2.4 Fluktuasi Muka Air Laut
Elevasi muka air laut merupakan parameter yang sangat penting dalam perencanaan bangunan pantai. Muka air laut berfluktuasi dengan periode yang lebih besar dari periode
gelombang angin. Fluktiasi muka air laut dapat disebabkan oleh wave set-up kenaikan muka air kerena gelombang, wind set-up kenaikan muka air karena angin, tsunami, storm surge
gelombang badai, pemanasan global, dan pasang surut.
2.4.1 Wave Set Up Kenaikan Muka Air Karena Gelombang
Gelombang yang datang dari laut menuju pantai menyebabkan fluktuasi muka air di daerah pantai terhadap muka air diam. Pada waktu gelombang pecah akan terjadi penurunan
elevasi muka air rerata terhadap elevasi muka air diam di sekitar gelombang pecah. Kemudian dari titik dimana gelombang pecah permukaan air rerata miring ke atas ke arah pantai, turunnya muka
air disebut wave set down, sedangkan naiknya muka air disebut wave set up, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 wave set up dan wave set down Triatmodjo,1999
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Wind Set Up Kenaikan Muka Air Karena Angin
Angin dengan kecepatan besar badai yang terjadi di atas permukaan laut bisa membangkitkan fluktuasi muka air laut yang besar di sepanjang pantai jika badai tersebut cukup
kuat dan daerah pantai dangkal dan luas. Penentuan elevasi muka air rencana selama terjadinya badai adalah sangat kompleks yang melibatkan interaksi antara angin dan air, perbedaan tekanan
atmosfer dan beberapa parameter lainnya. Perbedaan tekanan atmosfer selalu berkaitan dengan perubahan arah dan kecepatan angin, dan angin tersebut yang menyebabkan fluktuasi muka air
laut. Untuk memprediksi kenaikan elevasi muka air karena badai dapat dilihat pada Gambar 2.9
yang memberikan keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada air selama badai. Angin yang bertiup menyebabkan terjadinya tegangan geser pada permukaan air laut, sehingga
mengakibatkankenaikan atau penurunan muka air laut. Di dalam memperhitungkan wind set up di daerah pantai dianggap bahwa laut dibatasi oleh
sisi pantai yang impermeable, dan hitungan dilakukan untuk kondisi dalam arah tegak lurus pantai.
Gambar 2.9 Muka air Laut karena badai Triatmodjo,1999
Universitas Sumatera Utara
Dengan, Δh = kenaikan elevasi muka air karena badai m
F = panjang fetch m i = kemiringan muka air
c = konstanta 3,5x10
-6
v = kecepatan angin md d = kedalaman air m
g = percepatan gravitasi md
2
2.4.3 Pasang Surut