Karakteristik IPA Tujuan IPA Ruang Lingkup IPA

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SDMI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

2.1.5.2 Karakteristik IPA

Harlen dalam Patta Bundu 2008:10 mengemukakan tiga karakteristik utama sains diantaranya: 1. Memandang bahwa setiap orang mempunyai kewenangan untuk menguji validitas kesahihan prinsip dari teori ilmiah. Meskipun kelihatannya logis dan dapat dijelaskan secara hipotesis, teori dan prinsip hanya berguna jika sesuai dengan kenyataan yang ada. 2. Memberi pengertian adanya hubungan antara fakta-fakta yang diobservasi yang memungkinkan penyusunan prediksi sebelum sampai pada kesimpulan. 3. Memberi makna bahwa teori sains bukanlah kebenaran yang akhir tetapi akan berubah atas dasar perangkat pendukung teori tersebut. Hal ini memberi penekanan pada kreativitas dan gagasan tentang perubahan yang telah lalu dan kemungkinan perubahan di masa depan, serta pengertian tentang perubahan itu sendiri.

2.1.5.3 Tujuan IPA

Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Mata Pelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasar-kan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang ber-manfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, me- mecahkan masalah dan membuat keputusan 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs.

2.1.5.4 Ruang Lingkup IPA

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek berikut. 1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan 2. Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas 3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana 4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Sesuai dengan jabaran di atas makan pembelajaran IPA harus dibuat dengan menarik dan mendukung siswa dalam memahami materi. Maka dari itu perlu diperhatikan karakteristik siswa SD demi terciptanya pembelajaran IPA yang mempermudah siswa memahami materi dan tidak membosankan.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan atau hampir sama dengan penelitian ini yaitu: “Pengembangan Media Komik Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 Sd Semester II Tahun Ajaran 20142015 ” oleh Winarni pada tahun 2015. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa ditinjau dari aspek tampilan, media pembelajaran yang dikembangkan dinilai “Sangat Baik”. Kualitas media yang dikembangkan menurut ahli materi dinilai “Baik”. Penggunaan media komik pendidikan mempunyai dampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa. Dari 16 siswa yang telah mengikuti uji coba kelompok kecil terdapat 3 siswa yang tidak tuntas belajar dan 13 siswa 81,25 yang tuntas belajar. Ketuntasan belajar ini tergolong “Sangat baik”. Kemudian pada uji coba lapangan yang melibatkan 22 siswa, terdapat 5 siswa yang tidak tuntas belajarnya dan 5 siswa 77,27 yang tuntas belajar. Ketuntasan belajar ini tergolong “Baik”. Penelitian sejenis dilakukan oleh Sugito pada tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Komik Sains Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Semester II Tahun Pelajaran 20112012 SDN Watuagung 01 ”. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti diperoleh kesimpulan bahwa Penggunaan media pembelajaran komik sains berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang terbukti dengan nilai rata-rata penggunaan media pembelajaran Komik Sains mencapai hasil 86.18 sedangkan rata-rata penggunaan metode pembelajaran konvensional mencapai hasil 72,52. Terdapat perbedaan hasil belajar pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan mendeskrifsikan sifat-sifat cahaya. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan penggunaan media pembelajaran, khususnya media pembelajaran komik sains dalam penelitian ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian sejenis dilakukan Otha Supa 2012 dengan judul “Pembuatan Komik Fisika Tentang kemagnetan sebagai media pembelajaran ”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pembelajaran menggunakan komik

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Discovery Learning untuk Siswa Kelas V SD T1 292012119 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Discovery Learning untuk Siswa Kelas V SD T1 292012119 BAB II

0 1 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Discovery Learning untuk Siswa Kelas V SD T1 292012119 BAB IV

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Discovery Learning untuk Siswa Kelas V SD T1 292012119 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Discovery Learning untuk Siswa Kelas V SD

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Komik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model Discovery Learning untuk Kelas V SD T1 292012129 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Komik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model Discovery Learning untuk Kelas V SD T1 292012129 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Komik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model Discovery Learning untuk Kelas V SD T1 292012129 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Komik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model Discovery Learning untuk Kelas V SD

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Komik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model Discovery Learning untuk Kelas V SD

0 0 66