Gambar 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari grafik di atas secara subjektif, dapat kita lihat bahwa
sebaran error berada menyebar dan di sekitar nol, sehingga secara subjektif,
kita dapat
mengatakan bahwa
tidak terjadi
heteroskedastisitas.
e. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai
tolerance dan VIF. Nilai cuttoff yang sering dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,1
atau sama dengan nilai VIF 10.
Sumber: Data diolah Dari tabel hasil uji diatas dapat dilihat jika semua nilai tolerance 0.1 dan nilai
VIF 10, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi multikorelinearitas. Standar nilai VIF agar dikategorikan bebas
dari multikolinieritas cukup beragam. Namun 2 nilai, standar yang sering dipakai sebagai batasan adalag 5 atau 10. Dapat dilihat bahwa VIF pada kasus ini adalah
3,489 untuk kedua model terjadi multikolinieritas.
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Regresi Linier Sederhana
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua yaitu untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel
independen yang berupa Kesadaran Wajib Pajak dan Pelayanan
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas
Model Unstandardize
d Coefficients Standa
rdized Coeffi
cients t
Sig. 95 Confidence
Interval for B Correlations
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Lower Bound
Upper Bound
Zero- order
Partial Part Toler
ance VIF
1 Constant
3.559 .954
3.732 .000
1.667 5.452
KesadaranWP_X 1
.320 .069
.549 4.669
.000 .184
.456 .769
.427 .294 .287 3.489
PelayananPP_X2 .243
.110 .260
2.210 .029
.025 .462
.724 .218
.139 .287 3.489
a. Dependent Variable: KepatuhanWP_Y
Pegawai Pajak terhadap variabel dependen Kepatuhan Wajib Pajak.
1 Pengujian Hipotesis Pertama
Uji ini bertujuan untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak.
Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel di atas model persamaan regresi yang dapatdibentuk
adalah sebagai berikut: Y = 5,784 + 0,443X
Dimana: Y = variabel Kepatuhan Wajib Pajak X = variabel Kesadaran Wajib Pajak
Penjelasan dari persamaan di atas adalah sebagai berikut: a Nilai konstanta sebesar 5,784 berarti bahwa jika tingkat Kesadaran
Wajib Pajak 0, maka tingkat Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 5,784.
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk Hipotesis Pertama
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
B Std. Error
Beta 1
Constant 5.784
1.306 4.429
KesadaranWP_X 1
.443 .037
.767 11.880
a. Dependent Variable: KepatuhanWP_Y