xxxiv Keterangan :
A = model pembelajaran
A1 = model pembelajaran kooperatif tipe STAD
A2 = model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
B
=
motivasi berprestasi siswa Bl
= motivasi berprestasi tinggi B2
= motivasi berprestasi rendah A1.B1 = kelompok yang memiliki motivasi berprestasi tinggi diberi perlakuan dengan
model pembelajaran kooperatif
STAD
. A1.B2 = kelompok yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberi perlakuan
dengan model pembelajaran kooperatif
STAD
. A2.B1 = kelompok yang memiliki motivasi berprestasi tinggi diberi perlakuan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
. A2.B2 = kelompok yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberi perlakuan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
.
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu : 1. Variabel bebas pertama X1 yaitu model pembelajaran kooperatif. Ini merupakan variabel aktif dan merupakan variabel
yang dimanipulasi, 2. Variabel bebas kedua X2 yaitu motivasi berprestasi siswa yang dibedakan oleh siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, dan siswa yang
memiliki motivasi berprestasi rendah. Ini merupakan variabel bebas atributif atau variabel yang diukur, tetapi tidak dimanipulasi secara eksperimen, akan tetapi dimasukkan kedalam
desain penelitian untuk dijadikan variabel moderator, sehingga dapat dilihat interaksinya dengan variabel aktif dalam mempengaruhi variabel terikat 3. Variabel terikat Y yaitu
kompetensi belajar IPS.
3. Definisi Operasional
Untuk memperjelas variabel tersebut, dapat dijelaskan definisi operasional sebagai berikut :
a. Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan siswa dalam kelompoknya dan melibatkan keterampilan kooperatif dalam
proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Siswa belajar bersama dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4 -5 orang siswa atau 5-6 orang siswa, dengan
kemampuan yang heterogen. Disamping itu, tujuan penting yang lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan
kolaborasi.
b. Model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
adalah merupakan salah satu pendekatan model pembelajaran kooperatif yang memberi kesempatan semua siswa dalam kelompok
untuk saling membantu dalam menuntaskan materi pelajaran, saling bekerjasama dalam mengerjakan tugas termasuk dalam mencari solusi pemecahan masalah. Siswa yang
berkemampuan berbeda dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Kelompok memiliki anggota yang heterogin dan setiap anggota tim menggunakan lembar
kerja, kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Dalam kelompok ini diharapkan masing-masing siswa
akan dapat meningkatkan pemahamannya, disamping setiap siswa diuji sendiri-sendiri, tim juga dinilai berdasarkan tingkat kemajuan yang melampui tingkat kemampuan rata-rata.
xxxv
c. Model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
Model pembelajaran tipe
Jigsaw
adalah merupakan salah satu pendekatan model pembelajaran kooperatif, kelas dibagi berkelompok terdiri dari 5-6 siswa dengan
karakteristik yang heterogen. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub-bab. Setiap anggota kelompok membaca sub-
bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang diberikan kepadanya. Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk menjadi seorang pakar dalam
beberapa aspek yang bersumber dari bahan bacaan tersebut. Dari masing-masing pakar berusaha mendiskusikan bahan bacaan tersebut kemudian mengajarkan kepada anggota
kelompoknya. Satu-satunya cara siswa dapat belajar sub-bab lain selain dari sub-bab yang mereka pelajari adalah dengan mendengarkan secara sungguh-sungguh terhadap
penjelasan teman satu kelompok mereka. Keberhasilan kelompok diyakini bergantung pada adanya saling ketergantungan anggota kelompok dan pembagian tugas. Setelah
selesai pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai kuis secara individu tentang materi pelajaran.
d. Kompetensi belajar IPS