Patofisilogi Diabetes Melitus TINJAUAN PUSTAKA

13 demikian, kita tidak cepat lapar dan energi tersedia dalam waktu lama, cukup untuk aktivitas sehari penuh. Karbohidrat kompleks tidak disaring dan memiliki lebih banyak serat, sehingga tubuh kita memprosesnya lebih lama. Contoh dari karbohidrat kompleks adalah : buah segar, sayur, roti gandum, nasi merah, dan ubi manis Akubugar, 2009. Dari hasil penelitian Samaha dkk, menyatakan bahwa pengurangan konsumsi karbohidrat dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada individu sehat dan menurunkan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Melitus tipe II Arora, 2005.

2. Konsumsi Kolesterol

Diabetes Melitus adalah penyakit menahun yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah di atas normal. Penyakit ini terjadi karena tubuh kekurangan hormone insulin Soerjodibroto, 1997. Apabila kadar insulin berkurang didalam darah maka gula darah akan diproses menjadi energi akibatnya kadar gula dalam darah akan meningkat berlebihan. Gula yang berlebihan akan merusak pembuluh darah, karena gula tidak bisa diproses ke dalam energi pada penderita Diabetes Melitus. Maka energi akan dibuat dari sumber lain sepeti lemak dan protein. Akibatnya kolesterol yang terbentuk dalam rantai metabolisme lemak dan protein bisa menumpuk dan mengancam pembuluh darah. Proses aterosklerosis akan 14 menyerang pada semua pembuluh darah, terutama jaringan pembuluh perifer, keadaan inilah yang menjadi dasar timbulnya komplikasi Diabetes Melitus Faisal baras, 2003. Pada penderita Diabetes melitus, kadar kolesterol yang meningkat akan mempercepat penyakit vaskuler atherosklerotik. Hal tersebut merupakan komplikasi jangka panjang. Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh di ubah menjadi lemak, perubahan ini terjadi didalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke sel- sel lemak yang dapat menyimpan lemak dalam jumlah yang tidak terbatas Almatsier, 2001. Oleh karena itu kondisi hiperglikemia yang terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan perubahan fungsi dan metabolisme lemak. Perubahan tersebut akan menyebabkan kerusakan jaringan dan kerusakan jaringan inilah yang akan menimbulkan komplikasi – komplikasi. Untuk menghindari resiko timbulnya komplikasi diabetik, penderita Diabetes melitus harus mengontrol dan mengendalikan kadar gula darah dalam jangka panjang. Pengendalian kadar gula darah secara ketat akan memperbaiki pula kadar kolesterol dalam darah.

3. Konsumsi lemak

Tujuan diet yang utama dalam kaitannya dengan lemak makanan pada penyandang Diabetes melitus adalah membatasi asupan lemak jenuh dan kolesterol dari makanan. 15 Lemak jenuh merupakan determinan diet yang penting untuk menentukan kadar LDL-kolesterol di dalam plasma Snehalatha, 2009. Aspek paling penting yang berhubungan dengan komposisi diet adalah konsumsi lemak jenuh 10 dari total energi atau bahkan 8 bagi pasien dengan risiko kardiovaskuler tinggi. Adanya rekomendasi kuat, yaitu tingginya risiko menderita penyakit kardiovaskuler pada pasien diabetes dan kenyataan bahwa asupan lemak jenuh memberikan efek terhadap metabolisme lemak meningkatkan kolesterol LDL, resistensi insulin dan tekanan darah Riccard, 2005. Penyandang Diabetes melitus tampaknya lebih sensitif terhadap kolesterol dalam makanan ketimbang populasi yang bukan Diabetes melitus. Asupan kolesterol sebaiknya juga dikurangi Riccard, 2005. Juga dianjurkan untuk mengurangi asupan asam lemak tak jenuh trans karena jenis lemak ini memberikan efek yang merugikan pada kadar LDL kolesterol plasma. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi yang perlu dibatasi adalah terutama dari daging, makanan laut {seafood, produk susu, seperti kejudan es krim. Selain itu perlu membatasi konsumsi makanan seperti : snack, margarin, makanan yang dipanggang atau dibakar dan makanan olahan yang banyak mengandung lemak trans Snehalatha,2009.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN SERAT DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH

1 10 23

HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II Hubungan Asupan Karbohidrat Terhadap Kadar Trigliserida Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan Di RSUD Sukoharjo.

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES Hubungan Antara Konsumsi Karbohidrat Dan Kolesterol Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan Di RSUD Dr.Moewa

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES Hubungan Antara Konsumsi Karbohidrat Dan Kolesterol Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan Di RSUD Dr.Moewa

0 3 19

BAB 1 Hubungan Antara Konsumsi Karbohidrat Dan Kolesterol Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan Di RSUD Dr.Moewardi.

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES Hubungan Antara Konsumsi Karbohidrat Dan Kolesterol Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Rawat Jalan Di Rsud Dr.Moewa

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES Hubungan Antara Konsumsi Karbohidrat Dan Kolesterol Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Rawat Jalan Di Rsud Dr.Moewa

0 3 19

LAMPIRAN 1 Hubungan Antara Konsumsi Karbohidrat Dan Kolesterol Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Rawat Jalan Di Rsud Dr.Moewardi.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Moewardi.

0 2 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, ASUPAN KARBOHIDRAT DAN SERAT DENGAN PENGENDALIAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 6