pemilik sarana apotek yang berhubungan dengan masalah tanggung jawabnya, yang juga menyangkut hak dan kewajiban para pihak.
Walaupun perjanjian kerjasama antara apoteker dengan pemilik sarana apotek adalah suatu perjanjian timbal balik, artinya para pihak hanya mengadakan hubungan
hukum terhadap kedua pihak saja, akan tetapi hal ini tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab apoteker sebagai pengelola apotek kepada konsumen sebagai pihak
ketiga yang tidak secara langsung ikut dalam perjanjian antara apoteker dengan pemilik sarana apotek.
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk mengkaji penulisan ini adalah penelitian yuridis
normatif. Pemilihan jenis penelitian ini mengingat telaah terhadap permasalahan penulisan ini bersumber pada materi peraturan perundang-undangan, teori-teori, serta
konsep yang berhubungan dengan aspek hukum perjanjian. Beranjak dari jenis penelitian tersebut diharapkan dapat memperoleh bentuk perjanjian kerjasama yang
memberikan kepastian hukum bagi para pihak, sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara keduanya.
2. Sumber data penelitian
Dalam penulisan ini bahan hukum yang dijadikan sebagai rujukan adalah menggunakan data sekunder, yang terdiri dari:
a. Bahan hukum primer
Universitas Sumatera Utara
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang bersifat autoriatif artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer mempunyai kekuatan yang mengikat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu berupa peraturan perundang-undangan dalam hal ini buku III KUH Perdata tentang perikatan, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 1980 Tentang Apotek, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332MenKesKepX2002 tentang Ketentuan dan Tatacara Pemberian Izin
Apotek, Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Apotek serta peraturan lainnya yang ada kaitannya dengan materi yang dibahas.
b. Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberi penjelasan
terhadap bahan hukum primer yaitu buku-buku ilmu hukum, tesis, disertasi, jurnal hukum, laporan hukum, makalah dan media cetak atau elektronik.
c. Bahan hukum tersier Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberi petunjuk dan
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang relevan untuk melengkapi data dalam penelitian ini, yaitu seperti kamus umum, kamus
hukum, majalah dan internet serta bahan-bahan di luar bidang hukum yang berkaitan guna melengkapi data.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini, metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan penelitian kepustakaan library research dan penelitian lapangan
field research. Dalam penelitian ini, penelitian kepustakaan bertujuan untuk
Universitas Sumatera Utara
menghimpun data-data yang berasal dari buku-buku, peraturan perundang-undangan, jurnal ilmiah maupun majalah-majalah yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Beranjak dari pengumpulan data penelitian kepustakaan diharapkan dapat
memperoleh suatu bentuk perjanjian kerjasama yang memberikan kepastian hukum bagi para pihak, sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara
keduanya. Penelitian lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data yang dilakukan di Apotek Navisa dan Apotek Budi melalui wawancara langsung dan melakukan
pengamatan di beberapa apotek guna memperoleh data yang lebih akurat dalam praktek sehari-hari.
4. Alat Pengumpulan Data