Latar Belakang Penelitian Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Produktivitas Tenaga Kerja PT Kereta Api Indonesia.

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen dan setiap perusahaan atau organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuannya demi mencapai tujuan yang telah diterapkannya, optimalisasi, peningkatan profit secara terus menerus dan kemampuan daya saing yang tinggi dalam pasar Nasional dan global. Hal ini adalah keharusan perusahaan yang ingin menjadi leader dalam bidang usahanya. Kondisi perekonomian yang semakin kompleks saat ini menuntut agar perusahaan melakukan peningkatan produktivitas, daya saing, kemajuan teknologi,dan keuntungan yang maksimal sehingga tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pemerintah bersama pihak swasta harus terus dikembangkan agar kondisi perekonomian menjadi dinamis, semakin meningkat dari waktu ke waktu diiringi perkembangan jaman dan era globalisasi. Salah satu faktor penting dalam peningkatan profitabilitas dan kemampuan daya saing dalam perusahaan adalah produktivitas. Upaya peningkatan produktivitas dianggap sebagai persyaratan pokok necessary condition untuk mempertahankan dan 2 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN memulihkan profitabilitas perusahaan. Secara filosofi produktivitas merupakan sikap mental manusia untuk membuat esok hari dan hari ini dan hari ini menjadi lebih baik dari hari kemarin. Sedangkan hubungan dengan profitabilitas, produktivitas merupakan ukuran sampai sejauh mana masukan input sumber- sumber telah dimanfaatkan untuk dapat menciptakan keluaran output yang diinginkan. Produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh 2 hal yaitu efisiensi inputyang berupa material dan efektivitas output yang merupakan hasil dari terselenggaranya proses produksiyang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan konsumen. Menurut Direktorat Jenderal Anggaran 2008, manajemen kinerja merupakan suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembangan performansi aspek-aspek yang menunjang keberadaan suatu organisasi. Pada implementasinya, manajemen kinerja tidak hanya berorientasi pada salah satu aspek, melainkan aspek-aspek terintegrasi dalam mendukung jalannya suatu organisasi. Dalam manajemen, faktor pendukung adalah 5M yang terdiri dari manusia, modal, mesin,metoda kerja, materi dan pasar market dan faktor lain yang juga harus digunakan secara efisien dan efektif adalah waktu, energi dan informasi. Diantara faktor-faktor tersebut, hal yang paling penting, sulit dan membingungkan pengelolaannya adalah sumber daya manusia. Masalah penarikan, seleksi, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya manusia telah ada sejak dulu dan menjadi makin sulit dikelola saat ini. Meskipun sebenarnya kegiatan tersebut merupakan unsur dasar semua orang. Jika seseorang manajer menemukan pendekatan yang baik, yang 3 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN kemungkinan lebih baik dari rencana yang ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi – sistem pengendalian manajemen seharusnya tidak merintangi penerapan rencana tersebut. Dengan kata lain, menyesuaikan dengan anggaran tidaklah terlalu baik dan tidak menyesuaikan diri dari anggaran tidaklah buruk Anthony –Vijay 2002:7. Hal ini juga dikemukakan oleh Mulyadi 2007:4 bahwa sistem pengendalian manajemen sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi melalui misi pilihan dan perencanaan kegiatan untuk mencapai sasaran di masa depan serta pengimplementasian dan pemantauan pelaksanaan rencana tersebut. Sistem pengendalian manajemen yang menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan serta pengimplementasian dan pemantauan pelaksanaan rencana. Pengamatan dan pengalaman banyak organisasi menunjukan bahwa manajemen Sumber Daya Manusia sering diperlakukan sebagai tugas penunjang yang kurang penting. Bahkan tidak sedikit yang berpandangan bahwa mengenai Sumber Daya Manusia tidak memberi kontribusi langsung kepada keberhasilanorganisasi. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan sistem yang tidak menjamin tindakan tepat bagi seluruh tindakan manajemen. Oleh karena itu perlu dicari suatu aspek dalam sistem yang akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dengan tujuan mengelola usaha dan sumber daya yang dimiliki agar tercapai efektivitas dan efisiensi yang tinggi merupakan akibat yang logis dari keinginan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. 4 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN Atas dasar tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai keberadaan sistem pengendalian manajemen sebagai variabel bebas dan pengaruhnya terhadap produktivitas tenaga kerja perusahaan. Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Ketertarikan penulis untuk meneliti produktivitas tenaga kerja perusahaan dikarenakan variabel ini mencakup faktor-faktor yang lebih spesifik atas persepsi tersebut merupakan dasar dan tuntutan bagi para manajer untuk berperilaku dalam melaksanakan sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Tindakan-tindakan individu untuk meraih tujuan-tujuan pribadinya juga akan membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada beberapa pengertian kinerja seperti yang telah dijelaskan oleh menurut Mangkunegara, Anwar Prabu 2000:9 kinerja diartikan sebagai ”Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.” Sementara itu menurut Bernaden dan Russel, sebagaimana dikutip oleh Gomes, Faustino Cardoso 2001:11. Kinerja diartikan sebagai ”Cacatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan karyawan selama suat u periode waktu tertentu.” Untuk mengukur kinerja, dapat digunakan beberapa ukuran kinerja. Beberapa ukuran kinerja yang meliputi; kuantitas kerja, kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan mengemukakan pendapat, pengambilan keputusan, 5 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN perencanaan kerja dan daerah organisasi kerja. Ukuran prestasi yang lebih disederhana terdapat tiga kriteria untuk mengukur kinerja, pertama; kuantitas kerja, yaitu jumlah yang harus dikerjakan, kedua, kualitas kerja, yaitu mutu yang dihasilkan, dan ketiga, ketepatan waktu, yaitu kesesuaiannya dengan waktu yang telah ditetapkan. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja performance perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja PT Kereta Api Indonesia ”.

1.2 Identifikasi Masalah