CONTOH PENYELESAIAN KASUS LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

30 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 CONTOH PENYELESAIAN KASUS LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

Misalkan batas mingguan produksi dua buah barang sudah ditentukan. Misalkan kriteria pertama berhubungan dengan jumlah jam pekerja per minggu yang digunakan untuk memproduksi dua buah barang, yaitu barang A dan barang B. Asumsikan bahwa variabel keputusannya adalah : : Jumlah produk tipe A yang diproduksi setiap minggu : Jumlah produk tipe B yang diproduksi setiap minggu Dan untuk setiap produk tipe A membutuhkan waktu 4 jam dan untuk setiap produk tipe B membutuhkan waktu 3 jam. Fungsi untuk jumlah jam tenaga kerja yang digunakan adalah : Sekarang untuk melengkapi formulasi goal constraint kendala tujuan maka ditambahkan dua buah variabel deviasional dan nilai pencapainnya. Misalkan bahwa pembuat keputusan menginginkan memberi penalti variabel deviasional di atas 120 jam kerja artinya bahwa pembuat keputusan menginginkan total jumlah kerja dibawah 120 jam , berarti variabel yang dikenai penalti adalah variabel deviasional . Sehingga formulasi goal constraint yang pertama menjadi : 31 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sekarang misalkan kriteria yang lain berhubungan dengan batas keuntungan yang diinginkan dan rencana strategi produksi. Keuntungan masing-masing barang A dan barang B adalah 100 dan 150. Perusahaan menginginkan keuntungan minimal 7000 per minggunya. Sehingga formulasi goal constraint yang kedua menjadi : Selain itu perusahaan menginginkan beberapa strategi untuk produksi mingguannya. Perusahaan ingin mempertahankan produksi paling sedikit 40 unit dalam tiap produknya. Sehingga formulasi goal constraint menjadi : Perusahaan juga mempunyai dua buah hard constraint. Hard constraint yang pertama adalah berhubungan dengan penggunaan bahan material yang digunakan untuk memproduksi suatu produk. Perusahaan harus membeli minimal 50 untuk menghasilkan produksi setiap minggunya. Setiap barang A membutuhkan 2 untuk menghasilkan produksi dan barang B membutuhkan 1 untuk menghasilkan produksi. Hard constraint yang kedua adalah berhubungan dengan waktu produksi, dimana kedua produk tersebut memiliki waktu maksimum sebesar 75 per minggu dalam produksinya. Sehingga jika digambarkan dalam sebuah formulasi hard constraint , maka : 32 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kumpulkan kembali goal constraint dan hard constraint dan tambahkan pembatas untuk menghindari produksi yang negatif. Sehingga kendala-kendala yang ada menjadi : 33 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Grafik 3.1 menyatakan daerah fisibel feasible region awal, maka : Grafik 3.1 Daerah fisibel feasible region awal Sekarang misalkan bahwa perusahaan memiliki sebuah clear order dimana pesanan yang ada tidak ada yang bertambah atau pun berkurang dan perusahaan menginginkan beberapa prioritas tujuan untuk dipenuhi : 1. Prioritas pertama = terpenuhinya keuntungan 2. Prioritas kedua = terpenuhinya strategi produksi 3. Prioritas ketiga = terpenuhinya jam kerja Dalam lexicographic goal programming permasalahan di atas dapat dinyatakan dalam sebuah formulasi sebagai berikut : 34 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Meminimumkan : Berdasar : Perhatikan bahwa pada formulasi lexicographic goal programming dapat dilihat bahwa prioritas pertama untuk kasus perusahaan ini adalah meminimasi , prioritas kedua adalah meminimasi , dan prioritas yang terakhir adalah meminimasi . Sesuai dengan ketentuan dari lexicographic goal programming bahwa prioritas tertinggi harus dikerjakan terlebih dahulu maka dari itu terlebih dahulu meminimasi , selanjutnya meminimasi , dan yang terakhir adalah meminimasi . Berikut adalah tahap-tahap untuk menyelesaikan model di atas, yaitu : 35 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Langkah 1 : meminimumkan Perhatikan bahwa, Meminimumkan : Berdasar : Nilai optimum untuk permasalahan ini adalah . karena nilai dari maka dari itu nilai minimal dari . Selanjutnya dimasukkan menjadi kendala pada perhitungan selanjutnya, yaitu pada minimasi prioritas kedua. Daerah layak feasible region untuk prioritas selanjutnya dapat dilihat pada grafik 3.2. 36 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Grafik 3.2 Daerah fisibel feasible region untuk prioritas ke-2 Pada grafik 3.2 daerah fisibel mengecil dikarenakan penyesuaian dengan kendala tujuan pada prioritas pertama, yaitu memberikan penalti terhadap sehingga daerah dibawah fungsi harus dieliminasi. Grafik ini akan digunakan pada perhitungan selanjutnya. 2. Langkah 2 : meminimumkan Perhatikan bahwa, Meminimumkan : Berdasar : 37 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perhatikan grafik 3.3, jika dilihat pada grafik 3.3 bahwa seharusnya daerah di bawah garis dan harus dieliminasi, akan tetapi tidak bisa karena harus mempertimbangkan prioritas yang lebih tinggi sebelumnya, sementara daerah fisibel feasible region seperti yang terlihat pada grafik 3.2. Daerah fisibel feasible region untuk selanjutnya yaitu : 38 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Grafik 3.3 Daerah fisibel untuk prioritas ke-3 dan titik optimumnya 3. Langkah 3 : meminimumkan Perhatikan bahwa, Meminimumkan : Berdasar : 39 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam prioritas terakhir ini, jika dilihat dalam grafik 3.3 bahwa seharusnya daerah di atas garis seharusnya dieliminasi, akan tetapi daerah layak berada di garis seperti yang terlihat pada grafik 3.3 , maka dari itu diambil solusi yang sedekat mungkin dengan prioritas 3 sehingga prioritas 1 dan prioritas 2 pun terpenuhi. Solusi optimumnya yaitu berada di titik A seperti terlihat pada grafik 3.3 dengan dan . Jika dibuat tabel, maka solusi- solusinya sebagai berikut : Tabel 3.1 Solusi optimum permasalahan lexicographic goal programming Goal Deskripsi Sasaran Terpenuhi Nilai optimum 1 Jam kerja 120 Tidak 260 2 Keuntungan 7000 Iya 9500 3 Produksi barang A 40 Tidak 35 4 Produksi barang B 40 Iya 40 40 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil di atas menggambarkna bahwa dengan memproduksi barang A sebanyak 35 buah dan memproduksi barang B sebanyak 40 buah maka pengusaha akan mendapatkan keuntungan sebesar 9500 per minggunya dengan total jam kerja sebanyak 260 jam. Sesuai sasaran di awal bahwa goal untuk jumlah jam kerja dan jumlah produksi barang A tidak memenuhi sasaran. 65 Hendrik Dermawan, 2013 PENYELESAIAN MODEL LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN