tujuan pelaksanaan kerja realistis, b Melengkapi para karyawan dengan sumber dana-sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya, c
Mengkomunikasikan pada para karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka, d Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang
efektif, e Menilai pelaksanaan pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya, f Menunjukkan perhatian kepada karyawan.
C. Motivasi kerja
Teori motivasi pada dasarnya berakar pada kebutuhan yang disusun berdasarkan prioritas kekuatan kebutuhan yang dimiliki manusia. Pengertian
motivasi berasal dari kata motif yang artinya sesuatu yang mendorong dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu gerakan, sedangkan motivasi
adalah sesuatu yang membuat orang untuk bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu yang didasarkan dari motif Suradinata, 1996: 37.
Demikian juga Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang. Namun demikian, ini bukan berarti bahwa motivasi adalah satu-
satunya unsur yang bisa menjelaskan adanya perilaku sesorang. Banyak unsur lain yang dapat menerangkan terjadinya perilaku, dimana bahwa persepsi,
kepribadian, dan lingkungan adalah unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku Thoha, 1999: 197.
Sedangkan memotivasi manusia adalah menunjukkan arah dan tujuan tertentu yang dilakukannya untuk berperan aktif mengambil langkah-langkah
yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa manusia tersebut menuju dan
bergerak ke arah yang telah ditentukan. Jadi motivasi secara singkat dapat diartikan sebagai proses menggerakkan manusia dan memberikan motivasi
artinya proses untuk menggerakkan orang lain agar mau melakukan sesuatu sebagaimana yang diharapkan oleh penggeraknya atau yang mengarahkannya.
Selanjutnya dalam kehidupannya manusia dapat memunculkan motivasi dalam dua cara, yaitu: a Motivasi timbul karena dibuat, yaitu aktivitas untuk berbuat
sesuatu kepada orang lain dalam hal ini untuk memotivasi pekerja atau pegawai. b Motivasi murni yang timbul dari diri sendiri, faktor-faktor yang
mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang timbul dari dalam dirinya dan bisa mempengaruhi orang lain untuk berperilaku atau bergerak sesuai
yang dikehendakinya. Keterkaitan kedua cara tersebut sangat erat sehingga dapat membentuk
motivasi yaitu kekuatan menggerakkan orang dan memberikan motivasi, berarti memastikan bahwa orang bergerak ke arah yang diinginkan agar
mereka mau melakukan atau mengerjakan sesuatu. Sedangkan sasaran motivasi adalah untuk mencapai rasa memiliki tujuan dengan memastikan
keinginan dan kebutuhan organisasi atau perorangan berada pada keadaan keseimbangan atau kesesuaian.
Terdapat lima faktor yang mempengaruhi motivasi manusia Suradinata, 1996: 42, yaitu: Kebutuhan manusia, Dorongan dan disiplin,
Penghargaan, Lingkungan, Pencapaian tujuan. Lima faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap manusia agar dapat
bergerak sehingga manusia berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan pribadi
maupun kebutuhan organisasi. Dengan demikian motivasi merupakan daya dorong untuk bergerak.
Teori yang menekankan pada proses motivasi adalah untuk menjelaskan siklus bagaimana perilaku yang berorientasi pada pencapaian
tujuan, diarahkan, dikendalikan, dibina dan dihentikan pada tingkat tertentu. Pada dasarnya semua manusia mempunyai kebutuhan individu yang
timbul dari dorongan dalam dirinya, setelah terdorong diikuti dengan rasionalitas di proses, dan timbul berupa ucapan, sikap, tingkah laku yang
diarahkan pada pemenuhan kebutuhan, langkah selanjutnya diharapkan terpenuhinya kebutuhan.
Setelah terpenuhinya pemenuhan kebutuhan, proses selanjutnya dapat menimbulkan kebutuhan lainnya pada saat terpenuhinya kebutuhan saat itu,
demikian seterusnya kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan merupakan suatu sistem yang tidak akan puas dan tidak akan habis selama
manusia hidup selalu merasa tidak puas dalam segala hal, selalu ada saja dalam hal tertentu merasa tidak puas.
Motivasi merupakan salah satu fungsi yang terdapat dalam manajemen, motivasi merupakan suatu objek penting karena motivasi akan
mempengaruhi setiap perilaku diri individu-individu akan dipengaruhi oleh tujuan-tujuan individunya dalam bekerja untuk memuaskan kebutuhannya,
oleh karena itu menjadi tugas dari pimpinan untuk menyelesaikan tujuan- tujuan pribadi para karyawannya dengan tujuan perusahaan dengan cara
memberikan motivasi yang konkrit dan positif, sehingga dari tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Indikator motivasi kerja menurut Polter dan Miles yang dikutip oleh Stoner 1990 adalah: a Karakteristik perorangan seperti minat, dan
kebutuhan yang dibawa dalam situasi kerja, b Karakteristik pekerjaan seperti atribut dari tugas karyawan meliputi besarnya tanggung jawab, variasi tugas
dan sejauh mana pekerjaan itu sendiri memberikan kepuasan, c Karakteristik pekerjaan berupa faktor-faktor dalam lingkungan kerja. Misalnya tinggi
rendahnya prestasi, tinggi rendahnya perhatian perusahaan dalam orientasi tugas ataukah orientasi karyawan.
D. Kinerja