Kekuatan Tekan Beton Kekuatan Tarik Beton

diperlukan untuk mencapai keseimbangan regangan, maka penampang balok demikian disebut bertulangan lebih overreinforced. Berlebihnya tulangan tarik menyebabkan garis netral bergeser ke bawah. Hal ini mengakibatkan beton mendahului mencapai regangan maksimum 0,003 sebelum tulangan tariknya leleh. Apabila penampang balok tersebut dibebani momen yang lebih besar lagi, yang berarti regangannya semakin besar sehingga kemampuan regangan beton terlampaui, maka akan terjadi keruntuhan dengan beton hancur secara mendadak tanpa didahului dengan gejala-gejala peringatan terlebih dahulu. Sedangkan apabila suatu penampang balok beton bertulang mengandung jumlah tulangan tarik kurang dari yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan regangan, penampang demikian disebut bertulangan kurang underreinforced. Sehingga tulangan tarik akan mendahului mencapai regangan lelehnya sebelum beton mencapai regangan 0,003, lendutan balok meningkat tajam sehingga dapat merupakan tanda-tanda kehancuran.

II.2. Kekuatan Tekan Beton

Kekuatan tekan beton ditentukan oleh pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan halus, air dan berbagai jenis campuran. Perbandingan dari air terhadap semen faktor utama dalam menentukan kekuatan beton. Semakin rendah perbandingan air-semen, semakin tinggi kekuatan tekan dan sebaliknya. Kelebihan air meningkatkan kemampuan pengerjaan kemudahan dalam pengecoran namun menurunkan kekuatan. Universitas Sumatera Utara Suatu ukuran dari pengerjaan beton ini diperoleh dengan percobaan slump, dimana lebih kecil slump lebih kaku dan lebih sukar pengerjaan dari beton. Kekuatan tekan beton diwakili oleh tegangan tekan maksimum fc dengan satuan Nmm 2 atau Mpa dan juga memakai satuan kgcm 2 . Untuk struktur beton bertulang pada umumnya menggunakan beton dengan kuat tekan pada umur 28 hari berkisar 17-35 Mpa, sedangkan untuk beton prategang digunakan beton dengan kuat tekan lebih tinggi, berkisar antara 30- 45 Mpa. Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian standar, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan tingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu atas benda uji silinder d = 150 mm, t = 300 mm sampai hancur. Tata cara pengujian yang umumnya dipakai adalah standar ASTM C39-86. Kuat tekan masing-masing benda uji ditentukan oleh tegangan tekan tertinggi yang dicapai benda uji umur 28 hari akibat beban tekan. Pada SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.2 menetapkan bahwa regangan kerja maksimum yang diperhitungkan di serat tepi beton tekan terluar adalah 0,003 sebagai batas hancur. Untuk beton kepadatan normal dengan berat isi ± 2300 kgm3 dapat digunakan nilai Ec = 4700 ��′�.

II.3. Kekuatan Tarik Beton

Nilai kuat tekan dan tarik bahan beton tidak berbanding lurus. Setiap usaha perbaikan mutu kekuatan tekannya hanya disertai peningkatan kecil nilai kuat tariknya. Suatu perkiraan kasar dapat dipakai, bahwa nilai kuat tarik bahan beton normal hanya berkisar 9 - 15 dari kuat tekannya. Universitas Sumatera Utara Kuat tarik bahan beton yang tepat sulit untuk diukur. Suatu nilai pendekatan yang umum dilakukan dengan menggunakan modulus of rupture, yaitu tegangan tarik lentur beton yang timbul pada pengujian hancur balok beton polos tanpa tulangan, sebagai pengukur kuat tarik sesuai teori elastisitas. Kuat tarik bahan beton juga ditentukan melalui pengujian split silinder yang umumnya memberikan hasil yang lebih baik dan lebih mencerminkan kuat tarik yang sebenarnya. Nilai pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50 - 0,60 kali ��′�, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57 ��′�. Sedangkan dalam SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.2.5 ditetapkan bahwa besarnya modulus tarik untuk beton normal adalah 0,7 ��′�.

II.4. Tegangan dan Regangan Beton