Mayoritas responden tidak memiliki sarana pembuangan tempat sampah 78,9. Berdasarkan perilaku penghuni, mayoritas responden kadang-kadang membuka
jendela kamar tidur 53,5. Mayoritas responden kadang-kadang membuka jendela ruang keluarga 56,3. Mayoritas responden membersihkan rumah dan halaman
setiap hari 98,6. Mayoritas responden membuang tinja bayi ke jamban 73,2, dan semua responden setiap hari membuang sampah ke tempat sampah 100.
Berdasarkan perhitungan jumlah skor rumah responden maka dapat dikategorikan sehat apabila skor
≥ 1066 dan tidak sehat apabila memperoleh skor 1066. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Rumah Responden di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun
2014.
Rumah Jumlah
Persentase
Sehat 26
36,6 Tidak sehat
45 63,4
Jumlah 71
100
Berdasarkan Tabel 4.11. dapat diketahui bahwa sebagian besar kondisi rumah responden yaitu tidak sehat sebanyak 45 rumah 63,4 dan rumah sehat sebanyak 26
rumah 36,6.
4.2.9. Kepadatan Hunian Ruang Tidur
Penilaian terhadapkepadatan hunian yaitu berdasarkan KepMenkes RI No. 829 tahun 1999 tentang kesehatan perumahan menetapkan bahwa luas ruang tidur
minimal 8 m
2
dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun. Berdasarkan perhitungan jumlah kepadatan hunian ruang tidur
Universitas Sumatera Utara
dapat dikategorikan menjadi padat dan tidak padat. Hasil penelitian dapat dilihat pada
Tabel 4.12. Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Kepadatan Hunian di Kelurahan
Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014.
Kepadatan Hunian Jumlah
Persentase
Padat 51
71,8 Tidak padat
20 28,2
Jumlah 71
100
Berdasarkan Tabel 4.12. diperoleh bahwa distribusi responden menurut kepadatan hunian di Kelurahan Teluk Makmur, terbanyak padat penghuni yaitu 51
rumah 71,8 dan tidak padat penghuni yaitu 20 rumah 28,2.
4.2.10. Kejadian ISPA
Kejadian ISPA diukur apabila terdapat salah satu anggota keluarga yang terkena ISPA batuk atau pilek disertai demam atau tidak selama 6 bulan terakhir.
ISPA dikategorikan mejadi ISPA dan Tidak ISPA. Hasil Penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur
Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014
Kejadian ISPA Jumlah
Persentase
ISPA 56
78,9 Tidak ISPA
15 21,1
Jumlah 71
100
Dari Tabel 4.13 diketahui bahwa distribusi responden menurut keluhan ISPA di Kelurahan Teluk Makmur terbanyak ada keluhan ISPA terdapat pada 56 rumah
78,9 dan paling sedikit tidak ada keluhan ISPA terdapat pada 15 rumah 21,1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14. Jumlah Anggota Keluarga Yang Pernah Menderita ISPA Pada Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai
Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014
ISPA Jumlah
Persentase
Anak-Anak 67
70,5 Dewasa
28 29,5
Jumlah 95
100
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa pada 56 rumah terdapat 95 anggota keluarga yang pernah menderita ISPA paling banyak terjadi pada anak-anak yaitu 67 orang
70,5 dan paling sedikit terjadi pada orang dewasa yaitu 28 orang 29,5.
4.3. Analisis Bivariat
Analisa Bivariat adalah analisa yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diteliti dengan kejadian ISPA. Uji statistik yang digunakan pada
analisis bivariat ini adalah Chi-squareapabila tidak memenuhi syarat maka dilanjutkan dengan uji fisher exactdengan tingkat
kepercayaan 95 α = 5. Berdasarkan hasil uji statistik akan diperoleh nilai p. Untuk nilai p 0,05 berarti
terdapat hubungan yang bermakna antara variabel yang diteliti.
4.3.1. Hubungan Umur Kepala Keluarga Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur
Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Hubungan umur responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 4.15. berikut ini.
Universitas Sumatera Utara