Scene 86 : Pidato Hilly dalam acara panggalangan dana untuk anak-anak

75

7. Scene 86 : Pidato Hilly dalam acara panggalangan dana untuk anak-anak

Afrika. - Hilly : semua menikmati malam ini? Ayo beri tepuk tangan untuk para pembantu kita. Untuk mereka yang membantu terlaksananya acara malam ini. Yang aku yakin ini bantuan tulus dari hati mereka.  Tahapan denotasi : - Pada dialog dalam scene ini Hilly menyampaikan pidatonya di hadapan para tamu dan pembantu-pembantu kulit hitam.  Tahapan konotasi - Dialog dalam pidato yang disampaikan Hilly dengan nada yang senang dan bangga, ia mewakili tamu-tamu seolah-olah meperlakukan pembantu-pembantunya dengan sangat adil tokenisme. Pada dialog dalam scene ini terdapat kalimat yang menunjukkan diskriminasi dibalik pujian yang dilontarkan oleh Hilly Holbrook, yaitu pada kalimat “Ayo beri tepuk tangan untuk para pembantu kita. Untuk mereka yang membantu terlaksananya acara malam ini. Yang aku yakin ini bantuan tulus dari hati mereka”. Kalimat yang bercetak tebal menunjukkan bahwa kaum kulit hitam yang dipekerjakkan oleh kaum kulit putih diperlakukan dengan baik dan setara. Padahal sebaliknya mereka kaum kulit hitam diperlakukan secara tidak adil dan menerima hinaan dari majikannya. - Dialog dalam scene ini ingin menunjukkan kaum kulit putih yang mempekerjakan pembantu kulit hitam ingin menunjukkan di depan publik bahwa mereka menghargai dan mengapresiasikan hasil kerja pembantu-pembantunya. Padahal tindakan tersebut adalah upaya majikan-majikan kulit putih memberikan kesenangan semu kepada pembantunnya agar tetap selalu bekerja dengan baik. Kaum kulit hitam tidak menyadari hidup mereka menjadi terikat kepada majikan seperti properti pribadi. Kaum kulit putih melakukan hal ini karena mereka bergantung pada pembantu kulit hitam untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mereka merasa perlu melakukan reproduksi 76 kebutuhannya dengan cara membuat pembantunya nyaman, sehingga pekerja kulit hitam sebagai kelas pekerja pasrah dan tunduk, serta menyadari akan kelasnya sebagai kelas pekerja.

8. Scene 88 : Ketika Celia menghampiri Hilly untuk menjelaskan

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI PERLAWANAN RASISME DALAM FILM THE HELP (Analisis Semiotika Roland Barthes) Representasi Perlawanan Rasisme Dalam Film The Help (Analisis Semiotika Roland Barthes).

0 2 14

POTRET DISKRIMINASI TERHADAP RAS KULIT HITAM DALAM FILM THE HELP (Analisis Semiotik tetang Representasi Diskriminasi terhadap Ras Kulit Hitam dalam Film The Help).

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes)

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes) T1 362010004 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes) T1 362010004 BAB II

0 6 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes) T1 362010004 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes) T1 362010004 BAB VI

1 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes)

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Perempuan dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika Roland Barthes) T1 362008082 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Perempuan dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika Roland Barthes) T1 362008082 BAB V

0 0 45