Gambar 2.1. Hubungan Sikap dan Tindakan
2.1.3. Upaya Pencegahan
Gangguan kesehatan akibat dari berbagai faktor dalam pekerjaan dan lingkungan kerja bisa dihindarkan jika perusahaan, pimpinan atau manajemen
perusahaan dan pekerja ada kemauan yang kuat untuk mencegahnya. Peraturan perundangan tidak akan ada faedahnya jika perusahaan dan pekerja tidak mengambil
peranan proaktif dalam menghindarkan terjadinya gangguan kesehatan Suma’mur, 2009.
Upaya pencegahan adalah suatu upaya yang dilakukan atau bentuk tindakan dalam hal pencegahan terjadinya suatu hal. Upaya pencegahan dalam penelitian ini
dilihat dari tiga aspek yaitu tindakan, fasilitas kerja dan personal higiene.
a. Tindakan
Tindakan adalah hal yang sudah nyata konkrit berupa perbuatan action terhadap situasi atau rangsangan dari luar. Tindakan dapat dibedakan menjadi 3
Stimulus Rangsangan
Proses Stimulus
Reaksi Tingkah Laku
terbuka
Sikap tertutup
Sumber : Notoatmodjo, 2010
Universitas Sumatera Utara
tingkatan menurut kualitasnya yaitu tindakan terpimpin, tindakan secara mekanisme, dan adopsi Notoatmodjo, 2010.
b. Fasilitas Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja dapat terwujud salah satunya dengan upaya preventif. Untuk mewujudkan suatu pencegahan juga tidak terlepas dengan
ketersediaan fasilitas kerja ditempat kerja. Kondisi ini yang nantinya akan menunjang tindakan untuk melakukan atau tidak melakukan. Fasilitas kerja juga
dapat berupa ketersediaan alat pelindung diri di tempat kerja yang nantinya digunakan atau tidak digunakan saat melakukan proses pekerjaan.
Alat pelindung diri APD adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau buruh bangunan yang bekerja disebuah proyek atau pembangunan
sebuah gedung diwajibkan menggunakannya. Alat-alat demikian harus memenuhi persyaratan dan tidak mengganggu kerja dan memberikan perlindungan efektif
terhadap bahaya kerja. Alat pelindung diri berperan penting terhadap keselamatan dan kesehatan kerja Anizar, 2009.
Menurut Suma’mur 2009 fasilitas pekerjaan dalam bentuk alat pelindung diri untuk faktor bahaya dan bagian tubuh yang perlu dilindungi adalah:
1. Basah dan air, bagian tubuh yang dilindungi adalah tangan, jari dan kaki dengan fasilitas pekerjaan berupa sarung tangan pelastikkaret dan sepatu bot karet.
2. Dermatitis, bagian tubuh yang dilindungi tangan, jari dan kaki dengan menggunakan sarung tangan karet dan sepatu karet.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaan perlindungan terhadap bahaya, prioritas utama seorang pengusaha adalah melindungi pekerjanya secara keseluruhan dari pada secara
individu. Penggunaan alat pelindung diri hanya dipandang perlu jika metode-metode perlindungan yang lebih luas ternyata tidak praktis dan tidak terjangkau Ridley,
2008. Menurut Ridley 2008 alat pelindung diri yang efektif harus :
1. Sesuai dengan bahaya yang dihadapi 2. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap bahaya tersebut
3. Cocok bagi orang yang akan menggunakannya 4. Tidak mengganggu kerja dan memiliki konstruksi yang kuat
5. Tidak mengganggu alat pelindung diri lain yang sedang digunakan secara bersamaan
6. Tidak meningkatkan risiko terhadap pemakainya Menurut Harrington 2005 untuk perlindung kulit meliputi pelindung tangan,
kaki, dan tubuh terhadap: 1. Kerusakan akibat bahan korosif dan yang menimbulkan dermatitis
2. Penyerapan ke dalam tubuh melalui kulit 3. Panas radian dan dingin
4. Radiasi pengion dan bukan pengion serta kerusakan fisik Bahan yang dipergunakan untuk sarung tangan, apron atau pakaian harus
cocok dengan manfaat dan harus dipilih secara cermat.
Universitas Sumatera Utara
Pekerja di sektor informal juga memerlukan fasilitas kerja untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, fasilitas yang diperlukan pekerja pengemasan ikan
diantaranya adalah petifiber, sepatu bots, sarung tangan, wastafel, sabun mandi dan lain-lain.
c. Personal Higiene