Indeks Tutupan Hutan ITH

1 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II-

BAB II KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

Provinsi Jambi memiliki posisi membentang dari barat hingga timur Pulau Sumatera, dari kaki gunung tertinggi di Pulau Sumatera yaitu Gunung Kerinci menyusuri lembah dan delta di sepanjang wilayah aliran sungai terpanjang di Pulau Sumatera yaitu Sungai Batang Hari hingga bermuara di ujung pesisir pantai timur Pulau Sumatera tepatnya di Selat Berhala membuat Provinsi Jambi memiliki wilayah dengan kondisi alam dan lingkungan yang bervariasi. Berdasarkan topografi yang ada Provinsi Jambi dibagi menjadi 3 tiga wilayah yaitu: 1. Daerah dataran rendah 0 – 100 meter di atas permukaan laut, berada di wilayah timur sampai tengah. Daerah dataran rendah ini terdapat di Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan sebagian Kabupaten Batanghari; 2. Daerah dataran sedang dengan ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan laut, berada di wilayah tengah. Daerah dengan ketinggian sedang ini terdapat di Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin serta sebagian Kabupaten Batanghari; 3. Daerah dataran tinggi dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut, berada di wilayah barat. Daerah pegunungan ini terdapat di Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh serta sebagian Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin. Sebagai sebuah provinsi yang terletak di tengah Pulau Sumatera, Provinsi Jambi memiliki potensi sumber daya alam yang hampir sama dengan provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Berikut akan dijelaskan mengenai kondisi lingkungan di wilayah Provinsi Jambi yang meliputi kondisi lahan dan hutan, keanekaragaman hayati, kondisi perairan dan badan air, kondisi udara, iklim dan potensi bencana yang dimiliki.

A. Lahan dan Hutan

Secara sederhana, lahan mencakup semua sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan di bawah, pada, maupun di atas permukaan suatu bidang geografis. Sumber daya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat di lingkungan fisik meliputi iklim, topografirelief, hidrologi tanah dan keadaan vegetasi alami. Semua faktor tersebut secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaannya termasuk di dalamnya adalah akibat dari kegiatan-kegiatan manusia baik di masa lalu maupun 2 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- masa sekarang. Contoh yang paling nyata adalah aktivitas penebangan hutan dan penggunaan lahan baik untuk pertanian maupun untuk bidang lainnya. Pada umumnya penetapan penggunaan lahan didasarkan pada karakteristik lahan dan daya dukung lingkungannya. Bentuk penggunaan lahan yang ada dapat dikaji melalui proses evaluasi sumber daya lahan, sehingga dapat diketahui potensi sumber daya lahan untuk berbagai penggunaannya. Namun, pengkajian yang tidak diikuti dengan pengelolaan yang ramah lingkungan serta penyalahgunaan fungsi lahan yang disebabkan oleh tuntutan pembangunan dan faktor ekonomi menyebabkan terjadinya bencana alam secara signifikan dengan rusaknya sumber daya alam dan lingkungan hidup.

1. Penggunaan Lahan

Sejalan dengan meningkatnya aktivitas pembangunan yang ditandai dengan munculnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru sebagai dampak positif dari pertambahan penduduk, membawa konsekuensi terjadinya perubahan penggunaan lahan. Berdasarkan data Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan mengenai luas penutupan lahan baik di dalam maupun di luar kawasan hutan Provinsi Jambi dapat tergambar penggunaan lahan utama di wilayah Provinsi Jambi tahun 2014 sebagaimana yang terlihat pada Buku Data Tabel SD-1. Data pada tabel dimaksud khusus untuk luasan sawah dan luasan perkebunan telah disinkronkan dengan data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi dan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. Berdasarkan pembagian wilayah yang ada, daerah di Provinsi Jambi yang memiliki luas wilayah yang paling besar adalah Kabupaten Merangin dengan luasan mencapai 767.900 Ha atau 15,31 dari luas wilayah Provinsi Jambi. Sedangkan Kota Jambi merupakan daerah yang memiliki wilayah paling sedikit yaitu seluas 20.543 Ha atau 0,41 sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.1. Lahan di Provinsi Jambi umumnya digunakan sebagai lahan non pertanian berupa tanah terbuka, pemukiman, pertambangan, rawa, pelabuhan udaralaut, areal transmigrasi dan belukar rawa . Selain itu, penggunaan lahan untuk lahan pertanian berupa sawah dan areal perkebunan, lahan hutan baik berupa hutan lahan kering, hutan rawa, hutan mangrove maupun hutan tanaman , lahan badan air berupa rawa, tambak, air, danauwaduksitu dan sungai, dan lahan kering berupa semak belukar, savana, semak dan pertanian lahan kering .