DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

21 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 3 LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

3.1 DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

Lexicographic goal programming adalah salah satu jenis dari goal programming. Model ini adalah model paling umum digunakan dalam goal programming. Pada umumnya, formula awal dari goal programming digunakan jenis lexicographic goal programming Lee, 1972. Lexicographic goal programming kadang-kadang disebut pre-emptive pengutamaan goal programming dalam beberapa literatur. Apabila terdapat tujuan yang berlainan dan tujuan-tujuan tersebut saling bertentangan maka dapat dimungkinkan untuk menentukan tujuan yang diutamakan atau diprioritaskan. Misalnya tujuan yang paling penting ditentukan sebagai prioritas pertama, tujuan yang kurang begitu penting ditentukan sebagai prioritas kedua, demikian seterusnya. Pembagian prioritas inilah yang dikatakan sebagai pengutamaan preemptive, yaitu mendahulukan tercapainya kepuasan pada sesuatu tujuan yang telah diberikan prioritas utama sebelum menuju kepada tujuan-tujuan atau prioritas-prioritas berikutnya. Jadi harus disusun dalam suatu urutan ranking menurut prioritasnya. Kelengkapan yang membedakan lexicographic goal programming dengan jenis goal programming lainnya adalah keberadaan dari suatu tingkat prioritas. Setiap tingkat prioritas mengandung sejumlah variabel deviasional yang tidak diinginkan 22 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk diminimumkan. Model ini juga sering disebut Non-Archimedean Goal Programming. Untuk mengetahui model umum lexicographic goal programming, misalkan terdapat tujuan, masing-masing maka dapat dituliskan sebagai berikut : Tujuan dari goal programming adalah untuk mendekati target-target yang telah direncanakan sedekat mungkin dan jika terjadi penyimpangan, maka penyimpangan itu harus seminimal mungkin. Karena tidak mungkin dapat mencapai seluruh target, maka perlu didefinisikan sebuah fungsi objektif menyeluruh untuk goal programming yang berkaitan dengan tujuan mencapai beberapa target. Asumsikan bahwa penyimpangannya bisa bernilai positif dan negatif, maka fungsi objektif menyeluruhnya : 23 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Meminimumkan : 3.1 Dengan demikian, fungsi objektif goal programming diekspresikan sebagai fungsi pencapaian terbatas kepada penyimpangan target. Definisikan : Maka persamaan 3.1 dapat ditulis sebagai : Meminimumkan : 3.2 Karena bisa bernilai positif ataupun negatif, maka variabel bisa diganti dengan 2 variabel non negatif dan , dengan , dimana . dan disebut variabel deviasional dimana merepresentasikan tingkat pencapaian di bawah target underachievement of goal dan merepresentasikan tingkat pencapaian di atas target overachievement of goal. Adapun hubungan dan adalah : 24 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Persamaan di atas mengartikan bahwa salah satu variabel deviasional pasti bernilai nol jika variabel deviasional lain mempunyai nilai lebih besar dari 0, atau kedua nilai dan adalah 0. Dengan demikian formulasi umum dari goal programming dapat ditulis secara lengkap sebagai : Meminimumkan : Berdasar : Jika dan direpresentasikan sebagai fungsi yang bergantung pada variabel deviasional dan atau bisa ditulis sebagai , maka formulasi goal programming menjadi : Meminimumkan : Berdasar : 25 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika terdapat tujuan yang berlainan dan tujuan tersebut bertentangan, maka dapat dimungkinkan untuk menentukan terlebih dahulu tujuan yang diutamakan atau diprioritaskan. Andaikan sebagai suatu faktor prioritas dengan , masing-masing dengan hubungan tiap prioritas : Dimana simbol ini berarti “ jauh lebih penting daripada”. Hubungan prioritas diatas dapat diartikan bahwa walaupun faktor prioritas di atas dikalikan sebanyak kali dimana , namun faktor yang diprioritaskan teratas akan tetap menjadi teratas. Dengan kata lain bahwa prioritas di bawahnya tidak akan menjadi lebih tinggi daripada prioritas di atasnya, walaupun sudah dikalikan sebanyak kali. Jadi hubungan tidak akan mungkin terjadi. Dengan demikian fungsi objektif goal programming dengan adanya prioritas dapat dirumuskan dalam model berikut : Meminimumkan : Berdasar : 26 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu di mana : = variabel keputusan Q = banyaknya tujuan yang dipertimbangkan = fungsi tujuan ke-q dengan variabel keputusan = = variabel deviasional dengan jenis underachievement of goal ke-q = variabel deviasional dengan jenis overachievement of goal ke-q = nilai sisi kanan suatu persamaan kendala tujuan goal constraint ke- q Formulasi di atas disebut model umum dari salah satu jenis goal programming yaitu lexicographic goal programming.

3.2 METODE PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING