6 Waktu pembelajaran yang dialokasikan selama 60 menit tidak
cukup, karena percakapan dan penugasan yang diberikan pada anak membutuhkan waktu banyak.
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan komunikasi anak pada siklus I ini mulai mengalami
peningkatan meskipun hanya meningkat 10. Namun hasil yang dicapai pada siklus I belum mencapai target maksimal sehingga peneliti
dan guru perlu melaksanakan tindakan siklus berikutnya. Oleh sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan untuk tindakan pada siklus
berikutnya.
3. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 24 maret 2012 di ruang guru RA Nurul Hikmah Ringinharjo
Sragen. Siklus II akan dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama akan dilaksanakan pada hari Senin, 26 maret 2012, pertemuan
kedua akan dilaksanakan pada hari Rabu, 28 maret 2012. Tahap perencanaan pembelajaran siklus II adalah kegiatan awal
yaitu salam, berdoa, bernyanyi, percakapan dan Tanya jawab. Guru menyampaikan tema pembelajaran. Kegiatan inti yaitu guru
menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan, mengenalkan media apa saja yang akan digunakan dan guru meminta anak untuk melakukan
kegiatan. Pada akhir guru melakukan review kegiatan, bernyanyi, berdo’a, salam penutup dan pulang.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 26 maret 2012. Pada pertemuan pertama siklus II
kegiatan yang dilakukan bertema pekerjaan. Adapun pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut :
Pada kegiatan awal peneliti membuka pembelajaran dengan berbaris di depan kelas, mengucap salam, kemudian berdoa sebelum
melakukan kegiatan, setelah itu peneliti mengabsen anak dan bernyanyi. Pada kegiatan inti peneliti memulai kegiatan dengan melakukan
percakapan dan tanya jawab tentang macam-macam pekerjaan, Setelah itu peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum
kegiatan dimulai peneliti mengajak anak untuk membuat kontrak belajar. Kemudian peneliti memberikan contoh cara menunjukkan
gambar macam-macam pekerjaan lalu menceritakan gambar yang sudah ditunjukkannya tersebut dengan bahasa yang jelas. Dilanjutkan anak
melakukan kegiatan secara bergantian sesuai dengan perintah dari peneliti yaitu menunjukkan gambar macam-macam pekerjaan lalu
menceritakan gambar yang sudah ditunjukkannya tersebut dengan bahasa yang jelas.
Pada kegiatan akhir peneliti dan guru mereview kegiatan yang dilakukan sehari dan menutup pembelajaran dengan nyanyian, do’a dan
salam penutup.
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 28 maret 2012 dengan tema pekerjaan. Pada pertemuan kedua guru
membuka pembelajaran dengan berbaris di depan kelas, mengucap salam, kemudian berdoa sebelum melakukan kegiatan, setelah itu guru
mengabsen anak dan bernyanyi. Guru menyampaikan tentang kegiatan yang akan dilakukan
yaitu mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut serta mengurutkan isi gambar seri. Setelah itu guru mempersilahkan peneliti
untuk melanjutkan pembelajaran yang artinya memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti peneliti melakukan percakapan dan Tanya
jawab dengan anak-anak tentang macam-macam pekerjaan, kemudian peneliti menjelaskan macam-macam pekerjaan kepada anak-anak yang
kemarin sudah dibicarakan dan memperkenalkan media yang berupa buku cerita gambar seri yang akan digunakan dalam kegiatan bermain.
Sebelum kegiatan dimulai peneliti menyampaikan judulnya yaitu “ Hari Pertama Sekolah “ dan memperkenalkan tokoh-tokoh yang ada didalam
cerita tersebut. Setelah itu peneliti menceritakan isi gambar seri dan memberikan contoh cara mengurutkan isi gambar seri kemudian
menceritakan isi gambar seri tersebut. Peneliti membuat kontrak bermain. Dilanjutkan anak mengurutkan isi gambar seri dan
menceritakannya secara bergantian sesuai dengan perintah peneliti. Pada kegiatan akhir peneliti mereview kegiatan yang dilakukan
sehari dan menutup pembelajaran dengan menyanyi, do’a dan salam
penutup. Pada pertemuan kedua penilaian lebih difokuskan pada butir amatan nomor 4,5 dan 6. Hal ini dilakukan agar guru dan peneliti lebih
fokus pada sasaran yang akan dicapai. c.
Observasi Observasi terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan
metode bercakap-cakap pada siklus II dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi digunakan untuk mengetahui
kemampuan komunikasi anak dalam kegiatan bercakap-cakap. Observasi berpedoman pada lembar observasi yang berbentuk checklist
√ dan didukung oleh catatan lapangan selama proses pembelajaran. Observasi yang diperoleh dari proses belajar mengajar selama
pembelajaran dilaksanakan adalah anak-anak yang sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran dan peneliti sudah dapat mengusai kelas
sehingga keramaian anak sudah dapat teratasi walaupun belum maksimal. Berdasarkan hasil tabulasi lihat lampiran 8 diperoleh rata-
rata prosentase peningkatan kemampuan komunikasi anak dalam 1 kelas sebesar 65. Prosentase tersebut telah mencapai hasil
kemampuan dari skor maksimal yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan siklus II yaitu
≥65. Pada siklus II ini dalam melakukan kegiatan anak-anak terlihat
senang mengikuti kegiatan pembelajaran, karena sebisa mungkin guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menarik bagi anak.
Walaupun masih ada beberapa anak yang belum memperhatikan
penjelasan dari guru. Anak yang belum mampu mencapai target yang ditentukan peneliti yaitu 65 masih ada 5 anak. Komunikasi anak
sudah baik dan mampu mencapai butir amatan yang mencapai skor sesuai yang ditargetkan peneliti.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut diatas peneliti dan guru melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan
metode bercakap-cakap. Analisis ini dilakukan oleh guru dan peneliti dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah
dilalui, serta melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi, guru dan peneliti juga berpedoman pada hasil observasi kemampuan komunikasi
anak melalui pedoman observasi. Dari hasil observasi terjadi pembelajaran sudah sesuai dengan RBP, antusias dan perhatian anak
dalam mengikuti pembelajaran semakin baik, meskipun masih ada beberapa anak yang masih terlihat kurang dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Hal ini disikapi oleh guru dan peneliti bahwa setiap anak memiliki karakteristik dan tingkat perkembangan yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan komunikasi anak pada siklus I ini mulai mengalami
peningkatan meskipun hanya meningkat 10. Hal ini dapat diketahui bahwa anak sudah mampu menunjukkan beberapa gambar yang
diminta, mampu bercerita tentang gambar yang disediakandibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas, mampu berbicara lancar,
mampu mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut, dan mampu mengurutkan isi gambar sei 4-6 gambar. Namun hasil yang
dicapai pada siklus II belum mencapai target maksimal sehingga peneliti dan guru perlu melaksanakan tindakan siklus berikutnya. Oleh
sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan untuk tindakan pada siklus berikutnya.
4. Siklus III