commit to user 52
beroperasi di Kashmir sebenarnya tak berkemampuan untuk mengatasi situasi dan kondisi kemelut ala Kashmir. Apalagi mengingat bahwa situasi kota-kota di
Kashmir ,khususnya Srinagar memang sangat unik, dengan banyaknya lorong- lorong kecil dan jalan-jalan belakang. Pola tata kota sedemikian jelas sangat
membantu kaum militan Kashmir untuk melancarkan serangan atau menghindar dari pengejaran personel BSF. Apalagi kaum militan ini berbaur dalam kehidupan
kota, serta dukungan oleh mayoritas masyarakat, sehingga sangat sulit untuk mengenali siapa masyarakat sipil dan siapa pemberontak. Pola perlawanan
tersebut mnyebabkan milite India frustasi, sehingga sering melakukan penembakan ngawur terhadap masyarakat sipil. Dhurorudin Mashad, 1999 : 112.
2. Perjuangan Nasionalisme Kashmir Sampai Tahun 1990
a. Perjuangan tahun 1947-1954
Pada tahun 1940 Kashmir sempat memiliki bendera dan Perdana Menteri sendiri, tetapi karena alasan invasi tentara Pakistan ke Kashmir, para pemimpin
Kashmir terpaksa minta perlindungan India dan menyerahkan Kashmir sebagai bagian dari wilayah India. Setelah India dan Pakistan merdeka dari Inggris pada
15 Agustus 1947 Syeikh Abdullah menuntut agar Kashmir berdaulat, berdiri sendiri. Dhurorudin Mashad, 2006 : 86.
Selama pemisahan India dan Pakistan Syeikh Abdullah menguasai Kashmir dalam kudeta 1947. Tanggal 19 Juli 1947 penduduk Muslim menyatakan
keputusan resmi, tidak bergabung dengan negara mana pun alias tetap berdiri sendiri, namun penguasa Kashmir saat itu, Maharaja Hari Singh, merasa
keberatan, dan menggabungkan Kashmir ke dalam India berdasarkan “Perjanjian Asesi” tanggal 26 Oktober 1947. Pada tahun 1948, Syeikh Abdullah ditunjuk
sebagai Administrator Darurat dan kemudian menjadi Perdana Menteri Jammu dan Kashmir. Beliau menghendaki kemerdekaan Kashmir, dan menentang
penggabungan Muslim ke Pakistan. Oleh Karena itu Syeikh Abdullah ditangkap kemudian dipenjara. http:zonaislam.com?p=92, diunduh pada selasa, 29 Juli
2010.
commit to user 53
Contoh tindakan Umat Hindhu yang memancing kemarahan muslim adalah Pada tanggal 22 Desember 1949 sekelompok umat Hindu memasuki
masjid pada malam hari serta memasang patung dewa Rama. Peristiwa ini akhimya menimbulkan kemarahan Muslim. Akibat peristiwa ini pemerintah India
yang mayoritas Hindhu mengambil kebijakan menutup masjid Babri, yang berarti pula qaram Muslim tidak dapat melakukan ibadah di dalamnya. Kaum Muslim
tidak puas dengan keputusan pemerintah, sehingga menggugat lewat peradilan, namun langkah yuridis Januari 1950-April 1955 ini dikalahkan oleh peradilan
Ayodya justru memperkokoh putusan pemerintah. Pengadilan malah menolak patung Dewa Rama dari dalam Masjid. Dhurorudin Mashad, 1999 : 52.
Kashmir akhirnya menjadi sebuah simbol bagi identitas nasional India dan Pakistan, sehingga menciptakan berbagai kendala dalam urusan politik dalam
negeri serta membuat sulit bagi terwujudnya kompromi apapun bagi India Pakistan. Pada satu sisi Pakistan mempertanyakan legalitas pencaplokan oleh
lndia setelah peristiwa pemisahan tahun 1947. Islamabad menuduh New Delhi mengingkari resolusi PBB tentang plebisit untuk menentukan kebendak rakyat
Kashmir. Pada sisi lain, India beranggapan bahwa pencaplokan Kashmir lahun 1947 merupakan suaru hal yang legal dan final. Dhurorudin Mashad,
http:katalog.pdii.lipi.go.idindex.phpsearchkatalogdownloadDatabyld2420242 1.pdf, Diunduh pada Kamis 1 Juli 2010.
Selain stategi konstitusi, Kashmir juga dikendalikan melalui jaring Kashmir pro New Delhi, seperti melalui pelaksanaan pemilu lokal 1951 Pemilu
ini dimenangkan Syeikh Abdullah, seorang politisi Kashmir Konferensi Nasional yang lebih pro India dan memilih Kashmir sekuler. Pada tanggal 8 Agustus 1953
beliau diberhentikan sebagai Perdana Menteri, karena kehilangan kepercayaan. Sheikh Abdullah segera ditangkap dan kemudian dipenjara selama sebelas tahun,
dituduh konspirasi terhadap negara dalam skandal konspirasi kasus Kashmir. DhurorudinMashad,http:katalog.pdii.lipi.Go.idindex.phpsearchkatalog.downlo
adDatabyId24202421.pdf, Diunduh pada Kamis 1 Minggu 2010.
commit to user 54
b. Perjuangan tahun 1954-1977