Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

lxiii Tabel 11 Hasil Uji Homogenitas Variansi Skor Hasil Uji Kompetensi Mata Pelajaran IPS Keempat Kelompok Perlakuan Levenes Test of Equality of Error Variances a Dependent Variable: kompetensi IPS 2.373 3 76 .077 F df1 df2 Sig. Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. Design: Intercept+VAR00001 a.

C. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dengan hasil penelitian ini adalah hipotesis perbedaan skor kompetensi mata pelajaran IPS antara kelompok siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif STAD dan melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw , baik secara keseluruhan, antara kelompok motivasi berprestasi siswa rendah dan tinggi, antar sub-sub kelompok, dan interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi siswa. Rerata skor yang diperoleh pada tiap-tiap sel selanjutnya akan diuji secara statistik, apakah perbedaan-perbedaan yang terjadi memang signifikan atau hanya karena kesalahan dalam pengambilan sampel. Jika analisis membuktikan perbedaan-perbedaan tersebut signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa kompetesi IPS siswa yang dihasilkan melalui model pembelajaran kooperatif STAD berbeda dengan yang dihasilkan melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw . Disamping itu akan dapat diketahui secara meyakinkan apakah kedua variabel yaitu model pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi saling berinteraksi terhadap hasil uji kompetensi mata pelajaran IPS. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan Analisis Vaktorial Dua Jalur, kemudian dilanjutkan dengan Uji Scheffe untuk mengetahui kelompok mana yang lebih unggul secara signifikan. Tujuan ANAVA 2 jalur adalah menyelidiki dua pengaruh lxiv utama main effect dan satu pengaruh interaksi interaction effect . Pengaruh utama yaitu perbedaan model pembelajaran kooperatif terhadap hasil uji kompetensi mata pelajaran IPS dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil uji kompetensi mata pelajaran IPS. Pengaruh interaksi adalah pengaruh model pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil uji kompetensi mata pelajaran IPS. Secara keseluruhan ringkasan hasil ANAVA termuat dalam Tabel 4 berikut ini. Tabel 12. Hasil Perhitungan ANAVA 2x2 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: hasiluji 5444.524 a 3 1814.841 36.978 .000 272144.450 1 272144.450 5544.995 .000 532.512 1 532.512 10.850 .002 3657.542 1 3657.542 74.523 .000 1018.182 1 1018.182 20.746 .000 3730.026 76 49.079 281319.000 80 9174.550 79 Source Corrected Model Intercept Model_pembelajaran Motivasi_breprestasi Model_pembelajaran Motivasi_breprestasi Error Total Corrected Total Type II Sum of Squares df Mean Square F Sig. R Squared = .593 Adjusted R Squared = .577 a. Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA-2 jalur tersebut di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hipotesis Pertama:

Perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model pembelajaran kooperetif tipe Jigsaw terhadap pencapaian kompetensi belajar IPS. Dari Tabel ANAVA di atas diperoleh harga F hitung = 10,850 F tabel α = 0,05 = 3,11. Hal ini berarti hipotesis statistik Ho pertama ditolak. Dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata antara model pembelajaran lxv kooperatif STAD dengan JIGSAW . Dapat disimpulkan bahwa hasil uji kompetensi belajar mata pelajaran IPS yang diajar dengan pembelajaran STAD lebih baik dari pada kooperatif dengan Jigsaw .

2. Hipotesis Kedua:

Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi rendah terhadap pencapaian kompetensi belajar IPS. Dari Tabel ANAVA di atas diperoleh harga F hitung = 74,523 F tabel α = 0,05 = 3,11. Hal ini berarti hipotesis statistik Ho pertama ditolak. Dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata kompetensi belajar mata pelajaran IPS antara siswa dengan motivasi berprestasi tinggi dan rendah . Dapat disimpulkan bahwa skor kompetensi belajar mata pelajaran IPS siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.

3. Hipotesis ketiga:

Interaksi pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi terhadap pencapaian kompetensi belajar mata pelajaran IPS. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi terhadap pencapaian kompetensi belajar mata pelajaran IPS. Diperoleh F Hitung 20,746. Adapun F Tabel diketahui sebesar 3,11. Karena F Hitung lebih besar dari F Tabel, maka hipotesis nol ditolak. Hal berarti terdapat interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi terhadap pencapaian kompetensi belajar mata pelajaran IPS. Dengan terujinya secara signifikan interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi terhadap hasil uji kompetensi belajar mata pelajaran IPS maka langkah selanjutnya adalah lxvi dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Scheffe . Bentuk interaksi tersebut dapat dilihat pada gambar 9 berikut : E s t i m a t e d M a r g i n a l M e a n s o f K o m p e t e n s i B e l a j a r I P S M o t i v a s i B e r p r e s t a s i 4 . 0 0 3 . 0 0 E s t i m a t e d M a r g i n a l M e a n s 2 4 2 2 2 0 1 8 1 6 1 4 M o d e l P e m b e l a j a r a n K o o p e r 1 . 0 0 2 . 0 0 Gambar 9. Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Berprestasi Siswa Terhadap Kompetensi Belajar IPS Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa adanya konfigurasi harga rata-rata skor kompetensi belajar mata pelajaran IPS, untuk setiap model pembelajaran kooperatif dengan motivasi berprestasi siswa dan merupakan pasangan perbandingan antara dua rata-ratanya. Pasangan ini menjadi komponen konfigurasi. Pada interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan motivasi berprestasi siswa, terdapat dua buah komponen konfigurasi sesuai dengan keperluan penelitian, yaitu: komponen pertama berupa rerata skor hasil uji kompetensi belajar mata pelajaran IPS yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi dan diberikan dengan model pembelajaran kooperatif STAD dan Jigsaw . Komponen kedua berupa rerata skor hasil uji kompetensi belajar mata pelajaran IPS dengan motivasi berprestasi rendah dan diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD dan Jigsaw . Kedua konfigurasi tersebut telah teruji sebagaimana disajikan pada pengujian hipotesis kedua dan ketiga. Hasil uji lanjut untuk setiap kelompok yang dibandingkan disajikan pada tabel berikut: Tabel 13 Rangkuman Hasil Uji SCHEFFE lxvii Multiple Comparisons Dependent Variable: hasiluji Scheffe 11.4762 2.09334 .000 5.4910 17.4614 21.0208 2.26107 .000 14.5561 27.4856 18.0702 2.15130 .000 11.9193 24.2211 -11.4762 2.09334 .000 -17.4614 -5.4910 9.5446 2.32477 .002 2.8977 16.1916 6.5940 2.21816 .038 .2519 12.9361 -21.0208 2.26107 .000 -27.4856 -14.5561 -9.5446 2.32477 .002 -16.1916 -2.8977 -2.9507 2.37709 .674 -9.7472 3.8458 -18.0702 2.15130 .000 -24.2211 -11.9193 -6.5940 2.21816 .038 -12.9361 -.2519 2.9507 2.37709 .674 -3.8458 9.7472 J Kelompok_ kompetensi Kooperatif Jigsaw Motivasi tinggi Kooperatif STAD Motivasi rendah Kooperatif Jigsa Motivasi rendah Kooperatif STAD Motivasi tinggi Kooperatif STAD Motivasi rendah Kooperatif Jigsa Motivasi rendah Kooperatif STAD Motivasi tinggi Kooperatif Jigsaw Motivasi tinggi Kooperatif Jigsa Motivasi rendah Kooperatif STAD Motivasi tinggi Kooperatif Jigsaw Motivasi tinggi Kooperatif STAD Motivasi rendah I Kelompok_kompeten Kooperatif STAD Motiva tinggi Kooperatif Jigsaw Motivasi tinggi Kooperatif STAD Motiva rendah Kooperatif Jigsa Motiva rendah Mean Difference I-J Std. Error Sig. Lower BoundUpper Bound 95 Confidence Interval Based on observed means. The mean difference is significant at the .05 level. . Dari hasil uji Scheffe di atas, maka dapat dilihat perbedaannya sebagai berikut : a. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 11,4762 pada pendekatan pembelajaran STAD untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi 69,83 dengan pendekatan pembelajaran Jigsaw untuk Motivasi Berprestasi tinggi 58,36. Dengan standar error 2,093 dan tingkat signifikansi 0,000 0,000 0,05 yang berarti bahwa antara rata-rata nilai pada pendekatan pembelajaran STAD pada siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi dengan Pendekatan Jigsaw pada siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi berbeda. lxviii b. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 21,0208 pada pendekatan pembelajaran STAD untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi 69,83 dengan pendekatan pembelajaran STAD untuk Motivasi Berprestasi rendah 48,81. Dengan standar error 2,261 dan tingkat signifikansi 0,000 0,000 0,05 yang berarti bahwa antara rata-rata nilai pada pendekatan pembelajaran STAD pada siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi dengan Pendekatan STAD pada siswa dengan Motivasi Berprestasi rendah berbeda c. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 18,0702 pada pendekatan pembelajaran STAD untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi 69,83 dengan pendekatan pembelajaran Jigsaw untuk Motivasi Berprestasi rendah 51,76. Dengan standar error 2,151 dan tingkat signifikansi 0,000 0,000 0,05 yang berarti bahwa antara rata-rata nilai pada pendekatan pembelajaran STAD pada siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi dengan Pendekatan Jigsaw pada siswa dengan Motivasi Berprestasi rendah berbeda d. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 9,5446 pada pendekatan pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi 58,36 dengan pendekatan pembelajaran kooperatif STAD untuk Motivasi Berprestasi rendah 48,81. Dengan standar error 2,324 dan tingkat signifikansi 0,002 0,000 0,05 yang berarti bahwa antara rata-rata nilai pada pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi dengan pendekatan pembelajaran kooperatif STAD untuk Motivasi Berprestasi rendah berbeda e. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 6,5950 pada pendekatan pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi 58,36 dengan pendekatan pembelajaran Jigsaw untuk Motivasi Berprestasi rendah 51,76. Dengan standar error 2,218 dan tingkat signifikansi 0,038 0,038 0,05 yang berarti bahwa antara lxix rata-rata nilai pada pendekatan pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi dengan Pendekatan Jigsaw pada siswa dengan Motivasi Berprestasi rendah berbeda f. Terdapat perbedaan nilai rata-rata -2,9507 pada pendekatan pembelajaran kooperatif STAD untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi rendah 48,81 dengan pendekatan pembelajaran Jigsaw untuk Motivasi Berprestasi rendah 51,76. Dengan standar error 2,377 dan tingkat signifikansi 0,674 0,674 0,05 yang berarti bahwa antara rata-rata nilai pada pendekatan pembelajaran kooperatif STAD untuk siswa dengan Motivasi Berprestasi rendah dengan pendekatan pembelajaran Jigsaw untuk Motivasi Berprestasi belajar rendah tidak berbeda

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING JIGSAW DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS

0 3 195

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 9 90

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Problem Solving Learning Dan Problem Posing Learning Ditinjau Dari Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar (P

0 3 18

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Metode Pembelajaran Pada Siswa Kelas Viii Mata Pelajaran Ips Ekonomi Smp Negeri 3 Saw

0 2 16

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN IPS EKONOMI Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Metode Pembelajaran Pada Siswa Kelas Viii Mata Pelajaran Ips Ekonomi Smp

0 2 15

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING JIGSAW DAN KONVENSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS I (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sukoharjo).

0 0 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 19

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

Pengaruh Model Cooperative Learning Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar FULL TEXT VIKA

0 0 144

Komparasi Hasil Belajar IPS Antara Penggunaan Model Pembelajaran Portofolio dan Problem Based Learning Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri Kecamatan Sewon Bantul Yogyakarta.

0 0 3