Tipe Pendekatan Lebar Pendekatan Efektif Arus Jenuh Dasar Faktor Penyesuaian

commit to user Nilai-nilai sementara yang dipilih untuk V EV , V AV dan I EV karena ketiadaan aturan di Indonesia: Kecepatan kendaraan yang datang V AV : 10 mdet kend. bermotor Kecepatan kendaraan yang berangkat V EV : 10 mdet kend. bermotor 3 mdet kend. tak bermotor misalnya sepeda 1,2 mdet perjalan kaki Panjang kendaraan yang berangkat l EV : 5 m LV atau HV 2 m MC atau UM

2.2.3 Penenuan Waktu Sinyal

2.2.3.1 Tipe Pendekatan

Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997 Gambar 2.3 Penentuan Tipe Pendekatan commit to user

2.2.3.2 Lebar Pendekatan Efektif

1. Untuk Pendekat Tipe O Terlawan Jika W LTOR ≥ 2.0 meter, maka We = W A - W LTOR Jika W LTOR ≤ 2.0 meter, maka We = W A x 1+P LTOR -W LTOR . keterangan: W A : lebar pendekat W LTOR : lebar pendekat dengan belok kiri langsung 2. Untuk Pendekat Tipe P Terlindung Jika W keluar We x 1 - P RT - P LTOR , We sebaiknya diberi nilai baru = W keluar keterangan: P RT : rasio kendaraan belok kanan P LTOR : rasio kendaraan belok kiri langsung

2.2.3.3 Arus Jenuh Dasar

Arus jenuh dasar adalah besarnya keberangkatan antrian didalam pendekat selama kondisi ideal mpjam hijau. Untuk pendekatan terlindung arus jenuh dasar ditentukan sebagai fungsi dari lebar efektif pendekatan W e : S o = 600 x W e ............................................................................................ 2.2 Dimana: S O = arus jenuh dasar smpjam hjau W e = lebar efektif m commit to user Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997 Grafik 2.1 Arus Jenuh Dasar Untuk Pendekat Tipe P

2.2.3.4 Faktor Penyesuaian

Faktor penyesuaian untuk nilai arus jenuh dasar untuk pendekat P Terlindung dan O Terlawan: 1. Faktor penyesuaian untuk ukuran kota Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota Penduduk kota juta jiwa Faktor penyesuaian ukuran kota 3 1,05 1,0-3,0 1,00 0,5-1,0 0,94 0,1-0,5 0,83 0,1 0,82 Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997 commit to user Sumber: Manual Kapasitas Jalann Indonesia MKJI,1997 Grafik 2.2 Rasio Belok Kiri dan Kanan 10 Untuk Ukuran Kota 1-3 Juta commit to user 2. Faktor penyesuaian hambatan samping Table 2.4 Faktor Penyesuaian Untuk Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan Samping dan Kendaraan Tak Bermotor Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997 3. Faktor penyesuaian kelandaian Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997 Grafik 2.3 Faktor Penyesuaian Untuk Kelandaian commit to user 4. Faktor penyesuaian parkir Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997 Grafik 2.4 Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Parkir dan Lajur Belok Kiri yang Pendek Faktor penyesuaian untuk nilai arus jenuh dasar untuk pendekatan tipe P saja: 1. Faktor penyesuaian belok kanan F RT Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997 Grafik 2.5 Faktor Penyesuaian Untuk Belok Kanan F RT commit to user 2. Faktor penyesuaian belok kiri F LT Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997 Grafik 2.6 Faktor Penyesuaian Pengaruh Untuk Belok Kiri F LT Nilai arus jenuh yang disesuaikan: Nilai arus jenuh yang sesuai dengan hitungan sebagai: S = S O x F CS x F SF x F G x F P x F RT x F LT Dimana: S O : arus jenuh dasar F CS : faktor koreksi ukuran kota F SF : faktor koreksi hambatan samping F G : faktor koreksi kelandaian F P : faktor koreksi parkir F RT : faktor koreksi belok kanan F LT : faktor koreksi belok kiri

2.2.3.5 Rasio ArusRasio Arus Jenuh