Penyusutan Aktiva Tetap Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada BBPPKI Provinsi Sumatera Utara

Dari beberapa cara perolehan aktiva tetap diatas, Balai Besar pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian tunai, dan pembelian kredit yang sumber dananya APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

D. Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus – menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002:16 “Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat”. Menurut Warren,Reeve, dan Fees 2005:395“Penyusutan merupakan kemampuan aktiva tetap untuk menyediakan manfaat dan diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional antara lain”. 1. Penyusutan Fisik Phisical Depreciation Penyusutan ini terjadi akibat kerusakan dan keusangan ketika digunakan karena pengaruh cuaca. 2. Penyusutan Fungsional Functional Depreciation Penyusutan ini terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat seperti yang diharapkan. Beberapa istilah khusus di dalam akuntansi mengenai kategori aktiva terkait dengan proses harga alokasi harga perolehan aktiva tetap antara lain depresiasi, deplesi, dan amortisasi. Universitas Sumatera Utara a. Depresiasi Yaitu yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan untuk aktiva tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik. b. Deplesi Yaitu istilah yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan penyusutan untuk aktiva tetap berupa sumber-sumber alam yang dibebankan ke penghasilan secara periodik. c. Amortisasi Yaitu istilah yang dipakai pada proses alokasi harga perolehan penyusutan untuk aktiva tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik. Semua aktiva tetap, kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai aktiva tersebut. Penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor – faktor sebagai berikut : 1 biaya harga perolehan aktiva tetap, biaya yang dimaksudkan adalah seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan dan penyiapannya untuk dapat digunakan, 2 nilai residual merupakan jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva sudah tidak digunakan lagi, 3 masa manfaat akktiva tetap selain tanah memiliki masa manfaat terbatas karena faktor – faktor fisik dan fungsional tertentu, Universitas Sumatera Utara 4 pola penggunaan untuk membandingkan harga perolehan aktiva tetap terhadap pendapatan, beban penyusutan periode harus mencerminkan setepat mungkin pola penggunaan. Ada beberapa metode yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap yakni metode garis lurus, metode saldo menurun berganda, metode satuan unit produksi, dan metode jumlah angka tahun Kieso Weigandt,2007 . a Metode Garis Lurus Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva tersebut. Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, harga pembelian aktiva dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur ekonomis yang ditaksir. Atau dengan rumus : Penyusutan tahunan = Harga perolehan-Nilai ekonomis Umur ekonomis Contoh : Suatu aktiva dengan harga Rp 5.000.000, umur ekonomis diperkirakan 5 tahun, nilai residu ditaksir Rp 500.000. Maka beban penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut : Penyusutan tahunan = Rp 5.000.000 – Rp 500.000 = Rp 900.000 5 Apabila disusun jurnal penyususaian pada akhir periode akuntansi akan tampak : Beban Penyusutan Rp 900.000 Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 900.000 Universitas Sumatera Utara b Metode Saldo Menurun Berganda Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi aktiva itu. Cara menghitung beban penyusutan yaitu dengan menggunakan persentase penyusutan yang tetap, dihitung dari nilai buku Harga perolehan-akumulasi penyusutan. Contoh : Sebuah aktiva tetap yaitu peralatan kantor dimiliki dengan harga perolehan Rp 20.000.000, nilai residu Rp 2.000.000, umur ekonomis 5 tahun. Maka penyusutannya = Rp 20.000.000 – Rp 2.000.000 5 = Rp 3.600.000 Tarif penyusutan saldo menurun : 100 = 20 5 Tahun Tarif ganda = 20 x 2 = 40 Tabel 3.1 Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda Thn Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku I 40 x 20.000.000 = 8.000.000 8.000.000 12.000.000 II 40 x 12.000.000 = 4.800.000 12.800.000 7.200.000 III 40 x 7.200.000 = 2.880.000 15.680.000 4.320.000 IV 40 x 4.320.000 = 1.728.000 17.408.000 2.592.000 V 40 x 2.592.000 = 1036.800 18.444.800 1.555.200 Universitas Sumatera Utara c Metode Satuan Unit Produksi Menurut metode ini, besarnya penyusutan tiap periode akuntansi dihitung berdasarkan kapasitas produksi yang diperkirakan dapat dihasilkan oleh suatu aktiva. Contoh : Harga beli sebuah mesin Rp 25.000.000 dan nilai residu Rp 5.000.000 selama umur produksi diperkirakan dapat menghasilkan 100.000 unit produk. Maka beban penyusutan per satuan produksi : Penyusutan per unit produksi = Rp 25.000.000 – Rp 5.000.000 100.000 = Rp 200 Berdasarkan contoh diatas, apabila selama periode pertama mesin itu dapat menghasilkan 10.000 unit produk maka besarnya beban penyusutan adalah 10.000 x Rp 200 = Rp 2.000.000. Pada tahun berikutnya, mesin tersebut dapat menghasilkan 9.000 unit produk, maka besarnya beban penyusutan = 9.000 x Rp 200 = Rp 1.800.000 d Metode Jumlah Angka Tahun Beban penyusutan periodik akan menurun secara tetap sepanjang umur estimasi itu karena angka pecahan yang dikalikan setiap tahun terhadap harga perolehan aktiva tetap dikurangi estimasi nilai residu, semakin kecil. Jumlah angka tahun dihitung dengan rumus, Jumlah angka tahun = n n+1 2 Universitas Sumatera Utara n = Lama Penyusutan umur ekonomis aktiva Pada Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara, semua aktiva tetap disusutkan dengan menggunakan metode penyusutan garis lurusstraight line method. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Hasil penyusutan aktiva tetap diterbitkan setiap enam bulan sekali per tahun. Alasan menggunakan metode penyusunan garis lurus Straight line method adalah kegunaan ekonomis dari suatu aktiva tetap akan menurun secara proporsional setiap periode, biaya reparasi dan pemeliharaan tiap – tiap periode jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis pasti berkurang dari waktu ke waktu, penggunaan kapasitas aktiva tiap – tiap periode relatif tetap. Dokumen sumber yang dipakai dalam pencatatannya adalah bukti memorial. Pencatatan beban penyusutan yang dilakukan oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut. Beban Penyusutan xxx Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap xxx

E. Penggantian Aktiva Tetap