Tinggi Gelombang di Laut Dalam

= 20,4 knot = 10,486 ms 5. Koreksi Koefisien Seret Kecepatan angin dikonversikan pada faktor tegangan angin dengan menggunakan Persamaan sehingga didapat: - Berdasarkan Kecepatan Angin Maksimum U A = 0,71 xU w 1,23 = 0,71 x 10,486 1,23 = 12,782 ms

4.3.1 Tinggi Gelombang di Laut Dalam

Setelah mendapatkan harga faktor tegangan angin dan panjang fetch efektif maka langkah selanjutnya adalah mencari tinggi dan periode gelombang dengan menggunakan rumus empiris Sverdrup, Munk, and Berstchneider SMB untuk panjang fetch tidak terbatas karena jarak fetch efektifnya terlampau jauh, yaitu dengan menggunakan persamaan 2.46 dan 2.47, hasil perhitungan tinggi dan periode gelombang di laut dalam dapat dilihat sebagai berikut : Berikut ini merupakan tinggi yang menggunakan data angin maksimum pada bulan Januari 2002: • Tinggi Gelombang H = 1,6 x 10 -3 �� � 2 � 1 2 � 2 � � Menghitung tinggi gelombang H, dengan g = 9,81 md 2 ; Fetch = 608,87 km; U A = 12,782 ms adalah: H = 1,6 x 10 -3 � 9,81 � 608,87 12,782 2 � 1 2 12,782 2 9,81 H =1,61 m Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisa tinggi gelombang berdasarkan kecepatan angin maksimum didarat pada bulan Januari 2002 sebesar 17 knot didapatkan tinggi gelombang signifikan H yaitu 1,61 m. Kemudian untuk melengkapi hasil tabulasi tinggi gelombang signifikan, perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan data angin tiap bulan selama 11 Tahun 2002 - 2012. Berikut ini merupakan tinggi gelombang maksimum melalui hasil hindcasting metode Sverdrup, Munk, and Berstchneider SMB selama 11 tahun 2002 – 2012, seperti yang kita lihat pada Tebel 4.3 dan Tabel 4.4: Tabel 4.3 Gelombang maksimum tahunan di perairan Belawan 2002 – 2007 Bulan Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 H m Arah H m Arah H m Arah H m Arah H m Arah H m Arah Januari 1.61 SE 1.41 N 1.33 E 1.8 E 1.8 N 1.38 W Februari 1.41 NE 1.38 E 1.27 NE 1.53 NE 1.53 NE 1.65 NE Maret 1.78 NE 2.14 E 1.41 NE 1.65 N 1.65 NE 2.05 SW April 1.78 E 1.8 N 1.27 NE 1.65 E 1.65 NE 1.98 SW Mei 1.98 NE 1.94 E 2.05 S 2.05 S 1.94 NE 2.05 W Juni 2.4 E 1.53 NE 2.19 SW 2.05 S 2.4 SW 1.65 SW Juli 1.8 NE 2.14 E 1.98 SW 1.65 NE 2.17 W 1.8 N Agustus 1.78 E 1.8 NE 1.98 E 1.98 SW 1.8 NE 2.4 SW September 1.53 E 1.53 SW 1.65 W 1.98 S 2.05 E 2.2 W Oktober 1.33 N 1.65 NW 1.38 S 2.19 E 2.2 SW 2.05 W Nopember 1.38 W 1.41 N 1.98 N 1.98 W 1.33 N 2.05 W Universitas Sumatera Utara Desember 2.17 SE 1.8 S 1.53 NE 1.98 S 1.65 N 2.05 W Tabel 4.4 Gelombang maksimum tahunan di perairan Belawan 2008 – 2012 Bulan Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 H m Arah H m Arah H m Arah H m Arah H m Arah Januari 1.98 W 1.8 W 1.65 NE 1.38 W 1.33 N Februari 1.98 NE 2.14 N 1.88 N 1.38 E 1.33 NE Maret 2.05 NE 2.19 W 2.14 N 1.41 E 1.8 N April 2.17 NE 1.98 W 1.41 N 1.65 N 2.14 W Mei 3 W 2.2 N 1.53 W 1.41 N 2.14 W Juni 3.8 NE 1.65 W 1.78 W 1.38 NE 1.21 W Juli 2.2 SW 2.8 SW 1.78 E 1.33 N 1.38 W Agustus 2.17 SW 3 NE 1.94 SW 1.65 N 1.38 W September 2.14 N 1.8 SW 1.88 NE 1.65 NE 1.21 W Oktober 2.2 E 2.14 W 1.8 N 2.19 SW 1.21 N Nopember 1.65 N 2.19 N 1.41 S 1.65 NE 1.38 N Desember 1.65 N 2.05 E 1.88 NE 1.38 SW 1.38 W Universitas Sumatera Utara Berdasarkan analisa di atas maka dapat dilihat bahwa dalam sebelas tahun terakhir 2002- 2012, kejadian gelombang tertinggi yaitu 3,8 m terjadi pada bulan Juni tahun 2008, sedangkan gelombang terendah yaitu 1,21 m terjadi pada bulan Juni, September, dan Oktober tahun 2012. Setelah data tinggi gelombang didapat, kemudian data tersebut kita lampirkan dalam bentuk grafik seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.3 sampai pada gambar 4.13. Berikut ini merupakan grafik bulanan maksimum tahun 2002 – 2012 : Gambar 4.3 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2002 Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2002 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu 2,4 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 1,41 m. 1.61 1,41 1,78 1,78 1,98 2,4 1,8 1,78 1,53 1,33 1,38 2,17 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2002 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2003 Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2003 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Maret dan bulan Juli yaitu 2,14 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 1,38 m. Gambar 4.5 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2004 1,41 1,38 2,14 1,8 1,94 1,53 2,14 1,8 1,53 1,65 1,41 1,8 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2003 1,33 1,27 1,41 1,27 2,05 2,19 1,98 1,98 1,65 1,38 1,98 1,53 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2004 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu 2,19 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan Februari dan bulan April yaitu 1,27 m. Gambar 4.6 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2005 Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Mei dan bulan Juni yaitu 2,05 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 1,53 m. Gambar 4.7 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2006 1,8 1,53 1,65 1,65 2,05 2,05 1,65 1,98 1,98 2,19 1,98 1,98 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2005 1,8 1,53 1,65 1,65 1,94 2,4 2,17 1,8 2,05 2,2 1,33 1,65 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2006 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2006 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu 2,4 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan November yaitu 1,33 m. Gambar 4.8 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2007 Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu 2,4 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan Januari yaitu 1,38 m. Gambar 4.9 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2008 1,38 1,65 2,05 1,98 2,05 1,65 1,8 2,4 2,2 2,05 2,05 2,05 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2007 1,98 1,98 2,05 2,17 3 3,8 2,2 2,17 2,14 2,2 1,65 1,65 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2008 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu 3,8 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan November dan bulan Desember yaitu 1,65 m. Gambar 4.10 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2009 Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu 3 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan Juni yaitu 1,65 m. Gambar 4.11 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2010 1,8 2,14 2,19 1,98 2,2 1,65 2,8 3 1,8 2,14 2,19 2,05 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2009 1,65 1,88 2,14 1,41 1,53 1,78 1,78 1,94 1,88 1,8 1,41 1,88 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2010 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu 2,14 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan April yaitu 1,41 m. Gambar 4.12 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2011 Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 gelombang tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 2,19 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 1,33 m. Gambar 4.13 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2012 1,38 1,38 1,41 1,65 1,41 1,38 1,33 1,65 1,65 2,19 1,65 1,38 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2011 1,33 1,33 1,8 2,14 2,14 1,21 1,38 1,38 1,21 1,21 1,38 1,38 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Hm 2012 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 gelombang tertinggi terjadi pada bulan April dan bulan Maret yaitu 2,14 m, sedangkan gelombang terendah terjadi pada bulan Juni, September, dan Oktober yaitu 1,21 m. Berdasarkan grafik diatas maka dapat dilihat bahwa dalam sebelas tahun terakhir 2002- 2012, kejadian gelombang tertinggi yaitu 3,8 m terjadi pada bulan Juni tahun 2008, sedangkan gelombang terendah yaitu 1,21 m terjadi pada bulan Juni, September, dan Oktober tahun 2012. Dari penjabaran grafik tiap bulan diatas, untuk lebih jelas, kemudian data gelombang selama 11 tahun 2002-2012 tersebut kita tabulasikan dalam Frekuensi Gelombang ekstrim seperti yang kita lihat pada Gambar 4.14. Gambar 4.14 Frekuensi Gelombang ekstrim di Belawan dalam 11 tahun 2002 – 2012 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 T in g g i G el o m b a n g H m waktu hari 2002 - 2012 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar diatas dapat kita lihat bahwa ketinggian rata-rata gelombang di Belawan selama 11 tahun 2002-2012 berkisar antara 1,5 -2,5 m, sehingga dalam rentang waktu tersebut Perairan Pelabuhan Belawan masih tergolong aman dalam aktifitas alur pelayaran. - Berdasarkan Kecepatan Angin rata- rata: Dengan kecepatan angin di darat yang ada pada Tabel 3.4 pada bab sebelumnya, yaitu rata-rata maksimum sebesar 6,1 knot. Kemudian diplot pada Gambar 2.5 menghasilkan nilai R L = 1,6 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.15. Gambar 4.15. Grafik Hubungan Antara Kecepatan Angin di Darat dan di Laut dengan Nilai Kecepatan Angin rata-rata Maksimum di Darat 6,1 knot Universitas Sumatera Utara Maka nilai U W = R L x U L = 1,6 x 6,1 = 9,76 knot = 5,017 ms U A = 0,71 x 5,017 1,23 = 5,162 ms Hasil perhitungan tinggi gelombang di laut dalam dengan kecepatan angin rata-rata dapat dilihat sebagai berikut: - Berdasarkan kecepatan angin rata-rata  Tinggi gelombang signifikan g. H U A 2 = 2,433 x 10 −1 9,81. H 5,162 2 = 2,433 x 10 −1 H = 0,66 m Dari hasil analisa tinggi gelombang berdasarkan kecepatan angin rata-rata maksimum didarat sebesar 6,1 knot didapatkan tinggi gelombang signifikan H yaitu 0,66 m. Kemudian untuk melengkapi hasil tabulasi tinggi gelombang rata-rata, perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan data kecepatan angin rata-rata tiap bulan selama 11 Tahun 2002 - 2012. Setelah data tinggi gelombang didapat, kemudian data tersebut kita lampirkan dalam bentuk grafik seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.3 sampai pada gambar 4.13. Berikut ini merupakan grafik bulanan rata-rata tahun 2002 – 2012 : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.16 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2002 Gambar 4.17 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2003 0,3 0,3 0,32 0,31 0,31 0,4 0,34 0,31 0,38 0,27 0,29 0,26 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2002 0,24 0,27 0,42 0,27 0,32 0,31 0,38 0,27 0,31 0,21 0,21 0,26 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2003 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.18 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2004 Gambar 4.19 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2005 0,16 0,16 0,17 0,12 0,14 0,14 0,08 0,17 0,12 0,11 0,15 0,12 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2004 0,29 0,16 0,21 0,29 0,18 0,16 0,16 0,19 0,17 0,1 0,1 0,14 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2005 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.20 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2006 Gambar 4.21 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2007 0,15 0,16 0,21 0,19 0,18 0,3 0,31 0,31 0,34 0,53 0,32 0,21 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2006 0,26 0,19 0,42 0,29 0,31 0,24 0,3 0,53 0,66 0,4 0,46 0,49 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2007 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.22 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2008 Gambar 4.23 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2009 0,58 0,61 0,49 0,45 0,53 0,42 0,45 0,24 0,3 0,29 0,19 0,24 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2008 0,19 0,15 0,23 0,29 0,29 0,24 0,29 0,18 0,16 0,18 0,17 0,17 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2009 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.24 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2010 Gambar 4.25 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2011 0,26 0,29 0,31 0,23 0,17 0,17 0,18 0,17 0,12 0,15 0,11 0,1 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2010 0,09 0,12 0,11 0,14 0,16 0,14 0,15 0,15 0,15 0,1 0,05 0,04 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2011 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.26 Grafik bulanan gelombang rata-rata pada tahun 2012 Berdasarkan grafik diatas maka dapat dilihat bahwa dalam sebelas tahun terakhir 2002- 2012, kejadian gelombang rata-rata tertinggi yaitu 0,66 m terjadi pada bulan September tahun 2007, sedangkan gelombang rata-rata terendah yaitu 0,04 m terjadi pada bulan Desember tahun 2011. Dari penjabaran grafik tiap bulan diatas, untuk lebih jelas, kemudian data gelombang selama 11 tahun 2002-2012 tersebut kita tabulasikan dalam Frekuensi Gelombang rata-rata seperti yang kita lihat pada Gambar 4.27. 0,11 0,12 0,12 0,11 0,11 0,1 0,1 0,09 0,07 0,07 0,08 0,07 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des H 2012 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.27 Frekuensi Gelombang rata-rata di Belawan Dari Gambar diatas dapat kita lihat bahwa ketinggian rata-rata gelombang di Belawan selama 11 tahun 2002-2012 berkisar antara 0,1 -0,3 m, sehingga dalam rentang waktu tersebut Perairan Pelabuhan Belawan masih tergolong aman dalam aktifitas alur pelayaran.

4.3.2 Periode Ulang Gelombang