11
menyajikan pendalaman budaya dan sejarah dalam suatu daerah.Pengarang menuliskan cerita yang berbeda-beda sesuai dengan latar tempat, waktu,
lingkungan sosial dan peran tokoh-tokoh cerita. Peyroutet 2001: 12 membagi jenis cerita dalam karya sastra menjadi beberapa kategori, yaitu:
1. Le récit réaliste cerita nyata
adalah cerita yang menggambarkan keadaan seperti kenyataannya, seperti tempat, peristiwa, waktu, dan keadaan sosialnya.
2. Le récit historique cerita sejarah
adalah cerita yang menggambarkan tentang sejarah dan tokoh-tokohnya, tempatnya, waktu, peristiwa, dan pakaiannya harus sesuai dengan kondisi
saat itu. 3.
Le récit d’aventures cerita petualangan adalah cerita yang menggambarkan situasi yang tidak terduga, biasanya
terjadi di tempat yang jauh dan asing, penuh resiko dan keberanian. 4.
Le récit policier cerita detektif adalah cerita yang melibatkan polisi atau detektif, yang menguak tentang
pembunuhan, pencurian, dan sebagainya. Pembaca harus cerdas mencari dan memikirkan kronologis dan motifnya.
5. Le récit fantastique cerita khayalan
adalah cerita fiktif yang berasal dari daya imajinasi penulis. Ceritanya bertentangan dengan nalar kita, seperti cerita gaib.
12
6. Le récit de science-fiction cerita fiksi ilmu pengetahuan
adalah cerita rekaan tentang pengetahuan atau teknologi. Tema cerita biasanya tentang kosmos, planet, tata surya, dan sebagainya.
Roman merupakan salah karya sastra yang mempunyai unsur yang saling berkaitan antara unsur satu dan yang lainnya yang kemudian secara
keseluruhan akan membangun totalitas makna dalam sebuah cerita. Unsur- unsur tersebut berfungsi untuk membangun keutuhan dan kepaduan cerita
baik dari unsur instrinsik ataupun ekstrinsik maka dari itu diperlukan kajian untuk kedua unsur tersebut agar cerita di dalam sebuah roman bisa
dipahami dengan baik.
B. Analisis Struktural Roman
Analisis struktural merupakan konsep dasar untuk memahami struktur cerita dalam karya sastra. Hal pertama yang dilakukan dalam analisis
struktural adalah mengidentifikasi, kemudian mengkaji dan selanjutnya mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik, dan yang terakhir
menjelaskan fungsi masing-masing unsur untuk memahami makna keseluruhan dan hubungan antarunsurnya. Barthes 1966:2-3 menjelaskan
bahwa: “pour décrire et classer l’infinité des récits, il faut donc une
«théorie»au sens pragmat ique que l’on vient de dire, et c’est à la
chercher, àl’ésquisser qu’il faut d’abord travailler. L’élaboration de cette théoriepeut être grandement facilitée
si l’on soumet dès l’abord qui lui fournisse ses premiers termes et ses premiers principes. Dans
l’étatactuel de la rechereche, il parait raisonnable de donner comme unemodè
le fondateur à l’analyse struclurale du récit, la linguistique elle- même
”.
13
“untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan kesatuan cerita, diperlukan «teori» dalam makna pragmatik seperti yangdimaksudkan
dan mencarinya dan mengupas isinya adalah pekerjaanutama yang perlu dilakukan. Pelibatan teori tersebut akanmempermudah pekerjaan
jika sejak awal kita sudah mempunyaimodel yang memberikan prinsip utama atau prinsip dasar teorinya.Dalam konteks penelitian dewasa
ini, sepertinya masuk akalmenjadikan bahasa sebagai sebuah model
analisis struktural dalamsebuah cerita”. Unsur intrinsik dari karya sastra itu sendiri antara lain adalah alur,
penokohan, latar, tema, dan sudut pandang. Namun, pada penelitian ini hanya akan menbahas tentang alur, penokohan, latar,dan tema.Unsur
intrinsik inilah yang ikutmembangun sebuah karya sastra.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan analisis struktural adalahpenguraian karya
sastra atas bagian-bagian atau atas unsur-unsur yang membangunnya. Dengan pendekatan tersebut karya sastra yangkomplek dan rumit dapat
lebih mudah untuk dipahami. Dengan demikian, dimungkinkan pembaca dapat memberikan penilaian terhadap karya sastra.
Karya sastra mempunyai sebuah sistem yang terdiri atas berbagai unsur pembangunnya. Untuk mengetahuiunsuryang ada di dalam karya
sastra itu sangattepat jika penelaahan teks sastra diawali dengan pendekatan struktural
.
1. Alur
Stanton dalam Nurgiyantoro, 2013:167 menjelaskan bahwa alur adalah cerita yang berisi urutan peristiwa, namun setiap peristiwa
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain. Alur berperan penting di dalam suatu cerita karena alur merupakan sebuah rangkaian