73
No. Aspek Penilaian
Temuan Lapangan
Rencana Tindak Lanjut
2. Izin Pemanfaatan Limbah B3 dari Kementerian Lingkungan
Hidup Nomor 26 Tahun 2013, tertanggal 21 Januari 2013.
3. SK. Menteri Lingkungan Hidup, Nomor : 568 Tahun 2009,
tanggal 27 September 2010 4. SK. Menteri Lingkungan Hidup,
Nomor : 455 Tahun 2009 tanggal 13 Agustus 2009
5. SK. Menteri Lingkungan Hidup, Nomor : 261 tahun 2010,
Tanggal 14 Oktober 2010. Masa berlaku izin
1. Rekomendasi Tempat
Penyimpanan Sementara
TPS Limbah B3 masa berlaku 2 dua Tahun;
2. Izin Pemanfaatan Sludge IPAL masa berlaku 5 lima Tahun.
3. Izin Pemanfaatan Abu Batu Bara masa berlaku 5 lima
Tahun. 4. Izin Pengolahan Incinerator
masa berlaku 5 lima Tahun. 5. Izin PenimbunanLandfill masa
berlaku 5 lima Tahun. Tetap memastikan
semua izin yang dimiliki masih berlaku
3. Pelaksanaan ketentuan izin :
a. Pemenuhan terhadap
ketentuan teknis dalam izin selain Baku Mutu Emisi,
Effluent dan Standard Mutu check list.
100
Pemenuhan ketentuan teknis Tempat Penyimpanan
Sementara Limbah
B3 Ketentuan TPS Limbah B3 telah
sesuai dengan Kepdal Nomor : 011995 tentang Tata cara
Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3; dan
100
Pemenuhan ketentuan teknis Pemanfaatan oli bekas
Limbah B3
Ketentuan Pemanfaatan Limbah B3 telah
sesuai dengan
Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup
Nomor 26
Tahun 2013,
tertanggal 21 Januari 2013 tentang Izin Pemanfaatan limbah
B3.
Pemanfaatan Limbah B3 - Tata tata cara penyimpanan fly
ashbottom ash
di lokasi
kegiatan produksi batako dan paving blok belum sesuai
dengan Kepdal Nomor : 01 Tahun 1995 tentang Tata cara
Tetap menjaga
ketentuan teknis
Tempat Penyimpanan Sementara
TPS Limbah
B3 dan
pemanfaatan oli
bekas sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
74
No. Aspek Penilaian
Temuan Lapangan
Rencana Tindak Lanjut
penyimpanan limbah B3. Fly ashbottom
ash disimpan
disimpan dengan sistem curah, sebagian berada di dalam
tempat yang terlindung dari masuknya
air hujan,
dan sebagian lagi disimpan di
tempat terbuka.
Pengolahan Limbah B3 - Belum melakukan pencatatan
temperatur ruang bakar secara keseluruhan. Pencatatan hanya
dilakukan pada ruang bakar 1. - Berdasarkan pencatatan pihak
perusahaan, temperatur ruang bakar 1 belum sesuai dengan
ketentuan, yaitu hanya 400
O
C. Sedangkan ketentuan dalam
izin, bahwa selama pembakaran limbah B3, kondisi temperatur
ruang bakar 1 berkisar antara 800
O
C – 1.000
O
C, dan ruang bakar 2 bekisar antara 1.000
O
C – 1.100
O
C.
Penimbunan Limbah B3 - Sedang
dalam proses
penutupan dan alih fungsi lahan.
b. Emisi dari kegiatan
pengolahan danatau pemanfaatan limbah B3:
- Pemenuhan terhadap BME Hasil analisa emisi 2 dua buah
cerobong boiler pada Semester II Tahun 2012 bulan Juli 2013 dan
Semester I Tahun 2013 bulan Januari 2013 telah memenuhi BME
sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor : 26 Tahun 2013, tertanggal 21 Januari 2013 tentang
Izin Pemanfaatan limbah B3 PT. Sinkona Indonesia Lestari.
Tetap menjaga
kualitas udara emisi boiler
selalu memenuhi baku mutu
- Jumlah parameter yang diukur dan dianalisa
Jumlah Parameter yang diukur dan dianalisa telah sesuai dengan
ketentuan perizinan, yaitu : Partikel, SO
2
, NO
2
, HF, HCl, CO, CH
4
, As, Cd, Cr, Pb, Hg, Ti dan opasitas.
Tetap melakukan
penggukuran emisi
cerobong dengan
jumlah parameter
sebagaimana tercantum dalam izin
- Frekuensi pengukuran Frekuensi pengukuran telah sesuai
dengan ketentuan perizinan yaitu setiap 6 enam bulan sekali.
Tetap melakukan
pemantauan kualitas udara emisi cerobong
sebagaimana tercantum dalam izin.
75
No. Aspek Penilaian
Temuan Lapangan
Rencana Tindak Lanjut
c. Effluent dari kegiatan