IV.5.4. Pola Retak
Dari hasil pengujian di laboratorium, maka didapat pola retak yang terjadi pada balok adalah sebagai berikut:
• Balok Normal
Gambar 4.18
Pola Retak Pada Balok Normal Jika dilihat dari gambar di atas, dapat disimpulkan jenis retak yang
terjadi adalah retak lentur, karena retak yang terjadi hampir tegak lurus terhadap sumbu balok. Retak terjadi di daerah momen lentur terbesar.
Gambar 4.19 Retak Pada Balok Normal Pada Pembebanan 6000 kg
Universitas Sumatera Utara
• Balok I Dengan Perkuatan Baja Ringan
Gambar 4.20 Pola Retak Pada Balok I Dengan Perkuatan Baja Ringan
Jika dilihat dari gambar di atas, dapat disimpulkan jenis retak yang terjadi adalah retak lentur, karena retak yang terjadi hampir tegak lurus
terhadap sumbu balok. Retak terjadi di daerah momen lentur terbesar.
Gambar 4.21
Retak Pada Balok I Dengan Perkuatan Baja Ringan Pada Pembebanan 7000 kg
Universitas Sumatera Utara
• Balok II Dengan Perkuatan Baja Ringan
Gambar 4.22 Pola Retak Pada Balok II Dengan Perkuatan Baja Ringan
Jika dilihat dari gambar di atas, dapat disimpulkan jenis retak yang terjadi adalah retak lentur, karena retak yang terjadi hampir tegak lurus
terhadap sumbu balok. Retak terjadi di daerah momen lentur terbesar.
Gambar 4.23
Retak Pada Balok II Dengan Perkuatan Baja Ringan Pada Pembebanan 7000 kg
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18
Total Panjang Retak Benda Uji
Total Panjang Retak Balok Normal
83,86 cm Balok I dengan Perkuatan Baja Ringan
131,01 cm Balok II dengan Perkuatan Baja Ringan
144,23 cm
IV.6. Keterbatasan Fasilitas
Data yang dihasilkan dari pengujian ini belum sempurna dikarenakan keterbatasan peralatan pengujian yang digunakan seperti penempatan alat
hydraulic jack yang kurang presisi dan pembebanan yang kurang simetris
dimana beban yang bekerja pada tumpuan balok bisa tidak sama besar antara kiri dan kanan, sehingga besar beban tidak sama.
IV.7. Akurasi dari Alat Ukur
Skala manometer pada alat Hydraulic Jack dimana ketelitian pembacaan sebesar 250 kgstrip masih kurang baik karena terjadi kesalahan
pembacaan. Hal ini sangat mempengaruhi pada hasil lendutan yang terjadi sehingga dapat mengakibatkan gambar grafik hubungan beban, besar
lendutan, dan regangan yang didapat dari setiap titik membentuk kurva yang kurang baik.
Universitas Sumatera Utara