Merasa Takut. Mantra Tarian Dabus pada Masyarakat Melayu Batu Bara : Suatu Kajian Psikologi Sastra

58

4.2.3 Psikologi khalayak penonton.

Dalam acara pertunjukkan mantra tarian dabus ini, khalayak yang merupakan sekelompok orang-orang biasa seperti anak-anak, remaja, dewasa maupun yang tua yang melihat dan menonton langsung pertunjukkan mantra tarian dabus. maka khalayak penonton tersebut jiwanya merasa seperti 1. takut dan 2. gelisah saat pawang dan pemain dabus membacakan mantra-mantranya seperti mantra main besi putih, kebal, mata dabus, botol kaca, pisau, makan jarum dan api obor secara bertahap-tahap sebagai berikut :

1. Merasa Takut.

Takut merupakan merasa gentar atau ngeri menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana kamus Bahasa Indonesia 2008. Khalayak penonton yang menyaksikan langsung dari tahap persiapan, pelaksanaan maupun penutup yang dibawah oleh pawang dan pemain dabus. kemudian khalayak penonton yang jiwanya merasa takut setelah pawang dan pemain dabus membacakan mantra-mantra tarian dabus seperti mantra besi putih, kebal, mata dabus, botol kaca, pisau, tusuk jarum dan api obor. Adapun mantra-mantranya yaitu:

a. MANTRA MAIN BESI PUTIH.

Bismillahirohmaanirrohim.. Besi putih lembaga adam Aku tawar hilang bisanya.. Aku tawar dengan doa Hancur luluh wahai besi.. Besi adam besi Muhammad. Tak ingat gunung mengangkat.. Haram di dekat tubuh di umat Hancur luluh wahai besi.. Besi kukut gagah berani. Diamnya di gunung santi.. Jangan takut main besi. Besi adam... Besi kursani... narasumber :Datok Obi, tanggal 13 Januari 2016. Dari bacaan mantra diatas, terdapat kalimat besi putih lembaga adam aku tawar hilang bisanya, yang diucapkan oleh pawang dan pemain dabus secara berulang-ulang. Universitas Sumatera Utara 59 karena, kalimat tersebut merupakan bukti dari merasa ketakutan khalayak penonton ketika mendengar bacaan mantranya. Kemudian pemain dabus menggunakan alat-alat besi putih sehingga tidak merasakan kesakitan dan terluka.

b. MANTRA KEBAL.

Bismillahirohmaanirrohim.. Mesjid Dirun pemuncak intan.. Tiang delapan masuk suwasa Tiang tengah berlilit emas.. Cahaya bunga kembang selingkar.. empat-empat sahabat nabi. Seorang-orang jadi khalifah Abu Bakar, Umar Usman Bin Ali.. Nabi Muhammad junjungan kita.. Panglima kukut jadi panglima.. Dia lah gagah sekali- kali Lagilah gagah, lagi berani.. Di sini tempat.. Bermain besi.. narasumber :Datok Obi, tanggal 13 Januari 2016. Dari bacaan mantra diatas, terdapat kalimat dialah gagah sekali-kali lagilah gagah lagi berani disini tempat bermain besi putih, yang diucapkan oleh pawang dan pemain dabus secara berulang-ulang. karena, kalimat tersebut merupakan bukti dari merasa ketakutan khalayak penonton ketika mendengar bacaan mantranya. Kemudian pemain dabus yang kebal dan gagah menggunakan alat-alat dabus tersebut sehingga tidak merasakan kesakitan dan terluka.

c. MANTRA MAIN MATA DABUS.

Bismillahirohmaanirrohim.. Lah dabus silaut pikeh.. Sembahyang diladang sekali.. Lama taubat silaut pandan.. Menghadap tuhan di dalam hati.. narasumber : Datok Obi, tanggal 05 Juni 2016. Dari bacaan mantra diatas, terdapat kalimat lama taubat silaut pandan menghadap tuhan di dalam hati, yang diucapkan oleh pawang dan pemain dabus secara berulang-ulang. karena, kalimat tersebut merupakan bukti dari merasa ketakutan khalayak penonton ketika Universitas Sumatera Utara 60 mendengar bacaan mantranya. Kemudian pemain dabus yang memohon ampun kepada ALLAH SWT menggunakan alat mata dabus tersebut sehingga tidak merasakan kesakitan dan terluka.

d. MANTRA MAIN BOTOL KACA.

Bismillahirohmaanirrohim.. Rabbina haroha sohina humatahu laipsirun. Menari-menari.. Oranglah tidak sampai sari.. Botollah pecah.. Rakyat lari.. Rajanya bilut dalam negeri.. narasumber : Datok Obi, tanggal 05 Juni 2016. Dari bacaan mantra diatas, terdapat kalimat botollah pecah rakyat lari rajanya bilut dalam negeri, yang diucapkan oleh pawang dan pemain dabus secara berulang-ulang. karena, kalimat tersebut merupakan bukti dari merasa ketakutan khalayak penonton ketika mendengar bacaan mantranya. Kemudian pemain dabus menggunakan alat botol kaca hingga pecah sehingga tidak merasakan kesakitan dan terluka.

e. MANTRA MAIN PISAU.

Bismillahirohmaanirrohim. Bismilakah ikatan sahadina sobirin. Aku tawar dengan doa Hancur luluh Wahai besi. narasumber : Datok Obi, tanggal 13 Juni 2016. Dari bacaan mantra diatas, terdapat kalimat Bismillahirohmaanirrohim Bismilakah ikatan sahadina sobirin, yang diucapkan oleh pawang dan pemain dabus secara berulang- ulang. karena, kalimat tersebut merupakan bukti dari merasa ketakutan khalayak penonton ketika mendengar bacaan mantranya. Kemudian pemain dabus menggunakan alat pisau dengan cara memotong-motong keseluruh badannya sehingga tidak merasakan kesakitan dan terluka. Universitas Sumatera Utara 61

f. MANTRA MAIN MAKAN JARUM.

Bismillahirohmaanirrohim.. Innasina wala sahu habbika taklamun. Aku tawar hilang bisanya.. Hancur luluh wahai besi. narasumber : Datok Obi, tanggal 01 Februari 2016. Dari bacaan mantra diatas, terdapat kalimat Bismillahirohmaanirrohim Innasina wala sahu habbika taklamun, yang diucapkan oleh pawang dan pemain dabus secara berulang- ulang. karena, kalimat tersebut merupakan bukti dari merasa ketakutan khalayak penonton ketika mendengar bacaan mantranya. Kemudian pemain dabus menggunakan alat jarum dengan cara memasukkan jarum-jarumnya kedalam mulutnya pemain dabus itu sendiri sehingga tidak merasakan kesakitan dan terluka.

g. MANTRA MAIN API OBOR.

Bismillahirohmaanirrohim.. Kurobbi tudung ku robbi.. Sejuk api menyalah-nyalah.. Darilah mana air muyati.. Sejuk sari.. Ketempat rumah.. narasumber : Datok Obi, tanggal 05 Juni 2016. Dari bacaan mantra diatas, terdapat kalimat Bismillahirohmaanirrohim Kurobbi tudung ku robbi Sejuk api menyalah-nyalah, yang diucapkan oleh pawang dan pemain dabus secara berulang-ulang. karena, kalimat tersebut merupakan bukti dari merasa ketakutan khalayak penonton ketika mendengar bacaan mantranya. Kemudian pemain dabus menggunakan alat api obor dengan cara membakar-bakar keseluruh badan pemain dabus itu sendiri sehingga tidak merasakan kesakitan dan terluka. Maka kesimpulan diatas, bahwa merasa ketakutan khalayak penonton terbukti ketika mendengar bacaan mantra-mantra yang dibawa oleh pawang dan pemain dabus kemudian menggunakan alat-alat dabus seperti mata dabus, botol kaca, pisau, makan jarum dan api obor dengan secara berulang-ulang sehingga pemain dabus tidak merasakan kesakitan dan terluka. Universitas Sumatera Utara 62 Menurut Errera rasa takut yang selalu ada terhadap sesuatu benda atau pendapat yang dalam keadaan biasa tidak menimbulkan rasa takut.

2. Merasa Cemas .