Uji Parsial Uji nilai t

D. Pembahasan 1. Reputasi auditor terhadap nilai perusahaan

Pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Widarjo 2010 yang menunjukkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Halim 2012 yang menyatakan bahwa reputasi auditor berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Tidak berpengaruhnya reputasi auditor dengan nilai perusahaan mempunyai arti bahwa penggunaan jasa auditor dengan KAP big four dengan penggunaan jasa auditor yang tidak termasuk dalam KAP big four disini mungkin disebabkan oleh adanya asimetry informasi sehingga auditor tidak mampu bekerja secara maksimal walaupun mempunyai auditor yang berkualitas dan mempunyai kredibilitas yang tinggi karena kendala keterbatasan informasi sehingga tidak mampu untuk meningkatkan nilai perusahaan Hasil Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Halim, 2012 yang menyatakan bahwa reputasi auditor sangat menentukan kredibilitas laporan keuangan, independsi dan kualitas auditor akan berdampak pada laporan keuangan yang diaudit. Para investor akan lebih percaya dengan laporan keuangan yang diperiksa oleh auditor yang mempunyai tingkat kualitas lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas auditor yang kurang berkualitas, karena mereka menganggap bahwa auditor untuk dapat mempertahankan kredibilitasnya mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan proses audit sperti mendeteksi kecurangan atau salah saji.

2. Profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Pengujian hipotesis kedua dapat membuktikan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Halim 2012 yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nofrita 2013 yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Tidak berpengaruhnya profitabilitas terhadap nilai perusahaan dikarenakan oleh ketidakpercyaan investor atas informasi keuangan yang dipublikasikan oleh emiten. Perusahaan yang melakukan IPO di BEI melakukan manajemen laba sebelum IPO satu atau dua tahun sbelum IPO yang menggunakan sistem Income maximization menaikkan laba. Maka dari itu laba yang disajikan dalam prospectus merupakan laba yang mengandung mnajemen laba sehingga nantinya dapat menyesatkan bagi pihak investor yang akan menanamkan sahamnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Halim, 2012 yang menyatakan bahwa terjadinya manajemen laba mengakibatkan informasi yang dipublikasikan oleh perusahaan menjadi tidak sesusai dengan fakta yang sebenarnya. Profitabilitas yang disajikan dalam jumlah yang besar dalam prospectus belum tentu dapat menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik.

3. Underpricing terhadap nilai perusahaan

Pengujian hipotesis ketiga dapat membuktikan bahwa underpricing berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Halim 2012 yang menyatakan bahwa underpricing tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Untuk mengatasi asimetri informasi, emiten akan memberikan sinyal tentang nilai perusahaannya dengan cara melakukan underpricing. Hal ini dikarenakan investor menganggap bahwa hanya perusahaan yang berkualitas baik dapat menutupi kerugian akibat mengalami underpricing. Karena investor menganggap bahwa perusahaan berkualitas baik maka harga saham pun akan meningkat, yang berarti nilai perusahaan pun akan meningkat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Halim, 2012 yang menyatakan bahwa rata-rata harga saham pada saat IPO lebih rendah daripada harga pasarnya underpricing. Menurut Yolana 2005, konflik kepentingan antar underwriter dengan emiten menyebabkan underwriter menetapkan harga dibawah yang seharusnya. Hal ini dilakukan agar penjualan saham IPO dapat semuanya dengan terjamin, sehingga underwriter menanggung resiko lebih sedikit. Secara tidak langsung penurunan harga ini dapat mengurangi biaya dan mengurangi kegiatan pemasaran serta pendistribusian, yang pada akhirnya akan menguntungkan pihak emisi underwriter. Hal ini akan merugikan pemilik perusahaan yang nilai perusahaannya diatas rata-rata.

4. Kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan

Pengujian hipotesis keempat dapat membuktikan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pamungkas 2013 yang menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti 2010 yang menyatakan bahwa Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan membayar dividen bukan merupakan pertimbangan utama investor dalam membeli saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Modigliani dan Miller 1958 bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh pembayaran dividen, tetapi oleh earning power perusahaan. Jadi menurut pendapat tersebut kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang dapat menarik perhatian investor. Jika banyak investor tertarik untuk membeli saham maka harga saham akan meningkat, dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Modigliani dan Miller 1958 menyatakan bahwa, dividend payout ratio DPR hanya merupakan bagian kecil dari keputusan pendanaan perusahaan. Dividend Payout Ratio tidak mempengaruhi kekayaan pemegang saham. Modigliani dan Miller 1958 beragumentasi bahwa nilai perusahaan ditentukan tersendiri oleh kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Jadi kebijakan perusahaan dalam membagi profitabilitas menjadi dividen dan laba yang ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

5. Ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

Pengujian hipotesis kelima dapat membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pamungkas 2013 yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti 2010 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang berarti jika ukuran perusahaan semakin besar tidak serta merta dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa para investor tidak mempertimbangkan ukuran perusahaan pada saat mereka membeli saham. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Naimah 2006 yang menyatakan mendukung argumen bahwa pada perusahaan-perusahaan besar, semakin banyak informasi non-akuntansi yang tersedia sepanjang tahun, pemodal dapat menginterpretasikan informasi laporan keuangan dengan baik, sehingga pada saat publikasi laporan keuangan, pengaruh laba terhadap harga saham menjadi lebih tinggi Chaney dan Jater, 1992. Dengan demikian koefisien respon laba pada perusahaan besar lebih kuat dibanding dengan perusahaan kecil. Sedangkan koefisien respon nilai buku ekuitas berbeda tidak signifikan antara kedua kelompok perusahaan.

6. Ownership retention berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Pengujian hipotesis keenam dapat membuktikan bahwa ownership retention berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Widarjo 2010 yang menunjukkan bahwa ownership retention berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dengan adanya asimetri informasi antara pemilik lama dengan investor, maka investor menggunakan proporsi kepemilikan saham yang masih dipertahankan oleh pemilik lama untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Investor mempunyai kesimpulan bahwa semakin tinggi kepemilikan yang masih dipertahankan oleh pemilik lama perusahaan tersebut maka akan semakin prospektif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Halim, 2012 yang menyatakan bahwa investor menggunakan sinyal yang diberikan oleh pemilik lama melalui kepemilikan yang masih dipertahankan dalam proses pembuatan keputusan dalam melakukan investasi. Investor dapat menimpulkan bahwa pemilik lama akan tetap mempertahankan kepemilikannya apabila prospek perusahaan tersebut baik. Apabila prospek perusahaan baik maka pemilik lama bersedia untuk menanggung resikosebesar kepemilikan yang masih

Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL KONTROL (Studi empiris pada perusahaan property dan

9 88 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Industry dan Manufacturing yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013)

1 53 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (FIRM SIZE), PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 20

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABIITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

11 121 51

PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

2 19 58

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN UTANG SEBAGAI PEMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2012 Dewi Maya Sari1 , Muhammad Arfan2 , Said Musnadi

0 0 9

PENGARUH DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN, HUTANG JANGKA PANJANG, EARNING VOLATILITY, PERTUMBUHAN ASET, TRADING VOLUME, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM

0 0 8

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN PEMERINTAH TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL

2 5 22

DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 0 21

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SERTA KEBIJAKAN UTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENANAMAN MODAL ASING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19