40
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT NTP 18 KABUPATEN
Rodentisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan binatang
pengerat. Contoh: Dekatit, Fumarin, Racumin, Giserin, Sulmurin, dan sebagainya.
Bakterisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan bakteri.
Contoh: Agrimycin, Stablex, Tenamycin, dan sebagainya.
Akarisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan tungau. Contoh:
Morestan, Ornite, Tedion, Plictran, Kelthane, dan sebagainya.
Nematisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan nematoda.
Contoh: Basamid, Vydate, Sheillede, dsb. Pengeluaran untuk pestisidaobat-obatan yang dituliskan pada Kolom 1
adalah jenis barangnya bukan merknya misalnya insektisida, fungisida, herbisida, akarisida, dan sebagainya, sedangkan merknya dituliskan pada
Kolom 2. Contoh pengisian Blok IV.A. dan Blok IV.B dapat dilihat pada lampiran 2.
C. Biaya Sewa, Pajak Pengeluaran lain
Subblok ini terdiri dari beberapa jenis biaya sewa, pajak dan pengeluaran lain, seperti: sewa ladang, sewa sawah, biaya pengairan, pajakPBB ladang,
pajakPBB sawah, bunga modal, sewa garu dan ternak, sewa traktor, sewa bajak, sewa alat penyemprot hama, sewa gerobak, sewa tresher, ongkos
perbaikan barang modal dan pengeluaran lainnya.
Sewa lahan untuk pertanian adalah biaya yang dibayarkan untuk penggunaan
lahan pertanian dalam jangka waktu tertentu dari pihak lain, di mana besarnya sewa lahan sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil
produksi. Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang. Pemakaian lahan pertanian milik orang lain yang dibayarkan dengan bagi hasil juga dihitung
dalam biaya sewa lahan. Lahan untuk pertanian dapat berupa lahan sawah dan lahan ladang.
Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi
pematang galengan dan atau saluran untuk menahanmenyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah. Termasuk di sini adalah lahan rawa yang
ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun palawija.
41
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT NTP 18 KABUPATEN
Dalam survei ini yang termasuk lahan ladang adalah pekarangan, huma,
ladang, dan tegalankebun.
Lahan sawah dapat dikelompokkan menurut jenis pengairannya:
1. Sawah berpengairan :
1. Sawah dengan Irigasi Teknis yaitu lahan sawah berpengairan yang memperoleh pengairan dari irigasi teknis. Ciri-ciri: air dapat diatur dan
diukur sampai dengan saluran tersier serta bangunannya permanen.
2. Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis yaitu lahan sawah yang
memperoleh pengairan dari irigasi setengah teknis. Ciri-ciri: air dapat diatur seluruh sistem, tetapi yang dapat diukur hanya sebagian
primersekunder, bangunan sebagian belum permanen sekunder tersier, primer sudah permanen.
3. Sawah dengan Irigasi Non Teknis terdiri dari irigasi sederhana PU dan lainnya Non PU. Irigasi sederhana PU adalah lahan sawah yang
memperoleh pengairan dari irigasi sederhana yang sebagian jaringannya bendungan dibangun oleh PU. Ciri-ciri: air dapat diatur, bangunan-
bangunannya belumtidak permanen mulai dari primer sampai tersier.
Irigasi Lainnya Non PU adalah lahan sawah yang memperoleh
pengairan dari sistem pengairan yang dikelola sendiri oleh masyarakat atau irigasi desa.
2. Sawah tak berpengairan bukan irigasi adalah lahan sawah yang tidak
memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantung pada air alam seperti: air hujan, pasang surutnya air sungailaut dan air rembesan.
Bunga Modal adalah balas jasa penggunaan uang dari bank, lembaga keuangan
lainnya dan perorangan sebagai modal untuk kegiatan usaha. Bila lahan yang digunakan untuk usaha pertanian adalah milik sendiri atau
bebas sewa, tidak perlu diperkirakan nilai sewanya. Sedangkan bila lahan yang digunakan adalah lahan bagi hasil maka harus diperkirakan nilai sewanya
berdasarkan nilai bagi hasilnya untuk sewa lahan. Lahan bebas sewa misalnya: lahan milik orang tua, saudara atau orang lain yang tidak dikenai biaya sewa
untuk menggunakannya.