commit to user
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul
“Nasionalisme Kashmir Setelah Kemerdekaan India Sampai Tahun 1990” yang dilakukan dengan cara studi pustaka. Adapun perpustakaan yang digunakan
sebagai tempat penelitian meliputi perpustakaan :
a. Program Pendidikan Sejarah Jurusan P.IPS FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta. b.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
c. Fakultas Sastra Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta.
d. Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta.
e. Ignatius College Yogyakarta.
f. Buku-buku koleksi pribadi.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejak proposal disetujui pembimbing yaitu bulan Januari 2010 sampai dengan Juli 2010. Adapun
kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tersebut adalah mengumpulkan sumber, melakukan kritik untuk menyelidiki keabsahan sumber, menetapkan
makna yang saling berhubungan dari fakta-fakta yang diperoleh dan terakhir menyusun laporan hasil penelitian.
B. Metode Penelitian
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara atau jalan. Sehubungan dengan tulisan ilmiah, yang dimaksud metode yaitu
cara kerja sistematis yang mengacu pada aturan baku yang sesuai dengan permasalahan ilmiah dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
commit to user 20
Koentjaraningrat, 1977 : 12. Metode hubungannya dengan suatu prosedur, proses atau teknik yang sistematik dalam penyelidikan suatu disiplin ilmu tertentu
untuk mendapatkan objek atau bahan-bahan yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode sejarah.
Sartono Kartodirjo 1992 : 37 berpendapat bahwa metode penelitian sejarah adalah prosedur dari cara kerja para sejarawan untuk menghasilkan kisah
masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh masa lampau tersebut. Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menyatakan kembali
fakta-fakta masa lampau, dan penulisan sejarah merupakan cara untuk merekonstruksi gambaran masa lampau berdasarkan bukti-bukti dan data yang
diperoleh dari peninggalan masa lampau. Menurut Kuntowijoyo 1994 : 24, metode sejarah didefinisikan sebagai
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik, interpretasi dan penyajian sejarah. Menurut Gilbert J. Gharagan yang dikutip Dudung
Abdurrahman 1999 : 43, metode sejarah adalah seperangkat aturan dan prinsip yang sistematis yang digunakan secara efektif untuk mengumpulkan sumber-
sumber sejarah, menilainya secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis.
Dinyatakan oleh Louis Gottschalk 1983 : 32 metode sejarah sebagai proses menguji dan menganalisis kesaksian sejarah guna menemukan data yang
otentik dan dapat dipercaya, serta usaha sintesis atas data semacam itu menjadi cerita sejarah yang dapat dipercaya.
Dalam penelitian sejarah, terdapat empat kegiatan pokok, Louis Gottschalk 1983: 13 mensistematisasikan langkah-langkah itu sebagai berikut:
1 Pengumpulan objek yang berasal dari suatu zaman dan pengumpulan bahan-bahan tertulis dan lisan yang relevan; 2 Menyingkirkan bahan-
bahan atau bagian-bagian daripadanya yang tidak otentik; 3 Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan bahan-bahan
yang otentik, dan 4 Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu cerita atau penyajian yang berarti.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode sejarah
adalah kegiatan pengumpulan sumber-sumber sejarah, menguji dan menelitinya
commit to user 21
secara kritis mengenai jejak masa lampau kemudian merangkai suatu cerita sejarah yang dapat dipercaya.
C. Sumber Data