commit to user 2. Faktor penyesuaian belok kiri F
LT
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997
Grafik 2.6 Faktor Penyesuaian Pengaruh Untuk Belok Kiri F
LT
Nilai arus jenuh yang disesuaikan: Nilai arus jenuh yang sesuai dengan hitungan sebagai:
S = S
O
x F
CS
x F
SF
x F
G
x F
P
x F
RT
x F
LT
Dimana: S
O
: arus jenuh dasar F
CS
: faktor koreksi ukuran kota F
SF
: faktor koreksi hambatan samping F
G
: faktor koreksi kelandaian F
P
: faktor koreksi parkir F
RT
: faktor koreksi belok kanan F
LT
: faktor koreksi belok kiri
2.2.3.5 Rasio ArusRasio Arus Jenuh
Nilai rasio arus F
R
dihitung dengan: F
R
= QS ………...........................................................................................2.3
Dimana: F
R
= rasio arus Q
= arus lalu lintas smpjam S
= arus jenuh smpjam
commit to user Nilai rasio arus simpang I
FR
dihitung dengan: I
FR
= ∑ FR
CRIT
………...............................................................................2.4 Dimana:
I
FR
= rasio arus simpang FR
ORIT
= nilai FR tertinggi dari semua pendekat yang berangkat pada suatu fase sinyal
Nilai rasio fase P
R
dihitung dengan: P
R
= FR
CRIT
I
FR
………...............................................................................2.5 Dimana:
PR = rasio fase
FR
ORIT
= nilai FR tertinggi dari semua pendekat yang berangkat pada suatu fase sinyal
I
FR
= rasio arus simpang
2.2.3.6 Waktu Siklus dan Waktu Hijau
1. Waktu siklus sebelum penyesuaian Waktu siklus sebelum penyesuaian C
ua
dihitung untuk mengendalikan waktu tetap.
C
ua
= 1,5 x LTI +5 1 – IFR .............................................................2.6
Dimana: C
ua
= waktu siklus sebelum penyesuaian sinyal det LTI
= waktu hilang total per siklus det IFR
= rasio arus simpang ∑FR
CRIT
commit to user Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997
Grafik 2.7 Penetapan Waktu Siklus Sebelum Penyesuaian
Tabel 2.5 Waktu Siklus yang Layak
Tipe pengaturan Waktu siklus yang layak
det Pengaturan dua-fase
40-80 Pengaturan tiga-fase
50-100 Pengaturan empat-fase
80-130 Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,1997
Nilai-nilai yang lebih rendah dipakai untuk simpang dengan lebar jalan 10 m, nilai yang lebih tinggi untuk jalan yang lebih lebar. Waktu siklus
lebih rendah dari nilai yang disarankan, akan menyebabkan kesulitan bagi para pejalan kaki untuk menyebrang.
2. Waktu hijau Waktu hijau g untuk masing-masing fase dapat dihitung dengan rumus:
g
i
= C
ua
– LTI x PR
i
dimana:
commit to user g
i
= tampilan waktu hijau pada fase i det C
ua
= waktu siklus sebelum penyesuaian det LTI = waktu hilang total per siklus det
PR
i
= rasio fase FR
orit
∑FR
orit
Waktu hijau yang kurang dari 10 detik akan mengakibatkan pelanggaran lampu merah yang berlebihan dan kesulitan bagi pejalan kaki untuk
menyebrang. 3. Waktu siklus yang disesuaikan
Waktu siklus yang disesuaikan dapat dihtung dengan rumus: c = ∑g + LTI ……...............................................................................2.7
dimana: c
= waktu siklus yang disesuaikan det ∑g
= total waktu hijau det LTI
= total waktu hijau per siklus det
2.2.4 Kapasitas