Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Mantra tarian dabus Melayu Batu Bara merupakan ucapan berupa kata-kata yang menimbulkan kekuatan ghaib yang berkembang dan ditradisikan berbagai tempat seperti pedesaan, kota maupun diluar kota yang masih berada pada kawasan Kabupaten Melayu Batu Bara yang dibawakan oleh pawang dabus serta dimainkan pemain dabus. Kegiatan ini dilaksanakan pada acara-acara tertentu, seperti acara perkawinan, sunatan, syukuran dan mengayunkan anak. Dalam pertunjukkan tarian dabus memilki beberapa tahapan-tahapan. Adapun tahapan-tahapan pertunjukkan tarian dabus sebagai berikut : 1. Tahap persiapan pertunjukkan tarian dabus. Dalam persiapannya seperti latihan permainan dabus, mempersiapkan jumlah pemain dabus, mempersiapkan busana pawang dan pemain dabus, mempersiapkan alat-alat permainan pertunjukkan tarian dabus dan mempersiapkan ramuan-ramuan permainan pertunjukkan tarian dabus. 2. Tahap pelaksanaan pertunjukkan tarian dabus. Dalam pelaksanaanya seperti pertama pembukaan, kedua membaca Dzikir dan Shalawat dan ketiga pertunjukkan tarian dabus dimulai. 3. Tahap penutup pertunjukkan tarian dabus. Dalam penutup ini seperti pertama surat Al-ikhlas, kedua surat Al-falaq, ketiga surat An-nass, dan menutup pertunjukkan tarian dabus bersama-sama yang dibawa oleh pawang dabus itu sendiri. Disamping dalam permainan tarian dabus, ada beberapa pantang larang bagi pawang dan pemain dabus yang harus dipatuhi. Universitas Sumatera Utara 68 Adapun aspek-aspek psikologi pawang dabus, pemain dabus dan masyarakat dalam mantra tarian dabus Melayu Batu Bara sebagai berikut : 1. Psikologi pawang dabus. Pawang dabus memiliki jiwanya seperti merasa sabar, tenang dan tanggung jawab setelah membacakan mantra-mantranya seperti mantra main besi putih, kebal, penutup main dabus, mata dabus, botol kaca, pisau, tusuk jarum dan api obor yang dilakukan secara berulang-ulang. 2. Psikologi pemain dabus. Psikologi pemain dabus, jiwanya yang bermacam-macam seperti merasa kebal dan berani setelah membacakan mantra-mantranya seperti mantra main besi putih, kebal, mata dabus, botol kaca, pisau, tusuk jarum dan api obor yang dilakukan secara berulang-ulang. 3. Psikologi khalayak penonton. Khalayak penonton memilki jiwanya seperti merasa takut dan cemas saat pawang dan pemain dabus membacakan mantra-mantranya seperti mantra main besi putih, kebal, mata dabus, botol kaca, pisau, makan jarum dan api obor secara berulang-ulang.

5.2 Saran.