B. Motivasi Menjadi Kader Posyandu
Salah satu hal penting untuk mengetahui peranan kader Posyandu Panca Manunggal dan Posyandu Pelangi dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat, adalah dengan cara mengetahui terlebih dahulu motivasi yang mendorong individu-individu yang bergabung dalam wadah
organisasi kesehatan masyarakat ini. Menurut Weber, sosiologi harus berusaha untuk menjelaskan dan
menerangkan kelakukan manusia dengan menyelami dan memahami seluruh sistem arti maksud subjektif yang mendahului, menyertai dan menyusulnya
. Pertanyaan sekarang adalah motivasi-motivasi manakah yang dapat
menentukan dan membimbing perilakuan para anggota dan peserta individual
dari masyarakat sosial itu, sehingga masyarakat itu dapat muncul dan sesudah itu bertahan terus Veeger, 1986:172
.
Maka motivasi dapat dijadikan suatu langkah awal, untuk mengetahui peranan Kader Posyandu Pelangi dan Posyandu Panca Manunggal dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat. Motivasi adalah hal-hal yang mendorong atau menyebabkan individu
atau kelompok melakukan suatu tindakan. Didalam motivasi terkandung keinginan, hasrat, niat, dan tenaga yang menggerakkan individu untuk
melakukan suatu tindakan, keinginan, kebutuhan dan tujuan dari dalam diri seseorang.
Seperti yang dituturkan Ibu Ninik salah satu Kader Posyandu Pelangi, dalam wawancara tanggal 16 Desember 2007:
“Motivasi saya bergabung dengan organisasi Posyandu, diharapkan dalam kepengurusan Posyandu dapat lebih maju dan bertambah baik”.
Motivasi Ibu Ninik hampir sama dengan motivasi yang dimiliki Ibu Inuk Kader Posyandu Pelangi dalam wawancara tanggal 16 Desember 2007 :
“Saya sebenarnya menyukai kegiatan sosial dan ada rasa ingin memajukan Posyandu”.
Sebagai organisasi yang bergerak dibidang sosial, dapat menjadikan seseorang individu yang berperan di dalamnya untuk selalu memiliki motivasi
mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Seperti yang dikatakan Ibu Chandra salah satu Kader Posyandu Pelangi dalam wawancara pada tanggal 16
Desember 2007 :
“Saya ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran serta memajukan kesehatan masyarakat disini”.
Berbeda tipis dengan apa yang dikatakan Ibu Suwarti pada tanggal 30 November 2007. Beliau menggeluti organisasi Posyandu tidak hanya
mengabdikan hidupnya untuk kegiatan sosial, tetapi juga untuk mengisi waktu senggang dengan kegiatan positif.
“Untuk dapat menyumbangkan tenaga dan pikiran demi masyarakat, dan mengisi waktu senggang saya dengan kegiatan yang positif ”.
Selain adanya motivasi untuk mengabdi kepada masyarakat dan mengisi waktu senggang, juga ada yang mengatakan bahwa motivasi yang
dimiliki organisasi Posyandu adalah faktor kepedulian. Hal ini seperti yang dituturkan Ibu Setiatmi salah satu Kader Posyandu Panca Manunggal dalam
wawancara pada tanggal 30 November 2007:
“Motivasi saya, supaya masyarakat menjadi sehat dan sejahtera”. Hampir senada dengan Ibu Setiatmi, Ibu Kardo salah satu Kader
Posyandu Panca Manunggal dalam wawancara 30 November 2007 menambahkan:
“Rasa peduli saya terhadap kesehatan warga sini dan lingkungan ini, membuat saya mau bergabung menjadi Kader Posyandu. Karena saya
berharap warga disini menjadi peduli dengan kesehatan dirinya, keluarganya dan lingkungannya”.
Motivasi juga dapat terbentuk setelah adanya suatu kondisi yang mendukung atau tidaknya seseorang itu menetapkan cara-caranya untuk
mencapai tujuan individu dan organisasi. Seperti yang diungkap oleh Ibu Sumari dalam wawancara 30 November 2007
“Saya menjadi Kader Posyandu bukan karena keinginan diri sendiri, tapi ditunjuk masyarakat dan tokoh masyarakat RW 28, sewaktu ada
pemilihan pengurus Posyandu. Jadi jujur saja pada awalnya tidak ada keinginan dari saya untuk ikut organisasi Posyandu. Tetapi setelah saya
mengenal organisasi ini lebih dalam, saya jadi tergerak melakukan sesuatu kepada masyarakat”.
Lain halnya dengan apa yang diungkapkan oleh ibu Tuti salah satu kader Posyandu Panca Manunggal dalam wawancara tanggal 30 November
2007. Dimana motivasi yang dimilikinya untuk menjadi kader Posyandu, tidak saja untuk manambah teman dan pengalaman, tetapi juga ada faktor
religi.
“Motivasi saya menjadi pengurus, menambah teman, menambah pengalaman baru dan..
idep-idep
amal untuk orang lain”.
Berdasarkan data diatas, para wanita ikut bergabung menjadi kader Posyandu di karenakan adanya suatu motivasi baik dari sendiri maupun
karena dorongan dari lingkungan sekitar. Motivasi-motivasi yang mendorong para wanita ini akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan suatu individu para kader yang tergabung dalam organisasi Posyandu. Kerelaan dari setiap kader
Posyandu untuk menetapkan sebuah cara yang dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan, sebagaimana konsep
voluntarisme
yang dikembangkan oleh Parsons.
C. Peranan Kader Posyandu Pelangi dan Posyandu Panca Manunggal