1 Komposisi minyak kelapa sawit 2 Sifat Fisiko-Kimia
2. 2. 1 Komposisi minyak kelapa sawit
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 persen perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit tipis ; kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40 persen. Minyak
kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi tetap.
Rata-rata komposis minyak kelapa sawit dapat dilihat pada table 2.2. Bahan yang tidak dapat disabunkan jumlahnya sekitar 0,3 persen.
Tabel 2.2. Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit Asam lemaak
Minyak kelapa sawit persen
Minyak inti sawit persen
Asam kaprilat Asam kaproat
Asan Laurat Asam miristat
Asam palmitat Asam stearat
Asam oleat Asam linoleat
- -
- 1,1 – 2,5
40 – 46 3,6 – 4,7
39 – 45 7 – 11
3 – 5 3 – 7
46 – 52 14 – 17
6,5 – 9 1 – 2,5
13 – 19 0,5 – 2
S. Ketaren,1986 Kandungan karoten dapat mencapai 100 ppm atau lebih, tetapi dalam minyak
jenis tenera kurang lebih 500 – 700 ppm; kandungan tokoferol bervariasi dan dipengaruhi oleh penanganan selama produksi.
2. 2. 2 Sifat Fisiko-Kimia
Sifat fisiko kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau, dan flavor, klarutan , titik cair dan polimorphism, titik didih boiling point , titik pelunakan,
slipping point, shot melting poin; bobot jenis, indeks bias, titik kekeruhan turbidity point , titik asap, titik nyala dan titik api.
Beberapa sifat fisio-kimia dari kelapa sawit nilainya dapat dilihat pada table 2.3 Tabel 2.3. Nilai sifat Fisio-Kimia Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit
Sifat Minyak Sawit
Minyak Inti Sawit Bobot jenis pada suhu kamar
Indeks bias Bilangan iod
Bilangan penyabunan 0,900
1,4565-1,4585 48-56
196-205 0,900-0,913
1,495-1,415 14-20
244-254 S. Ketaren , 1986
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisah setelah proses pemucatan, karena asam-asam lamek dan gliserida tidak berwarna. Warna
orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang terlarut dalam minyak.
Bau dan flavor dalam minyak terdapat secara alami, juga taejadi akibat adanya asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas
minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan betaionone.
Titik cair minyak sawit barada dalam kisaran suhu, karena minyak sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-
beda.Perbandingan sifat antara minyak kelapa sawit sebelum dan sesudah dimurnikan dapat dilihat pada table 2.4.
Tabel 2.4. Sifat minyak kelapa sawit sebelum dan sesudah dimurnikan
Sifat Minyak sawit kasar
Minyak sawit murni Titik cair: awal
Akhir Bobot jenis 15
o
C Indeks bias D 40
o
C Bilangan penyabunan
Bilangan iod Bilangan Riechert Meissl
Bilangan polenske Bilangan Krichner
Bilangan Bartya 21 – 24
26 – 29 0,859 - 0,870
36,0 - 37,5 224 - 249
14,5 - 19,0 5,2 - 6,5
9,7 - 10,7 0,8 -1,2
33 29,4
40,0 -
46 – 49 196 – 206
46 – 52 -
- -
- S. Ketaren, 1986
2. 2. 3 Standar Mutu Minyak Sawit