Scene 79 : Ibu Hilly keluar dari taxi khusus kulit putih, di depan gedung Scene 95 : Makan siang Ibu Skeeter dengan komite pelantikan perwakilan

54

9. Scene 79 : Ibu Hilly keluar dari taxi khusus kulit putih, di depan gedung

penggalangan dana.  Tahapan denotasi : - Tampak ibu Hilly Holbrook keluar dari taxi berwana merah sambil memberikan uang kepada pengemudi taxi dan memberitahukan waktu kapan ia akan pulang. Taxi tersebut terdapat tulisan White Only, Jackson CITY CAB 4 , MS 3-3405-0-2343, dengan font berwarna putih.  Tahapan konotasi - Terlihat dari desain taxi berwarna merah yang membuat orang melihatnya langsung menarik dan merangsang pikiran, serta menandakan keberanian. Warna merah yang menjadi latar belakang pada taxi, diasosiasikan sebagai warna matahari, yang mana mempunyai sifat yang panas dan berani. Selain itu warna merah dapat mempengaruhi pikiran orang seperti, merangsang perasaan, membangkitkan nafsu makan, dan meningkatkan tekanan darah. Warna merah yang berarti juga panas, cinta, agresi, intensitas, nafsu, dan gairah. Warna putih font yang berarti kemurnian, kesucian, kesederhanaan, kebersihan, dan kehormatan Isroi,2005:49. - Kemudian font yang berwarna putih menjelaskan bahwa seperti warna orang kulit putih yang berwarna putih menandakan kemurnian, kebersihan, dan kehormatan. Scene ini menunjukan bahwa kaum kulit putih selalu menganggap bahwa kaumnya adalah kaum yang berani, dan keturunan ras yang murni dan bersih, serta terpandan dan terhormat. 4 Cab Taxi : taksi, transportasi umum 55

10. Scene 95 : Makan siang Ibu Skeeter dengan komite pelantikan perwakilan

putri daerah  Tahapan denotasi : - Biasanya Ibu Skeeter memperbolehkannya masuk melalui pintu utama, tetapi pada saat itu tamu yang hadir di rumahnya adalah ketua dan anggota komite perwakilan putri daerah yang tidak memberlakukan kesetaraan terhadap kaum pekerja kulit hitam. Sehingga, Ibu Skeeter tidak mempunyai pilihan lain dan menyuruhnya masuk melalui pintu dapur hal tersebut merupakan salah satu bentuk diskriminasi reductance to help atau menolak untuk menolong. Keadaan di dalam scene ini Ibu Skeeter menolak membela anak Constantine pembantunya. Namun, putri Constantine Rachel tetap keras kepala masuk melalui pintu utama sehingga, membuat resah tamu. Kemudian Ibu Skeeter mengusir Constantine dan putrinya keluar dari rumahnya, yang berarti juga memecat Constantine. Dalam scene ini terlihat ekspresi muka Ibu Skeeter bingung dan sedih karena terpaksa membuat keputusan yang bukan keinginannya. Kemudian fase dekat secara personal yang terjadi antara Charlotte Pheelan Ibu Skeeter, Constantine, dan anaknya menjadi fase jauh sebuah hubungan sosial antara pembantu dan majikan. Sementara itu raut muka terkejut tampak di eskpresi Constantine dan anaknya. - Dalam scene ini Charlotte Pheelan memakai dress berwarna hijau dengan tatanan rambut pendek ikal, sedangkan wanita ketua perkumpulan memakai dress berwarna abu-abu muda dengan asesories 56 kepala berwarna putih, dan Rachel memakai dress berwarna hitam, memakai wig pendek dengan asesoris berwarna hitam.  Tahapan konotasi - Dalam scene ini ingin menunjukkan bahwa sedekat apapun antara pembantu kulit hitam dan majikan kulit putih akan tetap kembali kepada tempatnya yaitu hubungan pekerja dan majikan yang berbeda ras, serta diatur dalam undang-undang pemerintahan yang melarang hubungan kaum kulit hitam dan kulit putih yang terlalu dekat. Dalam scene ini terjadi perubahan pesan prosemik yang tadinya fase sosial dekat, menjadi fase sosial jauh. Tadinya bisa mengobrol dengan nyaman seperti teman kerja, menjadi lebih jauh seperti hubungan kerja yang terjadi jika ada interaksi saja. - Ekspresi Rachel anak Constantine tampak terkejut dengan sikap ibu Skeeter, Charlotte Pheelan yang berubah karena dikunjungi dewan pemilihan putri daerah yang tampak tidak nyaman dengan hubungan dekat yang terjalin antara Charlotte Pheelan dengan pembantunya. Sedangkan Constantine yang tadinya membela Charlotte tampak terkejut ketika dengan terpaksa ia dan putrinya diusir keluar oleh majikan yang sudah ia anggap kerabat. 11. Scene 109: Klub main kartu berkumpul di rumah Elizabeth membicarakan tentang buku The Help.  Tahapan denotasi : - Dalam scene ini menunjukkan Hilly, Elizabeth, dan Jolene sedang membicarakan buku The Help di rumah Elizabeth. Jolene berpendapat bahwa latar tempat dan karakter di dalam buku itu di Jackson, tetapi Hilly menyangkal bahwa latar tempat di dalam buku tersebut bukan di 57 Jackson melainkan di tempat lain serta menganggap buku tersebut adalah sampah yang dibuat oleh orang kulit hitam di dalam film : nigra 5 dengan nada yang melecehkan. Hilly menyangkalnya karena ia mengetahui bahwa rahasia besar dan memalukan terdapat di dalam buku tersebut. - Dalam scene ini Hilly memakai dress tanpa lengan bermotif bunga- bunga kecil berwarna biru dan kuning, dengan tatanan rambut khas-nya. Elizabeth memakai dress tanpa lengan berwarna kuning cerah, rambutnya ditata. Jolene memakai dress berlengan pendek berwana abu-abu, dan rambutnya disanggul. Sedangkan Aibeleen memakai seragam pembantunya.  Tahapan konotasi : - Dalam percakapan ini Hilly mimik muka menatap Aibeleen yang sedang menuangkan teh dengan tatapan penuh benci dan marah, Elizabeth yang mengetahuinya hanya bisa menatapnya dengan ekspresi jengkel dengan tingkah laku Hilly. - Dalam scene ini ingin menunjukkan bahwa kaum kulit putih ingin selalu dipandang bersih dan terhormat di hadapan orang lain. Mereka akan tidak senang jika keburukannya tersebar kemana-mana. Terlihat ketika Hilly sebagai ketua dari perkumpulan klub bermain kartu mencoba meyakinkan bahwa cerita tersebut tidak terjadi di Jackson dan buku tersebut adalah sampah yang dibuat orang kulit hitam. Selain itu, ia juga memastikan anggota-anggotanya untuk tidak membaca lagi buku tersebut. 5 Sebutan kasar bagi kaum kulit hitam. 58

12. Scene 118 : Di rumah Elizabeth.

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI PERLAWANAN RASISME DALAM FILM THE HELP (Analisis Semiotika Roland Barthes) Representasi Perlawanan Rasisme Dalam Film The Help (Analisis Semiotika Roland Barthes).

0 2 14

POTRET DISKRIMINASI TERHADAP RAS KULIT HITAM DALAM FILM THE HELP (Analisis Semiotik tetang Representasi Diskriminasi terhadap Ras Kulit Hitam dalam Film The Help).

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes)

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes) T1 362010004 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes) T1 362010004 BAB II

0 6 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes) T1 362010004 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes) T1 362010004 BAB VI

1 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tindakan Diskriminasi Kulit Putih Terhadap Kulit Hitam dalam Kajian Film The Help(Semiotika Roland Barthes)

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Perempuan dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika Roland Barthes) T1 362008082 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Perempuan dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika Roland Barthes) T1 362008082 BAB V

0 0 45