Sistem Pemungutan Pajak Pengelompokkan Pajak

commit to user 26 Di Indonesia pajak diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi warga atau negara. c. Tidak menganggu perekonomian syarat ekonomis Pemungutan tidak boleh menggangu kelancaran kegiatan produksi atau perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. d. Pemungutan pajak harus efisien syarat finansiil Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya. e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

5. Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Waluyo 2007: 16-17 sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi: a. Official Assessment System adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya: 1. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus. 2. Wajib Pajak bersifat pasif. commit to user 27 3. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. b. Self Assessment System adalah sistem pemungutan yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. c. With Holding System adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

6. Pengelompokkan Pajak

Menurut Waluyo dan Wirawan B. Ilyas 2003:13-14, Pajak dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yaitu: 1. Menurut golongan a. Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan, tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan, contoh Pajak Penghasilan. b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan, contoh Pajak Pertambahan Nilai. 2. Menurut sifat Pembagian pajak menurut sifat dimaksudkan pembedaan dan pembagiannya berdasarkan ciri-ciri prinsip: commit to user 28 a. Pajak sujektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya kemudian dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak. b. Pajak objektif adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan wajib pajak. 3. Menurut pemungut dan pengelolaannya a. Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. b. Pajak daerah, adalah pajak yang dipungut pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

7. Hambatan Pemungutan Pajak