Pengaruh Sikap terhadap Kejadian Iritasi Kulit pada Pekerja Pengemasan Ikan

terhadap terjadinya iritasi kulit. Hal ini karena pekerja pengemasan ikan merupakan pekerja yang setiap hari kontak langsung dengan air, ikan dan es di tempat kerja. Menurut Siregar 1997 upaya pencegahan penyakit kulit akibat kerja dapat dilakukan dengan pendidikan dan pengetahuan tentang kerja dan pengetahuan tentang bahan yang mungkin dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.

5.2. Pengaruh Sikap terhadap Kejadian Iritasi Kulit pada Pekerja Pengemasan Ikan

Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulusobjek Notoatmodjo, 2010. Sikap Seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak favorabel maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak unfavorabel Azwar, 2003. Sikap dalam penelitian ini adalah respon atau tanggapan pekerja pengemasan ikan tentang iritasi kulit, dan upaya pencegahannya. Sikap dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan sepuluh item dalam kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 sikap pekerja pengemasan ikan berada pada kategori baik dan 50 pekerja pengemasan ikan memiliki sikap tidak baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap pekerja pengemasan ikan yang tidak baik dapat dilihat dari 56,2 pekerja pengemasan ikan yang tidak setuju menggunakan handuktisu jika tangan sedang dalam keadaan basah, 62,5 pekerja pengemasan ikan tidak setuju saat membersihkan perlengkapan kerja menggunakan sarung tangan, 53,1 tidak setuju bahwa sarung tangan yang digunakan dibersihkan Universitas Sumatera Utara minimal satu kali sehari. Kondisi ini merupakan suatu kondisi yang berisiko terjadinya iritasi kulit pada pekerja pengemasan ikan. Hasi uji regresi logistik menunjukkan nilai p= 0,037 α= 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap pekerja pengemasan ikan terhadap kejadian iritasi kulit di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Sikap pekerja pengemasan ikan merupakan bagian integral dari individu yang menilai dan berpendapat tentang kondisi pekerjaannya dan lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan nilai probabilitas hasil uji statistik regresi logistik bahwa nilai probabilitas yang semakin besar p= 0,037 jika dibandingkan dengan nilai probabilitas pada pengetahuan p= 0,018 pekerja pengemasan ikan, ini mengindikasikan bahwa semakin baik sikap pekerja pengemasan ikan tentang iritasi kulit maka akan semakin kecil risiko terhadap terjadinya iritasi kulit pada pekerja pengemasan ikan. Menurut Notoatmodjo 2004, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan adanya reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Universitas Sumatera Utara

5.3. Pengaruh Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Iritasi Kulit pada Pekerja Pengemasan Ikan