bergerak di bidang sosial-kesehatan, tentunya para kader memiliki harapan dalam menciptakan kesehatan masyarakat itu sendiri.
Di Posyandu Panca Manunggal, apabila masyarakat tidak datang para kader akan melakukan
sweeping
. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Tuti dalam wawancara tanggal 30 November 2007:
“Kalau ada masyarakat ada yang tidak datang ke Posyandu saat kegiatan vaksin Polio sama Vit A, kita melakukan kunjungan
kerumah... .”
d. Penyuluhan-penyuluhan
Menyadiri pentingnya memberikan pemahaman kesehatan kepada masyarakat, para kader Posyandu Panca Manunggal dengan
bantuan PUSKESMAS
memberikan penyuluhan-penyuluhan.
Kegiatan tersebut didatangkan dari petugas kesehatan Puskesmas, atau mahasiswa Praktek Kerja Lapangan PKL dan dihadiri
masyarakat setempat serta tokoh masyarakat di RW 23 Seperti yang dikatakan oleh Ibu Sumari dalam wawancara tanggal 30 November
2007:
“… .Supaya pemikiran masyarakat disini berkembang, saya bersedia menyelenggarakan penyuluhan tentang kesehatan yang
berasal dari petugas PUSKESMAS, anak-anak PKL Praktek Kerja Lapangan”.
Gambar 10. Kegiatan penyuluhan di Posyandu Panca
Manunggal 6 Desember 2006 Dengan adanya penyuluhan-penyuluhan yang diberikan
petugas kesehatan, dan anak PKL dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Sarwanto
salah satu tokoh masyarakat di Posyandu Panca Manunggal dalam wawancara tanggal 1 Desember 2007.
“…masyarakat disini juga mendapatkan informasi dan dapat bertanya langsung keluhan-keluahannya ketika ada penyuluhan
dari petugas kesehatan”.
Dalam melaksankan kegiatan penyuluhan, masyarakat dan para kader Posyandu mengadakan pertemuan di gedung Posyandu.
Pengadaan fasilitas fisik gedung yang menunjang kegiatan Posyandu, tidak terlepas dari peran tokoh masyarakat. Hal ini seperti
yang dilakukan bapak Sarwanto tentang dukungannya terhadap kegiatan di Posyandu dalam wawancara pada tanggal 1 Desember
2007:
“…saya juga turut membuatkan Proposal yang ditujukan kepada walikota untuk bantuan pembuatan gedung Posyandu,
penyemprotan nyamuk kerumah-rumah. Dulu sekitar tahun 2004 mendapat bantuan dana dari Walikota sebesar Rp. 25.000.000,-“.
Peran serta tokoh masyarakat setempat khususnya di Posyandu Panca Manunggal, merupakan sikap aktif dan kreatif
seorang tokoh dalam menguatkan Posyandu secara finansial. Karena peran tokoh masyarakat di Panca Manunggal tersebut tidak hanya
terlibat kegiatan sentral saja melainkan juga membantu pengadaan fasilitas seperti gedung Posyandu. Dalam hubungan ini juga dapat
dikatakan, bahwa tokoh masyarakat tersebut melakukan tindakan sosial, karena tindakannya nyata-nyata diarahkan untuk orang lain.
Pengadaan gedung sebagai sarana fisik yang dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kader dan masyarakat
sekitar, sehingga secara tidak langsung dapat menunjang kegiatan yang ada di Posyandu. Untuk itu, Bapak Sarwano selaku tokoh
masyarakat di RW 23, berharap masyarakat dan para kader Posyandu dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di Posyandu dengan optimal.
Karena wadah ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat, karena mengingat semakin banyak penyakit
yang berkembang di masyarakat.
“Dengan dimilikinya fasilitas seperti gedung, tentunya diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Saya
juga berharap kader dapat berperan dengan baik supaya kesehatan masyarakat terjamin”.
Wawancara dengan Bapak Sarwanto tanggal 1 November 2007
e. Rujukan