terjangkau yang akan diteliti Nursalam, 2003. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Kepala keluargayang tinggal di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang
Kampai Kota Dumai 2.
Kepala keluarga yang bersedia diwawancarai Sedangkan kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab Nursalam, 2003. Penyebabnya antara lain :
1. Menolak menjadi responden subjek menolak berpartisipasi untuk diwawancarai
2. Kepala keluarga yang tidak tinggal di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan
Medang Kampai Kota Dumai Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random
sampling Probability sampling, yaitu dengan Simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak sederhana
dimana setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel, yaitu dengan cara teknik undian atau dengan
menggunakan tabel bilangan. Notoatmodjo, 2005. Pada penelitian ini peneliti menggunakan sistem undian.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dengan menggunakan kuesioner yang
diberikan kepada responden yang telah berisi daftar pertanyaan serta jawaban yang telah disiapkan.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Data Sekunder Data sekunder yang diperlukan diperoleh dari Kantor Kecamatan Medang
Kampai Kota Dumai untuk mengetahui jumlah kepala keluarga di Kelurahan Teluk Makmur.
3.5 Defenisi Operasional
3.5.1. Variabel Independen Variabel Bebas 1. Umur yaitu umur responden saat di wawancara oleh peneliti.
2. Pendidikan yaitu jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh responden dengan mendapatkan ijazah Surat Tanda Tamat Belajar STTB.
3. Pekerjaan yaitu kegiatan rutin yang dilakukan responden yang menghasilkan pendapatan keluarga.
4. Pendapatan yaitu penghasilan keluarga setiap bulan dari hasil pekerjaan utama maupun tambahan dalam Rupiah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Kebiasaan merokok adalah perilaku merokok kepala keluarga maupun anggota keluarga yang merokok didalam rumah.
6. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman responden terhadap konsep rumah sehat, pentingnya rumah sehat, dan efek kesehatan bila tidak memanfaatkan rumah sehat.
7. Sikap adalah respon yang melibatkan faktor pendapat responden terhadap pernyataan tentang rumah sehat.
8. Rumah adalah keadaan rumah responden saat diteliti berdasarkan formulir penilaian rumah sehat dari Depkes RI tahun 2002.
9. Kepadatan hunian ruang tidur adalah jumlah penghuni yang tidur di dalam satu kamar.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Variabel Dependen Variabel Terikat ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan,
hidung, sinus, faring atau laring batuk atau pilek disertai demam atau tidak yang pernah diderita salah satu anggota keluarga selama 6 bulan terakhir.
3.6. Aspek Pengukuran Variabel
3.6.1. Variabel Independen a. Umur
Untuk mengetahui umur responden dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Umur dikategorikan berdasarkan nilai median dari umur responden
dikategorikan menjadi : 1.
38 Tahun 2.
≥ 38 Tahun a. Pendidikan
Untuk mengetahui pendidikan responden dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Pendidikan dapat dikelompokkan dalam kategori :
1. Rendah SD dan SMP
2. Tinggi SMA, Akademi Perguruan Tinggi
b. Pekerjaan Untuk mengetahui pekerjaan responden dapat dilakukan dengan wawancara
menggunakan kuesioner. Pekerjaan dapat dikategorikan menjadi : 1.
Bekerja, jika ada pekerjaan secara rutin mendapat penghasilan dari pekerjaannya PNS, pedagang, wiraswasta, dll.
Universitas Sumatera Utara
2. Tidak bekerja, jika tidak ada aktivitas rutin responden dalam mendapatkan
penghasilan Buruh. c. Pendapatan
Untuk mengetahui pendapatan responden dapat dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Pendapatan dikategorikan berdasarkan Upah Minimum
Provinsi Riau Tahun 2014 menjadi : 1.
Rendah : Rp.1.700.000,- per bulan
2. Tinggi
: ≥ Rp.1.700.000,- perbulan
d. Kebiasaan merokok
Pemberian skor pada kebiasaan merokok yaitu : Skor 1 : apabila kepala keluarga atau salah satu anggota keluarga yang perokok
merokok di dalam rumah Skor 0 : apabila kepala keluarga atau salah satu anggota keluarga yang perokok
tidak merokok di dalam rumah e.
Pengetahuan Pengetahuan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang
telah diberikan skor 0-1. Skor 1: jika responden menjawab pilihan yang benar
Skor 0: jika responden menjawab salah atau tidak tahu Jawaban kuesioner yaitu :
1. Jawaban A terdapat pada nomor 1, 2, 8, 10, 12, 15
2. Jawaban B terdapat pada nomor 5, 7, 13, 14
3. Jawaban C terdapat pada nomor 3, 4, 6, 9, 11
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh oleh responden maka pengetahuan dapat dikategorikan sebagai berikut Masri dan Effendi, 2008 :
1. Baik, apabila responden menjawab benar 10-15 pertanyaan.
2. Kurang baik, apabila responden menjawab benar 1-9 pertanyaan.
f. Sikap
Sikap responden diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang telah diberikan skor 1-3. Pemberian skor dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Pada pernyataan positif +, pemberian skor dengan cara :
Skor 3 : apabila responden menjawab setuju Skor 2 : apabila responden menjawab kurang setuju
Skor 1 : apabila responden menjawab tidak setuju b.
Pada pernyataan negatif -, pemberian skor dengan cara : Skor 3 : apabila responden menjawab tidak setuju
Skor 2 : apabila responden menjawab kurang setuju Skor 1 : apabila responden menjawab setuju
Jawaban kuesioner sikap yaitu : Pernyataan positif terdapat pada nomor : 1, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 15
Pernyataan negatif terdapat pada nomor : 2, 3, 6, 8, 10, 13, 14 Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka sikap dapat dikategorikan sebagai
berikut : 1.
Baik, apabila responden memperoleh skor ≥ 66,7 2.
Kurang, apabila responden memperoleh skor 66,7
Universitas Sumatera Utara
g. Rumah
Rumah responden diukur berdasarkan formulir rumah sehat dari Depkes RI 2002.
Skor 0 : apabila responden memiliki rumah tidak sehat dengan hasil penilaian rumah 1.068
Skor 1 : apabila responden memiliki rumah sehat dengan hasil penilaian rumah =1.068-1200
Aspek yang diukur meliputi komponen rumah dengan jumlah bobot tertinggi 31, sarana sanitasi dengan jumlah bobot tertinggi 25, dan perilaku penghuni rumah
dengan jumlah bobot tertinggi 44. Cara menghitung hasil penilaian rumah : Nilai observasi rumah x Bobot
h. Kepadatan hunian ruang tidur
Kepadatan hunian berdasarkan KepMenkes RI No. 829 tahun 1999 tentang kesehatan perumahan menetapkan bahwa luas ruang tidur minimal 8 m
2
dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
Kepadatan hunian dikategorikan : Skor 0 : padat
Skor 1 :tidak padat 2.6.2.
Varibel Dependen Kejadian ISPA diukur sebagai berikut:
Skor 0 : apabila ditemukansalah satu dari anggota keluarga batuk atau pilek, disetai demam atau tidak dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
Skor 1 : apabila tidak terdapat salah satu dari tanda-tanda diatas.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Teknik Analisis Data