Latar Belakang Penelitian PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG.

Ardy Syaeful Hidayat, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ctl TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu hal yang selalu ada dan tidak pernah terlepas dalam kehidupan manusia. Pendidikan memiliki peran dalam mengembangkan sumber daya manusia dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Notoatmodjo 2003:16 bahwa “secara umum pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan o leh pelaku pendidikan”. Selanjutnya tertuang dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara Pendidikan memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa UUSPN. No. 20, 2003. Pendidikan memiliki tujuan untuk menanamkan pengetahuanpengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru. Salah satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai yaitu, dengan adanya proses belajar. Inti dari pendidikan yaitu belajar dan mengajar. Mengajar dilakukan oleh guru, dan belajar dilakukan oleh siswa. Saat belajar, khususnya di sekolah seharusnya terjadi komunikasi antara siswa dengan guru. Komunikasi antara guru kepada murid dan murid kepada murid atau terjadi komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah dilakukan agar guru tidak mendominasi pada saat pembelajaran berlangsung tetapi mengarahkan dan membimbing agar siswa aktif Ardy Syaeful Hidayat, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ctl TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berperan untuk memperoleh pemahamannya terhadap semua informasi yang guru berikan dalam pembelajaran. Adanya perubahan paradigma pendidikan saat ini menuntut adanya perubahan proses pembelajaran didalam kelas. Peran guru saat ini diarahkan untuk menjadi fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar, bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja sehingga siswa dapat berperan aktif dalam mengolah bahar ajar yang diberikan oleh guru sesuai kemampuan masing-masing. Guru harus mampu melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Menurut Rusman 2011:323 bahwa ”pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktifitas kegiatan pembelajaran”. Hal tersebut dapat membuat siswa mampu mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan di luar kelas serta mendapatkan pengalaman belajar yang dapat diperoleh apabila siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Masih banyak pendidikan di sekolah pada praktiknya masih berfokus pada guru. Sedangkan siswa hanya pasif, tidak berperan aktif ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang terbatas hanya hadir dikelas, mendengarkan guru dan mencatat tanpa bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan juga berisik apabila guru memberikan soal latihan. Hal ini terjadi pada saat penulis melakukan observasi pada tanggal 1 September 2014 yang disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Persentase Keaktifan Siswa Kelas XII IPS Mata Pelajaran Akuntansi SMA Negeri 14 Bandung Keaktifan Siswa Kelas IPS 1 Kelas IPS 2 Kelas IPS 3 Perhatian siswa terhadap pelajaran 68,8 94,9 91,4 Keberanian mengajukan pertanyaan 3,1 15,4 34,3 Keberanian menjawab pertanyaan 2,9 Kemampuan mengemukakan pendapat 2,6 8,6 Aktif melakukan diskusi Berpartisipasi dalam kelompoknya Mempresentasikan hasil kerjanya 12,8 17,1 Mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru untuk memperkuat pemahaman 100 92,3 88,6 Ardy Syaeful Hidayat, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ctl TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rata-rata 21,5 27,2 30,4 Sumber: Hasil Pra Penelitian Diolah Berdasarkan tabel 1.1 rata-rata keaktifan belajar siswa kelas XII IPS 1 sebesar 21,5, pada kelas XII IPS 2 sebesar 27,2, dan pada kelas XII IPS 3 sebesar 30,4. Angka tersebut jika merujuk kepada pendapat Mulyasa maka bisa dikatakan tidak aktif atau pasif. Sebagaimana disebutkan menurut pendapat Mulyasa 2006:256 bahwa “pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar 75 siswa terlibat secara aktif”. Hal ini diperkuat dengan sikap siswa di kelas yang berperan pasif. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, menulis apa yang disampaikan oleh guru dan kemudian menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung tanpa berinisiatif dengan melakukan konfirmasi dan bertanya terlebih dahulu apabila memiliki pertanyaan mengenai materi yang diajarkan oleh guru. Hal seperti ini cenderung membuat siswa menjadi malas, tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi bahkan menganggap pelajaran akuntansi menjadi pelajaran yang membosankan. Padahal, semakin tinggi aktifitas siswa dalam pembelajaran maka akan semakin mempercepat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Selain itu juga, keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Interaksi tersebut akan menjadi tinggi sehubungan dengan adanya keaktifan belajar siswa, semakin tinggi keaktifan belajar maka semakin tinggi juga interaksi siswa. Siswa jadi saling mempengaruhi dan saling memberikan pendapat satu sama lain. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi kondusif, yang dimana ciri-ciri dari kelas kondusif yaitu tenang, dinamis, tertib, suasana saling menghargai, saling mendorong, kreativitas tinggi, persaudaraan yang kuat, saling berinteraksi dengan baik, dan bersaing sehat untuk kemajuan. Oleh karena itu perlu adanya perubahan, dimana pembelajaran saat ini yang kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif harus segera ditinggalkan dan diganti dengan pendekatan-pendekatan, metode atau model Ardy Syaeful Hidayat, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ctl TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa tidak lagi dijadikan objek belajar, melainkan sebagai subjek belajar. Hal yang seperti inilah yang disebut dengan pembelajaran berpusat kepada siswa atau menurut Sanjaya 2010:99 sebagai “Student Centered”. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, sudah banyak model pembelajaran yang dikemukakan. Salah satu model yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa yaitu model Contextual Teaching and Learning CTL atau pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata yang dihadapi oleh peserta didik. Guru dapat memilih model pembelajaran kontekstual karena pembelajaran kontekstual ini berpusat pada keaktifan belajar siswa. Belajar dalam pembelajaran kontekstual bukan hanya mendengarkan dan mencatat saja, tetapi berpengalaman secara langsung. Selanjutnya Sanjaya 2010:261 berpendapat: CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif dalan setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pembelajaran. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif. Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwarni 2013 bahwa “penerapan Contextual Teaching and Learning CTL dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar menulis siswa kelas III semester I di SD N 1 Labasari tahun pelajaran 20122013 Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ”. Menurut uraian di atas bahwa model Contextual Teaching and Learning CTL dapat membantu guru dalam mengajar dan lebih menitik beratkan kepada aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Dengan begitu maka, keaktifan belajar siswa akan meningkat seiring dengan penerapan model Contextual Teaching and Learning CTL.. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Ardy Syaeful Hidayat, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ctl TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Contextual Teaching and Learning CTL Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS di SM A N 14 Bandung”

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Peranan Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pkn ( Di Mis Irsyadul Khair)

0 22 179

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada mata pelajaran pendidikan agama islam terhadap kreativitas siswa

2 5 136

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

“Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Motivasi Belajar IPS Siswa (Quasi Eksperimen di SDN 01 Cirendeu)

0 7 213

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 1 SMA NEG

0 3 16

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG - repository UPI S PEA 1002914 Title

0 0 4