan nilai rtabel 0.363 sehingga dapat dipergunakan dalam

penelitian.

b. Uji Reliabilitas

pengujian dilakukan menggunakan program SPSS versi 21.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel, maka pertanyaan dinyatakan

reliabel.


(34)

60 Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items

,960 33

Sumber: Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Berdasarkan pada table 4.2 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,960 > 0,80. Berdasarkan data diatas maka kuesioner penelitian reliabel sehingga dapat dilanjutkan untuk melakukan penelitian.

4.2.2 Analisis Korelasi Pearson

Berikut ini merupakan hasil output perhitungan koefisien korelasi pearson dengan menggunakan program SPSS 21.0.

Tabel 4.3 Uji Korelasi Pearson

Correlations EVALUASI DAN PERANCANGA N DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

Pearson Correlation 1 ,865**

Sig. (2-tailed) ,000

N 30 30

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP

Pearson Correlation ,865** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016


(35)

Setelah diketahui besar koeisien korelasi tersebut, maka untuk mengetahui kekuatan hubungan antara evaluasi dan perancangan database berbasis Microsoft Access dengan Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas enterprise

resources planning, penulis mengambil pedoman dari Sugiyono (2000:149) yang

dapat diartikan sebagai berikut:

Tabel 4.4

Tabel skala koefisien korelasi

Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Tafsirannya

0,00-0,199 + dan - Hubungan sangat rendah

0,20-0,399 + dan - Hubungan yang rendah

0,40-0,599 + dan - Hubungan yang cukup kuat

0,60-0,799 + dan - Hubungan yang kuat

0,80-1,000 + dan - Hubungan yang sangat kuat

Dari hasil analisis tersebut, maka koefisien korelasi pearson sebesar 0,865 berada pada interval koefisien 0,80-1,000. Maka ini menunjukkan bahwa antara evaluasi dan perancangan database berbasis Microsoft Access dengan Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas enterprise resources planning termasuk dalam tingkat hubungan yang kuat.

4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel Database berbasis Microsoft Access (X) Item

Pertanyaan

STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 5 16,7 14 46,7 11 36,7

2 0 0 0 0 8 26,7 10 33,3 12 40,0


(36)

62

4 0 0 4 13,3 6 20,0 12 40,0 8 26,7

5 0 0 0 0 4 13,3 14 46,7 12 40,0

6 0 0 0 0 7 23,3 10 33,3 13 43,3

7 0 0 0 0 6 20,0 17 56,7 7 23,3

8 0 0 1 3,3 9 30,0 6 20,0 14 46,7

9 0 0 9 30,0 8 26,7 8 26,7 5 16,7

10 0 0 1 3,3 14 46,7 5 16,7 10 33,3

Sumber : Data Primer, diolah penulis, 2016

a. Pada item pertanyaan 1 (Struktur data logik yang telah ada saat ini tidak perludibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data), yaitu sangat setuju sebanyak 11 responden atau 36,7%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Penerapan organisasi dan penyimpanan data secara praktis dan efisien), yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral sebanyak 8 responden atau 26,7%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

c. Pada item pertanyaan 3 (Pengembangan subsistem tidak menyebabkan terjadinya pengembangan sistem ganda), yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral sebanyak 4 responden atau 13,3%, tidak setuju sebanyak satu responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

d. Pada item pertanyaan 4 (Kebutuhan-kebutuhan akan informasi terpenuhi dengan cepat,tepat, mudah, dan akurat), yaitu sangat setuju sebanyak 8


(37)

responden atau 26,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 6 responden atau 20%, tidak setuju sebanyak 4 responden atau 13,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

e. Pada item pertanyaan 5 (Setiap pemakai mengetahui dengan jelas tentang data apa saja yang tersedia dan dapat diakses olehnya), yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral sebanyak 4 responden atau 13,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

f. Pada item pertanyaan 6 (User dapat mengakses data-data dengan cara yang mudah), yaitu sangat setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral sebanyak 7 responden atau 23,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. g. Pada item pertanyaan 7 (Fleksibilitas dalam mengakses data secara efisien dan

efektif), yaitu sangat setuju sebanyak 7 responden atau 23,3%, setuju sebanyak 17 responden atau 56,7%, netral sebanyak 6 responden atau 20%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

h. Pada item pertanyaan 8 (Kebutuhan data yang tidak terantisipasi atau permasalahan kebutuhan informasi secaramendadak, dapat dipenuhi dengan cepat.), yaitu sangat setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, setuju sebanyak 6 responden atau 20%, netral sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju sebanyak satu responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.


(38)

64

i. Pada item pertanyaan 9 (Perubahan data dapat dilakukan tanpa mempengaruhi cara-cara untuk menggunakan data), yaitu sangat setuju sebanyak 5 responden atau 16,7%, setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, netral sebanyak 8 responden atau 26,7%, tidak setuju sebanyak 9 responden atau 30%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

j. Pada item pertanyaan 10 (Sistem telah menyediakan sarana pengendalian untuk menghindari terjadinya berbagai versi data akibat kerangkapan data dan beberapa pemakai mengubah data pada saat yang berbeda), yaitu sangat setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, setuju sebanyak 5 responden atau 16,7%, netral sebanyak 14 responden atau 46,7%, tidak setuju sebanyak 1 responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Variabel Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas ERP (Y)

Item Pertanyaan

STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 16 53,3 14 46,7

2 0 0 7 23,3 9 30,0 12 40,0 2 6,7

3 0 0 0 0 4 13,3 13 43,3 13 43,3

4 0 0 1 3,3 3 10,0 14 46,7 12 40,0

5 0 0 2 6,7 3 10,0 16 53,3 9 30,0

6 0 0 4 13,3 12 40,0 8 26,7 6 20,0

7 0 0 2 6,7 2 6,7 14 46,7 12 40,0

8 0 0 0 0 3 10,0 14 46,7 13 43,3

9 0 0 0 0 3 10,0 15 50,0 12 40,0

10 0 0 2 6,7 5 16,7 13 43,3 10 33,3

11 0 0 2 6,7 5 16,7 13 43,3 10 33,3

12 0 0 0 0 7 23,3 11 36,7 12 40,0


(39)

13 0 0 3 10,0 15 50,0 6 20,0 6 20,0

14 0 0 1 3,3 4 13,3 12 40,0 13 43,3

15 0 0 0 0 5 16,7 15 50,0 10 33,3

16 0 0 2 6,7 11 36,7 12 40,0 5 16,7

17 0 0 0 0 7 23,3 15 50,0 8 26,7

18 0 0 2 6,7 9 30,0 12 40,0 7 23,3

19 0 0 0 0 3 10,0 18 60,0 9 30,0

20 0 0 5 16,7 9 30,0 10 33,3 6 20,0

21 0 0 0 0 6 20,0 18 60,0 6 20,0

22 0 0 0 0 8 26,7 14 46,7 8 26,7

23 0 0 5 16,7 9 30,0 10 33,3 6 20,0

Sumber : Data Primer, diolah penulis, 2016

a. Pada item pertanyaan 1 (Struktur data logik yang telah ada saat ini tidak perludibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data), yaitu sangat setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, setuju sebanyak 16 responden atau 53,3%, dan tidak ada responden yang memilih netral, tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Adanya pemisahan fungsi antara bagian-bagian yang terkait dengan sistem informasi akuntansi persediaan), yaitu sangat setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 9 responden atau 20%, tidak setuju sebanyak 7 responden atau 23,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

c. Pada item pertanyaan 3 (Perusahaan mempunyai prosedur yang jelas dalam melakukan kegiatan sistem informasi akuntansi persediaan), yaitu sangat setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%,


(40)

66

netral sebanyak 4 responden atau 13,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

d. Pada item pertanyaan 4 (Setiap karyawan dapat mengetahui dengan jelas prosedur sistem informasi akuntansi yang ada dalam mengelola persediaan), yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, tidak setuju sebanyak 1 responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

e. Pada item pertanyaan 5 (Prosedur proses pengelolaan persediaan yang ada sudah memadai), yaitu sangat setuju sebanyak 9 responden atau 30%, setuju sebanyak 16 responden atau 53,3%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

f. Pada item pertanyaan 6 (Seluruh data dalam kegiatan pengelolaan persediaan sudah dicatat ke dalam catatan akuntansi), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, netral sebanyak 12 responden atau 40%, tidak setuju 4 atau 13,3% dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

g. Pada item pertanyaan 7 (Perusahaan sudah mengikhtisarkan seluruh kegiatan pada sistem informasi akuntansi persediaan ke dalam neraca lajur), yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral sebanyak 2 responden atau 6,7%, tidak setuju sebanyak 2


(41)

responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

h. Pada item pertanyaan 8 (Catatan persediaan permintaan barang-barang produksi sudah bernomor urut cetak), yaitu sangat setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

i. Pada item pertanyaan 9 (Catatan persediaan perusahaan diposting setiap hari.), yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 15 responden atau 50%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

j. Pada item pertanyaan 10 (Biaya yang dikeluarkan untuk sistem ERP sebanding dengan hasil yang diperoleh perusahaan), yaitu sangat setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral sebanyak 5 responden atau 16,7%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

k. Pada item pertanyaan 11 (Penerapan sistem ERP lebih baik dari sistem sebelumnya), yaitu sangat setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral sebanyak 5 responden atau 16,7%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

l. Pada item pertanyaan 12 (Modul-modul yang disediakan oleh sistem ERP sudah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan), yaitu sangat setuju sebanyak 12


(42)

68

responden atau 40%, setuju sebanyak 11 responden atau 36,7%, netral sebanyak 7 responden atau 23,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

m. Pada item pertanyaan 13 (Peralatan komunikasi jaringan dan spesifikasi komputer untuk sistem informasi akuntansi persediaan sudah sesuai dengan standar), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 6 responden atau 20%, netral sebanyak 15 responden atau 50%, tidak setuju sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

n. Pada item pertanyaan 14 (Adanya dukungan layanan dari penyedia software, tidak hanya teknis saja tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari), yaitu sangat setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 4 responden atau 13,3%, tidak setuju sebanyak satu responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

o. Pada item pertanyaan 15 (Sistem ERP ini dapat melakukan analisis dan perencanaan yang baik terhadap data), yaitu sangat setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, setuju sebanyak 15 responden atau 50%, netral sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

p. Pada item pertanyaan 16 (Dalam melakukan analisis dan perencanaan, sistem ERP dapat melakukan input dan analisis data secara flekibel dan seketika

(real-time) dari berbagai sudut), yaitu sangat setuju sebanyak 5 responden atau


(43)

16,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 11 responden atau 36,7%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

q. Pada item pertanyaan 17 (Sistem ERP yang ada dalam perusahaan dapat beradaptasi terhadap perkembangan terakhir teknologi informasi yang memungkinkannya sangat fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis di masa depan), yaitu sangat setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, setuju sebanyak 15 responden atau 50%, netral sebanyak 7 responden atau 23,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

r. Pada item pertanyaan 18 (Masing-masing pengguna sistem ERP ini mempunyai password untuk masuk ke program tersebut), yaitu sangat setuju sebanyak 7 responden atau 23,3%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

s. Pada item pertanyaan 19 (Adanya pembatasan pengenalan transaksi atau kinerja proses untuk individu-individu tertentu saja), yaitu sangat setuju sebanyak 9 responden atau 30%, setuju sebanyak 18 responden atau 60%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju

t. Pada item pertanyaan 20 (Adanya sistem pengendalian proses pada saat software melakukan proses data), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral sebanyak 9


(44)

70

responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

u. Pada item pertanyaan 21 (Adanya koreksi kesalahan secara otomatis atas transaksi yang melanggar pengendalian detektif, dalam memproses data), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 18 responden atau 60%, netral sebanyak 6 responden atau 20%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

v. Pada item pertanyaan 22 (Pada saat program menghasilkan output, ada bagian/ staf pada proses produksi yang melakukan pengecekan ulang agar data yang dihasilkan valid), yaitu sangat setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral sebanyak 8 responden atau 26,7%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. w. Pada item pertanyaan 23 (Adanya verifikasi periodik atas file untuk

mendeteksi masalah-masalah pengendalian), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

4.2.4. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Analisis normalitas yang dilakukan dengan mengamati penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik yaitu pada

Normal P-P Plot Regression Standardized Residual.


(45)

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016 Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal sehingga disimpulka data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Kolmogorov-smirnov pada signifikan 5% (0,05).

Tabel 4.7 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 6,17462321

Most Extreme Differences

Absolute ,149

Positive ,107

Negative -,149

Kolmogorov-Smirnov Z ,817

Asymp. Sig. (2-tailed) ,517

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(46)

72

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,517 diatas pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5%. Berarti data berdistribusi normal.

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistic berupa Uji Glejser.Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.8 Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz ed Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3,519 4,903 -,718 ,479

EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

,199 ,121 ,296 1,643 ,112

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Pada table 4.8 menunjukkan bahwa variabel independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt).Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.


(47)

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016 Gambar 4.3 : Pengujian Heteroskedastisitas

Berdasarkan pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.5. Analisis Regresi Sederhana a) Uji Parsial / Uji-t

Uji-t dilakukan untuk mengetahui sebrapa jauh pengaruh variabel independen evaluasi dan perancangan database berbasis Microsoft Access secara positif dan signifikan terhadap Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP. Berikut ini hasil Uji-t:


(48)

74

Tabel 4.9 Uji-T

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 23,669 7,529 3,144 ,004

EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

1,699 ,186 ,865 9,143 ,000

a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP Sumber :Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Hasil Uji-t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Y= 23,669 + 1,699X + e

Nilai Evaluasi dan Perancangan database berbasis Microsoft Access pada

thitung sebesar 9,143 dan ttabel sebesar 2,048. Sehingga thitung (9,143) > ttabel (2,048)

dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel nilai perancangan database berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi persediaan berlandas enterprise resources planning.

b) Pengujian Goodness of Fit (R2)

Pengujian Goodness of Fit (R2) atau koefisien determinasi pada intinya mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) berkisar nol sampai satu (0 < R2< 1). Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat.Jika koefisien determinasi (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah.


(49)

Tabel 4.10

Goodness of Fit (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,865a ,749 ,740 6,28392

a. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

b. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP

Sumber :Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi ( R square) sebesar 0,749 atau 74,9%. Hal ini berarti model analisis yang digunakan mampu menjelaskan pengaruh Database berbasis Microsoft Access terhadap Sistem informasi akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning. 4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, perancangan database berbasis Microsoft Access sudah memadai. Hal ini terlihat dari kuesioner yang menunjukkan fleksibilitas dalam mengakses data dan struktur data logik, penerapan organisasi dan penyimpanan data secara praktis dan efisien, integrasi pengembangan subsistem, kebutuhan akan informasi dapat terpenuhi secara cepat, tepat, mudah, dan akurat, pembatasan akses pengguna, karyawan dapat mengakses data dengan mudah, pemenuhan kebutuhan data yang tidak terantisipasi, perubahan data, dan memiliki sarana pengendalian yang telah disediakan oleh sistem.

Microsoft Access merupakan sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga


(50)

76

menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari Microsoft Office, yang menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. PT AGE menggunakan program Microsoft Access 2007. Microsoft Access 2007 dapat digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yangbesar.

Komponen Utama (Object) 1. Table

Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek.

Table terdiri atas:

a. Field Name, yaitu atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.

b. Record, yaitu isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

2. Query (SQL/Structured Query Language)

Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap

database. Digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data.

Query dibedakan menjadi 2 yaitu:

DDL (Data Definition Language) digunakan untuk membuat atau mendefenisikan objek-objek database seperti membuat tabel, relasi antar tabel dan sebagainya.


(51)

DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk manipulasi database, seperti menambah, mengubah atau menghapus data serta mengambil informasi yang diperlukan dari database.

3. Form

Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input),

menampilkan data (output), memeriksa dan memperbaharui data. 4. Report

Report digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum

dan mencetak data secara efektif.

• Tipe Data

Field dalam sebuah tabel harus ditentukan tipe datanya. Ada beberapa tipe data dalam Access yang digunakan perusahaan, yaitu:

1. Text

Text digunakan untuk field alfanumeric (misal: nama, alamat, kode

pos, telp). Sekitar 255 karakter tiap fieldnya.

2. Memo

Memo dapat menampung 64000 karakter untuk tipa fieldnya, tetapi

tidak dapat diurutkan atau diindeks.

3. Number

Number digunakan untuk menyimpan data numeric yang akan digunakan untuk proses perhitungan matematis.


(52)

78 4. Date/Time

5. Currency 6. Auto Number 7. Yes/No 8. OLE Object 9. Hyperlink 10. Lookup Wizard

• Infrastruktur teknologi informasi

1. Spesifikasi komputer yang tersedia untuk setiap bagian pada PT AGE Kangaroo Spring bed Medan yaitu:

a. CPU

• Processor : Intel (R) Core i3-2100 CPU @3.10 GHz

• Motherboard : Gigabyte

• RAM : Kingston 1 gigabyte DDR 2

• Harddisk : Seagate 150 gigabyte

• NIC : on board b. I/O device

• Display : LG LED 19EN33 (Resolution 1366 x 768 Generic

PNP Monitor)

• Keyboard : Logitech USB K120

• Mouse : Logitech optical Mouse B100 (910-001439)

• Scanner : Brother-MFC-J430W

• Printer : Epson LX-310, HP Laserjet Professional P1102


(53)

c. Operating system : Windows 7 Ultimate 2. Peralatan untuk komunikasi jaringan:

• Satellite system

• Switch

• Cable LAN

• RG-45

• Jaringan Topologi Star

Kelebihan penggunaan Microsoft Access pada PT AGE Kangaroo Spring bed: Microsoft Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat oleh karyawan karena semua table basis data, query, form, dan report disimpan di dalam database. Sebagai contoh dalam pembuatan query perusahaan, Microsoft menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang mengizinkan penggunanya membuat query tanpa harus mengetahui bahasa SQL nya. Bahasa pemrograman yang digunakan di dalam Microsoft Access adalah Microsoft Visual Basic for Application (VBA).

Kekurangan penggunaan Microsoft Access pada PT AGE Kangaroo Spring bed: Pembangunan aplikasi ini banyak bergantung kepada wizard. Oleh demikian, fungsi menjadi kurang fleksibel karena tata caranya telah ditetapkan oleh Microsoft Access. Walaupun demikian, sistem ini masih sesuai untuk pembangunan sistem data ringkas pada perusahaan kecil sampai menengah seperti PT AGE Kangaroo Spring bed Medan.

Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP pada PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan sudah memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari:


(54)

80

1. Dalam hal penerimaan, penempatan dan pergantian karyawan pada PT AGE Kangaroo Spring bed Medan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan sumber daya manusia yang telah ditetapkan oleh PT AGE Kangaroo Spring bed Medan dengan melakukan seleksi terlebih dahulu. Adanya pemisahan fungsi yang jelas antara karyawan yang melakukan prosedur-prosedur dalam sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP. 2. Prosedur-prosedur sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP

melalui software yang telah diterapkan pada PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan sudah cukup memadai, hal ini dapat dilihat dari prosedur pengadaan bahan baku untuk spring bed dan prosedur pengadaan bahan baku untuk barang meubel lainnya di mana ada pemisahan fungsi yang jelas antara pihak-pihak yang memakai software.

3. PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan mempunyai data tentang proses bisnis yang memadai terhadap transaksi persediaan. Hal ini dapat dilihat dari adanya pencatatan pada kartu persediaan , jurnal, dan buku besar sampai pembuatan laporan keuangan oleh bagian akuntansi di mana formatnya semua sudah tersedia pada software.

4. Software yang digunakan PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan sudah

cukup memadai, hal ini dapat dilihat melalui proses instalasi dan adanya jasa kontra service dari penyedia layanan berupa jasa konsultasi dan pemeliharaan software.

5. Infrastruktur teknologi informasi yang digunakan pada PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan sudah cukup memadai, hal ini dapat dilihat


(55)

darispesifikasi perangkat komputer yang digunakan dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Manfaat penerapan sistem pengolahan data berbasis ERP pada PT AGE Kangaroo Spring Bed medan:

1. Mengintegrasikan bisnis perusahaan.

2. Fleksibilitas kurs, standar dan kebijakan akuntansi sesuai standar yang berlaku.

3. Analisis dan perencanaan yang lebih baik sebagai pendukung keputusan dengan mensimulasikan berbagai fungsinya, sehingga menghasilkan analisis yang lebih baik dalam melakukan analisis laporan keuangan.

4. Penggunaan teknologi terkini dan juga peralatan komunikasi seperti

satellite system, switch, cable LAN, RG-45, dan jaringan topologi star.

5. Pengendalian aplikasi yang terdiri atas:

• Pengendalian masukan, dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan pengolahan data.

• Pengendalian pemrosesan, dirancang untuk memberikan jaminan bahwa pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan tidak ada transaksi yang hilang atau tidak tepat dimasukkan ke jalur pemrosesan.

• Pengendalian keluaran, dirancang untuk memeriksa apakah masukan dan pemrosesan berpengaruh pada keluaran secara absah dan apakah keluaran telah didistribusikan secara memadai.


(56)

82

Menurut Romney dan Steinbart (2015) sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan, yang meliputi orang, prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan. Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi (SIA) sangat dipengaruhi oleh sistemdatabase perusahaan. Semakin lengkap, cepat, dan akurat sistem database suatu perusahaan,maka kualitas SIA akan semakin meningkat. Oleh karena itu, sangatlah penting menyusun sistem database yang baik, yang mampu memenuhi kebutuhan data atau informasi pemakainya.

Tujuan perancangan database di PT AGE sendiri meliputi penyediaan sarana akses yang fleksibel, pemeliharaan integritas data, proteksi data dari kerusakan, dan penggunaan yang tidak legal serta penyediaan sarana untuk penggunaan secara bersama (share), seperti keterhubungan data, pengurangan atau meminimalkan kerangkapan data, menghilangkan ketergantungan data pada program-program aplikasi, menstandarkan definisi elemen data meningkatkan produktivitas personil sistem informasi, dan sebagai basis bagi sistem enterprise

resources planning yang digunakan perusahaan.

Aplikasi database yang digunakan PT AGE adalah Microsoft Access, yang merupakan suatu aplikasi yang mudah digunakan pengguna dari divisi manapun. Pada umumnya, aplikasi ini jarang digunakan untuk sistem ERP. Karena kurang fleksibel bagi perusahaan besar dengan jangkauan luas, dan hanya dapat memproses sebagian tipe data yang ada di dunia. Namun masih relevan untuk


(57)

usaha maupun bisnis menengah seperti PT AGE Kangaroo Spring bed Medan. Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan keterkaitan perancangan database berbasis Microsoft Accesstersebut terhadap kinerja sistem informasi akuntansi berlandas ERP.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT AGE Kangaroo Spring bed dapat disimpulkan bahwa variabel X (Database berbasis Microsoft Access) terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y (Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP) sebesar 0,865.Hubungan ini termasuk kategori sangat kuat. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan didapat sebesar 74,9%. Hal ini memberikan pengertian sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP dipengaruhi oleh database berbasis Microsoft Access sebesar 74,9% sedangkan sisanya sebesar 25,1% merupakan kontribusi variabel lain selain sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP, dimana dalam hal ini tidak penulis teliti.

Hasil pengujian dengan statistik uji t didapat nilai thitung (9,143) > ttabel

(2,048).Hal tersebut mengindikasikan penolakan H2 menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara Database berbasis Microsoft Access terhadap sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP.Hal ini berarti bahwa perancangan

database berbasis Microsoft Access yang memadai berperan untuk mendukung


(58)

84

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah diperoleh hasil analisis yang dilakukan mengenai pengaruh

database berbasis Microsoft Access untuk mendukung sistem informasi

akunatnsi persediaan berlandas ERP pada PT AGE Kangaroo Spring bed Medan, maka ada beberapa kesimpulan yang didapatkan, yaitu:

1. Berdasarkan uji T variabel databaseberbasis Microsoft Access berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP.

2. Berdasarkan uji koefisien pearson mampu menjelaskan bahwa pengaruh

database berbasis Microsoft Access terhadap sistem informasi akuntansi

persediaan berlandas ERP sebesar 0,865 mengindikasikan hubungan yang sangat kuat antar variabel.

3. Berdasarkan uji Goodness of Fit (R2) atau koefisien determinasi mampu menjelaskan bahwa pengaruh database berbasis Microsoft Access terhadap sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP sebesar 74,9% dan sisanya sebesar 25,1% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

4. Hasil penelitian ini sepenuhnya mendukung hipotesis penelitian, karena variabel X (database berbasis Microsoft Access) berpengaruh secara positif terhadap variabel Y (sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP) pada PT AGE Kangaroo Spring bed Medan.


(59)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran yang diharapkan menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

1. Bagi PT AGE Kangaroo Spring bed

• Sebaiknya dilakukan kegiatan penelitian dan pengembangan terhadap pemakaian software ERP khususnya untuk modul persediaan, karena modul persediaan belum bias memunculkan rincian biaya bahan baku secara detail untuk setiap item barang

Sebaiknya jaringan server untuk pemakaian software ERP diperbaiki lagi agar jaringannya tidak lambat sehingga informasi menjadi efektif dan efisien guna meningkatkan kinerja karyawan PT AGE Kangaroo Spring bed Medan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel lain agar diperoleh gambaran mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP. Selain itu diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat membahas software ERP di perusahaan selain manufaktur, agar dapat melihat perbandingan antara penerapan software ERP pada jenis perusahaan yang berbeda.


(60)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi mempunyai peranan penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Karena dengan adanya sistem informasi akuntansi diharapkan akan dapat melayani kebutuhan informasi bagi pihak manajemen yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan.

Sistem informasi akuntansi berperan bagi perusahaan dalam mengkoordinir alat-alat produksi yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya modal secara ekonomis. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan akan sangat membantu pihak manajemen dalam menghadapi berbagai macam kendala. Dengan diperolehnya informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat waktu maka manajemen dapat mengambil keputusan dengan baik. Untuk lebih jelasnya maka akan diuraikan lebih jauh tentang apa itu sistem, informasi, sistem informasi, dan sistem informasi akuntansi.

2.1.1.Pengertian Sistem

Sistem menurut Romney dan Steinbart (2015:3) adalah dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, terdiri dari subsistem yang mendukung sistem yang lebih besar.

Widjajanto (2001:2) mendefenisikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu melalui 3 (tiga) tahapan yaitu input, proses, dan output. Dari defenisi tersebut ada 2 (dua) syarat sesuatu dapat disebut sebagai sistem, yaitu:


(61)

1. Memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Sistem harus memiliki tiga unsur yaitu input, proses, dan output.

Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga di mana sistem itu

dioperasikan. Output adalah hasil operasi sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output.

Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah komponen-komponen yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004:1), informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

Mengacu pada pendapat Whitten dan Bentley (2007:21), informasi adalah data yang telah diproses atau ditata ulang menjadi bentuk yang lebih berarti bagi seseorang. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti kepada penerima.

Dapat disimpulkan bahwa, informasi merupakan hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menunjukkan fakta-fakta untuk digunakan sebagai pengambil keputusan.


(62)

9

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Hall (2009:9) adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.

Romney dan Steinbart (2006:473) mendefenisikan sistem informasi sebagai cara teratur untuk mengumpulkan, memproses, mengelola, dan melaporkan informasi agar organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya.

Sistem informasi formal memiliki tanggung jawab jelas untuk memproduksi informasi. Sebaliknya, sistem informasi informal adalah sistem yang muncul dari adanya kebutuhan yang tidak dipuaskan oleh saluran formal. Sistem ini berjalan tanpa adanya penugasan formal tanggung jawab.

2.1.4. Pengertian Akuntansi

American Accounting Associationdalam Soemarso (2004:5) mendefenisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.Defenisi ini mengandung beberapa pengertian,yakni:

1. Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi.

2. Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.


(63)

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic

information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak

yang berkepentingan. Dalam buku ini yang dimaksud dengan kesatuan ekonomi adalah badan usaha (business enterprise). Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan.

Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisa, dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi:

1. Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.

2. Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.

3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Kegiatan-kegiatan tadi tadi perlu dirangkaikan dalam suatu sistem yang disebut sistem informasi akuntansi.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2015:10), Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan. Bodnar dan


(64)

11

Hopwood (2004:1)menyatakan bahwa, sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.

Berdasarkan teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan pihak manajemen, yang diperoleh dari pengumpulan dan pemrosesan data keuangan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar bagi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut Jogiyanto (2003:227), sistem informasi akuntansi memiliki 3 (tiga) tujuan, sebagai berikut:

a) Mendukung operasi sehari-hari.

b) Mendukung pengambilan keputusan manajemen.

c) Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban.

Jadi tujuan sistem informasi akuntansi dapat disimpulkan, sebagai berikut: 1. Untuk memberikan sistem informasi yang cepat.

2. Untuk memberikan informasi yang efisien.

3. Untuk memberikan informasi akuntansi yang dapat dipercaya keandalannya. 4. Untuk memberikan informasi akuntansi yang berguna untuk perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan manajemen.

Fungsi utama sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

Mendorong seoptimal mungkin, agar dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang berkualitas yaitu informasi yang tepat waktu, relevan,


(1)

vi DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Akuntansi ... 7

2.1.1. Pengertian Sistem ... 7

2.1.2. Pengertian Informasi ... 8

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi ... 9

2.1.4. Pengertian Akuntansi ... 9

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 10

2.2. Persediaan ... 12

2.2.1. Metode Penilaian Persediaan ... 13

2.2.2. Metode Pencatatan Persediaan ... 14

2.3. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ... 15

2.3.1. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ... 15

2.4.Enterprise Resources Planning ... 16

2.4.1. Pengertian ERP ... 18

2.4.2. Perkembangan Teknologi ERP ... 18

2.5. Pendekatan Basis Data... 21

2.5.1. Data ... 21

2.5.2. Database ... 21

2.5.3. Sistem Basis Data ... 23

2.5.4. Sistem Manajemen Basis Data ... 24

2.5.4.1. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Sistem Manajemen Basis Data ... 25


(2)

vii

2.5.5. Basis Data Relasional ... 26

2.5.6. Gudang Data... 29

2.5.7. Model Relasi-Entitas ... 29

2.5.7.1.Komponen ER_D ... 30

2.6. Microsoft Access ... 33

2.7. Evaluasi dan Perancangan Database Akuntansi ... 34

2.8. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 36

2.9. Kerangka Konseptual ... 37

2.10. Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 39

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

3.3. Batasan Operasional ... 39

3.4. Defenisi Operasional ... 40

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 42

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

3.7. Jenis Data ... 44

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 45

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46

3.9.1. Uji Validitas ... 46

3.9.2. Uji Reliabilitas ... 47

3.10. Teknik Analisis ... 47

3.10.1.Analisis Data ... 47

3.10.2. Uji hipotesis ... 48

3.10.2.1. Uji Statistik T ... 49

3.10.2.2. Uji Koefisien Determinasi ... 49

3.10.3. Penarikan Kesimpulan ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 50

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 50

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 51

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 52

4.2. Hasil Penelitian ... 58

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 58

4.2.2. Analisis korelasi Pearson ... 60

4.2.3. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 61

4.2.4. Uji Asumsi Klasik ... 70

4.2.5. Analisis Regresi Sederhana ... 73


(3)

viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1.Kesimpulan ... 84 5.2. Saran ... 85


(4)

ix DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Halaman

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 36

2.2. Kerangka Konseptual ... 37

3.1. Skala Pengukuran Variabel ... 42

4.1. Uji Validitas ... 58

4.2. Uji Reliabilitas ... 60

4.3. Uji Korelasi Pearson ... 60

4.4. Tabel skala koefisien korelasi ... 61

4.5. Distribusi Frekuensi Variabel X ... 61

4.6. Distribusi Frekuensi Variabel Y ... 64

4.7. Uji Normalitas ... 71

4.8. Uji Glejser ... 72

4.9. Uji t ... 74


(5)

x DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman

4.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... 52 4.2. Pengujian Normalitas ... 71 4.3. Pengujian Heteroskedastisitas ... 73


(6)

xi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3. Output SPSS Uji Asumsi Klasik


Dokumen yang terkait

DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MELALUI PENGGUNAAN DATABASE MANAGEMENT SYSTEM DENGAN MICROSOFT ACCESS 2007 (STUDI KASUS PADA LINGGARJATI BARU)

4 20 102

Perancangan arsitektur sistem informasi menggunakan metode enterprise arsitektur planning :(studi kasus Universitas Purwakarta-Purwakarta)

1 5 18

PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PROGRAM STUDI (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogya

0 6 13

PENDAHULUAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PROGRAM STUDI (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

1 5 7

KESIMPULAN DAN SARAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PROGRAM STUDI (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 17 25

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA PT. SWADAYA ABDI MANUNGGAL.

0 2 15

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ERP (ENTERPRISE ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) DI IKIP PGRI MADIUN.

0 5 16

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi (Studi Kasus di PT. Tirta Amarta Bottling Company).

8 37 22

Membuat Database dengan Microsoft Acces

0 0 10

IMPLEMENTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING TERHADAP PERCEPATAN PERPUTARAN PERSEDIAAN MATERIAL (Studi Kasus Di PLN (PERSERO) Wilayah Bangka Belitung Area Bangka)

0 0 17