Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelurahan Teluk Makmur Analisis Bivariat

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kota Dumai dengan luas wilayah ±373 km. Kecamatan Medang Kampai terdapat 4 kelurahan yaitu Kelurahan Pelintung, Kelurahan Teluk Makmur, Kelurahan Guntung dan Kelurahan Mundam. Kecamatan Medang Kampai memiliki 1 Puskesmas dengan cakupan wilayah kerja 4 kelurahan tersebut dan 1 Pustu yang terletak di Kelurahan Guntung.Kelurahan Teluk Makmur merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai. Kelurahan Teluk Makmur memiliki luas wilayah ±65 km dengan jumlah penduduk 3009 jiwa. Adapun batas wilayah kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Rupat Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Bukit Kapur Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Guntung Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Mundam

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, kebiasaan merokok, pengetahuan, sikap, kondisi rumah, kepadatan hunian dan kejadian ISPA. Universitas Sumatera Utara

4.2.1. Umur Responden Tabel 4.1. Distribusi Responden Menurut Umur Kepala Keluarga di Kelurahan

Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Umur Jumlah Persentase 38 Tahun ≥ 38 Tahun 41 30 57,7 42,3 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut umur kepala keluarga di Kelurahan Teluk Makmur terbanyak umur 38 tahun yaitu 41 orang 57,7 dan terendah umur ≥ 38 tahun yaitu 30 orang 42,3.

4.2.2. Pendidikan Responden Tabel 4.2. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Kepala Keluarga di

Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Pendidikan Jumlah Persentase Rendah SD,SMP Tinggi SMA, AkademiP.Tinggi 34 37 47,9 52,1 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut pendidikan kepala keluarga di Kelurahan Teluk Makmur paling banyak adalah pendidikan tinggi SMA, AkademiPerguruan Tinggi yaitu 37 orang 52,1 dan paling sedikit adalah pendidikan rendah SD,SMP yaitu 34 orang 47,9. Universitas Sumatera Utara

4.2.3. Pekerjaan Responden Tabel 4.3. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Kepala Keluarga di

Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Pekerjaan Jumlah Persentase Bekerja Tidak Bekerja 54 17 76,1 23,9 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut pekerjaan di Kelurahan Teluk Makmur terbanyak adalah bekerja yang mempunyai aktivitas rutin dalam memperoleh penghasilan seperti PNS, Pedagang, Wiraswasta, dll yaitu sebesar 54 orang 76,1 dan yang sedikit adalah tidak bekerja yang tidak mempunyai aktivitas rutin dalam memperoleh penghasilan, seperti Buruh yaitu 17 orang 23,9.

4.2.4. Penghasilan Responden Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Pendapatan Kepala Keluarga di

Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Penghasilan Jumlah Persentase Rendah Rp. 1.700.000 40 56,3 Tinggi ≥Rp.1.700.000 31 43,7 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut penghasilan di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014, paling banyak berpenghasilan Rp. 1.700.000 yaitu 40 orang 56,3, dan paling sedikit berpenghasilan ≥ Rp. 1.700.000 sebanyak 31 orang 43,7. Universitas Sumatera Utara 4.2.5. Kebiasaan Merokok Responden Tabel 4.5. Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Merokok Kepala Keluarga di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Kebiasaan Merokok Jumlah Persentase Merokok dalam rumah Tidak Merokok dalam rumah 54 17 76,1 23,9 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.5.dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut kebiasaan merokok responden di Kelurahan Teluk Makmur terbanyak merokok didalam rumah yaitu 54 orang 76,1 dan yang paling sedikit tidak merokok dalam rumah yaitu 17 orang 23,9.

4.2.6. Pengetahuan Responden

Penilaian terhadap pengetahuan responden di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumaidilakukan berdasarkan perhitungan total skor pengetahuankepala keluarga. Pengetahuan responden diKelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6.Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Kepala Keluarga di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 No Pertanyaan Benar Salah n n 1 Pengertian rumah sehat 71 100 2 Langit-langit yang termasuk dalam rumah sehat 57 80,3 14 19,7 3 Dinding dalam rumah rumah sehat 55 77,5 16 22,5 4 Lantai dalam rumah sehat 63 88,7 8 11,3 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.6 5 Luas ventilasi dalam rumah sehat 17 23,9 54 76,1 6 Fungsi ventilasi rumah 34 47,9 37 52,1 7 Luas lubang asap dapur dalam rumah sehat 15 21,1 56 78,9 8 Pencahayaan pada rumah sehat 48 67,6 23 32,4 9 Dampak bila rumah tidak mendapat cahaya matahari 16 22,5 55 77,5 10 Dampak bila jumlah pnghuni tidak sesuai luas ruangan 43 60,6 26 39,4 11 Apa yang diketahui tentang ISPA 36 50,7 35 49,3 12 Tanda dan gejala ISPA 46 64,8 25 35,2 13 Bahaya merokok bagi kesehatan 70 98,6 1 1,4 14 Yang dimaksud perokok pasif 46 64,8 25 35,2 15 Melarang anggota rumah merokok di dalam rumah cara pencegahan ISPA 71 100 Berdasarkan Tabel 4.6. mayoritas responden banyak menjawab benar 50 yaitu pada pertanyaan pengertian tentang rumah sehat, langit-langit pada rumah sehat, dinding pada rumah sehat, jenis lantai pada rumah sehat, pencahayaan pada rumah sehat, dampak apabila jumlah penghuni tidak sesuai dengan luas ruangan, pengetahuan tentang ISPA, tanda dan gejala ISPA, bahaya merokok bagi kesehatan, pengertian perokok pasif dan melarang anggota merokok didalam rumah merupakan cara pencegahan ISPA. Responden yang menjawab salah 50 yaitu pada pertanyaan luas ventilasi pada rumah sehat, fungsi ventilasi rumah, luas lubang asap dapur pada rumah sehat, dan dampak apabila rumah tidak mendapat cahaya matahari. Tingkat pengetahuan selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu pengetahuan baik dan kurang baik. Tingkat pengetahuan responden diKelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Responden Menurut Kategori Pengetahuan Kepala Keluarga di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Pengetahuan Jumlah Persentase Kurang baik 50 70,4 Baik 21 29,6 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.7. dapat dilihat bahwa pengetahuan kepala keluarga di KelurahanTeluk makmur tebanyak berpengetahuan kurang baik yaitu 50 orang 70,4 dan sedikit berpengetahuan baik yaitu 21 orang 29,6.

4.2.7. Sikap responden

Penilaian terhadapsikap responden di Kelurahan Teluk Makmurdilakukan berdasarkan perhitungan total skor sikapkepala keluarga.Hasil penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Kepala Keluarga di KelurahanTeluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 No Pernyataan Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju n n N 1 Rumah sehat adalah rumah idaman 59 83,1 9 12,7 3 4,2 2 Rumah sehat perlu mencakup bangunan kokoh, bersih 17 23,9 28 39,4 26 33,6 3 Membuka jendela kamar dan ruang keluarga perlu setiap hari supaya udara tetap segar 30 42,3 28 39,4 13 18,3 4 Luas ventilasi alamiah minimal 10 luas lantai 31 43,7 31 43,7 9 12,7 5 Kurang cahaya matahari didalam ruangan merupakan faktor resiko ISPA 27 38,0 27 38,0 17 23,9 Universitas Sumatera Utara 6 Terlalu banyak jumlah penghuni menyebabkan kurang oksigen 25 35,2 27 38,0 19 26,8 7 Tidak merokok dalam rumah merupakan salah satu cara agar udara diruang tetap segar 44 62,0 15 21,1 12 16,9 8 Rumah sehat harus mendapat cahaya matahari 33 46,5 16 22,5 22 31,0 9 Ruangan harus ditata sebagai ruang tamu, keluarga, makan, tidur, bermain anak, dan kamar mandi + 40 56,3 14 19,7 17 23,9 10 Lantai yang berdebu menjadi masalah seriuskarna merupakan sarang penyakit 35 49,3 22 31,0 14 19,7 11 Menutup mulut saat bersin dan batuk cara pencegahan penularan ISPA 37 52,1 21 29,6 13 18,3 12 Langit-langit dalam rumah harus bersih 32 45,1 22 31,0 17 23,9 13 Penggunaan anti nyamuk dapat menurunkan kualitas udara ruangan 24 33,8 25 35,2 22 31,0 14 Makin banyak jumlah asap rokok terhisap di dalam rumah merupakan faktor resiko ISPA 33 46,5 15 21,1 23 32,4 15 Perokok pasif mendapat bahaya lebih besar daripada perokok aktif 31 43,7 22 31,0 18 25,4 Berdasarkan Tabel 4.8. dapat dilihat pada pernyataan positif responden yang menjawab benar 50 terdapat pada pernyataan rumah sehat adalah rumah idaman, tidak merokok dalam rumah cara udara dalam ruangan tetap segar, ruangan harus ditata sebagai ruang tamu, keluarga, ruang makan, ruang tidur, kamar mandi dan pada pertanyaan menutup mulut saat bersin mrupakan cara pencegahan penularan ISPA. Pada pernyataan pernyataan negatif tidak ada responden yang menjawab salah 50. Universitas Sumatera Utara Penilaian terhadap sikap responden di Kelurahan Teluk Makmurdilakukan berdasarkan perhitungan total skor sikap kepala keluarga. Berdasarkan perhitungan jumlah skor variabel sikap responden maka dapat dikategorikan baik dan kurang baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Kepala Keluarga di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Sikap Responden Jumlah Persentase Kurang baik 29 40,8 Baik 42 59,2 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.9. diketahui bahwa distribusi responden menurut sikap kepala keluarga di Kelurahan Teluk Makmur yang bersikap baik yaitu 42 orang 59,2 dan kurang baik yaitu 29 orang 40,8.

4.2.8. Rumah

Penilaian terhadap rumah responden di Kelurahan Teluk Makmurdilakukan dengan menggunakan formulir rumah sehat dari depkes RI 2002 meliputi komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni rumah. Hasil penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Rumah Responden di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 No. Komponen Rumah Jumlah 1. Langit-Langit : 1. Tidak ada 9 12,7 2. Ada, kotor, sulit dibersihkan, rawan kecelakaan 14 19,7 3. Ada, bersih, tidak rawan kecelakaan 48 67,6

2. Dinding :

1. Bukan tembok 3 4,2 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.10 2. Semi permanen 24 33,8 3. Permanen 44 62,0

3. Lantai :

1. Tanah 2. Papan, plester retak 3. Diplesterkeramik 71 100

4. Jendela kamar tidur

1. Tidak ada 2 2,8 2. Ada 69 97,2

5. Jendela ruang keluarga

1. Tidak ada 2. Ada 71 100

6. Ventilasi

1. Tidak ada 1 1,4 2. Ada, 10luas lantai 48 67,6 3. Ada, 10 luas lantai 22 31,0

7. Lubang asap dapur

1. Tidak ada 22 31,0 2. Ada, 10 luas lantai 42 59,2 3. Tidak ada, 10 luas lantai 7 9,9

8. Pencahayaan

1. Tidak dapat digunakan untuk membaca 2. Kurang terang, kurang jelas untuk membaca 6 8,5 No Sarana Sanitasi Jumlah 1. Sarana air bersih : 1. Tidak ada 2. Ada, bukan milik sendiri, tidak memenuhi syarat 19 26,8 3. Ada, milik sendiri, tidak memenuhi syarat 46 64,8 4. Ada, milik sendiri, memenuhi syarat 6 8,5 5. Jamban : 1. Tidak ada 2. Ada, bukan leher angsa, septic tank 3 4,2 3. Ada, leher angsa, septictank 68 95,8

6. SPAL :

1. Tidak ada 2. Ada, diserap, 10 m 12 16,9 3. Ada, dialirkan keselokan terbuka 51 71,8 4. Ada, diserap, 10m 8 11,3

7. Sarana pembuangan sampah :

1. Tidak ada 56 78,9 2. Ada, tidak tertutup 15 21,1 Universitas Sumatera Utara No Perilaku Penghuni Jumlah 1 . Membuka jendela kamar tidur : 1. Tidak pernah 2 2,8 2. Kadang terbuka 38 53,8 3. Terbuka setiap hari 31 43,7

2. Membuka jendela ruang keluarga :

1. Tidak pernah 21 29,6 2. Kadang-kadang terbuka 40 56,3 3. Terbuka setiap hari 10 14,1

3. Membersihkan rumah dan halaman :

1. Kadang-kadang 1 1,4 2. Setiap hari 70 98,6

3. Membuang tinja bayi ke jamban

1. Dibuang sembarangan 2 2,8 2. Kadang ke jamban 17 23,9 3. Dibuang ke jamban 52 73,2

4. Membuang sampah ke tempat sampah

1. Dibuang sembarangan 2. Kadang-kadang 3. Setiap hari dibuang 71 100 Berdasarkan Tabel 4.10. hasil penilaian dengan menggunakan form penilaian rumah sehat, mayoritas responden memiliki langit-langit bersih dan tidak rawan kecelakaan sebanyak 48 rumah 67,6. Mayoritas responden memiliki dinding permanen 62,0. Semua responden memiliki lantai diplester 100. Mayoritas responden memiliki jendela kamar tidur 97,2. Semua responden memiliki jendela ruang keluarga 100. Mayoritas responden memiliki ventilasi 10 dari luas lantai 67,6. Mayoritas responden memiliki lubang asap dapur 59,2, dan mayoritas responden memiliki pencahayaan rumah yang terang dan tidak silau 91,5. Berdasarkan sarana sanitasi, mayoritas responden memiliki sarana air bersih milik sendiri tapi tidak memenuhi syarat kesehatan 64,8. Mayoritas responden memiliki jamban leher aangsa dan mempunyai septic tank 95,8, mayoritas responden memiliki sarana pembuangan air limbah yang dialirkan keselokan terbuka 71,8. Universitas Sumatera Utara Mayoritas responden tidak memiliki sarana pembuangan tempat sampah 78,9. Berdasarkan perilaku penghuni, mayoritas responden kadang-kadang membuka jendela kamar tidur 53,5. Mayoritas responden kadang-kadang membuka jendela ruang keluarga 56,3. Mayoritas responden membersihkan rumah dan halaman setiap hari 98,6. Mayoritas responden membuang tinja bayi ke jamban 73,2, dan semua responden setiap hari membuang sampah ke tempat sampah 100. Berdasarkan perhitungan jumlah skor rumah responden maka dapat dikategorikan sehat apabila skor ≥ 1066 dan tidak sehat apabila memperoleh skor 1066. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Rumah Responden di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Rumah Jumlah Persentase Sehat 26 36,6 Tidak sehat 45 63,4 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.11. dapat diketahui bahwa sebagian besar kondisi rumah responden yaitu tidak sehat sebanyak 45 rumah 63,4 dan rumah sehat sebanyak 26 rumah 36,6.

4.2.9. Kepadatan Hunian Ruang Tidur

Penilaian terhadapkepadatan hunian yaitu berdasarkan KepMenkes RI No. 829 tahun 1999 tentang kesehatan perumahan menetapkan bahwa luas ruang tidur minimal 8 m 2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun. Berdasarkan perhitungan jumlah kepadatan hunian ruang tidur Universitas Sumatera Utara dapat dikategorikan menjadi padat dan tidak padat. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Kepadatan Hunian di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Kepadatan Hunian Jumlah Persentase Padat 51 71,8 Tidak padat 20 28,2 Jumlah 71 100 Berdasarkan Tabel 4.12. diperoleh bahwa distribusi responden menurut kepadatan hunian di Kelurahan Teluk Makmur, terbanyak padat penghuni yaitu 51 rumah 71,8 dan tidak padat penghuni yaitu 20 rumah 28,2.

4.2.10. Kejadian ISPA

Kejadian ISPA diukur apabila terdapat salah satu anggota keluarga yang terkena ISPA batuk atau pilek disertai demam atau tidak selama 6 bulan terakhir. ISPA dikategorikan mejadi ISPA dan Tidak ISPA. Hasil Penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Kejadian ISPA Jumlah Persentase ISPA 56 78,9 Tidak ISPA 15 21,1 Jumlah 71 100 Dari Tabel 4.13 diketahui bahwa distribusi responden menurut keluhan ISPA di Kelurahan Teluk Makmur terbanyak ada keluhan ISPA terdapat pada 56 rumah 78,9 dan paling sedikit tidak ada keluhan ISPA terdapat pada 15 rumah 21,1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Jumlah Anggota Keluarga Yang Pernah Menderita ISPA Pada Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 ISPA Jumlah Persentase Anak-Anak 67 70,5 Dewasa 28 29,5 Jumlah 95 100 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa pada 56 rumah terdapat 95 anggota keluarga yang pernah menderita ISPA paling banyak terjadi pada anak-anak yaitu 67 orang 70,5 dan paling sedikit terjadi pada orang dewasa yaitu 28 orang 29,5.

4.3. Analisis Bivariat

Analisa Bivariat adalah analisa yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diteliti dengan kejadian ISPA. Uji statistik yang digunakan pada analisis bivariat ini adalah Chi-squareapabila tidak memenuhi syarat maka dilanjutkan dengan uji fisher exactdengan tingkat kepercayaan 95 α = 5. Berdasarkan hasil uji statistik akan diperoleh nilai p. Untuk nilai p 0,05 berarti terdapat hubungan yang bermakna antara variabel yang diteliti. 4.3.1. Hubungan Umur Kepala Keluarga Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Hubungan umur responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.15. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Hasil Analisis Umur Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Umur ISPA p RP 95 CI Ya Tidak n n 38 tahun 32 78,0 9 22,0 0,842 0,976 ≥ 38 tahun 24 80,0 6 20,0 0,766-1,242 Berdasarkan Tabel 4.15. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden dengan umur 38 tahun yang pernah menderita ISPA sebanyak 32 orang 78,0 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 9 orang 22,0. Responden dengan umur responden ≥ 38 tahun yang pernah menderita ISPA sebanyak 24 orang 80,0 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 6 orang 20,0. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p = 0,842 p0,05,artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian ISPA. 4.3.2. Hubungan Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Hubungan pendidikan responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.16. berikut ini. Tabel 4.16. Hasil Analisis pendidikan Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Pendidikan ISPA p RP 95 CI Ya Tidak n n Rendah SD, SMP 28 82,4 6 17,6 0,491 1,088 Tinggi SMA,P.Tinggi 28 75,7 9 24,3 0,856-1,383 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.16. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden yang berpendidikan rendah SD,SMP yang pernah menderita ISPA 28 orang 82,4 dan yang tidak pernah menderita ISPA sebanyak 6 orang 17,6. Responden dengan pendidikan tinggi SMA, AkademiPerguruan Tinggi yang pernah menderita ISPA sebanyak 28 orang 75,7 dan yang tidak pernah menderita ISPA sebanyak 9 orang 24,3.Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperolehp = 0,491 p0,05, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian ISPA. 4.3.3. Hubungan Pekerjaan Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Hubungan pekerjaan responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.17. berikut ini. Tabel 4.17. Hasil Analisis pekerjaan Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Pekerjaan ISPA p RP 95 CI Ya Tidak n n Bekerja 42 77,8 12 22,2 1,000 0,944 Tidak Bekerja 14 82,4 3 17,6 0,727-1,228 Berdasarkan Tabel 4.17. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden yang bekerja yang pernah menderita ISPA sebanyak 42 77,8 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 12 orang 22,2. Responden yang tidak bekerja yang pernah menderita ISPA sebanyak 14 orang 82,4 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 3 orang 17,6. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji fisher Universitas Sumatera Utara exactdiperolehp = 1,000, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian ISPA. 4.3.4. Hubungan Penghasilan Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Hubungan penghasilan responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.18. berikut ini. Tabel 4.18. Hasil Analisis Penghasilan Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Penghasilan ISPA p PR 95 CI Ya Tidak n n Rp.1.700.000 33 82,5 7 17,5 0,395 1,112 ≥ Rp.1.700.000 23 74,2 8 25,8 0,864-1,431 Berdasarkan Tabel 4.18. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden dengan penghasilan Rp. 1.700.000 yang pernah menderita ISPA sebanyak 33 orang 82,5 dan yang tidak pernah menderita ISPA sebanyak 7 orang 17,5. Responden dengan penghasilan ≥ Rp. 1.700.000 yang pernah menderita ISPA sebanyak 23 orang 74,2 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 8 orang 25,8.Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperolehp = 0,395 p0,05, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara penghasilan dengan kejadian ISPA. 4.3.5. Hubungan Kebiasaan Merokok Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Universitas Sumatera Utara Hubungan kebiasaan merokok responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.19. berikut ini. Tabel 4.19. Hasil Analisis Kebiasaan Merokok Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Kebiasaan Merokok ISPA P RP 95 CI Ya Tidak n n Di dalam rumah 53 96,4 2 3,6 0,001 5,139 Di luar rumah 3 18,8 13 81,3 1,851-14,271 Berdasarkan Tabel 4.19. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden yang tidak merokok didalam rumah yang pernah menderita ISPA sebanyak 3 orang 18,8 dan yang tidak pernah menderita ISPA sebanyak 13 orang 81,3 sedangkan responden dengan kebiasaan merokok di dalam rumah yang pernah menderita ISPA sebanyak 53 orang 96,4 dan 2 orang 3,6 yang tidakmenderita ISPA. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji fisher exactdiperoleh p = 0,001 p0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok didalam rumah dengan kejadian ISPA dengan nilai ratio prevalens 5,139 95CI; 1,851-14,271 artinya kebiasaan merokok dalam rumah memiliki resiko 5,139 kali lebih besar terkena ISPA di bandingkan dengan yang tidak merokok didalam rumah. 4.3.6. Hubungan Pengetahuan Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Hubungan pengetahuan responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.20. berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20. Hasil Analisis Pengetahuan Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014 Pengetahuan ISPA p RP 95 CI Ada Tidak n n Kurang baik 45 90,0 5 10,0 0,001 1,718 Baik 11 52,4 10 47,6 1,131-2,610 Berdasarkan Tabel 4.20. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden dengan pengetahuan kurang baik yang pernah menderita ISPA 45 orang 90,0 dan tidak menderita ISPA 5 orang 10,0 sedangkan dengan pengetahuan baik yang pernah menderita ISPA sebanyak 10 orang 52,4 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 10 orang 47,6. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan ujifisher exactdiperoleh p = 0,001 p0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden dengan kejadian ISPA dengan nilai ratio prevalens 1,718 95CI1,131-2,610 artinya pengetahuan kurang baik memiliki resiko 1,718 kali lebih besar terkena ISPA dibandingkan dengan yang berpengetahuan baik. 4.3.7. Hubungan Sikap Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Hubungan sikap responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.21. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21. Hasil Analisis Sikap Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Sikap ISPA p RP 95 CI Ada Tidak ada n n Kurang baik 27 93,1 2 6,9 0,015 1,348 Baik 29 69,0 13 31,0 1,076-1,689 Berdasarkan Tabel 4.21. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden dengan sikap yang kurang baik yang pernah menderita ISPA sebanyak 27 orang 93,1 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 2 orang 6,9 sedangkan responden yang bersikap baik yang pernah menderita ISPA sebanyak 29 orang 69,0 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 13 orang 31,0. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperolehp = 0,015 p 0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kejadian ISPA dengan nilai ratio prevalens adalah 1,348 95CI; 1,076-1,689 artinya sikap kurang baik memiliki resiko 1,348 kali lebih besar terkena ISPA daripada yang bersikap baik. 4.3.8. Hubungan Rumah Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Hubungan rumah responden dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.22. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22. Hasil Analisis Rumah Responden Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Rumah ISPA p RP 95 CI Ya Tidak n n Tidak Sehat 41 93,2 3 6,8 0,001 1,677 Sehat 15 55,6 12 44,4 1,186-2,372 Berdasarkan Tabel 4.22. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden yang memilikirumah yang tidak sehat yang pernah menderita ISPA sebanyak 41 orang 93,2 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 3 orang 6,8 sedangkan responden yang memiliki rumah sehat yang pernah menderita ISPA sebanyak 15 orang 55,6 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 12 orang 44,4.Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p = 0,001 p0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara rumah tidak sehat dengan kejadian ISPA dengan nilairatio prevalens adalah 1,677 95CI; 1,186-2,372 artinya rumah tidak sehat memiliki resiko 1,677 kali lebih besar terkena ISPA daripada rumah sehat. 4.3.9. Hubungan Kepadatan Hunian Ruang Tidur Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Hubungan kepadatan hunian ruang tidur dengan kejadian ISPA pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.23. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23. Hasil Analisis Kepadatan Hunian Ruang Tidur Dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014. Kepadatan Hunian ISPA p RP 95 CI Ya Tidak n n Padat 45 88,2 6 11,8 0,004 3,825 Tidak padat 11 55,0 9 45,0 1,564-9,354 Berdasarkan Tabel 4.23. dapat dilihat bahwa dari 71 orang responden yang tidak padat huni yang pernah menderita ISPA sebanyak 11 orang 55,0 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 9 orang 45,0. Sedangkan responden yang padat huni ruang tidur yang pernah menderita ISPA sebanyak 45 orang 88,2 dan yang tidak menderita ISPA sebanyak 6 orang 11,8.Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji fisher exactdiperoleh p = 0,004 p0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian ruang tiduryang padat dengan kejadian ISPA dengan nilai ratio prevalens adalah 3,285 95CI; 1,564-9,354 artinya hunian ruang tidur yang padat memiliki resiko 3,825 kali terkena ISPA daripada hunian ruang tidur yang tidak padat penghuni. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Rumah Sehat

Hasil penelitian dari 71 responden di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai tahun 2014, sebanyak 18 orang 25,4 berpengetahuan baik, sebanyak 41 orang 57,7 berpengetahuan sedang, dan sebanyak 12 orang 16,9 berpengetahuan buruk.Hal ini sesuai teori Notoadtmodjo, 1997 pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang over behaviour. Apabila sesuatu tindakan didasari oleh pengetahuan, maka tindakan tersebut akan bersifat langgeng dan sebaliknya. Dalam teori perilaku, pengetahuan merupakan salah satu tahap dari tiga tahapan yang dapat terjadi pada seseorang untuk menerima atau mengadopsi suatu perilaku baru. Sehubungan dengan kondisi rumah, maka masyarakat yang berpengetahuan baik tentang rumah sehat yang hubungannya dengan penyebab penyakit, dapat diharapkan akan menjaga kebersihan rumah.

5.2. Sikap Responden Tentang Rumah Sehat

Hasil penelitian dari 71 responden di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai tahun 2014, responden bersikap baik yaitu 40 orang 56,3 dan terendah kurang baik yaitu 31 orang 43,7. Menurut Saifuddin 2005 bahwa sikap juga dipengaruhi oleh fakor eksteren dan intern salah satunya pengalaman. Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus. Menurut Azwar 2002 sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Sikap merupakan predisposisi tindakan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Kepatuhan Keluarga dalam Perawatan Penyakit ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Dumai Tahun 2012

2 66 76

Pengetahuan dan Kepatuhan Keluarga dalam Perawatan Penyakit ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Dumai Tahun 2012

3 57 76

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Dan Sikap Kepala Keluarga Dengan Kepemilikan Rumah Sehat Di Kelurahan Pekan Selesei Kecamatan Selesei Kabupaten Langkat Tahun 2010

14 158 109

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Kepala Keluarga Tentang Sanitasi Dasar Dan Rumah Sehat Di Wilayah Perimeter Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai Tahun 2010

14 85 89

Valuasi ekonomi dampak pencemaran lingkungan terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai

0 4 89

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA DENGAN RUMAH SEHAT DI DESA DUWET KECAMATAN BAKI Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga dengan Rumah Sehat di Desa Duwet Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA DENGAN RUMAH SEHAT DI DESA DUWET Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga dengan Rumah Sehat di Desa Duwet Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 4 16

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Kepala Keluarga Tentang Rumah Sehat Terhadap ISPA Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2014.

1 1 42

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumah Sehat 2.1.1. Defenisi Rumah Sehat - Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Kepala Keluarga Tentang Rumah Sehat Terhadap ISPA Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai

0 1 16

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA TENTANG RUMAH SEHAT TERHADAP INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDANG KAMPAI KELURAHAN TELUK MAKMUR KECAMATAN MEDANG KAMPAI KOTA DUMAI TAHUN 2014 SKRIPSI

1 0 17