Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan

7. Ownership Retention, Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan

Penelitian Jensen dan Meckeling 1976 menyatakan Kinerja manajer dalam menjalankan operasional perusahaan dipengaruhi oleh beasarnya saham yang dimiliki oleh seorang manajer, karena bila laba perusahaan meningkat maka insentif yang diterima oleh manajer pun akan meningkat. Sebaliknya, biaya keagenan akan meningkat bila kepemilikan manajer menurun. Hal tersebut dikarenakan adanya tindakan manajer yang tidak memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Sumber-sumber perusahaan digunakan oleh manajer demi kepentingannya sendiri. Animah dan Ramadhani 2010 menyatakan bahwa terdapat kesejajaran antara kepentingan manajer dan pemegang saham pada saat manajer memiliki saham perusahaan dalam jumlah yang besar. Menurut Wahyudi dan Pawestri 2006 Kepemilikan manajerial diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajerial. Hartono 2006 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak memperkuatsinyal positif nilai perusahaan. Sudah banyak penelitian mengenai hubungan antara kepemilikan saham oleh manajemen dengan nilai perusahaan. Penelitian Wahyudi dan Pawestri 2006 tentang implikasi struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai variabel intervening mendapatkan hasil bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara langsung maupun melalui keputusan pendanaan. Animah dan Ramadhani, 2010 menghasilkan suatu kesimpulan penelitian yaitu kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga didukung oleh Widarjo 2010 dan Hartono 2006. Kemudian Penelitian Halim 2012 Kepemilikan manajerial tidak memoderasi hubungan antara ownership retention dengan nilai perusahaan. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik suatu hipotesis, yaitu: � : Kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara ownership retention dengan nilai perusahaan.

8. Ownership Retention, Kepemilikan Institusional dan Nilai Perusahaan

Institusi sebagai pemilik saham dianggap lebih mampu dalam mendeteksi kesalahan yang terjadi. Menurut Wahyudi dan Pawestri, 2006 kepemilikan institusional diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemilik institusi dan kepemilikan oleh blockholder. Widarjo 2010 menyatakan bahwa kepemilikan institusional merupakan keadaandimana institusi memiliki saham dalam suatu perusahaan. Shleifer dan Vishny 1986 berpendapat bahwa tingkat kepemilikan institusional yang cukup besardapat mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Jadi semakin besar tingkat kepemilikan saham oleh institusi, maka semakin efektif mekanisme kontrol terhadap kinerja manajemen. Pendapat ini didukung oleh Barclay dan Holderness 1990 yang menemukan bahwa ada pengaruh positif signifikan antara tingkat kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Barclay dan Holderness 1990 serta Widarjo 2010 menemukan bahwa ada pengaruh positif signifikan antara tingkat kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian Wahyudi dan Pawestri, 2006 menunjukkan bahwa struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan maupun nilai perusahaan. Hartono 2006 telah membuktikan bahwa kepemilikan institusional memoderasi hubungan antara proporsi kepemilikan saham yang masih dipertahankan oleh pemilik lama dengan nilai perusahaan setelah penawaran umum perdana. Tetapi hasil penelitian Widarjo 2010 bertentangan dengan Hartono 2006. Kemudian penelitian Halim 2012 menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak memoderasi hubungan antara ownership retention dengan nilai perusahaan. Dari uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesissebagai berikut: � : Kepemilikan institusional memoderasi hubungan antara ownership retention dengan nilai perusahaan.

C. Model Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen Variabel Moderasi Gambar 2.1 Model Penelitian Reputasi Auditor Profitabilitas Underpricing Kepemilikan Institusional Kepemilikan Manajerial Kebijakan dividen Ukuran Perusahaan Ownership Retention Nilai Perusahaan H 2 + H 1 + H 3 + H 5 + H 6 + H 4 + H 8 + H 7 + 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Populasi penelitian yang digunakan yaitu semua perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.

B. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian yang bersumber dari data base Bursa Efek Indonesia BEI. Jenis data yang dikumpulkan adalah data prospek perusahaan yang dipublikasikan dan data harga saham pada penutupan hari pertama di pasar sekunder.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Diamana populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti Singgih, 2001; Widarjo 2010; dan Halim. 2012. Kriteria perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian ini adalah: 1 saham perdana merupakan seluruh saham yang ditawarkan kepada publik; 2 perusahaan yang sebagian sahamnya masih dipertahankan oleh pemilik lama perusahaan, 3 kelengkapan data, dan 4 disajikan dalam mata uang rupiah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL KONTROL (Studi empiris pada perusahaan property dan

9 88 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Industry dan Manufacturing yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013)

1 53 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (FIRM SIZE), PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 20

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABIITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

11 121 51

PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

2 19 58

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN UTANG SEBAGAI PEMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2012 Dewi Maya Sari1 , Muhammad Arfan2 , Said Musnadi

0 0 9

PENGARUH DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN, HUTANG JANGKA PANJANG, EARNING VOLATILITY, PERTUMBUHAN ASET, TRADING VOLUME, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM

0 0 8

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN PEMERINTAH TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL

2 5 22

DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 0 21

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SERTA KEBIJAKAN UTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENANAMAN MODAL ASING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19