Analisis Sistem Evaluasi Kinerja Karyawan Terhadap Tingkat Produktivitas pada Pabrik Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan Kota Tebing Tinggi

(1)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISIS SISTEM EVALUASI KINERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS PADA PABRIK KELAPA SAWIT

DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA III RAMBUTAN KOTA TEBING TINGGI

TUGAS AKHIR

Diajukan oleh:

SEISIL GIHON MARGARETHA HUTAHAEAN 112101078

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATAERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

 

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : SEISIL GIHON MARGARETHA HUTAHAEAN

NIM : 112101078

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : ANALISIS SISTEM EVALUASI KINERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS PADA

PABRIK KELAPA SAWIT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA III RAMBUTAN KOTA TEBING TINGGI

Tanggal,.…….. 2014 Dosen Pembimbing

Dra. Setri Hiyanti Siregar M,Si NIP. 19510213 198303 2 002 Tanggal,.…….. 2014 Ketua Program Studi

Diploma III Keuangan

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP.19741123 200012 2 001

Tanggal,….…... 2014 Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA


(3)

Pengasih, Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya telah memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai guna memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) pada Program Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Terima Kasih kepada orangtua yang penulis cintai, sayangi, dan hormati yaitu Ayahanda Robert Hutahaean dan Ibunda Purnama Manalu yang telah membesarkan serta mendidik dengan kasih yang tulus hingga sampai saat ini penulis boleh melanjutkan studi. Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu penulis. Baik itu moril, materi, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE. M.Si selaku Sekretaris Program Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(4)

ii

menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Seluruh dosen serta staf dan karyawan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Sumatera Utara.

6. Pimpinan Direksi PT Perkebunan Nusantara III dan Pabrik Kelapa Sawit Rambutan dan seluruh staf dan karyawan.

7. Buat Kedua Adikku terkasih Rini dan Wahyu dan buat tanteku Mariel. 8. Buat teman – teman terbaikku Kjoora, Clara, Majesty, Kak Rani, Kak

Septi, Kak Tasya dan Kak Novaria.

9. Buat teman – teman seperjuanganku Novita, Kak Winda Lestari, Kak Khusnul, Helena, Rezeky, David, Kristanto, dan Jonas serta teman- teman Diploma III Manajemen Keuangan Grup B .

Terima Kasih atas dukungan dan bantuan penulis dapatkan baik moril maupun materil, kiranya Tuhan senantiasa melimpahkan berkatnya. Akhir kata penulis sampaikan , semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi banyak pihak. Tuhan Memberkati.

Medan, Juli 2014 Penulis,


(5)

Halaman

KATA PENGANTAR ………. i

DAFTAR ISI ……… iii

DAFTAR TABEL ……… v

DAFTAR GAMBAR ………... vi

BAB I PENDAHULUAN A.LatarBelakang ……… 1

B.Permasalahan ………..…………... 4

C.TujuanPenelitian ………..……….. 5

D.ManfaatPenelitian ………..… 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Perusahaan ……….. 6

1. Visi Pabrik Kelapa Sawit Rambutan……… 8

2. Misi Pabrik Kelapa Sawit Rambutan………... 8

B.StrukturOrganisasi Perusahaan……… 9

C.Job Description …..………. 12

D.KinerjaTerkini ………. 17

BAB III PEMBAHASAN A.Sistem Evaluasi Kinerja Karyawan………. 19

B.Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan ……… 20

C.Metode Penilaian Prestasi Kerja………... 22

D. Indikator - Indikator Penilaian………... 25

1. Bagian Pengolahan………... 25

2. Bagian Laboratorium……… 27

3. Bagian Teknik/Dinas Sipil/Traksi………. 29

4. Bagian Personalia………. 30

5. Bagian Tata Usaha……… 32

E. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan…….. 34

F. Sasaran Evaluasi Kinerja………. 35

G. Manfaat/Tujuan Evaluasi Kinerja……… 37

H. Produktivitas………... 39


(6)

iv

B. Saran ……….……… 46

DAFTAR PUSTAKA ………. 47

LAMPIRAN

 


(7)

(8)

vi


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktifitas bisnis adalah salah satu bagian yang mengalami perkembangan dan perubahan yang melahirkan persaingan dalam bisnis yang menuntut semua perusahaan yang ada untuk melakukan perubahaan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan yang ada Sehingga perusahaan harus mampu untuk bersaing dengan perusahaan lainnya guna untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan pada umumnya untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. Daya saing yang tinggi serta berkelanjutan yang harus dimiliki perusahaan hanya dapat dicapai oleh sumber daya manusianya. Sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan karena sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan perusahaan tersebut.

Perusahaan harus mampu mengukur setiap kinerja karyawannya hal ini merupakan salah satu faktor tercapai atau tidaknya suatu tujuan perusahaan tersebut. Perusahaan harus memahami dan menilai terlebih dahulu kinerja karyawannya dengan melakukan evaluasi kinerja karyawan dengan menggunakan sistem yang ada dalam perusahaan tersebut. Sistem diartikan sebagai sekelompok unsur – unsur yang diatur menurut cara tertentu saling berkaitan dan membentuk kesatuan integral. Menurut (Sinungan 54 : 2000). Adanya sistem evaluasi dalam suatu perusahaan, agar manajer pada umumnya lebih memahami penilaian yang


(10)

 

akan diberikan kepada karyawan terhadap kinerja karyawan. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan prilaku yang diharapkan. Menurut Mulyadi (2007:337). Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah Motivasi yang pastinya akan berdampak pada produktivitasnya.

Pabrik Kelapa Sawit di PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Tebing Tinggi merupakan pabrik yang mengolah minyak kelapa sawit (CPO) mempunyai visi dan misi serta tujuan yang ingin di capai. Sebagai suatu perusahaan Badan Usaha Milik Negara, Pabrik Kelapa Sawit di PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Kota Tebing Tinggi tentunya memiliki sistem evaluasi yang digunakan untuk menilai kinerja karyawannya. Sistem evaluasi ini berdampak kepada produktivitasnya yang merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran perusahaan. Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai padangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini (Danang 41 : 2013). Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Untuk itu Sistem evaluasi kinerja sangat dibutuhkan untuk menilai kinerja karyawan terhadap tingkat produktivitas secara efektif , dalam pencapaian produktivitas yang optimal tidak semua berjalan dengan lancar, adanya faktor penghambat, salah satunya adalah kinerja karyawan. Penilaian kinerja merupakan suatu tugas administrasi yang dilakukan oleh para manajer dan merupakan tanggung jawab utama dari departemen sumber daya manusia ( SDM ). Proses penilaian yang baik dapat memastikan bahwa seluruh karyawan melakukan perkerjaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh


(11)

perusahaan. Evaluasi kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja pegawai secara periodik yang ditentukan oleh organisasi. Evaluasi kinerja memiliki tujuan antara lain :

1. Pengembangan

Dapat digunakan untuk menentukan pegawai yang perlu ditraining dan membantu evaluasi hasil training. Dan juga membantu pelaksanaan Conseling anatara atasan dan bawahan sehingga dapat dicapai usaha – usaha pemecahaan masalah yang dihadapin pegawai.

2. Pemberian Reward / Penghargaan

Dapat digunakan untuk proses penentuan kenaikan gaji, insentif dan promosi. Berbagai organisasi juga menggunakan untuk memberhentikan pegawai.

3. Motivasi

Dapat digunakan untuk memotivasi pegawai, mengembangkaan inisiatif ,rasa tanggungjawab sehingga mereka terdorong untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Perencanaan SDM

Dapat bermanfaat bagi pengembangan keahlian dan keterampilan serta perencanaan SDM.

5. Kompensasi

Dapat memberikan informasi yang digunakan untuk menentukan apa yang harus diberikan kepada pegawai yang kinerjanya tinggi atau rendah dan bagaimana prinsip pemberian kompensasi yang adil.


(12)

 

6. Komunikasi

Evaluasi merupakan dasar komunikasi yang berkelanjutan antara atasan dan bawahan menyangkut kinerja pegawai.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti “ Analisis Sistem Evaluasi Kinerja Karyawan Terhadap Tingkat Produktivitas Pada Pabrik Kelapa Sawit di PT Perkebunan Nusantara III Rambutan , Kota Tebing Tinggi”

B. Perumusan Masalah

Setiap perusahaan mempunyai permasalahan yang bervariasi dalam menjalankan kegiatan usahanya. Begitu juga halnya dengan Pabrik Kelapa Sawit di PT Perkebunan Nusantara III Rambutan , Kota Tebing Tinggi. Sesuai dengan latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dan memaparkannya dalam tugas akhir ini adalah “Apakah pengaruh sistem evaluasi kinerja karyawan terhadap tingkat produktivitas nya pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Kota Tebing Tinggi sudah efektif”.


(13)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah pengaruh sistem evaluasi kinerja karyawan terhadap tingkat produktivitas nya pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Kota Tebing Tinggi sudah efektif, 2. Mengetahui sistem evaluasi kinerja karyawan yang diterapkan oleh

Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Kota Tebing Tinggi,

3. Untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan penulis khususnya mengenai sistem evaluasi kinerja karyawan terhadap tingkat produktivitas.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki sistem evaluasi kinerja karyawan terhadap tingkat produktivitas pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Kota Tebing Tinggi.

2. Sebagai bahan masukan bagi penulis mengenai sistem evaluasi kinerja karyawan terhadap tingkat produktivitas pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Kota Tebing Tinggi.


(14)

6

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan UsahaMilik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan

komoditas sawit dan karet. Pembentukan perseroan ini memiliki proses perjalanan sejarah yang panjang. Diawali dengan proses pengambilahlian perusahaan -perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh pemerintah RI yang dikenal sebagai proses “nasionalisasi” perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (pada masa pemerintahan Hindia – Belanda ).

Perseroan diganti menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Baru (PPN Baru) cabang Sumatera Utara pada tahun 1985. Sejalan dengan Undang–Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) yang berlaku pada saat ini, PPN Baru telah mengalami dua kali perubahan status badan hukum, yaitu pada tahun 1968 setelah mengalami reorganisasi berubah nama menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dan pada tahun 1974 berubah nama menjadi PT Perkebunan (Persero).

Pemerintah telah melakukan restrukturisasi BUMN perkebunan dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha BUMN, melalui merger atau penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Melalui upaya ini telah terbentuk 14 BUMN perkebunan dengan nama PT Perkebunan Nusantara I -XIV (PTPN I - XIV) dan PT Rajawali


(15)

Nusantara Indonesia (PT RNI), yang semula berjumlah 33 BUMN perkebunan (PTP 1-XXXII).

Pembentukan PTPN III (Persero) diawali penggabungan manajemen tiga BUMN perkebunan yang berasal dari PTP III (Persero), PTP IV (Persero), PTP V (Persero) yang sistem pengolahannya disatukan dan manajemen PTP III ditunjuk oleh pemegang saham sebagai koordinator dalam menjalankan operasional PTPN III pada tahun 1994.

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan dibangun sejak tahun 1986 dengan pengelolaannya berada di bawah manajemen eks PT Perkebunan V. Selanjutnya sejalan dengan perkembangan bisnis dilingkup BUMN perkebunan, maka pengelolaan PKS tersebut berubah setelah dilakukan penggabungan (merger BUMN perkebunan) antara eks PT Perkebunan III, sebagian eks PT Perkebunan IV, dan sebagian eks PT Perkebunan V menjadi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) pada tahun 1995. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN perkebunan pada umumnya.

Keputusan untuk membangun Pabrik Kelapa Sawit Rambutan adalah sangat strategis, karena didukung oleh lokasinya yang berada disentraperkebunan kelapa sawit milik PTPN III, infrastruktur yang memadai, dan jaminan keamanan dari masyarakat setempat. Sedangkan tujuan utama pembangunanya adalah untuk mengantisipasi ketersediaan suplai bahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS).

Pertimbangan lain dari sisi bisnis perusahaan adalah dalam upaya meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. Hal ini sangat mendukung untuk melanggengakan bisnis perusahaan dalam jangka panjang, karena diketahui bahwa harga jual komoditas primer CPO jauh lebih tinggi dan sangat


(16)

 

menguntungkan dibandingkan dengan hanya menjual TBS yang harganya jauh lebih rendah. Hal ini merupakan sebuah keputusan bisnis yang tepat dan sekaligus untuk mengantisipasi persaingan bisnis berbasis sawit yang semakin ketat, mengigat kompetitor dari perusahaan swasta saja yang tidak memiliki bahan baku TBS mampu mendapatkan keuntungan yang besar setelah diolah menjadi produk CPO.

1. Visi Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Perusahaan mempunyai visi yaitu membentuk perusahaan agroindustri berbasis perkebunan yang tangguh di pasar global. Visi ini akan menjadikan perseroan sebagai perusahaan perkebunan yang besar serta terintegrasi dengan industri hilir yang kuat.

2. Misi Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan a. Memelihara kelestarian sumber daya alam, lingkungan air, dan

kesuburan tanah.

b. Membangun usaha perkebunan dan industri hilir yang berkesinambungan dengan ramah lingkungan pada teknologi yang tepat guna, sehingga diperoleh produksi yang maksimal, mutu yang baik, biaya yang efisien dan nilai tambah yang terus meningkat. c. Mengembangkan kinerja perusahaan yang optimal, baik di dalam

maupun di luar negeri, untuk memenuhi kepuasaan pelanggan yang ada pada gilirannya memperkokoh posisi dan pangsa pasar perusahaan.


(17)

d. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup petani dan karyawan pada khususnya.

e. Bagi pendapatan nasional melalui upaya peningkatan produksi dan pemasaran dari beberapa jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan negeri, eksport, sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor non migas.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan dalam melaksanakan kegiatannya memiliki struktur organisasi yang merupakan pencerminan dalam pelaksanaan tugas - tugas di perusahaan. Hal ini dalam pembagian tugas dan kegiatan sehari - hari. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang baik maka setiap pegawai dapat mengetahui dengan mudah apa fungsi dan tanggung jawabnya sehingga setiap penyimpangan dapat diatasi serta memudahkan dalam pengawasan.

Struktur organisasi yang digunakan pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan adalah struktur organisasi garis dimana terdapat satu kesatuan perintah. Dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang diatur untuk mengembangkan tenaga dan pikiran untuk suatu tujuan tertentu. Sedangkan struktur organisasi adalah suatu cara atau system untuk mengadakan pembangian kerja, pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang serta menetapkan hubungan - hubungan antara unsur – unsur


(18)

 

organisasi yang satu dengan yang lain. Sehingga memungkinkan orang untuk berkerja seefisien mungkin dalam mencapai tujuan.

Berikut ini Gambar 2.1 adalah struktur organisasi padaPabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan.


(19)

(20)

 

C. Job Description

Gambaran yang jelas dan lengkap tentang struktur organisasi ini dimana tugas- tugas dari tiap – tiap bagian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Manajer

Manajer memiliki tugas – tugas sebagai berikut :

a. Memimpin perusahaan dan membawahi masinis kepala (maskep) dan kepala tata usaha (KTU).

b. Melaksanakan kebijakan direksi dalam pengontrolan seluruh kegiatan operasional di kebun.

c. Mendelegasikan wewenang tugas dan tanggungjawab kepada bawahan yang telah diangkat mampu untuk melaksanakan tugas. 2. Masinis Kepala

a. Membawahi assisten laboratorium, asisten pengolahan, asisten teknik.

b. Meneliti, memberi petunjuk dan mengawasi pelaksanaan. 3. Assisten Pengolahan

a. Membantu masinis kepala dalam mengelola fungsi-fungsi manajemen bidang pengolahan PKS dengan memperdayakan sumber daya perusahaan yang ada di unitnya untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola yang baik.

b. Bertanggung jawab atas pengelolahan kuantitas dan kualitas pengolahan produksi di PKS.


(21)

c. Menilai kinerja karyawan yang berada dibagiannya dengan berpedoman pada instruksi kerja dan peraturan lain yang mengatur Sistem Penilaian Karya (SPK).

d. Melakukan pengelolaan dan pengendalian lingkungan serta melakukan evaluasi penggunaan bahan kimia pengolahan agar berjalan sesuai norma yang telah ditentukan.

4. Mandor Pengolahan

a. Mengawasi semua perkerjaan personil dibawah pengawasannya dalam proses pengolahan

b. Menjamin dan bertanggung jawab akan kehandalan semua aktivitas proses pengolahan.

5. Adm. Pengolahan

a. Mengerjakan pengisian buku jurnal meliputi jam jalan pabrik dan stagnasi pabrik.

b. Mengerjakan perhitungan produksi. 6. Maintance Listrik

a. Mengontrol perlatan yang beroperasi

b. Menjaga kehandalan peralatan setiap stasiun. 7. Maintance Pabrik

a. Memperbaiki kerusakan peralatan pada saat pabrik sedang beroperasi.


(22)

 

8. Assisten Laboratorium

a. Membantu manager dalam mengelola fungsi-fungsi manajemen bidang laboratorium dengan memperdayakan sumber daya perusahaan yang ada di unitnya untuk mencapai kinerja optimal dan tata kelola yang baik.

b. Menilai kinerja karyawan yang berada dibagiannya dengan berpedoman pada instruksi kerja dan peraturan lain yang mengatur Sistem Penilaian Karya (SPK).

c. Menyusun RJP, RKAP, dan RKO bidang laboratorium dengan mengevaluasi RJP, RKAP dan RKO tahun sebelumnya agar tercapai sesuai dengan kondisi real.

9. Mandor lab/Sortasi

a. Memberikan masukkan kepada assisten laboratorium tentang status sesuai/tidak dari hasil pemeriksaan dan pengujian dalam proses maupun produk akhir dan juga identifikasi bahan-bahan kimia dan alat-alat laboratorium terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan. 10. Kr. 1 Admi. Lab/Sortasi

a. Merekap hasil Analysa sortasi TBS.

b. Melaporkan Hasil analysa laboratorium dan sortasi TBS. c. Membuat Laporan mingguan dan bulanan (IPAL,LTP). 11. Petugas Analisa Air

a. Menganalisa mutu air Raw Water. b. Menganalisa mutu air umpan Boiler. c. Mencatat hasil analisa kedalam form.


(23)

12. Assisten Tata Usaha

a. Membantu manager dalam mengelola fungsi-fungsi manajemen bidang administasi keuangan pergudangan dan kepersonalian dengan memperdayakan sumber daya perusahaan yang ada di unitnya untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola yang baik.

b. Menilai kinerja karyawan yang berada dibagiannya dengan berpedoman pada instruksi kerja dan peraturan lain yang mengatur Sistem Penilaian Karya (SPK).

c. Membuat laporan kinerja bagian tata usaha dan personalia antara lain : LM, PB71, LPMU, Jamsostek, Pensiunan, Catu Beras, BAS, dan Perubahan penduduk untuk diteruskan ke manager, distrik manager, dan kantor direksi untuk bahan evaluasi dan tindak lanjut.

13. Krani 1 Tata Usaha

a. Memelihara semua dokumen yang ada pada bagian tata usaha seperti : PL, FM, IK dan Strategi PTPN-III

b. Membuat LM biaya

c. Mengawasi semua aktivitas proses administrasi dilakukan sesuai dengan PL, FM, IK dan Strategi PTPN-III.

14. Krani 1 Personalia

a. Memelihara semua dokumen yang ada pada bagian personalia seperti : PL, PM, dan IK.

b. Mengawasi semua aktivitas proses administrasi dilakukan sesuai dengan PM, PL, dan IK.


(24)

 

c. Melaksanakan Administrasi bidang kepersonalian dan kependudukan.

d. Mengerjakan daftar penilaian karyawan setiap periode penilian. 15. Kr. Anggaran / Aktiva

a. Membuat RKAP/RKO Pabrik. b. Membuat Tender perkerjaan. c. Membuat PPT/PPS.

16. Kr. Tata Buku

a. Menginput data ke program PB-71. b. Membuat nota Debet/Kredit. 17. Kr. DCC

a. Mengirimkan hasil evaluasi sasaran mutu setiap tanggal 10 ke MR SM-PN3 DSER 2 di Sei Karang dengan tembusan Distrik Serdang 2. b. Melakukan sosialisasi tujuan, sasaran dan program Manajemen

Lingkungan, SMK 3 serta aspek penting lingkungan internal dan eksternal.

18. Assisten Teknik/DS/Traksi

a. Membantu masinis kepala dalam mengelola fungsi-fungsi bidang teknik dengan memperdayakan sumber daya perusahaan yang ada di unitnya untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola yang baik.

b. Bertanggung jawab atas pengelolahan perkerjaan yang mencakup operasional fungsi bidang teknik di PKS.


(25)

c. Menilai kinerja karyawan yang berada dibagiannya dengan berpedoman pada instruksi kerja dan peraturan lain yang mengatur Sistem Penilaian Karya (SPK).

d. Menyusun rencana pemeliharaan peralatan/ mesin dan lainnya secara rutin baik preventive ( Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan), maupun overhaul sehingga produktivitas mesin optimal.

19. Mandor Instalasi Listrik

a. Membagi/ memberi tugas kepada seluruh mekanik listrik. b. Merencanakan perkerjaan untuk mekanik-mekanik listrik. 20. Mandor Workshop

a. Membagi/ memberi tugas kepada seluruh personil dibagian workshop.

b. Merencanakan perkerjaan untuk seluruh personil dibagian workshop. 21. Kr. 1 Admin Teknik/Listrik

a. Membuat admi permintaan barang (AU-58) untuk diajukan ke bagian pengadaan.

b. Membuat surat pengantar barang bekas ke gudang.

c. Mengerjakan daftar premi bagian teknik/ listrik berdasarkan laporan PB-10A dari mandor.

D. Kinerja Terkini

Kinerja Terkini Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan adalah :


(26)

 

a. Semua temuan audit internal ISO 9000-14000 & SMK 3 Tahun 2013 untuk PKS Rambutan telah di tindak lanjutin dan di verifikasi oleh Tim Auditor. Hasil Pemantauan/Monitoring MR sudah di tindak lanjutin dan sudah efektif.

b. Limbah B3 sudah dikendalikan dan sudah di serahkan kepada pihak ketiga dan di laporkan ke MR setiap bulannya.

c. Hasil pengukuran kualitas limbah cair dan pencemaran telah dilakukan oleh Badan Lingkungan untuk PRBTN sudah sesuai norma.

 


(27)

BAB III PEMBAHASAN

A. Sistem Evaluasi Kinerja

Sistem evaluasi kinerja merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam melihat hasil kerja atau prestasi kerja para karyawan dan memiliki tujuan yaitu : pengembangan, pemberian reward, motivasi, perencanaan SDM, kompensasi dan komunikasi. Evaluasi kinerja juga membantu para pimpinan perusahaan untuk mengetahui sejauh mana karyawan mereka berkerja dan untuk melihat kompetensi antar karyawannya. Dalam melakukan Evaluasi kinerja bila hasil evaluasi baik maka para karyawan akan diberikan reward ( penghargaan) berupa bonus, promosi, kenaikan gaji dan sebagainya dan apabila dalam hasil evaluasi terdapat kekurangan pada karyawan maka hasil evaluasi sebagai dasar untuk melakukan perbaikan atas karyawan yang memiliki prestasi yang kurang (Dharma : 2005). Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kinerja karyawan. Dengan menggunakan sistem evaluasi kinerja untuk melihat hasil kerja karyawannya serta dapat mengetahui mana karyawan yang memiliki prestasi yang baik yang nantinya akan di berikan reward ( penghargaan), kenaikan golongan dan juga kenaikan gaji dan karyawan yang memiliki prestasi kurang baik yang nantinya akan diberikan motivasi dan bimbingan. Pada penelitian ini yang memberikan penilaian atas kinerja karyawannya adalah :


(28)

 

a. Assisten Pengolahan yang memberikan penilaian kepada Mandor Pengolahan, Kr. Pengolahan, dan krani (Operator, Pembantu Operator, Krani Pengolahan/Produksi).

b. Assisten Laboratorium yang memberikan penilaian kepada Mandor Lab/Sortasi, Krani, Lab/Sortasi dan Petugas Analisa/Sortasi

c. Assisten Teknik/Dinas Sipil/ Traksi yang memberikan penilaian kepada Mandor Bengkel umum/Listrik/Workshop/D.Sipil,Krani1Teknik/D.Sipil dan Krani (Operator Work Shop/Listrik, Petugas D.Sipil dan Krani Teknik/DS)

d. Assisten Personalia yang memberikan penilaian kepada Krani 1 personalia, krani personalia/umum dan krani DCC.

e. Assisten Tata Usaha yang memberikan penilaian kepada Krani 1 Tata Usaha, Krani Tata Usaha dan Pelayan Kantor.

B. Sistem Pengukuran Kinerja Karyawan

Untuk dapat mengevaluasi karyawan secara objektif dan akurat, seorang penilai harus mampu mengukur tingkat kinerja mereka. Pengukuran kinerja dapat berfungsi sebagai target atau sasaran , sebagai aktivitas pengukuran standar dan sebagai informasi yang dapat digunakan para karyawan, dalam mengarahkan usaha – usaha mereka melalui serangkaian prioritas tertentu. Pengukuran kinerja karyawan yang dilakukan harus mengetahui apa yang harus di ukur dan memiliki indikator – indikator yang spesifik yang menjadi objek terutama untuk diberi penilaian. Menurut Flippo (2013), kinerja karyawan seseorang dapat diukur melalui:


(29)

1. Mutu kerja, berkaitan dengan ketepatan waktu, keterampilan dan kepribadian dalam melakukan pekerjaan.

2. Kualitas kerja, berkaitan dengan pemberian tugas- tugas tambahan yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya.

3. Ketangguhan, berkaitan dengan tingkat kehadiran, pemberian waktu libur dan jadwal keterlambatan hadir di tempat kerja.

4. Sikap, merupakan sikap yang ada pada karyawan yang menunjukkan seberapa jauh sikap tanggung jawab mereka terhadap sesama teman, dengan atasan dan seberapa jauh tingkat kerja sama dalam menyelesaikan perkerjaan.

Sistem penilaian kinerja karyawan Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan transformasi kultural guna melaksanakan program transformasi bisnis, dimana unsur subjektif dalam kinerja karyawan berganti menjadi lebih objektif. Untuk mendukung sasaran operasional perusahaan yang telah ditetapkan dalam Rencana Anggaran Perusahaan (RKAP) dan sejalan dengan rencana kerja secara menyeluruh. Penilaian kinerja karyawan di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan meliputi 3 tahap yaitu :

1. Kesepakatan Karya, dimana persiapan program kerja untuk kesepakatan karya dilaksanakan bulan November–Desember dan pada bulan Januari tahun berikutnya dilaksanakan penandatanganan kesepakatan karya antara atasan dan karyawan langsung yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun.


(30)

 

2. Pada semester I (pertama) atasan langsung dan karyawan melaksanakan bimbingan karya untuk mengetahui apa-apa saja yang nantinya akan dicapai untuk periode 1 (satu) tahun.

3. Penilaian Karya dilaksanakan pada bulan Januari tahun berikutnya oleh atasan langsung atas berdasarkan hasil evaluasi kesepakatan karya yang dicapainya dalam periode tahun penilaian.

Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan juga memuat indikator – indikator penilaian meliputi hasil karya, sikap kerja dan cara kerja. Dimana pada sistem penilaian dilakukan oleh asisten bagian masing-masing kepada karyawan.

C. Metode Penilaian Prestasi Kerja

Ada beberapa metode penilaian prestasi kerja pada perusahaan Sunyoto ( 2013: 22) yaitu :

1. Rating Scale

Adalah bentuk penilaian prestasi kerja yang tertua dan paling banyak digunakan . Evaluasi subjektif dilakukan oleh penilai terhadap kinerja karyawan dengan skala tertentu dari rendah sampai tinggi. Fomulir penilaian diisi oleh atasan langsung dengan menandai tanggapan yang paling sesuai untuk setiap dimensi pelaksanaan kerja. Tanggapan - tanggapan penilai dapat diberikan dengan nilai – nilai numerik agar memungkinkan skor rata – rata dihitung dan diperbandingkan di antara para karyawan.


(31)

2. Checklist

Metode penilaian checklist dimaksudkan untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal memilih kalimat – kalimat atau kata- kata yang mengambarkan prestasi kerja dan karakteristik–karakteristik karyawan. Seperti metode rating scale, penilai biasanya adalah atasan langsung, tetapi diketahui oleh penilai, departemen personalia dapat memberikan bobot pada item-item yang berbeda pada checklist. Pemberian bobot ini memungkinkan penilaian dapat dikuantifikasikan sehingga skor total dapat ditentukan.

3. Metode Peristiwa Kritis

Metode ini merupakan metode penilaian yang mendasarkan pada catatan penilai yang mengambarkan prilaku karyawan yang sangat baik atau sangat jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan perkerjaan. Catatan-catatan ini disebut peristiwa-peristiwa kritis. Berbagai peristiwa tersebut dicatat oleh penyelia selama periode evaluasi terhadap setiap karyawan.

4. Metode Peninjauan Lapangan

Agar tercapai penilaian yang lebih standardisasi, banyak perusahaan menggunakan metode peninjauan lapangan. Dengan metode ini, wakil ahli departemen personalia turun ke lapangan dan membantu para penyelia dalam penelitian mereka. Spesialisasi personalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung tentang prestasi kerja karyawan. Kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi atas informasi tersebut. Evaluasi dikirim


(32)

 

kepada penyelia untuk review, perubahan, persetujuan, dan pembahasan dengan karyawan yang dinilai.

5. Tes dan Observasi Prestasi Kerja

Bila jumlah perkerjaan terbatas, penilaian prestasi kerja dapat didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan. Tes memungkinkan tertulis atau peragaan keterampilan. Agar berguna tes harus reliable dan valid.

6. Metode Evaluasi Kelompok

Ada beberapa teknik untuk mengevaluasi kelompok-kelompok karyawan. Penilai-penilaian seperti ini biasanya dapat dilakukan oleh penyelia atau atasan langsung. Metode - metode penilaian kelompok berguna untuk pengambilan keputusan kenaikan upah, promosi dan berbagai untuk penghargaan organisasional karena dapat menghasilkan ranking karyawan dari yang terbaik sampai terjelek.

Metode yang digunakan pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan untuk penilaian kinerja karyawan dengan menilai pada fomulir penilaian karya yang diisi oleh asisten bagiannya masing-masing kepada karyawannya. Fomulir penilaian karya berisi kolom indikator-indikator, kolom Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), kolom realisasi, kolom nilai dan kolom bobot. Asisten pada bagian masing-masing akan memberikan penilaian dengan melihat indikator-indikator yang distandardisasikan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Asisten bagian masing-masing dapat menilai karyawan terhadap realisasinya pada Rencana Kerja Anggaran


(33)

Perusahaan, selanjutnya dapat mengisi kolom nilai dengan memberi skor antara 0-100 pada kolom hasil karya, sikap kerja, dan cara kerja, setelah itu asisten bagian masing-masing mentotalkan dari setiap indikator-indikator yang ada pada perusahaan. Pabrik Kelapa Sawit menerapkan metode Rating Scale karena pada metode ini tidak terlalu sulit dan tidak memakan waktu lama (Contoh Fomulir Penilaian Karya Terlampir).

D . Indikator-Indikator Penilaian

Indikator-indikator penilaian sangat penting untuk memudahkan atasan untuk mengukur kinerja karyawannya sesuai dengan standard penilaian yang ada di perusahaan, begitu juga dengan Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan memiliki indikator-indikator yang objektif untuk menilai kinerja karyawannya. Indikator-indikator penilaian di setiap bagian pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan berbeda-beda,Bagian-bagian yang ada pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan yaitu: Bagian Pengolahan, Bagian Laboratorium, Bagian Teknik/DS/Traksi, dan Bagian Tata usaha/Personalia yang memiliki indikator-indikator penilaian sebagai berikut:

1. Bagian Pengolahan

Di bagian pengolahan terdiri dari : mandor pengolahan, krani 1 pengolahan dan krani (Operator, Pembantu Operator, Krani Pengolahan / Produksi) yang memiliki indikator penilaian seperti :

Mandor Pengolahan dan Krani 1 Pengolahan: Hasil Karya Terdiri dari,


(34)

 

a. Kuantitas :

Tandan Buah Segar diolah Ton/Tahun 1. Rendemen Minyak Sawit

2. Rendemen Inti Sawit

3. Kehilangan Minyak dalam Pengolahan 4. Kehilangan Inti dalam Pengolahan b. Kualitas :

1. Mutu ALB Minyak Sawit. 2. Mutu Kadar Air Minyak Sawit. 3. Kadar Kotoran Minyak Sawit. 4. Mutu ALB Inti Sawit.

5. Kadar Air Inti Sawit. 6. Kadar Kotoran Inti Sawit. 7. Limbah Cair.

Sikap Kerja Terdiri dari :

1. Integritas dan Kejujuran

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif, dan Inovatif

3. Disiplin, Komitmen, Semangat Kerja dan Motivasi Cara Kerja Terdiri dari :

1. Perencanaan

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Krani (Operator,Pembantu Operator, Krani Pengolahan / Produksi): Hasil Karya Terdiri dari,


(35)

a. Kuantitas :

1. Kemampuan Mengoperasikan Peralatan.

2. Efisiensi peralatan (Merawat dan memelihara peralatan). Sikap Kerja Terdiri dari :

1. Integritas dan Kejujuran.

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif, dan Inovatif.

3. Disiplin, Komitmen, Semangat Kerja dan Motivasi. Cara Kerja

1. Perencanaan.

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

2. Bagian Laboratorium

Di bagian Laboratorium terdiri dari : Mandor Lab/Sortasi, Krani Lab/Sortasi dan Petugas Analisa/Sortasi yang memiliki indikator penilaian seperti :

Mandor Lab/Sortasi, Krani Lab/Sortasi : Hasil Karya :

a. Kuantitas :

1. Tandan Buah Segar diolah , Ton/Tahun. 2. Rendemen Minyak Sawit.

3. Rendemen Inti Sawit.

4. Kehilangan Minyak dalam Pengolahan. 5. Kehilangan Inti dalam Pengolahan.


(36)

 

b. Kualitas :

1. Mutu ALB Minyak Sawit. 2. Mutu Kadar Air Minyak Sawit. 3. Kadar Kotoran Minyak Sawit. 4. Mutu ALB Inti Sawit.

5. Kadar Air Inti Sawit. 6. Kadar Kotoran Inti Sawit. 7. Limbah Cair.

Sikap Kerja :

1. Integritas dan Kejujuran .

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif dan Inovatif.

3. Disiplin, Komitmen, Semangat Kerja, dan Motivasi. Cara Kerja :

1. Perencanaan/Pengorganisasian.

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Petugas Analisa/Sortasi :

Hasil Karya a. Kuantitas :

1. Kemampuan Mengoperasikan Peralatan.

2. Efisiensi peralatan (Merawat dan memelihara peralatan). Sikap Kerja :

1. Integritas dan Kejujuran.


(37)

3. Disiplin, Komitmen, Semangat Kerja dan Motivasi. Cara Kerja :

1. Perencanaan.

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

3 . Bagian Teknik /Dinas Sipil / Traksi

Dibagian Teknik/ DS/ Traksi terdiri dari: Mandor Bengkel umum/ Listrik/Workshop/D.Sipil, Krani 1 Teknik/D. Sipil dan Krani (Operator Work Shop/Listrik, Petugas D.Sipil dan Krani Teknik/DS) yang memiliki indikator penilaian seperti:

Krani 1 Teknik/D.Sipil Hasil Karya :

a. Kuantitas :

1. Laporan Bidang Pengolahan - Laporan Manajemen.

- Pertanggung jawaban Uang Kerja. - RKAP.

- RKO.

2. Penyelesaian Dokumen - PPAB, P4T, P4S, DPBB 3. Keakuratan Data

Sikap Kerja :


(38)

 

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif, dan Inovatif.

3. Disiplin, Komitmen, Semangat Kerja, dan Motivasi. Cara Kerja :

1. Perencanaan/ Pengorganisasian.

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Krani Teknik/D.Sipil

Hasil Karya a. Kuantitas:

1. Kemampuan Mengoperasikan peralatan.

2. Efisiensi Peralatan ( Merawat dan Memelihara Peralatan). Sikap Kerja

1. Integritas dan kejujuran.

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif, dan Inovatif.

3. Disiplin, Komitmen, Semangat Kerja dan Motivasi. Cara Kerja

1. Perencanaan/Pengorganisasian.

2. Kerjasama Pelayanan dan Perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

4. Bagian Personalia

Di bagian personalia terdiri dari : Krani 1 personalia, krani personalia/umum dan krani Dcc yang memiliki indikator penilaian seperti :


(39)

Krani 1 personalia : Hasil Karya :

a. Kuantitas :

1. Laporan Bidang APK - LPMU.

- Jamsostek.

- Kekuatan Pekerja. - Hari-hari berhalangan. 2. Sensus Penduduk

3. Pelaksanaan Diklat/OJT 4. Hubungan Kemasyarakatan 5. Penjarahan Tanah

Sikap Kerja :

1. Integritas dan Kejujuran.

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif, dan Inovatif.

3. Disiplin, Komitmen, Semangat Kerja, dan Motivasi. Cara Kerja :

1. Perencanaan / Pengorganisasian.

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Krani personalia/umum dan krani Dcc :

Hasil Karya : Kuantitas :


(40)

 

2. Keakuratan Data. Sikap Kerja :

1. Integritas dan Kejujuran.

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif, dan Inovatif.

3. Disiplin, Komitmen, Semangat Kerja, dan Motivasi. Cara Kerja :

1. Perencanaan/Pengorganisasian.

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

5. Bagian Tata Usaha

Di bagian Tata Usaha terdiri dari : Krani 1 Tata Usaha, Krani Tata Usaha dan Pelayan Kantor yang memiliki indikator penilaian seperti : Krani 1 Tata Usaha

Hasil Karya :

a. Laporan LM/PB 71

1. Aspek Kuantitatif Penyampaian Laporan. 2. Aspek Kualitatif Kebenaran Laporan. b. Pertanggungjawaban uang kerja (Kas dan Bank)

1. Aspek Kuantitatif Pemakaian Uang Kerja.

2. Aspek Kualitatif Saldo kas dan bank setelah gajian. c. Kepatuhan terhadap peraturan

1. Aspek Kuantitatif Peraturan perusahaan (Instruksi kerja, SKPTS, SE, SI, dll).


(41)

2. Aspek Kualitatif Peraturan perusahaan (Instruksi kerja , SKPTS, SE, SI, dll) .

d . Pengawasan biaya investasi dan eksploitasi

1. Investasi non tanaman sesuai kewenangan( jalan, jembatan, saluran air, investasi kecil) rupiah.

2. Ekploitasi (Rupiah/Kg) Biaya produksi

e. RKAP dan RKO 1. Aspek Kuantitatif

Jadwal Penyampaian draft RKAP. Jadwal Penyampaian draft RKO. 2. Aspek Kualitatif

Kebenaran penyusunan draft RKAP. Kebenaran penyusunan draft RKO.

f. Pengawasan persediaan barang gudang 1. Aspek Kuantitatif

Persedian akhir tahun (excl. Barang/bahan droping dari Kantor Direksi).

2. Aspek Kualitatif

Pembelian lokal (setempat) IK-3-03-01/10). Sikap Kerja :

1. Integritas dan Kejujuran.

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif, dan Inovatif.


(42)

 

Cara Kerja :

1. Perencanaan /Pengorganisasian.

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Krani Tata Usaha dan Pelayan Kantor :

Hasil Karya a. Kuantitas :

1. Tertib Administrasi. 2. Keakuratan Data. Sikap Kerja

1. Integritas dan Kejujuran.

2. Proaktif, Inisiatif, Kreatif, dan Inovatif.

3. Disiplin. Komitmen, Semangat Kerja dan Motivasi. Cara Kerja

1. Perencanaan /Pengorganisasian.

2. Kerja sama Pelayanan dan perkembangan bawahan.

3. Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2000) Menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :

a. Faktor kemampuan secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari : kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita


(43)

(pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada perkerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

b. Faktor motivasi

Terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (Situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.

Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan III Rambutan menempatkan karyawannya sesuai dengan kemampuannya agar tugas yang dibebankan kepada karyawan dapat dipahami dan di selesaikan dengan sebaik-baiknya guna mencapai tujuan perusahaan. Memberikan motivasi kepada pegawai saat memberikan pengarahan. Memberikan motivasi agar perkerjaan yang dikerjakan karyawan menjadi baik.

F. Sasaran Evaluasi Kinerja

Sasaran evaluasi kinerja, Menurut Dharma (2005 : 125) adalah sebagai berikut:

a. Motivasi

Untuk merangsang orang untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan keahlian.

b. Pengembangan

Untuk memberikan dasar untuk mengembangkan dan memperluaatribut dan kompetensi yang relevan atas peran mereka sekarang maupun peran


(44)

 

di masa depan terutama karyawan yang memiliki potensi untuk melakukannya.

c. Komunikasi

Untuk berfungsi sebagai saluran komunikasi dua arah tentang peran, sasaran, hubungan, masalah kerja dan aspirasi.

Sasaran evaluasi di atas penting bagi seorang assisten pada bagiannya masing- masing di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan guna untuk mengetahui apa yang menjadi penghambat dan mengetahui hal-hal yang menyebabkan kinerja karyawan meningkat dan menurun, kinerja karyawan yang menurun seorang assisten dapat berkomunikasi secara langsung dengan karyawannya dan menanyakan tentang masalah yang terjadi sehingga kinerja karyawan menjadi menurun dan memberikan motivasi, karena motivasi dapat mendorong gairah, semangat, dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Keberhasilan assisten pada bagian masing-masing dalam memotivasi karyawannya sangat mempengaruhi pada prinsip kerja karyawan. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan juga memberikan Konseling kepada karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik, Pemberian konseling bertujuan untuk membantu pemecahan masalah psikologis yang dihadapin karyawan (Konselee) yang berpengaruh kepada kinerjanya sehingga keadaan karyawan tersebut menjadi lebih baik. Konseling dilaksanakan oleh psikologi internal dan eksternal PT Perkebunan Nusantara III (Konselor).


(45)

G. Manfaat /Tujuan Evaluasi Kinerja

Adapun manfaat/ tujuan evaluasi kinerja adalah : 1. Pengembangan

Dapat digunakan untuk menentukan pegawai yang perlu ditraining dan membantu evaluasi hasil training. Dan juga membantu pelaksanaan Conseling antara atasan dan bawahan sehingga dapat dicapai usaha - usaha pemecahaan masalah yang dihadapin pegawai.

2. Pemberian Reward/Penghargaan

Dapat digunakan untuk proses penentuan kenaikan gaji, insentif dan promosi. Berbagai organisasi juga menggunakan untuk memberhentikan pegawai.

3. Motivasi

Dapat digunakan untuk memotivasi pegawai, mengembangkaan inisiatif, rasa tanggungjawab sehingga mereka terdorong untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Perencanaan SDM

Dapat bermanfaat bagi pengembangan keahlian dan keterampilan serta perencanaan SDM.

5. Kompensasi

Dapat memberikan informasi yang digunakan untuk menentukan apa yang harus diberikan kepada pegawai yang kinerjanya tinggi atau rendah dan bagaimana prinsip pemberian kompensasi yang adil.


(46)

 

Manfaat/ tujuan evaluasi kinerja karyawan adalah untuk mengukur seberapa besar kesungguhan dan kemampuan seorang karyawan dalam mengerjakan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Apabila seorang karyawan memiliki kinerja yang baik maka karyawan tersebut berhak mendapatkan reward atau penghargaan seperti kenaikan golongan dan promosi kenaikan jabatan. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan memberikan kenaikan berkala dan kenaikan golongan kepada setiap karyawan. Kenaikan berkala terdiri dari:

a. Kenaikan berkala normal

Kenaikan berkala normal adalah kenaikan berkala 1 (satu) strip, dan diberikan kepada karyawan yang penilaian kinerjanya (karya) memperoleh nilai baik (C).

b. Kenaikan berkala istimewa

Kenaikan berkala istimewa dengan kenaikan 2 (dua) strip diberikan kepada karyawan yang memperoleh nilai penilaian karya sangat baik (B).

c. Kenaikan golongan normal (biasa)

Kenaikan golongan hasil penilaian kinerja (karya) tahun terakhir minimal baik (C).

d. Kenaikan golongan istimewa

Kenaikan golongan istimewa mendapatkan hasil penilaian kinerja (Karya) dengan nilai istimewa (A).

Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Rambutan memiliki Assessment Competency Level Index yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kesesuaian kompetensi individu karyawan (Current Competency Level) dengan kompetensi


(47)

jabatan yang dipersyaratkan (Required Competency Level) yang diperlukan dalam penyusunan program pengembangan individu karyawan (Purpose Competency Level). Ini dilakukan setelah melakukan penilaian kinerja karyawan, dimana karyawan yang memiliki kemampuan untuk di promosikan untuk menduduki jabatan yang nantinya akan diberikan kepadanya. Dan kepada karyawan yang memiliki kinerja yang baik maka Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan juga memberikan reward /Penghargaan, yang tujuannya adalah :

- Untuk memotivasi karyawan dalam melaksanakan aktivitas kerja. - Proses internalisasi nilai-nilai budaya perusahaan.

- Untuk meningkatkan kinerja perusahaan. - Untuk meningkatkan kinerja Mitra PTPN III.

- Untuk meningkatkan loyalitas karyawan dalam menyelamatkan asset perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Pengahargaan yang di berikan kepada karyawan berbentuk uang, piagam, plakat dan trophy.

H. Produktivitas

Menurut Sunyoto (2013 : 41) produktivitas merupakan sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Secara teknis produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan. Jadi produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain pendidikan, dan pelatihan


(48)

 

keterampilan, gizi, nutrisi, dan kesehatan, bakat atau bawaan motivasi, kesempatan kerja, kesempatan manajemen dan kebijakan sarana pemerintah. Motivasi selalu menjadi perhatian utama bagi sebuah perusahaan karena motivasi berhubungan erat dengan keberhasilan karyawan dan organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Setiap karyawan selalu di motivasi di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan, agar setiap karyawan meningkatkan produktivitas kerjanya, khususnya di bagian pengolahan. Peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi dilihat juga dari aspek kualitas. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan memiliki evaluasi pencapaian dan sasaran mutu terhadap produksinya yang terdiri dari kwantitas produksi dan kwalitas produksi, yang telah di tetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yaitu sebuah sasaran yang nantinya akan di targetkan dalam menghasilkan produksi dan terhadap realisasinya. Pada evaluasi pencapaian sasaran mutu, sasaran yang sudah ditargetkan mengalami peningkatan pada realisasinya, artinya produktivitas kerja karyawan di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan mengalami peningkatan karena output yang mereka keluarkan juga mengalami peningkatan.

I. Hubungan Sistem Evaluasi Kinerja Terhadap Produktivitas

Sistem evaluasi kinerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas pada perusahaan, karena dengan adanya evaluasi kinerja atasan atau manager mengetahui permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi pada karyawannya ketika mendapatkan prestasi kerja seorang karyawan mengalami penurunan, di sini lah peran seorang atasan untuk memperbaiki prestasi kerja karyawannya


(49)

dengan memberikan motivasi dan dorongan dorongan yang positif untuk meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi pasti akan berdampak kepada produktivitas perusahaan tersebut karena karyawan dapat menyelesaikan target-target atau sasaran-sasaran yang telah di tetapkan oleh perusahaan tersebut.

Begitu juga Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan atasan melakukan pendekatan terhadap karyawan, disiplin kerja yang tinggi serta peningkatan keselamatan dan Kesehatan kerja. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan sangat memperhatikan karyawannya, dimana assisten di bagiannya masing-masing saat melakukan penilaian, memeriksa catatan kegiatan karyawan, bila menemukan seorang karyawan memiliki prestasi kerja yang jelek maka assisten berhak memanggil karyawan untuk mengetahui masalah apa yang terjadi sehingga kinerja tersebut karyawan mengalami penurunan, melakukan konseling dan bimbingan. Apabila tidak ada perubahan kenaikan kinerja maka asisten akan memberikan surat peringatan kepada karyawan yang bersangkutan, dan tidak memberikan Reward/Penghargaan sampai periode mendatang.

Tujuan peningkatan produktivitas adalah agar perusahaan tersebut mempunyai daya saing pasar, untuk menjamin kelangsungan kegiatan di perusahaan tersebut dan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, sedangkan sistem evaluasi kinerja bertujuan untuk melihat kemampuan karyawannya terhadap tugas dan beban tugas yang diberikan kepadanya serta berperan aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan dalam memproduksi sawit setiap tahunnya sangat


(50)

 

memperhatikan setiap mutu yang dihasilkan dari kelapa sawit baik dari segi kwantitas dan kwalitas.

Dapat di lihat pada tabel 3.1 bahwa evaluasi pencapaian sasaran mutu pada kesepakatan karya antara atasan dan karyawan yang telah ditetapkan dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahan) di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan pada tahun 2013 mengalami peningkatan terhadap produksinya. Dimana pada kwantitas produksinya kapasitas pabrik yang telah ditentukan sebesar 30.00 mengalami kenaikan sebesar 1,20 menjadi 31.20 pada realisasinya, pada produksi minyak sawit sebesar 4.060.32 mengalami kenaikan sebesar 282.574 menjadi 4.342.903 pada realisasinya, Produksi inti sawit 790.535 mengalami kenaikan sebesar 211.852 menjadi 1.002.387 pada realisasinya. Pada saat pengolahan minyak sawit adanya kehilangan minyak sawit dalam pengolahan dan kehilangan inti sawit dalam pengolahan sangat minim terjadi dari sasaran yang diperkiran yaitu 1,65 menjadi 1,39 pada realisasinya. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan sangat memperhatikan kwalitas dari produksimya. Dimana kadar air minyak sawit yang telah ditentukan 0,15 menjadi 0.09, kadar kotoran minyak sawit 0.020 menjadi 0.009.


(51)

Tabel 3.1

Evaluasi Pencapaian

NO INDIKATOR SASARAN REALISASI

1. KWANTITAS PRODUKSI

1.1 Kapasitas Pabrik

30.00 31.20 1.2 TBS Olah

16,231,500 17,286,410 1.3 Produksi Minyak Sawit

4,060,329 4,342,903 1.4 Rendemen Minyak Sawit ≥ 25.02 25.12 1.5 Produksi Inti Sawit

790,593 1,002,387 1.6 Rendemen Inti Sawit ≥ 4.87 5.80 1.7 Kehilangan Minyak Sawit

dalam Pengolahan

165 1.39 1.8 Kehilangan Inti Sawit dalam

Pengolahan

0.50 0.35 2. KWALITAS PRODUKSI

2.1 ALB.Minyak Sawit ≤ 3.50 260 2.2 Kadar Air Minyak Sawit ≤ 0.15 0.09 2.3 Kadar Kotoran Minyak Sawit ≤ 0.020 0.009 2.4 Mutu ALB Inti Sawit ≤ 1.00 0.64 2.5 Kadar Air Inti Sawit ≤ 7.00 6.27 2.6 Kadar Kotoran Inti Sawit ≤ 6.00 5.16 2.7 Limbah Cair

3 Efisiensi Penggunaan Biaya 3.1 H.P Pengolahan Incl.Biaya

Umum + Biaya Penyusutan

370.10 358.24 3.2 Harga Pokok Pengolahan

244.50 245.89 Sumber : Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan Produktivitas pada Pabrik Kelapa Sawit Rambutan PT Perkebunan Nusantara III Rambutan meningkat dan sesuai dengan target pada kesepakatan karya antara atasan dan karyawan yang telah ditetapkan pada RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) ini membuktikan bahwa sistem evaluasi kinerja karyawan yang


(52)

 

digunakan telah berjalan secara efektif pada bagian pengolahan, laboratorium, teknik, personalia dan tata usaha. Bila ditemukan penurunan pada misalnya kwantitas produksi, setiap asisten segera mengetahui apa yang membuat kwantitas produksi menjadi menurun, biasanya penurunan di karena kan oleh cara kerja karyawannya, dengan adanya sistem evaluasi kinerja maka setiap asisten pada bagian pengolahan, laboratorium, teknik, personalia dan tata usaha dengan mudah mengetahui mana karyawan yang memiliki kinerja yang baik dan maksimal serta karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik.

Biasanya dengan karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik akan mendapatkan bimbingan pembinaan dan perbaikan pada tahun berikutnya dengan alasan tidak tercapainya kesepakatan karya. Bimbingan diberikan agar karyawan lebih meningkatkan kualitas kerjanya.


(53)

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan dalam Bab III, dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem evaluasi kinerja karyawan pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan sudah dijalankan secara efektif, karena setiap Asisten pada bagian masing-masing sudah menjalankan penilaian langsung kepada karyawan melalui proses penilaian karya yaitu Kesepakatan Karya, Bimbingan Karya dan Penilaian Karya.

1. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan juga memotivasi karyawan dalam melakukan perkerjaan, serta bimbingan dan konseling antara Asisten pada bagian masing-masing terhadap karyawannya sehingga karyawan merasa diperhatikan dan perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya sesuai dengan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan kinerja, Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan memberikan reward/Penghargaan berupa kenaikan golongan terhadap karyawan yang memiliki kinerja yang baik. Penghargaan yang diberikan kepada karyawan berbentuk uang, piagam, plakat, dan trophy, tergantung dari perkerjaannya.


(54)

 

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka diberikan saran - saran yang mungkin bermanfaat kepada pihak Pabrik Kelapa Sawit PT PerkebunanNusantara III Rambutan dalam meningkatkan produktivitasnya adalah sebagai berikut:

1. Sistem evaluasi kinerja karyawan yang telah efektif harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan agar menjadi lebih efektif,

2. Lebih banyak memberikan motivasi kepada seluruh karyawan yang berkerja di pabrik khususnya di bagian pengolahan, agar karyawan bersemangat dalam menjalankan kerjanya dan kepada setiap Asisten ataupun atasan agar lebih banyak berkomunikasi dengan ramah dan empati terhadap karyawannya dan membimbing karyawannya terhadap tugas yang diberikan kepadanya.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, Surya, 2005, Manajemen Kinerja Falsafah, Teori, dan Penerapannya, Cetakan Kesatu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Mulyadi, 2007, Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Noe, Raymond A.dkk, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu, Salemba Empat, Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah, 2002, Produktivitas Apa Dan Bagaimana, Edisi Keempat, Bumi Aksara, Jakarta.

Sunyoto, Danang, 2013, Teori,Kuisioner, Dan Analisis Sumber Daya Manusia, Cetakan Kedua, CAPS, Yogyakarta.


(1)

42

 

memperhatikan setiap mutu yang dihasilkan dari kelapa sawit baik dari segi kwantitas dan kwalitas.

Dapat di lihat pada tabel 3.1 bahwa evaluasi pencapaian sasaran mutu pada kesepakatan karya antara atasan dan karyawan yang telah ditetapkan dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahan) di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan pada tahun 2013 mengalami peningkatan terhadap produksinya. Dimana pada kwantitas produksinya kapasitas pabrik yang telah ditentukan sebesar 30.00 mengalami kenaikan sebesar 1,20 menjadi 31.20 pada realisasinya, pada produksi minyak sawit sebesar 4.060.32 mengalami kenaikan sebesar 282.574 menjadi 4.342.903 pada realisasinya, Produksi inti sawit 790.535 mengalami kenaikan sebesar 211.852 menjadi 1.002.387 pada realisasinya. Pada saat pengolahan minyak sawit adanya kehilangan minyak sawit dalam pengolahan dan kehilangan inti sawit dalam pengolahan sangat minim terjadi dari sasaran yang diperkiran yaitu 1,65 menjadi 1,39 pada realisasinya. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan sangat memperhatikan kwalitas dari produksimya. Dimana kadar air minyak sawit yang telah ditentukan 0,15 menjadi 0.09, kadar kotoran minyak sawit 0.020 menjadi 0.009.


(2)

 

Tabel 3.1

Evaluasi Pencapaian

NO INDIKATOR SASARAN REALISASI

1. KWANTITAS PRODUKSI

1.1 Kapasitas Pabrik

30.00 31.20 1.2 TBS Olah

16,231,500 17,286,410 1.3 Produksi Minyak Sawit

4,060,329 4,342,903 1.4 Rendemen Minyak Sawit ≥ 25.02 25.12 1.5 Produksi Inti Sawit

790,593 1,002,387 1.6 Rendemen Inti Sawit ≥ 4.87 5.80 1.7 Kehilangan Minyak Sawit

dalam Pengolahan

165 1.39 1.8 Kehilangan Inti Sawit dalam

Pengolahan

0.50 0.35 2. KWALITAS PRODUKSI

2.1 ALB.Minyak Sawit ≤ 3.50 260 2.2 Kadar Air Minyak Sawit ≤ 0.15 0.09 2.3 Kadar Kotoran Minyak Sawit ≤ 0.020 0.009 2.4 Mutu ALB Inti Sawit ≤ 1.00 0.64 2.5 Kadar Air Inti Sawit ≤ 7.00 6.27 2.6 Kadar Kotoran Inti Sawit ≤ 6.00 5.16 2.7 Limbah Cair

3 Efisiensi Penggunaan Biaya

3.1 H.P Pengolahan Incl.Biaya Umum + Biaya Penyusutan

370.10 358.24 3.2 Harga Pokok Pengolahan

244.50 245.89

Sumber : Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan

Produktivitas pada Pabrik Kelapa Sawit Rambutan PT Perkebunan Nusantara III Rambutan meningkat dan sesuai dengan target pada kesepakatan karya antara atasan dan karyawan yang telah ditetapkan pada RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) ini membuktikan bahwa sistem evaluasi kinerja karyawan yang


(3)

44

 

digunakan telah berjalan secara efektif pada bagian pengolahan, laboratorium, teknik, personalia dan tata usaha. Bila ditemukan penurunan pada misalnya kwantitas produksi, setiap asisten segera mengetahui apa yang membuat kwantitas produksi menjadi menurun, biasanya penurunan di karena kan oleh cara kerja karyawannya, dengan adanya sistem evaluasi kinerja maka setiap asisten pada bagian pengolahan, laboratorium, teknik, personalia dan tata usaha dengan mudah mengetahui mana karyawan yang memiliki kinerja yang baik dan maksimal serta karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik.

Biasanya dengan karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik akan mendapatkan bimbingan pembinaan dan perbaikan pada tahun berikutnya dengan alasan tidak tercapainya kesepakatan karya. Bimbingan diberikan agar karyawan lebih meningkatkan kualitas kerjanya.


(4)

45

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan dalam Bab III, dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem evaluasi kinerja karyawan pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan sudah dijalankan secara efektif, karena setiap Asisten pada bagian masing-masing sudah menjalankan penilaian langsung kepada karyawan melalui proses penilaian karya yaitu Kesepakatan Karya, Bimbingan Karya dan Penilaian Karya.

1. Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan juga memotivasi karyawan dalam melakukan perkerjaan, serta bimbingan dan konseling antara Asisten pada bagian masing-masing terhadap karyawannya sehingga karyawan merasa diperhatikan dan perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya sesuai dengan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan kinerja, Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara III Rambutan memberikan reward/Penghargaan berupa kenaikan golongan terhadap karyawan yang memiliki kinerja yang baik. Penghargaan yang diberikan kepada karyawan berbentuk uang, piagam, plakat, dan trophy, tergantung dari perkerjaannya.


(5)

46

 

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka diberikan saran - saran yang mungkin bermanfaat kepada pihak Pabrik Kelapa Sawit PT PerkebunanNusantara III Rambutan dalam meningkatkan produktivitasnya adalah sebagai berikut:

1. Sistem evaluasi kinerja karyawan yang telah efektif harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan agar menjadi lebih efektif,

2. Lebih banyak memberikan motivasi kepada seluruh karyawan yang berkerja di pabrik khususnya di bagian pengolahan, agar karyawan bersemangat dalam menjalankan kerjanya dan kepada setiap Asisten ataupun atasan agar lebih banyak berkomunikasi dengan ramah dan empati terhadap karyawannya dan membimbing karyawannya terhadap tugas yang diberikan kepadanya.

 


(6)

47

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, Surya, 2005, Manajemen Kinerja Falsafah, Teori, dan Penerapannya, Cetakan Kesatu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Mulyadi, 2007, Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Noe, Raymond A.dkk, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai

Keunggulan Bersaing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu, Salemba Empat,

Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah, 2002, Produktivitas Apa Dan Bagaimana, Edisi Keempat, Bumi Aksara, Jakarta.

Sunyoto, Danang, 2013, Teori,Kuisioner, Dan Analisis Sumber Daya Manusia, Cetakan Kedua, CAPS, Yogyakarta.